Anda di halaman 1dari 7

Sistem Politik dan

Ketatanegaraan Islam

Kelompok 3:
1. Fatori Wijaya ( 2021020206)
2. Deni Kustianto (2021020459)
3. Hendra Putra Irawan (2021020351)
Dosen Pengampu : Nur Rahmah, S.HI., M.H.
Pembahasan

1. Sistem / Corak Pemerintahan

Pusat pemerintahan Bani Umayyah berada di Damaskus, Suriah. Proses


berdirinya Kekhalifahan Bani Umayyah berawal dari penyerahan
kekuasaan dari Hasan bin Ali kepada Muawiyah bin Abu Sufyan atau
Muawiyah I. Berdirinya Kekhalifahan Bani Umayyah pada 661
menandai berakhirnya Khulafaur Rasyidin. Muawiyah I, yang telah
berkuasa selama sekitar 20 tahun sebagai Gubernur Suriah, tidak
memerintah dari Madinah seperti Khulafaur Rasyidin. Ia menetapkan
Damaskus, Suriah sebagai pusat pemerintahan kekhalifahannya. Masa
kekuasaan Muawiyah I menandai beberapa perubahan prinsip dan corak
baru dalam pemerintahan Islam.
2. Lembaga Negara

Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan dibentuk 3 lembaga negara yakni:

1. Khalifah (kepala negara dan penguasa tertinggi)


2. Ahlul Halli wa al-Aqdi (para anggota dewan), dan
3. Qadi al-Qudat (lembaga kehakiman). Lembaga ini bertanggung jawab
atas sistem peradilan dan penegakan hukum dalam kekhalifahan
Umayyah. Qadi al-Qudat, secara harfiah berarti "hakim-hakim
hakim," adalah sekelompok hakim yang ditunjuk untuk mengadili
sengketa hukum dan menyelesaikan perkara yang timbul di
antara individu-individu Muslim.
3. Kebijakan Politik

Muawiyah, dialah pendiri proyek pembentukan armada laut pertama dalam Islam
pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.
Masyarakat merasakan kehidupan yang aman dan tenang pada masa Muawiyah.
Kekuatan militer kaum muslimin meningkat dan penaklukan semakin meluas. Akan
tetapi kota-kota di Iraq yang bergabung dengan Kufah, Basrah, dan sekitarnya masih
mengalami konflik.
Penduduk kota tersebut masih berhadapan dengan provokasi dan fitnah hingga
jamaah muslimin terpecah belah. Jika yang datang kepada mereka pejabat yang
lembut, mereka akan menindasnya dan melakukan gerakan makar.
Jika yang datang kepada mereka pejabat yang kuat, mereka takut kepadanya, selalu
mendengar dan selalu taat. Oleh sebab itu ketika Al-Mughirah bin Syubah menjadi
pejabat di kota-kota tersebut (sejak tahun 41 H sampai 49 H), Ia mampu mengatur
masyarakatnya dengan sikaf arif, tegas dan keras sesuai kondisi yang ada. Setelah
Al-Mughirah meninggal dunia, Muawiyah memlih Ziyad bin Abihi (tahun 50 H)
menggantikan Al-Mughirah.
Pada masa Muawiyah, pasukan armada laut mencapai 1700 armada yang
lengkap.
Muawiyah menyusun pasukan untuk menyerang Romawi dengan pola pasukan
musim panas dan pasukan musim dingin. Penaklukan terhadap Konstantinopel
pertama kali dilakukan pada tahun 48 H. Ada juga yang menyatakan pada tahun
52 H. Muawiyah memerintahkan anaknya, Yazid untuk bergerak menaklukan
Konstantinopel maka Yazid pun bergerak. Serangan kali ini tidak berhasil.

Pada tahun 53 H, penaklukan terhadap Konstantinopel diupayakan lagi dengan


mengirimkan pasukan yang dipimpin pleh Fadhalah bin Abid Al-Ansari.
Pengepungan terus berlangsung selama 5 tahun sampai 58 H. Akan tetapi
penaklukan ini pun tidak berhasil. Angkatan lautnya melakukan serangan-
serangan ke ibu kota Bizantum, dan Konstatinopel.

Ekspansi ke wilayah Timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan


oleh Khalifah Abd Malik. Dia mengirim tentara menyebrangi sungai Oxus dan
dapat berhasil mendudukan Balkh, Bukhara, Khawarij, Ferghana, dan
Samarkhand.
4. Sistem Pengangkatan Khalifah

Pada masa Dinasti Umayyah dan Abasiah pengangkatan khalifah dilakukan mirip
dengan sistem kerajaan/monarchi, yaitu mengangkat putra mahkota untuk
dijadikan pengganti terhadap kalifah yang wafat. dan tidak lagi menggunakan
sistem yang pernah dilakukan pada masa khulafaurrosidin. 
 Dalam dinasti Umayyah, sistem pengangkatan khalifah tidak didasarkan pada
prinsip-prinsip demokrasi atau konsultasi seperti yang terjadi pada masa
Khulafaur Rasyidin sebelumnya. Pengangkatan khalifah dalam dinasti Umayyah
lebih bersifat herediter atau warisan keluarga.
Pada awalnya, Muawiyah bin Abu Sufyan diangkat sebagai khalifah oleh suku-
suku Arab yang mendukungnya dan para gubernur yang setia kepadanya.
 
 
 
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai