Anda di halaman 1dari 31

MEMBACA DAN MENULIS

AKSARA ULU

Sarwit Sarwono, dkk.

Disampaikan pada
Pelatihan Guru Master Revitalisasi Bahasa Daerah di
Provisi Bengkulu, Diselenggarakan oleh Kantor Bahasa
Provinsi Bengkulu, Hotel Mercure, 9-12 Mei 2023
A. Pengantar
(b) tentang modul
 Modul disusun berbasis kompetensi, sederhana,
dan umum.
 Kompetensi disusun untuk 4 kelompok sasaran
 Kelompok A dan B untuk siswa SD Kelas 1, 2,, 3
 Kelompok C untuk siswa SD Kelas 4, 5, 6
 Kelompok D untuk siswa SMP
 Modul dirancang untuk dua bahasa daerah,
Rejang dan Serawai (beserta dialek-dialeknya).
 Modul disusun untuk minimal 14 kali
pertamuan masing-masing 2 jam pelajaran.
(b) peta konsep pembelajaran aksara ulu

membaca dan menulis


dengan aksara Ulu

SD KLS
mengenal huruf dan mengenal kaidah RENDAH
sandangan penulisan

menulis kata dan membaca kata dan SD KLS


kalimat kalimat TINGGI

menulis teks membaca teks SMP


(c) tentang aksara ulu
 Aksara ulu adalah nama lokal untuk aksara turunan
‘pasca Pallawa’ (Gonda 1973 85; Sedyawati et.al.,
2004: 2) dari Sumatera Selatan. Istilah ulu ('hulu')
ditemukan dalam manuskrip Perpustakaan Universitas
Leiden L.Or. 12.247, L.Or. 12.244, L.Or. 12.245, L.Or.
12.127, dan L.Or. 12.255, yang bertanggal (berurutan)
Bangkahulu 7, 11, 13, 14, dan 16 Februari 1860.
 Sarjana Eropa disebut rencong (Sturler 1843 dan 1855;
Hasselt 1881; Helfrich 1904; Lekkerkerker 1916;
Westenenk 1919 dan 1922; Wink 1926; Voorhoeve
1971; Braginsky 1988), atau ka-ga-nga,
(Jaspan 1964).
 Aksara ulu disebut juga surat ulu, digunakan di wilayah
yang luas, seperti Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu,
dan Lampung (Kozok 2009: 64-65).
Kozok, Uli. 2009. Surat Batak. Sejarah
Perkembangan Tulisan Batak . Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramdedia,
2009:64
Ninie Susanti, dkk., Inscribing Identity: The Development of Indonesian Writing
System, Jakarta: National Library of Indonesia, 2015

aksara ulu
(d) prinsip pembelajaran
 Karakteristikbentuk huruf, bentuk
sandangan, dan kaidah tata tulis aksara ulu
mengacu kepada dokumen manuskrip ulu
(yang ‘genuine’) baik yang tersimpan di
Museum atau Perpustakaan maupun yang
tersimpan di masyarakat.
 Penyesusian dilakukan sekesil mungkin.
 Agar peserta (didik) memiliki kompetensi
untuk membaca (pada akhirnya) manuskrip
ulu yang ‘genuine’.
B. Huruf dan sandangan

(a) huruf-
Rejang
(b) Sandangan-Rejang
(c) Serawai
(d) sandangan-Serawai
(e) pengejaan huruf

Rejang

Dikutip dari Marsden, 1975: 201


(f) Serawai
Catatan Bpk. Meruki (Ujung Padang), Agustus 2024
(g) Pasemah
(h) penempatan sandangan
(h) pengejaan penulisan
C. Kaidah
Penulisan

Rejang
Serawai
Rejang
Serawai
Kalimat
Cerita
Rejang
Serawai
Daftar Pustaka
Aliana, Zainul Arifin. 1979. Bahasa Serawai. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1979
Helfrich, O.L. 1904. “Bijdragen tot de kennis van het Midden-Maleisch (Besemahsch en
Serawajsch dialect)”, VBG LIII.
Jaspan, M.A. 1964. South Sumatra Literature. Redjang Ka-Ga-Nga Texts. Canberra: The
AustralianNational University.
Kenedi, Dahnan. 2001. Identifikasi Masalah Pengajaran Ka-Ga-Nga se-Kecamatan Rimbo
Pengadang. Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Unib.
Kozok, Uli. 2009. Surat Batak: sejarah perkembangan tulisan Batak. Jakarta: EFEO and
Kepustakaan Populer Gramedia.
Marrison, G. 1989. A Catalogue of the South-East Asian Colections of Professor M.A.
Jaspan in the Brynmor Library, University of Hull. Compilled and Edited by ___.
Bibliography and Literature No. 6 Centre for South-East Asian Studies, The
University of Hull.
Marsden, William. 1975. The History of Sumatera. A reprint of the third edition, introduced
by John Bastin. Kuala Lumpur: Oxford University Press.
McGinn, Richard. 1995. Outline of Rejang Syntax. Nusa. Linguistics Studies of
Indonesian and other Language in Indonesian. Volume 14.
_______________. What the Rawas Dialect Reveals about the Linguistics History of
Rejang. Oceanic Linguistics, Vol. 44 No. 11, June 2005.
Rahayu, Ngudining. 1995. Bahasa Rejang di Kabupaten Rejang Lebong: suatu kajian
geografi dialek. Tesis 2 Universitas Indonesia.
Sarwono, Sarwit. 1993. Juarian Beringin: suntingan naskah dan tinjaua bentuk. Tesis S2
Universitas Indonesia.
Sarwono, Sarwit dan Nunuk Juli Astuti. 2007. Pemetaan Penulis dan Pusat Penulisan
Naskah Ulu melalui Penelusuran Naskah-naskah Ulu di Masyarakat. Penelitian Hibah
Pekerti, Ditjen Dikti.
Sarwono, Sarwit. 2020a. “Collecting Honey from Sialang Trees: Ulu Manuscripts of the
Nyialang Ritual in Bengkulu, Indonesia”, Journal Indonesia and the Malay World, Vol.
48, No. 142(281-303).
_______________. 2020b. Terpelihara dalam Bambu: naskah, teks dan pengetahuan
pernikahan etnik Serawai. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
_______________. 2020c. Khazanah Manuskrip Ulu Bengkulu. Bengkulu: UPP FKIP
Universitas Bengkulu.
Sedyawati, Edi, dkk., (editor), 2004, Sastra Melayu Lintas Daerah. Jakarta: Pusat Bahasa.
Syaputra, Een dkk. 2021
van Hasselt, A.L. 1881. De Talen en Letterkunde van Miden-Sumatra. Leiden: E.J. Brill.
Voorhoeve, Petrus. 1970. Südsumatranische Handschriften. Wiesbaden: Frauz Steiner
Verlag GMBH.
Wink, P. “De Onderafdeeling Lais in de Residentie Bengkoeloe”, VBG LXVI/2. 1926.
 

Anda mungkin juga menyukai