Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 3

NIM: 1503480 Fajar Pagun Saepudin


NIM: 1506510 Susilawati
NIM: 1500995 Raisa Rahmat
NIM: 1505015 Karsih
Konvensional Pendidikan IJTIHAD:
Kebenaran relatif
Istilah Etimologi
Pengertian
ALAT PENGEMBANG AJARAN
Perbedaan ISLAM
pendapat
Kajian aktual,
Ijtahada-yajtahidu-ijtihadan
secara prinsipil
Luas tidak berbeda
IJTIHAD dengan kajian akal
Mujtahid Istilah Pemimpin
Politik
Tajdid Hukum Akidah Negara

Mujaddid HAL YANG


ALIRAN
Islam DIPERMASALAHKAN
Sumber &
Metode Qiyas
Sifat Allah Kalamullah
Istihsan
Perbuatan Perbuatan
Istishab
Allah Manusia
QS. An-Nisa 4: 59
ْ‫ين آ َم ُنوا َأ ِطيعُوا هَّللا َ َوَأ ِطيعُوا الرَّ سُو َل َوُأولِي اَأْلمْ ِر ِم ْن ُك ْم ۖ َفِإن‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذ‬
‫ون ِباهَّلل ِ َو ْال َي ْو ِم‬ ِ ‫ازعْ ُت ْم ِفي َشيْ ٍء َف ُر ُّدوهُ ِإ َلى هَّللا ِ َوالرَّ س‬
َ ‫ُول ِإنْ ُك ْن ُت ْم ُتْؤ ِم ُن‬ َ ‫َت َن‬
‫ك َخ ْي ٌر َوَأحْ َسنُ َتْأ ِوياًل‬ ٰ
َ ِ‫اآْل ِخ ِر ۚ ذل‬
َ
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Pengertian
Etimologi (asal usul kata):

• ijtahada-yajtahidu-ijtihadan berarti “berusaha dengan sungguh-sungguh”

Terminologi (istilah)

• upaya maksimal seorang mujtahid dalam menemukan hukum syara’ yang berkaitan dengan
perbuatan manusia dari sumbernya, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah.

Luas

• Ijtihad mencakup seluruh bidang kehidupan manusia, baik masalah perilaku maupun non perilaku, hukum,
akidah, akhlak, konkrit, abstrak, sosial, dan kealaman maupun masalah wahyu yang absolut(mutlak)
Istilah
Mujtahid

• Orang yang melakukan ijtihad.

Tajdid

• Upaya untuk menemukan objek kajian yang baru atau permasalahan baru yang belum dibahas
dalam sumber hukum sebelumnya.

Mujaddid

• Orang yang melakukan Tajdid


IJTIHAD
dalam bidang ak
idah

Akidah secara etimologi adalah apa yang diyakini oleh seseorang.

Asy’ariyah Hawarij Murji’ah jabariyah


Alquran dan Hadis sebagai acuan. Mereka Mu’tazilah
Qadariyah membaca, mempelajari, dan meneliti ayat Murji’ah
Alquran dan Hadis, itulah yang dinamakan ijtihad
dalam bidang akidah.
IJTIHAD
dalam bidan
g akidah

Asy’ariyah Didirikan oleh Abu Hasan al-Asy’ari


•Tuhan mempunya sifat seperti ilm,
hayat, sama’, bashith dan qudrat.
Jabariyah Didasari oleh Q.S Ash-Shaffat 37:96
•Manusia bagaikan wayang yang dimainkan oleh dalang.wayang
tidak bisa bergerak kecuali digerakkan oleh dalang. Begitupun
manusia mereka tidak bisa berbuat apa-apa kecual digerakkan
oleh Allah SWT
IJTIHAD
dalam bidan
g akidah

Qadariyah Didasari oleh Q.S Ar-Rad 13:11


•manusia memiliki kemampuan untuk melakukan
perbuatan. Manusialah yang melakukan
perbuatanya, bukan Allah SWT
Khawarij
•muslim yang melakukan dosa besar telah keluar
dari agama islam atau telah berstatus kafir.
IJTIHAD
dalam bidang aki
dah
Murji’ah
•muslim yang melakukan dosa besar masih
bersatatus muslim, sedangkan bagaimana
nnasibnya kelak diserahkan kepada Allah S.W.T
Mu’tazilah
•Dalam menyelesaikan masalah menyodorkan konsep Posisi diantara
dua tempat ( al-manzilah bain al-manzilatin ). Menurut aliran ini di
akhirat kelak elaku dosa besar dtempatkan disatu tempat anntara
surga atau neraka.
IJTIHAD
dalam bidang hukum

U
F
si
q
u
i
lh
QS. Al-Isra 17: 32
‫ان َفا ِح َش ًة َو َسا َء َس ِبياًل‬ ِّ ‫َواَل َت ْق َربُوا‬
َ ‫الز َنا ۖ ِإ َّن ُه َك‬
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.“
Berdasarkan ayat tersebut, kita dapat mengetahui bahwa zina adalah perbuatan yang keji.
Dan ayat tersebut juga membuktikan larangan dan perintah untuk menjauhi zina.
menurut ulama usul ayat tersebut ialah sebuah larangan terhadap zina, dan disisi lain
menurut ulama fiqih, ayat tersebut membuktikan bahwa zina adalah sebuah tindakan yang
haram
IJTIHAD
dalam bidang hukum

Sumber dan Metode Pengembangan Hukum Islam


Alquran dan Hadis sebagai acuan dasar dan landasan sumber hukum islam dan
sumber pengembangan Hukum Islam. Selain Al-Quran dan Hadist terdapat
beberapa metode yang diperuntukan untuk menetapkan hukum yang belum
ditetapkan sebelumnya, diantaranya:
Mashalih
qiyas istihsan ’urf istishab al-mursalah
Metode-Metode tersebut dipakai dalam kondisi-kondisi tertentu.
IJTIHAD
dalam bidang hukum
Qiyas
Qiyas artinya menggabungkan atau menyamakan artinya menetapkan
suatu hukum suatu perkara yang baru yang belum ada pada masa
sebelumnya namun memiliki kesamaan dalam sebab, manfaat, bahaya dan
berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi sama.

Dalam Islam, Ijma dan Qiyas sifatnya darurat

Boleh dilakukan jika memang terdapat hal hal yang ternyata


belum ditetapkan pada masa-masa sebelumnya
Contoh Qiyas
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,
"Barangsiapa minum khamr semasa di dunia dan belum sempat bertaubat maka
diharamkan untuknya minum di akhirat kelak," (HR Bukhari Muslim).

Berdasarkan hadist tersebut, kita dapat mengetahui bahwa khamr adalah barang yang
haram. Lantas bagaimana dengan vodka. Walaupun vodka tidak ada di masa rasulullah,
namun karena vodka adalah salah satu minuman yang sifatnya sama dengan khamr, maka
vodka dihukumi sama dengan vodka, yakni haram.
IJTIHAD
dalam bidang hukum
Istihsan
Terdapat beberapa istilah dan kondisi yang termasuk dalam metode istihsan,
diantaranya adalah:
Fatwa yang dikeluarkan oleh seorang faqih (ahli fikih), hanya karena dia merasa hal itu adalah benar.

Argumentasi dalam pikiran seorang faqih tanpa bisa diekspresikan secara lisan olehnya

Mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima, untuk maslahat orang banyak.

Tindakan memutuskan suatu perkara untuk mencegah kemudharatan.

Tindakan menganalogikan suatu perkara di masyarakat terhadap perkara yang ada sebelumnya.
IJTIHAD
dalam bidang hukum
Istishab
• Menetapkan berlakunya suatu ketetapan sampai ada alasan
yang bisa mengubahnya.

Mushalah
• Memutuskan masalah yang tidak ada naskahnya dengan
pertimbangan kepentingan hidup manusia berdasarkan
prinsip menarik manfaat dan menghindari kemudharatan.

Urf
• Menentukan masih bolehnya suatu adat-istiadat dan
kebiasaan masyarakat setempat selama kegiatan tersebut
tidak bertentangan dengan aturan-aturan prinsipal dalam
Alquran dan Hadis.
IJTIHAD
dalam bidang politik

Terdapat dalam Sistem Pemerintahan Islam dimasa Rasul


Contohnya terdapat pada cara pengangkatan pemimpin. Digunakan
metode istislah atau pertimbangan kemaslahatan.
Pada masa pemimpin dari jaman Rasulullah Saw sampai Ali bin Abi Thalib
digunakan cara pengangkatan pemimpin langsung oleh masyarakat. Namun
setelah Ali bin Abi Thalib, pemimpin diangkat dengan sistem kerajaan
(keturunan).
IJTIHAD DALAM PENDIDIKAN
Objek-objek yang Cara Pembelajaran Islam
dibahas:
Metode
Tanggapan atau reaksi Isi ilmu pengetahuan
terhadap rangsangan
yang disampaikan
Perilaku Materi
Sumber
Tempat terjadinya
interaksi pembelajaran
ajaran Organisasi pengatur
sistem pembelajaran

Lingkungan
Islam Lembaga

Media
Sarana dan prasaran
pembelajaran
EVALUASI BAB 4 : IJTIHAD
1.Jelaskan pengertian ijtihad menurut bahasa, menurut kajian hukum, dan menurut pengertian yang luas!
Jawab:
Ijtihad menurut bahasa berasal dari kata ijtahada-yajtahidu-ijtihadan, yang berarti “berusaha dengan
sungguh-sungguh”. Yaitu ijtihad bermakna usaha keras, berat dan bersungguh-sungguh.
Ijtihad menurut kajian hukum. Dalam hukum syara’ pengertian ijtihad adalah hukum yang bersumber
dari Al-Quran dan Al-Hadist.
Ijtihad menurut pengertian yang luas adalah ijtihad yang mencakup seluruh bidang kehidupan, baik
masalah prilaku maupun non-prilaku, baik masalah hukum, akidah maupun masalah akhlak, baik
masalah konkrit-empirik maupun abstrak-teoritik, baik masalah social dan kealaman yang profane
maupun masalah nass wahyu yang absolut.Ijtihad dalam hal ini diartikan sebagi reinterpretasi nass
yang tidak pernah berakhir.
2. Jelaskan ijtihad dalam bidang hukum islam!
Jawab:
Hukum islam menurut ulama fikih(jama’:fuqaha), hukum adalah asar al-khitab, yang artinya sesuatu yang
dipahami dari nass Alquran dan Hadist, bahwa perbuatan itu wajib, sunnah, haram, makruh maupun mubah.
Hukum islam menurut ulam usul, hukum adalah titah (khitab) Allah Swt yang berkenaan dengan perbuatan
manusia (mukallaf), baik berupa tuntutan ( untuk meninggalkan perbuatan atau untuk menjauhi larangan) , pilihan (antara
melakukan maupun tidak melakukan) atau beruapa syarat/penghalang.
  Dari kedua pandangan tersebut diperjelas dalam QS. Al-Isra’ 17:32), yang artinya “dan janganlah kamu
mndekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”.
Berdasarkan ayat tersebut hukum menurut ulama usul mengatakan bahwa ayat ini merupakan tiitah atau khitab
Allah Swt berupa tuntutan untuk menjauhi perbuatan mendekati zina. Dan hukum menurut ulama fikih menyimpulkan
bahwa berdasarkan ayat ini hukum mendekati zina adalah haram bagi umat islam.
 
 
 
3. Jelaskan tiga metoda ijtihad!
Jawab:
Tiga metoda ijtihad(pengembangan hukum islam):
a) Qiyas, yaitu membandingkan suatu perbuatan hukum yang belum ada ketentuan hukumnya secara jelas dalam Alquran
dan Hadist dengan suatu perbuatan hukum yang sudah ada ketentuan hukumnya secara jelas karena adanya kesamaan
‘illat,seperti membandingkan hukum vodka dengan hukum meminum khamr karena adanya persamaan ‘illat, yaitu
memabukkan. Karena hukum meminum khamr haram, maka hukum meminum vodka pun haram.
b) Istihsan, yaitu berpaling dari petunjuk hukum yang jelas kepada petunjuk hukum yang kurang jelas karena adanya
petunjuk lain yang menguatkannya, seperti pembayaran jasa toilet umum.
c) Istihab, yaitu meneruskan hukum yang ada sebelum ditemukan petunjuk kepada hukum yang baru. Contoh, ketika
sesorang akan melaksanakan shalat ‘isya’, iya ragu apakah ia batal atau tidak dari wudlunya yang ia lakukan ketika ia
melaksanakan shalat maghrib. Pada saat menghadapi situasi keraguan ini, ia diarahkan untuk mengembalikan kepada
situassi terakhir yang ia pastikan tidak ragu, yaitu ia punya wudlu pada saat melaksanakn shalat maghrib. Saat itu pula
ia pastikan tidak lagi ragu lalu melaksanakan shalat isya.
4. Jelaskan ijtihad dalam bidang politik!
Jawab:
Masalah politik dalam hukum isalam masuk kedalam salah stau cabang kajian hukum islam yang dikenal dengan fikih
siyasah.
Dalam sejarah politik umat islam(pada zaman khulafahurrasidin), terdapat beberapa catatan. Pertama, rata-rata para
khalifah/pemimpin adalah orang yang paham betul tentang agama. Mereka tidak mungkin melakukan suatu perbuatan penting
bagi umat islam , seperti masalah kenegaraan, kecuali tidak bertentangan dengan Alquran dan Hadist.
 
5. Jelaskan ijtihad dalam bidang pendidikan!
Jawab:
Pada bidang pendidikan, terdapat peran akal manusia. Hal ini memunculkan beberapa kemungkinan pada pendidikan agama islam.
Pertama, kebenarannya tidak lagi setara dengan kebenaran Alquran dan Hadist, tetapi bersifat relatif. Kedua, sebagai konsekuensi dari
point pertama, kemungkinan terjadi perbedaan pendapat sangat terbuka. Ketiga, sangat mungkin pemikiran pendidikan hasil kajian
fenomena actual yang disertai upaya konsultasi terhadap wahyu tidak begitu berbeda secara prinsipil dengan yang semata-mata kajian
akal.
Objek ijtihad dalam pendidikan adalah semua hal yang berkaitan dengan proses penanaman nilai-nilai kepada individu atau masyarakat
serta proses menggali potensi diri. Maka objek ijtihad dalam pendidikan adalah tentang materi pembelajaran, media pembelajaran,
prilaku peserta didik, perilaku pendidik, lembaga dan lingkungan. Disamping hal tersebut, proses ijthad juga bisa diarahkan pada
reinterpretasi terhadap konsep-konsep Alquran dan hadis yang berkenaan dengan pendidikan, seperti konsep tarbiyah, ta’lim ta’bid dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai