Nilai etika sebuah tindakan bisa dimaknai berbeda dari perspektif :
deontologis, telelogis, dan kontekstual.
Perbedaan nilai etika sebuah tindakan disebabkan dari
a. Keanekaragaman adat b. budaya c. agama
Contoh menggambarkan relativitas etika pemerintahan adalahtata
cara berdiskusi danmenyampaikan pendapat. Kita ambil sebuah contoh, yaitu panasnya perdebatan anggota DPR. terjadi keributan karena para anggota dewan meninggalkan tempat duduk mereka untuk berdebat dan saling tunjuk muka di depan meja pimpinan sidang Di negara Barat masyarakatnya terbiasa untuk bertindak bebas asalkan tidak melanggar hukum, maka pada saat sidang dianggap sebagai hal yang wajar. Namun, bagi masyarakat yang memegang adat ketimuran terkait etika tindakan tersebut tidak beretika. Penafsiran dari cara pandang yang berbeda
Perspektif deontologis yang memandang bahwa
setiap tindakan harus dilakukan sesuai dengan norma sosial, maka perilaku berdebat sebagaimana gambar di atas dapat dianggap tidak etis.
Perspektif telelogis yang memandang bahwa nilai
dari sebuah tindakan ditentukan dari tujuannya dan bukan caranya, maka bisa saja perilaku berdebat tersebut di atas dianggap tidak melanggar etika asalkan tujuannya adalah untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan kemaslahatan bersama. Pancasila sebagai Sumber Etika Pemerintahan Bagi bangsa Indonesia Pancasila adalah merupakan dasar negara, merupakan landasan idiil negara. Negara dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya dilaksanakan oleh pemerintah, lebih tegas lagi oleh aparatur pemerintah. Dalam menjalankan tugasnya itulah maka aparatur pemerintah selalu berpegang teguh kepada Pancasila sebagai kode Etika Pemerintahan dalam hubungannya dengan legitimasi kekuasaan, hukum, serta sebagai kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara. Pancasila bukanlah merupakan pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber hukum baik meliputi norma moral maupun norma hukum, yang pada gilirannya harus dijabarkan lebih lanjut dalam norma-norma etika, moral dalam kehidupan kenegaraan maupun kebangsaan. Nilai Agama sebagai Sumber Etika Pemerintahan Agama mengajarkan hal yang baik dan benar, mengajarkan hakikat kebaikan dan kebenaran serta mengajarkan manusia untuk menghindari perbuatan salah, jahat dan buruk, yang bersumber kepada wahyu Tuhan. Objek dan sasaran etika adalah juga perbuatan yang baik buruk yang menjadi perilaku manusia, yang antara lain bersumber pada agama. Sehingga dari segi etika maka agama menjadi sumber utamanya. Nilai Budaya Indonesia sebagi Sumber Etika Unsur budaya yang sangat menentukan pembentukan budaya yaitu unsur kekuasaan politik atau kekuatan. Mengingat pemerintah sebagai salah satu organisasi politik atau kekuasaan yang paling kompleks di zaman modern ini, secara teoritis memiliki kontribusi yang tinggi untuk membentuk suatu budaya. Pola perilaku hasil interaksi yang turun- temurun menjadi suatu kebiasaan baik secara individu maupun kelompok dalam penyelenggaraan pemerintahan yang melibatkan masyarakat banyak, telah menjadi suatu norma kehidupan dalam berpemerintahan yang terinternalisasi menjadi bentuk suatu etika dalam pemerintahan. Oleh sebab itu, unsur budaya juga merupakan salah satu sumber etika pemerintahan. Thank You Insert the Sub Title of Your Presentation