Anda di halaman 1dari 22

INTEGRITAS MORAL, ETIKA DAN

SUPREMASI HUKUM
OLEH:
NOVIRDIYANTO, S.AG., M.PD.I
LOKA LAMPUNG 13-18 MARET 2023
LOGO

CURRICULUM VITAE
 1  Nama / NIP Novirdiyanto, S.Ag.,M.Pd.I/ 197610312003121003
2  Tempat / Tanggal Lahir Palembang/ 31 Oktober 1976

Prumnas Talang Kelapa Blok 3 RT. 25 RW. 08. NO. 872 Kecamatan
3 Alamat Rumah / Telepon
Alang Alang Lebar Palembang, HP. 081271503131

Jl. Demang Lebar Daun Macan Kumbang No. 4436 Palembang Telp.
4  Alamat Kantor / Telepon
445279

5  Pangkat /J a b a t a n Pembina/ IV.a/ Widyaiswara Ahli Muda

Pendidikan dalam dan a. S1. IAIN Raden Fatah Palembang Tahun 2001
6
Luar Negeri b. S2, Pascasarjana IAIN Raden Fatah Tahun 2014

- GURU SMPN 1 PB, MAN 1 PB, MAN 3 PLG


- JFU PENGEVALUASI TENAGA KEPENDIDIKAN, PENMAD KANWIL SUMSEL
- JFU PENGEVAUASI KETENAGAAN , PENMAD KANWIL SUMSEL
7  Pengalaman Jabatan 
- JFU ANALIS KOMPETENSI TENAGA PENGAJAR, PENMAD KANWIL SUMSEL
- KEPALA TATA USAHA MAN 1 MUBA
- WIDYAISWARA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PALEMBANG

8 Mata Diklat yang diberikan


DESKRIPSI SINGKAT

INTEGITAS MORAL, ETIKA DAN SUPREMASI HUKU

Mata diklat ini memberi pemahaman pada peserta diseputar


integritas moral, etika dan supremasi hukum yang sangat
dibutuhkan bagi ASN milenial dan ASN secara umum agar tetap
berada pada konsistensi yang tinggi dalam menjalankan pekerjaan
profesi sebagai ASN berlandaskan nilai integritas, moral,etika,
yang disajikan dengan metode pembelajaran orang dewasa, dalam
topik integritas, moral, etika dan supremasi hukum yang disajikan
dua sesi ( 6 jam pelajaran) secara klasikal, dengan indikator hasil
belajar peserta mampu menjelaskan dan mengamalkan secara utuh
dan konsisten nilai-nilai integritas, moral, etika dan supremasi
hukum
EMPAT KATA YANG HARUS ANDA PAHAMI

1. INTEGRITAS
2. MORAL
3. ETIKA
4. SUPREMASI HUKUM
A. PENGERTIAN INTEGRITAS

Integritas berasal dari bahasa Latin integer; incorruptibility , firm


adherence to a code of especially moral a acristic values, yaitu , yang artinya
sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak mau korupsi, dan menjadi
dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.

Integritas bukan hanya sekedar bicara, pemanis retorika, tetapi juga sebuah
tindakan. Bila kita menelusuri karakter yang dibutuhkan parah pemimpin
saat ini dan selamanya mulai dari integritas, kredibilitas dan segudang
karakter muliah yang lainnya-pastilah akan bermuara pada pribadi agung
manusia pilihan al-mustofa Muhammad saw. Yang di utus untuk
menyempurnakan karakter manusia
Manfaat Integritas

· Secara fisik kita akan merasa sehat dan bugar


· Secara intelektual otak kita terlatih berpikir secara
ilmiah
· Secara emosional kita menjadi manusia yang
termotivasi, mampu menyesuaikan diri terhadap
situasi apa pun
· Secara spiritual kita mampu memaknai berbagai
pengalaman kita, mampu melihat berbagai fenomena
kehidupan dalam perspektif yang lebih dalam, utuh
dan menyeluruh
· Secara sosial kita semakin mampu membangun
hubungan kemanusiaan
CIRI-CIRI INTEGRITAS
· Orang yang tidak memakai kedok (terselubung)
· Orang yang bertindak sesuai dengan ucapan
· Sama di depan dan dibelakang
· Konsisten antara apa yang diimani dan kelakuannya
· Konsisten antara nilai hidup yang dianut dan hidup
yang dijalankan
CONTOH INTEGRITAS

1) Ada seorang karyawan yang dekat dengan ‘penguasa’ kantor & pengambil
keputusan. Orangnya jujur & “dianggap” dapat dipercaya. Namun, suatu ketika
ada masalah di kantor & menimbulkan konflik antara karyawan lokal dan
expatriate yang notabene adalah pejabat di kantor.
Takut kedudukannya yang sudah ’empuk’ terancam, karyawan ini memilih
berpihak kepada penguasa kantor yang jelas2 salah, melanggar peraturan &
merugikan karyawan lokal. Bisa kita lihat bahwa karyawan yang ‘terlihat jujur’
ini sepertinya tidak memiliki integritas karena bertindak sesuai kepentingannya
sendiri.

2) Seorang karyawan yang ‘dianggap paling jujur’, namun berhadapan dengan


karyawan lain yang menjadi pesaing berat-nya. Karyawan ‘jujur’ ini merasa
terancam & tersaingi. Dia melakukan manuver2 yang menjatuhkan karyawan
lain dengan cara membuat cerita yang dikarang-karang sendiri, menyebar isu,
dll. Sekali lagi, kita lihat bahwa kejujuran tidak selalu sejalan dengan integritas.
B. PENGERTIAN MORAL

adalah suatu hukum perilaku yang diterapkan


kepada setiap individu dalam bersosialisasi
dengan sesamanya sehingga terjalin rasa
hormat dan menghormati antar sesama.

sesuatu yang berhubungan dengan prinsip-prinsip


tingkah laku; akhlak, budi pekerti, dan mental,
yang membentuk karakter dalam diri seseorang
sehingga dapat menilai dengan benar apa yang
baik dan buruk.

Moral adalah produk yang dihasilkan oleh


budaya dan agama yang mengatur cara
berinteraksi (perbuatan, perilaku, dan ucapan)
antar sesama manusia. Dengan kata lain, istilah
moral merujuk pada tindakan, perilaku
seseorang yang memiliki nilai positif sesuai
dengan norma yang ada di suatu masyarakat.
TUJUAN DAN FUNGSI MORAL
Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat dan
martabat kepribadian manusia melalui pengamalan nilai-nilai dan norma.
Adapun beberapa tujuan dan fungsi moral adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan


kemanusiaan.
2. Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan
dan kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang dilandasi moral.
3. Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral
menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.
4. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menunaikan
fungsi moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan
berdosa atau kecewa.
5. Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi
sosial maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh
pertimbangan sebelum bertindak.
6. Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam
bertahan dalam setiap dorongan naluri dan keingingan/ nafsu yang mengancam
harkat dan martabat pribadi.
JENIS DAN WUJUD MORAL

Wujud moral dalam diri seseorang dapat terlihat dari penampilan dan
perilakunya secara keseluruhan. Adapun beberapa macam moral adalah
sebagai berikut:

1. Moral Ketuhanan
Moral Ketuhanan adalah semua hal yang berhubungan dengan
keagamaan/ religius berdasarkan ajaran agama tertentu dan pengaruhnya
terhadap diri seseorang.
Wujud moral ketuhanan, misalnya melaksanakan ajaran agama yang dianut
dengan sebaik-baiknya. Contoh; menghargai sesama manusia, menghargai
agama lain, dan hidup rukun dengan yang berbeda agama.

2. Moral Ideologi dan Filsafat


Moral ideologi dan filsafat adalah semua hal yang berhubungan dengan
semangat kebangsaan, loyalitas kepada cita-cita bangsa dan negara.
Wujud moral ideologi dan filsafat, misalnya menjunjung tinggi dasar negara
Indonesia yaitu Pancasila. Contoh; menolak ideologi asing yang ingin
mengubah dasar negara Indonesia.
3. Moral Etika dan Kesusilaan

Moral Etika dan Kesusilaan adalah semua hal yang berkaitan dengan
etika dan kesusilaan yang dijunjung oleh suatu masyarakat, bangsa, dan
negara secara budaya dan tradisi.
Wujud moral etika dan kesusilaan, misalnya menghargai orang lain yang
berbeda pendapat, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Contoh;
mengucapkan salam kepada orang lain ketika bertemu atau
berpapasan.

4. Moral Disiplin dan Hukum

Moral Disiplin dan Hukum adalah segala hal yang berhubungan


dengan kode etika profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat
dan negara.
Wujud moral disiplin dan hukum, misalnya melakukan suatu aktivitas
sesuai dengan aturan yang berlaku. Contoh; selalu menggunakan
perlengkapan yang diharuskan dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas
ketika berkendara di jalan raya.
C. PENGERTIAN ETIKA

Etika adalah sesuatu dimana dan bagaimana


cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas standar moral dan penilaian. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St.
John dari Damaskus (abad ke-7 Masehi)
menempatkan etika dalam studi filsafat praktis.
Fungsi Etika
Tempat untuk mendapatkan orientasi kritis yang
berhadapan dengan berbagai suatu moralitas yang
membingungkan.
Untuk menunjukan suatu keterampilan intelektual yakni
suatu keterampilan untuk berargumentasi secara rasional
dan kritis.
Untuk Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil suatu
sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
MANFAAT ETIKA

Dapat menolong suatu pendirian dalam beragam suatu pandangan dan


moral.
Dapat membedakan yang mana yang tidak boleh dirubah dan yang
mana yang boleh dirubah.
Dapat menyelesaikan masalah-masalah moralitas ataupun suatu sosial
lainnya yang membingungkan suatu masyarakat dengan suatu
pemikiran yang sistematis dan kritis.
Dapat menggunakan suatu nalar sebagai dasar pijak bukan dengan
suatu perasaan yang bikin merugikan banyak orang. Yaitu Berpikir dan
bekerja secara sistematis dan teratur ( step by step).
Dapat menyelidiki suatu masalah sampai ke akar-akarnya bukan karena
sekedar ingin tahu tanpa memperdulikannya.
D. PENGERTIAN SUPREMASI HUKUM
Pengertian supremasi hukum adalah upaya untuk menjadikan
instrumen hukum dan keadilan sebagai landasan dari keberlangsungan
suatu sistem masyarakat. Dalam konsep supremasi hukum, aturan
hukum dijadikan sebagai kekuasaan tertinggi yang harus ditegakkan
dan dipatuhi oleh tiap elemen pemerintah dan masyarakat

Singkatnya, definisi supremasi hukum dapat diartikan


sebagai sebuah pengakuan dan penghormatan tentang
superioritas hukum sebagai aturan main yang utama
dalam seluruh aktivitas kehidupan berbangsa, bernegara,
berpemerintahan, dan bermasyarakat yang dilakukan
secara jujur dan adil.

Hukum adalah kedaulatan tertinggi dalam suatu negara,


karena itu aturan tertinggi dalam negara hukum adalah
hukum itu sendiri. Penyelenggara pemerintahan negara
hanya melaksanakan kehendak hukum, sehingga dalam
konteks supremasi hukum, hukum bertindak sebagai
komando dan panglima tertinggi dalam negara yang harus
dipatuhi.
TUJUAN SUPREMASI HUKUM

Berikut merupakan tujuan supremasi hukum ditegakkan di sebuah negara bagi


masyarakat dan bagi negara.

·Memberi keadilan bagi masyarakat, khususnya keadilan sosial, serta


perlindungan terhadap harkat martabat manusia, ketertiban, ketentraman dan
kepastian hukum yang pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal
terhadap rasa keadilan bagi rakyat Indonesia.
· Menempatkan kebebasan individu sebagai prinsip dasar dari organisasi sosial,
untuk menjamin kemerdekaan individu.
· Menjamin terjaga dan terpeliharanya nilai-nilai moral bangsa Indonesia.
· Melindungi kepentingan warga dan masyarakat secara luas.
· Menciptakan masyarakat yang demokratis.
· Menjadikan tanggung jawab ahli hukum untuk dilaksanakan dan yang harus
dikerjakan, tidak hanya untuk melindungi dan mengembangkan hak-hak
perdata dan politik perorangan dalam masyarakat bebas, tetapi juga untuk
menyelenggarakan dan membina kondisi sosial, ekonomi, pendidikan dan
kultural yang dapat mewujudkan aspirasi rakyat serta meningkatkan integritas
SDM.
· Memberikan jaminan terlindunginya hak-hak individu dalam bernegara dan
bermasyarakat.
PENEGAKAN SUPREMASI HUKUM DAN
CONTOHNYA

Penegakan supremasi hukum dilakukan di negara-negara hukum seperti


Indonesia. Meski begitu, dalam pelaksanaannya, penegakan supremasi
hukum masih belum berjalan dengan baik di Indonesia, sesuai dengan sila
kelima Pancasila ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’.

Hal ini dikarenakan masih banyak penyelesaian kasus-kasus hukum yang


tidak jelas dan berhenti di tengah jalan. Belum lagi adanya perlakuan yang
berbeda antar warga di mata hukum, sehingga tidak sesuai dengan hakikat
hukum itu sendiri yang bertujuan untuk memberi keadilan.

Selain itu, masih banyak penegakan hukum yang dilaksanakan oleh aparat
penegak hukum dirasa belum sesuai dengan apa yang telah diatur oleh
undang-undang. Hukum di Indonesia masih berpihak pada kekuasaan,
sehingga pelaksanaan supremasi hukum dirasa belum efektif.
Penegakan supremasi hukum memiliki keterkaitan erat
dengan pelapisan sosial di masyarakat. Menurut Soerjono
Soekanto, terdapat 5 faktor yang memiliki pengaruh terkait
proses penegakan hukum, yakni faktor hukum, faktor
aparat penegak hukum, faktor sarana, faktor masyarakat,
dan faktor kebudayaan.

Sementara itu menurut Satjipto Rahardjo, terdapat tiga


unsur utama yang terlibat dalam proses penegakan hukum,
yakni unsur pembuat undang-undang, unsur aparat
penegak hukum, dan unsur lingkungan. Jika faktor-faktor
dan unsur-unsur itu berjalan dengan baik, maka penegakan
supremasi hukum di Indonesia bisa berjalan dengan baik.
1. ORANG BERIMAN ADALAH ORANG YANG MEMILIKI
INTEGRITAS, MORALITAS, ETIKA DAN MENJUNJUNGTINGGI
SUPREMASI HUKUM

2. kejujuran merupakan pondasi moral dalam


membentuk manusia beradab dan taat pada hukum

3. maju tak gentar membela yang benardansupremasi


hukum harus adil dan tidak tajam kebawah
tumpul ke atas

BUKAN
MAJU TAK GENTAR MEMBELA YANG BAYAR
TUGAS KELOMPOK
1. SUSUNLAH KALIMAT BENANG MERAH
DALAM BENTUK PERNYATAAN APLIKATIF
YANG INDAH DAN MENCERMINKAN;
“INTEGRITASL,
MORAL,
ETIKA
DAN SUPREMASI HUKUM”
2. CARILAH SEBUAH VIDEO TENTANG
INTEGRITAS/MORAL/ETIKA/SUPREMASI
HUKUM dengan DURASI WAKTU 7-10 MENIT,
kemudian anda beri komentar (videonya dapat diputar
sewaktu presentasi)
TERIMA KASIH

Burung irian burung cenderawasih


cukup sekian dan terima

Anda mungkin juga menyukai