KEPITING RAJUNGAN
Pembahasan Materi
Memanfaatkan teknik pemetaan GIS dan data lingkungan tentang habitat yang
disukai suatu organisme, indeks kesesuaian habitat dapat dihitung untuk
menemukan area di mana proses ekologis menghasilkan area habitat yang baik
untuk pengelolaan ekosistem. Banyak tekanan antropogenik, termasuk industri,
teknik, peternakan ikan, dan penanaman bakau yang berlebihan.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah Pemetaan untuk setiap spesies dilakukan dengan
menggunakan model HSI dengan reliabilitas tertinggi, dan ditetapkan empat tingkat
klasifikasi untuk kesesuaian habitat setiap spesies di salah satu lokasi penelitian.
C. Metode
Berdasarkan uji lapangan model HSI kepiting fiddler ini, kami telah
mengembangkan platform untuk konservasi proaktif kepiting fiddler yang menghuni
dataran pasang surut subtropis.
D. Hasil
hasil dari penelitian ini yaitu:
• Pembuatan profil setip model HSI
• Karakteristik habitat shenkang
• Validasi
E. Kesimpulan
Kepiting fiddler adalah pengumpan deposit yang memainkan peran penting sebagai
insinyur ekologi di dataran pasang surut.
F. Kelemahan dan kelebihan
• Kelemahan
Tidak terdapat kelemahan
• Kelebihan
Kelebihan dari penelitian ini yaitu penelitian ini didukung oleh Kementerian
Sains dan Teknologi Taiwan di bawah hibah no. 104-2621-M-005-MY2 dan
proyek "Pusat Inovasi dan Pengembangan Pertanian Berkelanjutan" yang
dikelola oleh "Program Pusat Penelitian Area Unggulan" dalam kerangka
"Proyek Tunas Pendidikan Tinggi" Kementerian Pendidikan Taiwan ke HJL
Jurnal 2
Kepiting bakau merupakan komponen penting dari hutan bakau namun kesesuaian
habitat skala besar dan konservasi kurang mendapat perhatian.
C. Metode
Kami menemukan bahwa rentang terbesar dan terkecil yang cocok dari kompleks ini
masing-masing terletak di wilayah Indo-Pasifik Tengah dan Afrika Selatan Beriklim
Sedang. Hanya 12,5% dari kompleks habitat yang cocok dilindungi.
D. Hasil
Hasil penilaian kinerja model MaxEnt menunjukkan bahwa model bekerja dengan
baik berdasarkan metrik AUC dan TSS (AUC=0,938 dan TSS=0,816). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa habitat yang cocok untuk kompleks spesies M.
thukuhar/cannicci terletak di enam ranah biogeografi laut berikut; Beriklim Afrika
Selatan, Indo-Pasifik Barat, Indo-Pasifik Tengah, Indo-Pasifik Timur, Australasia
Beriklim, dan Pasifik Utara Beriklim.
E. Kesimpulan
Semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi kesimpulan dalam Jurnal ada
dalam makalah dan/atau Bahan Pelengkap, atau referensi yang dikutip di sini.
Jurnal 3
Sebagian besar karena fase larva pelagis yang panjang ditambah dengan peristiwa El
Niño yang kuat pada tahun 1988-89 (Yamada et al. 2021), EGC kemudian menyebar
ke utara, mencapai British Columbia (BC) pada akhir 1990-an (Gillespie et al. 2007)
Sejak kemudian spesies tersebut melanjutkan penyebarannya ke utara dan terdeteksi
di Central Coast BC pada pertengahan tahun 2000-an
B. Tujuan
Berbagai metode dapat digunakan untuk mengidentifikasi habitat yang sangat cocok
untuk EGC di berbagai skala spasial. Namun, tidak ada yang dievaluasi dalam
konteks menginformasikan manajemen EGC, atau untuk bagian Kanada di Laut
Salish.
C. Metode
Untuk memfasilitasi perbandingan model, kami membuat database tunggal dari 447
situs terpisah tempat kami menerapkan setiap model. Kami mendefinisikan sebuah
lokasi sebagai bagian dari habitat intertidal berkesinambungan yang digambarkan di
semua sisi oleh penghalang pergerakan kepiting hijau dewasa di pantai Pasifik
Amerika Utara
D. Hasil
Prediksi tingkat situs, transformasi peringkat dari lima model kesesuaian habitat
individu: MaxEnt, pohon regresi yang ditingkatkan linier (CPUE), pohon regresi
yang ditingkatkan logistik (PA), alat pemilihan lokasi cepat (RSS), dan Washington
yang dimodifikasi Penilaian situs Tim Kepiting Hibah Laut (WSG).
E. Kesimpulan
Kepiting Hijau Eropa (EGC; Carcinus maenas) adalah kepiting pantai umum yang
berasal dari Eropa tetapi invasif di beberapa bagian Afrika, Asia, Australia, dan
kedua pantai Amerika Utara (BehrensYamada 2001, Therriault et al. 2008).
F. Kelemahan dan kelebihan
• Kelemahan
Semua model ini bergantung pada data penjebakan EGC yang andal yang telah
dikumpulkan oleh sejumlah program DFO di Wilayah Pasifik selama bertahun-
tahun, terutama pemantauan jangka panjang.
• Kelebihan
Tidak terdapat kelebihan
Jurnal 4
Menurut alur cerita A1, jika terjadi pertumbuhan yang cepat dengan tingkat
pertumbuhan penduduk dan konsumerisme yang lebih tinggi, pada tahun 2030, suhu
monsun akan meningkat 0,7 derajat Celcius dengan peningkatan curah hujan sebesar
11% (dibandingkan dengan tahun 1990).
B. Tujuan
Karena sifatnya yang kompleks, multi guna dan multi pemangku kepentingan
terlibat, pendekatan tekno-ilmiah untuk memahami proses sosio-ekologi
menghadapi kritik tajam (Ojha, et al 2011). Berlawanan dengan itu, konsep
pembelajaran dan inovasi yang lebih dapat dioperasionalkan telah muncul di sekitar
bidang pengetahuan dan praktik terkait pembelajaran sosial dan organisasi.
D. Hasil
Menurut Nishat (2008), salinitas di sabuk pantai akan meningkat seiring dengan
penggenangan dataran pantai. Dia juga menyimpulkan bahwa, karena siklon dan
gelombang badai yang lebih sering dan erosi sungai yang parah, infrastruktur dan
pemukiman manusia akan rusak.
E. Kesimpulan
Distribusi sumber daya yang tidak proporsional dan akses ke sumber daya alam
dan layanan kelembagaan.
• Kelebihan
Tidak terdapat kelebihan
Jurnal 5
Mangrove adalah hutan pantai yang menempati daerah pasang surut garam di
sepanjang teluk terlindung, muara, dan ceruk di daerah tropis dan subtropis di
seluruh dunia, di mana mereka memenuhi beberapa fungsi ekologi, lingkungan dan
sosial-ekonomi (Barbier et al., 2011; FAO, 2007)
B. Tujuan
Dalam penelitian ini kami menentukan dan memetakan kawasan bakau yang lebih
cocok untuk konservasi dan perikanan kepiting ini di Muara Sungai São Francisco
(Timur Laut Brasil). Kami menerapkan Multi-Criteria Evaluation (MCE) di
lingkungan GIS.
C. Metode
Untuk kriteria penggunaan dan tutupan lahan, jarak mangrove dari desa nelayan
adalah yang paling penting, terutama untuk tujuan perikanan. Bobot terendah
diberikan pada tipe vegetasi mangrove dan jarak mangrove dari tambak udang.
E. Kesimpulan
Peta setiap kriteria dihasilkan dengan teknik GIS dengan citra CBERS dan SPOT
serta data lapangan
Jurnal 6
Teluk Meksiko bagian tengah utara (GOM) mewakili habitat paling barat di AS
untuk kepiting tapal kuda Amerika (Limulus polyphemus), yang dikategorikan
sebagai spesies “rentan” oleh daftar merah International Union for Conservation of
Nature (IUCN).
B. Tujuan
Untuk mengumpulkan data dasar tentang hubungan antara faktor lingkungan dan
keberadaan kepiting tapal kuda, kami mensurvei empat lokasi dari semenanjung
Fort Morgan di Mobile Bay, Alabama (AL) hingga Pulau Horn, Mississippi (MS).
Kami mendokumentasikan jumlah, ukuran, dan jenis kelamin hewan hidup, ganti
kulit
C. Metode
Metode yaitu:
- Pengambilan sampel kepiting tapal kuda dan
- Atribut lingkungan
D. Hasil
Hail dari penelitian ini yaitu :
- Distribusi spasial dan temporal kepiting tapal kuda,
- Rasio ukuran dan jenis kelamin
E. Kesimpulan
Variasi atribut spesifik habitat lokal penting untuk kesesuaian habitat bagi kepiting
tapal kuda bahkan di antara populasi yang jarang di GOM utara di mana area habitat
tampaknya tidak terbatas.
F. Kelemahan dan kelebihan
• Kelemahan
Ekosistem mangrove merupakan sumber daya alam yang memiliki manfaat ganda
dari aspek sosial ekonomi dan ekologi. Fungsi ekosistem bagi kehidupan ini dapat
dilihat dari banyaknya spesies hewan yang hidup di perairan dan lingkungannya.
Juga menjadi habitat biota laut hidup seperti ikan, udang, kerang
B. Tujuan
Konversi ekosistem mangrove menjadi tambak di desa ini telah terjadi sejak tahun
1992 hingga saat ini dengan menggunakan model tambak konvensional. Komoditas
yang dibudidayakan adalah udang windu atau polikultur dengan ikan bandeng.
Sistem tradisional plus (pengelolaan tambak tanpa teknologi silvofishery)
menerapkan pola pemeliharaan yaitu penebaran benur dan pemberian pakan.
E. Kesimpulan
Berdasarkan nilai kesesuaian kondisi tanah dan kualitas air dapat disimpulkan
bahwa matriks kesesuaian lahan untuk pengembangan silvofishery di Desa Dabong
memiliki kategori sangat sesuai (69,00%).
F. Kelemahan dan kelebihan
• Kelemahan
Sekitar 20% dari ~5 juta km2 Amazon Brasil telah digunduli sejak tahun 1970.
Penggunaan lahan antropogenik, seperti peternakan, ekstraksi kayu, pertambangan,
dan baru-baru ini, pertanian intensif skala besar, secara historis telah mendorong
pembangunan ekonomi di seluruh wilayah tersebut
B. Tujuan
- Situs studi,
- Survei populasi mamalia,
- Stuktur habitat
D. Hasil
Kami telah menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit yang mapan di Amazonia
Timur memiliki efek merugikan yang jelas pada kumpulan mamalia berbadan
sedang hingga besar, dan bahwa beberapa ciri riwayat hidup merupakan penentu
utama respons spesies
Diversity and density of crabs in degraded mangrove area at Tanjung Panjang Nature
Reserve in Gorontalo, Indonesia “Keanekaragaman dan kepadatan kepiting di
kawasan mangrove yang terdegradasi di Cagar Alam Tanjung Panjang di Gorontalo,
Indonesia”
A. Latar Belakang
Ekosistem mangrove merupakan salah satu kawasan penting bagi fauna yang hidup
di sekitar mangrove karena memiliki berbagai fungsi ekologis, fisik, dan ekonomis.
Namun, saat ini sebagian besar hutan mangrove di Indonesia telah terdegradasi.
B. Tujuan
Penelitian ini menggunakan metode survey eksploratif. Data primer dan sekunder
dikumpulkan dalam penelitian ini. Data primer terdiri dari identifikasi semua spesies
kepiting, tingkat keanekaragaman, dan kepadatan populasi kepiting secara stratified
random sampling.
D. Hasil
Kepiting tapal kuda dan manusia adalah spesies yang bergantung pada muara.
Kepiting tapal kuda menggunakan muara sebagai habitat pemijahan dan mencari
makan bagi kepiting dewasa (Brockmann 2003, Botton 2009), tempat
perkembangan telur (Botton et al. 2010)
B. Tujuan
Teluk Jamaika terletak hampir seluruhnya di dalam batas Kota New York. Ini
menempati area seluas 101 km² dan memiliki kedalaman rata-rata 4,0 m. Muara
sangat eutrofik dan menerima sebagian besar masukan air tawar dan polutan dari
instalasi pengolahan air, selokan badai, dan limpahan selokan gabungan (O'Shea dan
Brosnan 2000; Beck et al. 2009).
D. Hasil
Muara perkotaan dicirikan oleh garis pantai berlapis baja, muatan nutrisi yang
tinggi, fluktuasi besar dalam populasi alga dan bakteri, peningkatan tingkat polutan
seperti logam berat dan pestisida, dan tingkat oksigen dan pH musiman yang rendah.
E. Kesimpulan
Kepiting tapal kuda bergantung pada muara untuk sumber makanan, tempat untuk
bertelur dan untuk larva dan remaja untuk tumbuh dan berkembang. Banyak dari
muara ini menjadi semakin urban dan didominasi oleh aktivitas manusia
Terdapat Hamparan pasir yang lebih kecil dan lebih terisolasi yang diselingi
wilayah garis pantai lapis baja juga dapat menarik kepiting pemijahan dengan
kepadatan tinggi
TERIMA KASIH