Anda di halaman 1dari 16

PERLINDUNGAN ANAK

MENURUT SYARI’AT ISLAM

Rosmawardani
Pelatihan yang diselenggarakan oleh
World Vision Meulaboh
31 Agustus 2006
ANAK
 Anak adalah putera kehidupan.
 Anak merupakan masa depan bangsa dan
negara.
 Anak memerlukan pembinaan.

 Bimbingan khusus untuk dapat berkembang.

 Fisik
 Mental Spiritual
Hak – Hak Anak
 Kasih sayang
 Pendidikan
 Kesehatan
 Kelangsungan hidup
Hak-hak anak yang mutlak dalam dimensi
aqidah dan pandangan kehidupan agama
Islam, terdiri dari :
1. Hak untuk dilindungi ketika masih berada dalam
kandungan atau rahim ibunya.
2. Hak untuk disusui selama dua tahun.
3. Hak untuk diberi pendidikan, ajaran, pembinaan,
tuntutan dan akhlaq yang mulia.
4. Hak untuk mewarisi harta kekayaan milik kedua orang
tuanya.
5. Hak untuk mendapatkan nafkah dari orang tuanya.
6. Hak untuk mempertahankan agama dengan
aqidahnya.
7. Hak untuk memperoleh pendidikan ketrampilan
memanah dan berenang.
Hak Asasi Anak meliputi sub sistem
sebagai berikut :
a. Hak anak sebelum dan sesudah dilahirkan.
b. Hak dalam kesucian keturunannya.
c. Hak anak dalam menerima pemberian nama
yang baik.
d. Hak anak dalam menerima susuan.
e. Hak anak dalam mendapat asuhan, perawatan
dan pemeliharaan.
f. Hak anak dalam memiliki harta benda atau hak
warisan ; demi kelangsungan hidup anak yang
bersangkutan.
g. Hak anak dalam bidang pendidikan dan
pengajaran.
HAK-HAK ANAK dalam undang-undang no. 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
1. Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh,
berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
2. Setiap anak berhak atas sesuatu nama sebagai
identitas diri dan status kewarganegaraan.
3. Setiap anak berhak untuk beribadah menurut
agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan
tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan
orang tua.
4. Setiap anak berhak untuk mengetahui
orang tuanya, dibesarkan dan diasuh
oleh orang tuanya sendiri.
5. Dalam hal karena suatu sebab orang
tuanya tidak dapat menjamin tumbuh
kembang anak atau anak dalam
keadaan terlantar, maka anak tersebut
berhak di asuh atau diangkat sebagai
anak asuh atau anak angkat oleh orang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6. Setiap anak berhak memperoleh pelayanan
kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan
kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.
7. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan
dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai
dengan minat dan bakatnya.
8. Khusus bagi anak yang menyandang cacat
juga berhak memperoleh pendidikan luar
biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki
keunggulan juga berhak mendapatkan
pendidikan yang khusus.
9. Setiap anak berhak menyatakan dan di
dengan pendapatnya, menerima,
mencari, dan memberikan informasi
sesuai dengan tingkat kecerdasan dan
usianya demi pengembangan dirinya
sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan
kepatutan.
10. Setiap anak berhak untuk beristirahat
dan memanfaatkan waktu luang, bergaul
dengan anak yang sebaya, bermain,
berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan
minat,bakat dan tingkat kecerdasannya
demi pengembangan diri.
11. Setiap anak yang menyandang cacat berhak
memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial, dan
pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.
12. Setiap anak selama dalam pengasuhan orang
tua wali atau pihak lain manapun yang
bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak
mendapat perlindungan dan perlakuan ; (a)
diskriminasi ; (b). Eksploitasi baik ekonomi
maupun seksual ; (c) penelantaran ; (d)
kekejaman, kekerasan dan penganiayaan ; (e)
ketidakadilan dan (f) perlakuan salah lainnya.
12. Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh
anak melakukan segala bentuk
perlakuan, maka pelaku dikenakan
pemberatan hukuman.
13. Setiap anak berhak untuk diasuh oleh
orang tuanya sendiri, kecuali jika ada
alasan dan / atau aturan hukum yang
sah menunjukkan bahwa pemisahan itu
adalah demi kepentingan terbaik bagi
anak dan merupakan pertimbangan
terakhir.
Bencana alam gempa dan
tsunami
 Ribuan anak tewas dan hilang ditelan
gelombang tsunami.
 Anak yang terpisah dari orang tuanya yang telah
meninggal
 Anak-anak yang hidup di barak atau tenda
dengan kebutuhan yang terbatas dan sanitasi
yang buruk.
 Anak-anak tidak mendapatkan pelayanan
kesehatan yang memadai.
 Anak-anak tidak mendapatkan pendidikan.
Perwalian

 Diwasiatkan oleh orang tua si anak


sebelum meninggal
 Ditunjuk oleh Pengadilan ;
1. Pihak Keluarga Ayah
2. Pihak Keluarga Ibu
3. Orang Lain
4. Badan Hukum
Kewajiban Wali
 Mengurus si anak dan hartanya.
 Memberi pendidikan kepada si anak.

 Bimbingan agama

 Ketrampilan lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai