Anda di halaman 1dari 33

TEKNIK PEMBUATAN

AWETAN SERANGGA
Mematikan dan penyimpanan sementara

 Setelah serangga dikumpulkan, dimatikan dan


disimpan sampai diawetkan dan/atau dipertahankan
secara permanen. Metode mematikan dan penyimpanan
bervariasi sesuai dengan jenis arthropoda yang telah
dikumpulkan.
 Prosedur ini dijelaskan di bawah ini;
 1. Menggunakan cairan
 2. Pembekuan
 3. Jepitan
 4. Killing bottle
Penggunaan cairan

 Semua serangga bertubuh lunak,telur dan larva tidak


boleh dibiarkan mengering setelah mati. Material harus
ditempatkan langsung ke dalam pengawet cair
(biasanya 70-95% etil alkohol)
 Serangga besar pertama-tama dimatikan dengan

kloroform atau etil asetat sebelum dipindahkan ke


alkohol. Formalin (formaldehida) tidak boleh
digunakan untuk menyimpan serangga karena
membuat spesimen menjadi keras dan sulit untuk
diperiksa.
*Pembekuan*
 Serangga dapat dimatikan dengan menempatkannya di
dalam freezer.
 Metode ini sangat cocok untuk ngengat dan kupu-kupu

yang dipelihara.
 Spesimen dipastikan sudah mati sebelum

mengeluarkannya dari freezer, yang bisa memakan


waktu hingga 48 jam.
Jepitan
 Biasanya digunakan untuk kupu-kupu yang dapat
dipingsankan atau dibunuh dengan cara menekan
dadanya dengan ibu jari dan jari telunjuk
Killing botlle
 Sebagian besar serangga kecil dapat dibunuh dalam killing bottle.
Botol harus bermulut lebar dan terbuat dari kaca, polipropilen
atau polietilenetil asetat melarutkan banyak plastik lainnya).
 Kertas penyerap seharusnya ditempatkan di dalam botol untuk
menyerap kondensasi, cairan yang dimuntahkan atau buang air
besar dan untuk mencegah serangga merusak satu sama lain.
 Racun yang digunakan dalam botol pembunuh berbahaya dan
harus ditangani dengan sangat hati-hati. Botol harus dijauhkan
dari wajah saat membukanya, dan harus berhati-hati agar tidak
menghirup asapnya. Mereka harus dijauhkan dari bahan makanan
dan sebaiknya dibersihkan di luar ruangan. Semua botol
pembunuh harus diberi label RACUN.
Penyimpanan sementara
 Spesimen kering
◦ Sebagian besar spesimen serangga dapat dengan mudah disimpan di antara
lapisan kertas penyerap. Wadah kokoh apa pun dapat digunakan untuk
menyimpan serangga. Karton kecil atau kotak kayu sangat berguna, karena
memungkinkan spesimen mengering. Spesimen yang baru dibunuh akan
membentuk jamur jika disegel dalam wadah yang tidak berpori, seperti botol
plastik atau kaca dengan sumbat yang rapat.
◦ Bahan pengering perlu ditambahkan terlebih dahulu, sebelum menutup wadah.
◦ Jika wadah tidak disegel, penolak serangga seperti naftalena harus ditambahkan
untuk mencegah serangan hama seperti semut dan kumbang museum.
◦ Catatan: jika tersedia, lemari es atau deep freeze sangat ideal untuk
penyimpanan material sementara. Tidak hanya risiko jamur dan serangan
hama yang dihilangkan, tetapi spesimen akan tetap rileks untuk beberapa
waktu.
Spesimen dalam cairan
 Spesimen yang akan diawetkan dalam cairan dimatikan
terlebih dahulu sebelum memasukkannya langsung ke
dalam vial pengawet atau fiksatif.
 Botol sampel dapat disimpan di rak atau kotak yang

dibuat khusus.
TEKNIK PEMBUATAN
AWETAN NYAMUK
 TUJUAN :
1. Mengetahui cara pembuatan awetan nyamuk
2. Mengetahui cara penyimpanan awetan nyamuk
3. Mengetahui cara pemeliharaan awetan nyamuk
 ALAT DAN BAHAN :
1. Punch point
2. Pinset
3. Gunting
4. Cawan petri
5. Kertas label
6. Choloform/ethyl asetat
7. Jarum serangga No. 3
8. Cat kuku bening
9. Kotak serangga
10. Ballpoint ( pena gambar 0,1)
11. Nyamuk
12. Kapur barus
13. Pin block
 Gambar alat dan bahan

Punch point
Ethyl asetat

Pinset
Chloroform

Cawan petri

Ambroid/cat kuku

Pin blok
Gambar alat ban bahan

Jarun serangga Kotak serangga

Kertas label

Kapur barus Pena gambar 0,1


 Cara kerja.
1. Nyamuk dimatikan menggunakan chloroform/ethyl asetat
2. Setelah nyamuk mati, dipindahkan kedalam cawan petri
3. Nyamuk diatur agar tidak menumpuk, ditunggu hingga benar benar
mati
4. Kertas point ditusuk dengan jarum serangga No. 3 pada bagian
pangkal yang lebar dengan alas pin blok
5. Nyamuk diletakkan dengan posisi kepala kearah kanan, kaki kearah
dalam
6. Ujung lancip kertas point ditempeli cat kuku bening
7. Ujung lancip ditempelkan pada bagian samping thoraks
8. Nyamuk diidentifikasi, keterangan awetan ditulis pada kerlas label
9. Awetan disimpan didalam kotak serangga
10. Kapur barus dibungkus menggunakan kain kasa dan ditempatkan
pada sudut dalam kotak serangga
Gambar proses pinning

Disecting kit

Memotong
Memotong kertas
kertas Ditusuk
Ditusuk dgn
dgn jarum
jarum

Kertas
Kertas awetan
awetan Dgn
Dgn alas
alas pin
pin block
block
Cara membunuh nyamuk
Kapasdibsahi
Kapas
Kapas dibsahi
dibsahi
chloroform
chloroform
chloroform

Dipindah
Dipindahke
kedalam
dalamcawan
cawanpetri
petri

Diletakan
Diletakandiatas
diatas
gelas
gelasberisi
berisinyamuk
nyamuk

Nyamuk
Nyamukdijarangkan
dijarangkan

Ditutup
Ditutupcawan
cawanpetri
petri
Cara menempelkan nyamuk pada kertas
Ujung
Ujung kertas
kertas
ditempeli
ditempeli ambroid
ambroid

Awetan
Awetan nyamuk
nyamuk
tertempel
tertempel

Nyamuk
Nyamuk diletakkan
diletakkan

Awetan
Awetan
Awetanselesai
selesai
selesai

Ujung
Ujung
Ujungkertas
kertas
kertas
ditempelkan
ditempelkan
ditempelkanpada
pada
pada
nyamuk
nyamuk
nyamuk

Awetan
Awetan
Awetandisimpan
disimpan
disimpandi
di
di
dalam
dalam kotak
kotak
dalam kotak
TEKNIK PEMBUATAN
AWETAN LALAT
 TUJUAN :
1. Mengetahui cara pembuatan awetan lalat
2. Mengetahui cara penyimpanan awetan lalat
3. Mengetahui cara pemeliharaan awetan lalat
 ALAT DAN BAHAN :
1. Pinset
2. Gunting

3. Cawan petri
4. Kertas label
5. Choloform/ethyl asetat
6. Jarum serangga No. 3

7. Kotak serangga
8. Ballpoint ( pena gambar 0,1)
9. Lalat
10. Kapur barus
11. Pin block
 Cara kerja.
1. Lalat dimatikan menggunakan chloroform/ethyl asetat
2. Setelah lalat mati, dipindahkan kedalam cawan petri
3. Lalat diatur agar tidak menumpuk, ditunggu hingga
benar benar mati
4. Lalat ditusuk menggunakan jarum serangga No. 3
pada bagian thoraks dari arah atas
5. Lalat diidentifikasi, keterangan awetan ditulis pada
kertas label
6. Awetan disimpan didalam kotak serangga
7. Kapur barus dibungkus menggunakan kain kasa dan
ditempatkan pada sudut dalam kotak serangga
Gambar alat dan bahan
Pinset

Pin block

Jarum serangga

Chloroform

Cawan petri
Gambar alat dan bahan

Pena gambar 0,1 Kotak serangga


Kertas label Kapur barus
Pinning blocks
TEKNIK PEMBUATAN
AWETAN LIPAS
 TUJUAN :
1. Mengetahui cara pembuatan awetan Lipas
2. Mengetahui cara penyimpanan awetan lipas
3. Mengetahui cara pemeliharaan awetan lipas
 ALAT DAN BAHAN :
1. Pinset
2. Gunting

3. Cawan petri
4. Kertas label
5. Choloform/ethyl asetat
6. Jarum serangga No. 3

7. Kotak serangga
8. Pena gambar 0,1
9. Alas serangga

10. Lipas
11. Kapur barus
 Cara kerja.
1. Lipas dimatikan menggunakan chloroform/ethyl asetat

2. Setelah lipas mati, dipindahkan kedalam cawan petri

3. Lipas diatur agar tidak menumpuk, ditunggu hingga benar benar


mati
4. Lipas dipilih yang masih lengkap jumlah kaki, sayap, antenna

5. Lipas diletakkan diatas alas/sterofoam dengan posisi telungkup

6. Jarum serangga No. 3 ditusukkan pada thoraks

7. Lipas dijemur dibawah sinar matahari atau dikeringkan di


dalam mikrowave
8. Lipas diidentifikasi, keterangan awetan ditulis pada kertas label

9. Awetan disimpan didalam kotak serangga

10. Kapur barus dibungkus menggunakan kain kasa dan


ditempatkan pada sudut dalam kotak serangga
Gambar alat dan bahan

Kotak serangga
Jarun serangga

Kertas label

Kapur barus
Chloroform pinset Cawan petri
Ehtyl asetat
Gambar alat dan bahan

Kertas label

Alas serangga

Pena gambar 0,1


Gambar alat dan bahan

Kotak serangga

Contoh awetan lipas

Kapur barus
a

(a) Standard setting board; (b) angled setting board

Sumber : Collecting and preserving insects and arachids


Manual on practical entomology in malaria
Pemeliharaan awetan
1. Awetan dalam kotak serangga sebaiknya disimpan
didalam ruangan gelap dan dingin ( suhu ± 17ºC,
kelembaban ‹ 60% )
2. Sekali dalam satu bulan awetan serangga di kontrol
3. Apabila kapur barus tinggal sedikit perlu diganti
dengan yang baru

Anda mungkin juga menyukai