Anda di halaman 1dari 25

DWI SETYORINI

KMB
PENGERTIAN
 IMA ( Infark Miokard Akut )
 nekrosis miokard akibat
gg aliran darah ke otot
jantung
ETHIOLOGI
 Coronary Artery Dissease
atherosclerosis, arteritis, trauma pd koroner,
penyempitan pd koroner ok/ spasme.
 Coronary artery emboli
endokarditis, cardiopulmonal bypass surgery
 Kelainan kongenital : anomali artery coronaria
 Imbalance O2 supply & demand miokard
thyrotoxicosis, hipotensi kronis, keracunan CO,
aorta stenosis / insufisiensi
 Gangguan hematology
anemia, polycythemia, hypercoagulan, thrombosis
RISK FACTORS
 Usia > 35 th
 Pria > wanita sblm
menopause
 Life style
 Stressor
 Pola konsumsi tinggi
kolesterol ( Low Density
Lipoprotein / LDL )
 Penyakit kronik ( Diabetes,
Hypertensi )
TANDA & GEJALA

 Chest Pain / nyeri dada


tertekan / berat / diremas, timbul mdadak
/ hilang timbul. Nyeri daerah anterior /
precordial / substernal yg mjalar ke
lengan, wajah, rahang,leher, punggung &
epigastrium. Nyeri tdk berkurang / hilang
dg istirahat, merubah posisi / menarik
nafas dalam. Lama nyeri > 15 menit
Lanjutan….
 Sesak nafas (short of breatnes /
dyspnea) diaphoresis, PND
 Mual & muntah
 Tachicardi
 Disritmia, hipotensi, syok
 Kulit pucat, cyanosis, dingin, lembab,
berkeringat
 Anxiety
DIAGNOSTIK
 EKG
elevasi segmen ST, inversi gel T,
peningkatan gel Q
 Peningkatan enzim
 CPK / CK ( Creatin Phospo Kinase )
 SGOT
 LDH
 CKMB
 Leukositosis ( 12.000 – 15.000 )
 Radiologi ( bendungan paru /
gagal jantung )
 Ekhokardiography ( luas infark )
TERAPI
 Istitrahat total
 O2 2 – 4 L / mnt
 Pasang infus u/ persiapan obat IV
 Analgetik : morfin, petidin
 Sedatif ( diazepam )
 Anti koagulan ( heparin )
 Anti platelet ( aspirin / ASA )
 Diet makanan lunak / saring serta rendah
garam ( bila dtemukan gagal jantung )
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
 Gg perfusi jaringan ( myocard, otak, ginjal & perifer ) b.d
penurunan CO
 Nyeri (akut) b.d ischemia, injury myocard sekunder thd
kurangnya suplay O2 ke myocard
 Ansietas b.d ancaman kematian akibat proses
penyakitnya
 Intoleransi aktivitas ketidakseimbangan antara suply &
demand o2 ke myocard
 Gg pola istirahat b.d nyeri, sesak, hospitalisasi
 Resiko gg eliminasi bowel ( konstipasi ) b.d penurunan
peristaltik ( efek obat, penuruna aktivitas, diet )
 PK : oedema paru b.d kegagalan fungsi jantung kiri
 PK : syok kardiogenik b.d penurunan CO
1. Gg Perfusi jar (myocard, otak, ginjal &
perifer b.d penurunan CO

 Tujuan : Px dpt mptahankan CO scr adekuat

 Kriteria standart :
S : keluhan chest pain, mual, muntah, sesak,
pusing hilang
O : TTV dbn, akral hangat, pucat &
diaphoresis tdk ada
Intervensi

 Monitor TTV setiap saat sesuai kondisi


 Obs tanda & gx penurunan perfusi Cardiopulmonary
(chest pain, disritmia, tachicardi, tachipnea,
hipotensi)
 Obs tanda & Gx gg perfusi renal (UP <30 ml/j,
peningk BUN & kreatinin, oedema perifer, tdk ada
reaksi diuretik)
 Obs tanda & Gx penurunan perfusi jar perifer
(kulit dingin, pucat, lembab / bkeringat, cyanosis,
denyut nadi lemah / hilang, oedema perifer)
2. Nyeri (akut) b.d ischemia, injury
myocard sekunder thd kurangnya
suplay O2 ke myocard

 Tujuan : Klien terbebas dr rasa nyeri


(chest pain)

 Kriteria standart :
S : Keluhan chest pain, sesak, pusing,
mual & lelah bkurang / hilang
O : TTV dbn, EKG irama sinus, cardiac
isoenzim dlm batas normal
Intervensi
 Anjurkan bedrest dg posisi semifowler
 Upayakan lingk nyaman & tenang
 Kaji tingkat nyeri & karakteristik nyeri
 Alihkan perhatian, relaksasi dg tarik nafas dalam
 Obs TTV
 Obs EKG serial
 Kolaborasi ;
 Pemberian O2 sesuai indikasi
 Pemasangan IV line
 Pemberian analgetik / narkotik (morphin, petidin)
 Pemberian anticoagulan (heparin)
 Pemberian vasodilator
3. Ansietas b.d ancaman kematian akibat
proses penyakitnya

 Tujuan :
Px / kelg mampu mengekspresikan rasa takut / cemas scr
positif shg mekanisme kopingnya efektif & kecemasan
bkurang

 Kriteria standart :
S : Px mampu
- mengekspresikan cemasnya scr wajar
- merasa optimis bahwa penyakitnya bisa dsembuhkan
- Mdiskusikan pengaruh penyakit thd pola hidup
O : Tdk menunjukkan Gx / tanda perub kondisi fisik akibat
cemas
Intervensi

 Berikan penjelasan ttg tujuan, hsl yg dharapkan dr


tind yg dilak
 Berikankesempatan u/ mngenal lingk & pwt
 Berikan wkt secukupnya berbicara dg org tdekat
 Obs efek kunjungan dr org tdekat, batasi jam
kunjung
 Berikan support, dengarkan keluhan px& jawab
pertanyaan scr jujur, datangkan rohaniawan b/p
 Diskusikan kondisi & perub pola yg hrs djalani stl
plg
 Ajarkan & berikan support kpd px u/ tdk tgantung
kpd orla
4. Intoleransi aktivitas
ketidakseimbangan antara suply &
demand o2 ke myocard

 Tujuan : Px mampu meningk toleransi


aktivitas & terbebas dr nyeri dada

 Kriteria Standart
S : Keluhan mudah lelah, chest pain,
pusing, sesak, mual bkurang / hilang
O : Mampu melak exercise, vital sign N,
EKG irana sinus, isoenzym N
Intervensi
 Anjurkan bedrest dg posisi yg nyaman
 Berikan suasana lingk yg nyaman & tenang
 Obs TTV
 Bantu KDM px
 Bantu mobilisasi bertahap
 Obs EKG & isoenzim b/p
 Kolaborasi :
 O2 sesuai kebuth
 IV line
 Vasodilator, analgesik narkotik / sedatif, inotropik /
kronotropik
5. Gg pola istirahat b.d nyeri, sesak,
hospitalisasi

 Tujuan : kebutuhan istirahat / tidur


terpenuhi

 Kriteria Standart :
S : Px mampu tidur dg nyaman, keluhan2
hilang
O : Jml jam tidur cukup, wajah px segar,
bisa beradaptasi dg lingk hospital
Intervensi
 Identifikasi pola tidur px sbl & stl MRS
 Bantu px beradaptasi dg lingk RS
 Kaji fk penunjang Gg pola tidur (sesak,
PND, sering kencing, nyeri, takut, cemas,
kesepian, lampu terang, lingk ramai…)
 Berikan tind u/ mengatasi fk pyb
 Bantu mengatasi u/ mpmudah tidur
 Renc tind kep yg tdk m’gg jam istirahat
 Kolaborasi : pemberian obat sedatif
6. Resiko gg eliminasi bowel ( konstipasi )
b.d penurunan peristaltik ( efek obat,
penuruna aktivitas, diet )

 Tujuan : Px tdk menunj tanda2 konstipasi

 Kriteria Standart :
S : tidak ada keluhan Gg pola defekasi
O : Konsistensi feses lunak, tdk tdp
tanda2 peningk beban kerja jantung
Intervensi

 Obs abdomen Px ( distensi, bising usus, flatus)


 Bantu u/ defekasi dg nyaman (privacy)
 Anjurkan tdk mengejan saat BAB
 Kaji stimulasi vagal ( bradikardi, disritmia,
pusing)
 Kaji efek peningk konsumsi O2 jantung (chest
pain, tachipnea, tachicardi)
 Berikan istirahat & O2 stl BAB
 Kolaborasi ;
 Team gizi : diet jantung cukup selulose
 Medis : Tx laxatif
7. PK : oedema paru b.d kegagalan
fungsi jantung kiri

 Tujuan : Px dpt mptahankan pertukaran gas dlm


paru scr adekuat u/ meningk oksigenasi jar
( oedema paru tdk tjd )

 Kriteria Standart :
S : Keluhan sesak nafas hilang, chest pain hilang
O : Tanda cyanosis hilang, tdk ada tanda oedema
pulmo
Intervensi

 Atur posisi tidur px fowler / high fowler


 Bedrest total & bantu merubah posisi b/p
 Obs tanda & Gx oedema pulmo (sesak nfs, batuk,
PND/orthopnea, tachipnea, ronchi di basal paru)
 Obs intake & output cairan
 Batasi intake cairan peroral
 Obs tanda & Gx hipoxia
 Kolaborasi :
 O2 sesuai kebuth
 IV line
 Urine Catheter
 Diuretik, suplemen Kalium, Bronkhodilator, Vasodilator
 NaBic b/ tjd asidosis metabolik
 Diet rendah garam
8. PK : syok kardiogenik b.d penurunan
CO

IDEM DX No 1

Anda mungkin juga menyukai