Anda di halaman 1dari 16

PELAJARAN ILMU

TAJWID
PERTEMUAN 1
Keutamaan Membaca, Mempelajari dan
Mengajarkan Al Qur’an
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, :
 “Sebaik-baikkalian adalah orang yang mempelajari
Al Qur’an dan mengajarkannya (HR. Bukhari)

 “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada


hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para
ahlinya.’ (HR. Bukhari dan Muslim)
Balasan Pahala yang Membaca Al Qur’an
dan Tetap berusaha Meski Terbata-bata
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, :
 “Siapa saja membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Qur’an) maka
baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali
lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf tetapi alif
satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. At -Tirmidzi)

 “Orang yang mahir membaca Al Qur’an bersama malaikat yang suci


dan mulia, sedang perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an dan
terbata-bata di dalamnya dan hal itu sulit baginya maka baginya dua
pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Adab Membaca dan Mendengarkan Al
Qur’an
 Sebaiknya
sudah berwudhu, bersiwak, suci pakaian, badan dan
tempatnya.
 Hendaknya memulai tilawah dengan isti’adzah kemudian
basmalah di setiap awal surah selain surah At Taubah. (QS. An
Nahl : 98).
 Hendaknya selalu memperhatikan hukum-hukum tajwid dan
melafalkan sesuai makhrajnya serta membaca dengan tartil
(Al Muzzammil : 4).
 Hendaknyamembaca Al Qur’an sambil merenungi dan
menghayati maknanya (tadabbur).
 Disunnahkan memanjangkan bacaan dan
memperindah suara saat membaca Al Qur’an selagi
tidak ada unsur negatif, seperti riya serta tidak
mengganggu orang yang sedang shalat.
 Hendaknya selalu menjaga Al Qur’an dengan tekun
membaca dan mempelajarinya (tadarrus) hingga tidak
lupa.
 Jika mendengar bacaan Al Qur’an, hendaknya
didengarkan dengan baik dan diam (tidak berbicara).
(QS. Al A’raf : 204)
 Tidak menyentuh Al Qur’an kecuali dalam keadaan
suci. (Qs. Al Waqiah : 79)
 Boleh bagi wanita haid dan nifas membaca Al
Qur’an dengan tidak menyentuh mush’af Al
Qur’an.
 Termasuk sunnah adalah berhenti membaca bila
sudah mengantuk, karena Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila salah seorang dari kalian bangun di malam
hari, lalu lisannya merasa sulit untuk membaca Al
Qur’an hingga tidak menyadari apa yang ia baca,
maka hendaknya ia berbaring (tidur).” (HR. Muslim)
ILMU TAJWID
 Pengertian:
 Secara bahasa = memperbaiki atau membaguskan
 Secara istilah = mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya (tempat
keluarnya) dengan memberikan *hak-haknya dan *mustahaknya.
*hak huruf = sifat asli yg harus ada pada huruf tsb, spt: tebal, tipis, qolqolah
dsb.
*mustahak = sifat huruf yang baru datang ketika ada hukum yang
mengaturnya, spt: idgham, ikhfa, iqlab dsb.
 Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid = menjaga lidah agar terhindar dari
kesalahan membaca Al Qur’an.
‫َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكر ُْو َن‬ = “...dan mudah-mudahan kamu bersyukur.” (QS. Al Jatsiyah: 12)

‫َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْس ُكر ُْو َن‬ = dan mudah-mudahan kamu mabuk


30 Huruf Hijaiyyah
Tempat keluar huruf (Makharijul Huruf)

Ada 5 tempat keluar huruf


1. Rongga mulut (Al jauf) :
 huruf mad alif
 Huruf mad ya
 Huruf mad wa
2. Tenggorokan (Al halqu): ‫غ‬-‫خ‬-‫ع‬-‫ح‬-‫ء‬-‫ه‬
3. Lidah (Al lisaan): ‫ث‬-‫ذ‬-‫ظ‬-‫ز‬-‫س‬-‫ص‬-‫ط‬-‫ت‬-‫د‬-‫ر‬-‫ن‬-‫ل‬-‫ض‬-‫ج‬-‫ش‬-‫ي‬-‫ك‬-‫ق‬
4. Dua Bibir (Asy Syafataani) : ‫ب‬-‫م‬-‫و‬-‫ف‬
5. Rongga hidung (Al khaisyum) : huruf yg mengeluarkan suara
dengung
MAKHARIJUL HURUF

Makharijul huruf (tempat keluar huruf) dibagi menjadi 5 tempat

1 Al Jauf (rongga mulut), keluar huruf


alif maad, ya maad dan waw mad yg
berfungsi sebagai mad ashli
2 Al halqu (tenggorokan) yang
dibagi 3 (tenggorokan bagian
atas, tengah dan bawah) keluar
6 huruf
 Tenggorokan atas : keluar bunyi huruf ‫غ خ‬
Sifat huruf ‫خ‬:
 Al Hams (samar): pengucapan disertai keluarnya nafas
 Ar Rakhawah (lemah): terlepasnya suara dengan bebas
 Al Isti’la (terangkat): lidah terangkat ke langit-langit (huruf2 yg selalu tebal)
‫ َخا ِخ ْي ُخ ْو بَ ْخ‬: Kho khi khu bakh

Sifat huruf ‫ غ‬:


 Al Jahr (jelas) : pengucapan disertai tertahannya nafas
 Ar Rakhawah (lemah)
 Al Isti’la (terangkat)
‫ َغا ِغ ْي ُغ ْو بَ ْغ‬: Gha ghi ghu bagh
 Tenggorokan tengah : keluar bunyi huruf ‫ع ح‬
Sifat huruf ‫ح‬ :
 Al Hams (samar) : keluar nafas
 Ar Rakhawah (lemah) : suara mengalir bebas
 Al Istifal (menurun) : lidah turun dari langit-langit (huruf tipis)
ْ‫ َحا ِح ْي ح ُْو بَح‬: ha hi hu bah

Sifat huruf ‫ع‬:


 Al Jahr ( jelas) : tertahannya nafas
 At Tawassuth (pertengahan) : pengucapannya tidak terlalu tertahan namun
juga tdk terlalu mengalir (sedang)
 Al Istifal (menurun): lidah turun (tidak terangkat krn bukan huruf tebal)
‫ َعا ِع ْي ُع ْو بَ ْع‬: ‘aa ‘ii ‘uu ba’
 Tenggorokan bawah : keluar bunyi huruf ‫ء ه‬
Sifat huruf ‫ ه‬:
 Al hams (samar) : keluarnya nafas
 Ar Rakhawah (lemah) : suara mengalir
 Al Istifal : lidah turun dari langit-langit
‫هَا ِه ْي هُ ْو بَ ْه‬

Sifat huruf ‫ء‬:


 Al Jahr (jelas) : tertahannya nafas
 Asy Syiddah (kuat) : suara tertahan/tertekan
 Al Istifal (menurun)
‫َءا ِإيْ ُأ ْو بَْأ‬
PRAKTIK MEMBACA AL QUR’AN
WALLAHU ‘ALAM

SEMOGA ILMUNYA BERMANFAAT


WA BARAKALLAHU FIIKUNNA

Anda mungkin juga menyukai