kegawatdaruratan
Preeklampsia/Eklampsia
Presented by Elsa
Preeklampsia/
Eklampsia
Pada ibu hamil
Apa yang harus diketahui?
- Standar Prognas 1 -
Peningkatan Kesehatan Ibu dan Bayi
Tiga penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan (30%), hipertensi dalam
kehamilan (25%), dan infeksi (12%)
Kecenderungan yang ada dalam dua dekade terakhir ini tidak terlihat adanya
penurunan yang nyata terhadap insiden preeklampsia, berbeda dengan insiden
infeksi yang semakin menurun sesuai dengan perkembangan temuan antibiotik
5,3%
359 per 100.000 kelahiran
hidup
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia
2012
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
Latar belakang
• Praktek Penggunaan obat yang tidak
aman (unsafe medication practices)
• Medication Error
KNC OUTCOME:
• Cedera
• Tidak
Cedera
• Multidisipliner
• Multifaktorial
one
u tic an d
r ape life
the ct of
d ing a fa ed.
r oun are olv
ur cy res
n
s s gna sily
ie
a int pre e ea
c ert ns in to b
e un ntio kely
Th erve ot li
int t is n
tha
MEDICATION ERROR :
KESALAHAN KECIL
DAPAT BERAKIBAT FATAL
H - Hemolysis
(breakdown of red
blood cell)
EL- Elevated liver enzyme
LP- Low platelet count
https://www.drugs.com/cg/hellp-syndrome.html
Preeklamsia/Eklamsia
4. Edema paru
5. Edema Paru
■ Kehamilan multipel
■ Hipertensi kronis
■ Penyakit ginjal
■ Usia ≥ 35 tahun
■ Merokok
■ Obesitas
2. Suplementasi kalsium
Minimal 1 g/hari direkomendasikan terutama pada
wanita dengan asupan kalsium yang rendah,
direkomendasikan sebagai prevensi preeklampsia
pada wanita dengan risiko tinggi terjadinya
preeklampsia.
PNPK Preeklamsia (POGI)
TATA LAKSANA PREEKLAMSIA
A. MANAJEMEN EKSPEKTATIF ATAU AKTIF
Tujuan : untuk memperbaiki luaran perinatal dengan mengurangi
morbiditas neonatal serta memperpanjang usia kehamilan tanpa
membahayakan ibu.
B. PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH KEJANG
Tujuan : mencegah dan mengurangi angka kejadian eklampsia, serta
mengurangi morbiditas dan mortalitas maternal serta perinatal
KMK NO. 91 TAHUN 2017 PNPK Preeklampsia
TATA LAKSANA PREEKLAMSIA (lanjutan)
C. ANTIHIPERTENSI
Tujuan : keselamatan ibu dalam mencegah penyakit serebrovaskular
Calcium Channel Blocker: Nifedipin, Nikardipin
Beta Bloker : Labetalol
Hidralazin
Metildopa
D. Kortikosteroid untuk Pematangan Paru
Kortikosteroid diberikan pada usia kehamilan ≤ 34 minggu untuk menurunkan risiko RDS
dan mortalitas janin serta neonatal
KMK NO. 91 TAHUN 2017 PNPK Preeklampsia
Manajemen Ekspektatif PE tanpa gejala berat
3. Evaluasi ketat :
gejala maternal dan gerakan janin setiap hari
oleh pasien
tekanan darah 2 kali dalam seminggu secara
poliklinis
jumlah trombosit dan fungsi liver setiap minggu
USG dan kesejahteraan janin secara berkala
(dianjurkan 2 kali dalam seminggu).
Jika didapatkan tanda pertumbuhan janin
terhambat, evaluasi menggunakan doppler
velocimetry terhadap arteri umbilikal
Obat emergensi
MESO
Obat Untuk Keadaan Darurat (Emergensi)
Aspek
Kecepatan
Aspek Pemantauan
Keamanan Penyimpanan berkala
Penggantian
tepat waktu
Pengelolaan sediaan farmasi untuk
keperluan darurat
• Sediaan farmasi
emergensi harus dapat
diakses dan sampai ke
pasien dalam waktu
kurang dari 5 menit
Pengelolaan sediaan farmasi untuk
keperluan darurat
• Sediaan farmasi
emergensi harus selalu
tersedia. Tidak boleh
ada sediaan farmasi
yang kosong
Pengelolaan sediaan farmasi untuk
keperluan darurat
• Persediaan sediaan
farmasi emergensi
harus diinspeksi oleh
staf Instalasi Farmasi
secara rutin
Pengelolaan sediaan farmasi untuk
keperluan darurat
https://www.drugs.com/interactions-check.php?drug_list
Interaksi obat
Moderate
NIFEdipine dexAMETHasone
Kortikosteroid dapat melawan efek obat antihipertensi dengan menginduksi retensi natrium dan
cairan. Sebaliknya, calcium channel blockers dapat meningkatkan efek dan kadar plasma
kortikosteroid dengan menghambat pembersihannya melalui metabolisme CYP450 3A4.
MANAJEMEN: Pasien yang diterapi dengan kortikosteroid jangka lama (lebih dari satu minggu) harus
dipantau secara teratur tekanan darah, kadar elektrolit, dan berat badannya dan diamati bila
terjadi edema dan gagal jantung kongestif. Dosis obat antihipertensi dapat disesuaikan bila perlu.
https://www.drugs.com/interactions-check.php?drug_list
Interaksi obat
Moderate
NIFEdipine + Makanan
MANAJEMEN: Hindari konsumsi jeruk dan jus jeruk dalam jumlah besar untuk
mencegah fluktuasi kadar obat dalam darah karena peningkatan efek pada tekanan
darah dapat bertahan hingga 4 hari setelah konsumsi jus jeruk.
Dianjurkan memantau efek samping penghambat saluran kalsium (misalnya sakit
kepala, hipotensi, sinkop, takikardia, edema).
Interaksi obat
Moderate
NIFEdipine + aspirin low strength
Beberapa inhibitor siklooksigenase dapat melemahkan efek antihipertensi dari beberapa
calcium channel blockers. Mekanisme ini tampaknya terkait dengan perubahan tonus
pembuluh darah, yang tergantung pada prostasiklin dan prostanoid vasodilatasi lainnya.
Ketika obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) ditambahkan ke rejimen pasien yang sudah
menggunakan calcium channel blocker, peningkatan tekanan darah dapat terjadi. Tapi risiko
hipotensi juga dapat meningkat ketika menghentikan tiba-tiba NSAID dari rejimen.
FDA yang mengelompokan obat dalam 5 kategori berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
a. Kategori A: Secara umum dapat diterima. Studi pada manusia menunjukkan tidak adanya risiko
terhadap janin di trimester pertama kehamilan..
b. Kategori B: Mungkin bisa diterima. Studi pada hewan coba tidak menunjukkan adanya gangguan
pada fetus dalam trimester pertama, tetapi tidak ada studi pada ibu hamil
c. Kategori C: Gunakan dengan hati-hati jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Studi pada
hewan coba menunjukkan gangguan teratogenik, tetapi pada ibu hamil tidak ada penelitian.
d. Kategori D: Gunakan dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa ketika tidak ada obat yang lebih
aman tersedia. Bukti positif risiko janin manusia.
e. Kategori X: Jangan gunakan pada kehamilan. Risiko lebih besar daripada manfaatnya. Gunakan
alternatif yang lebih aman. Kehamilan merupakan kontraindikasi untuk kelompok obat ini
Kategori keamanan obat Preeklampsia/Eklampsia
1.
Informasi
Pasien
2.
Informasi
Efek
Samping
4.
Informasi
Pelapor
3.
Informasi
Obat
4 INFORMASI MINIMAL YANG HARUS
DISAMPAIKAN DALAM LAPORAN ESO
1. PASIEN
Identitas Pasien
Usia dan atau tanggal dan tahun lahir
Jenis kelamin
Berat badan
4. PELAPOR
Nama, alamat dan nomor telepon
Pekerjaan / Profesi
PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT SECARA
ELEKTRONIK