Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH PENULISAN AL QUR’AN

BAB I
PENDAHULUAN
Mushaf Al-Qur’an yang berada di tangan kita sekarang ini telah
melalui proses yang panjang dan berliku-liku sehingga memakan
waktu lebih dari 1400 tahun yang silam dan mempunyai latar
belakang sejarah yang menarik untuk diketahui. Selain itu
jaminan atas keotentikan Al-Qur’an termaktub dalam Al-Qur’an
Surah Al-Hijr (15).

         


              
9. Sesungguhnya
uran, Kami-lah yangKami
dan Sesungguhnya menurunkan Al Quran,memeliharanya[793].
benar-benar dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya[79
Latar Belakang
• Pada permulaan islam, kebanyakan orang arab adalah buta huruf.
Sedikit sekali yang bisa membaca dan menulis. Mereka belum
mengenal kertas, sehingga wahyu yang turun ditulis di pelepah
kurma, batu, kulit, dan tulang hewan. Setelah mereka
menakhlukkan Persia barulah mereka mengenal istilah kertas,
dimana Rasulullah sudah wafat.
• Pada masa Rasulullah, beliau menyuruh kepada para sahabat,
setiap wahyu yang turun agar dihafal dan ditulis, bahkan beliau
membuat peraturan, yaitu Al-Qur’an saja yang boleh dituliskan.
Hadis atau pelajaran yang mereka dengar dari Rasulullah langsung
tidak boleh ditulis.
BAB II
MENILIK SEJARAH PENULISAN AL-QUR’AN
1. Pada zaman Rasulullah
a) Al jam’u fis sudur
Para sahabat langsung menghafal di luar kepala.
b) Al jam’u fis suthur
Para sahabat menuliskan setiap wahyu yang dibacakan oleh
Rasulullah di media yang ada yakni, pelepah kurma, batu, dan
kulit serta tulang binatang.
2. Pada zaman Khalifah Abu Bakar Ash-Siddiq
Atas usulan Umar, khalifah memerintahkan Zaid bin Tsabit
mengumpulkan Al-Qur’an yang masih tercecer agar
diperiksa, diteliti dan dijadikan mushaf.
Lanjutan

3. Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab


Tidak ada pembukuan Al-Qur’an, melainkan beliau
mengemban misi untuk menyebarkan islam dan
mensosialisasikan sumber utama ajaran Al-Qur’an ke
wilayah-wilayah daulah islam yang baru.
4. Pada zaman Khalifah Usman bin Affan
Usman memerintahkan untuk menjalin dan menyatukan Al-
Qur’an menjadi mushaf, yang jumlahnya ada 6 dan
membakar setiap naskah selain mushaf. Mushaf yang ditulis
belum menggunakan tanda baca.
Lanjutan

5. Pada zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib


Mushaf yang tadinya belum ada tanda bacanya, atas usul dari
seorang sahabat Abul Aswad Ad Duali tanda titik untuk
menandai fathah, kasrah dan dhammah.
4. Pada masa Khalifah Al Makmun
Al-Qur’an sudah ditulis dengan menggunakan tanda baca
tajwid.
KESIMPULAN
• Dari sejarah penulisan Al-Qur’an dengan melalui proses yang
panjang dan berliku, dapat disimpulkan bahwa, Al-Qur’an
yang ditulis di media pelepah kurma, batu, kulit, dan tulang
binatang akhirnya diubah dengan menggunakan kertas, bahkan
yang awalnya tanpa tanda baca, kemudian menggunakan tanda
baca hingga tanda baca tajwid.
• Terkait dengan munculnya mesin cetak, di Eropa setelah abad
16 Al-Qur’an mulai disetak untuk pertama kali di Jerman
rahun 1694 Masehi. Kemudian umat islam memperbanyak
mushaf Al-Qur’an yang pertama kali yaitu di Rusia kemudian
di Iran (1838) di Turki (1877) dan pada tahun 1858 seorang
orientalis Jerman FLUEGEL menerbitkan Al-Qur’an
dilengkapi dengan pedoman, sayangnya edisi FLUEGEL ini
mengandung cacat.

Anda mungkin juga menyukai