Determinasi HPK SDA Adanya HPK yg berlaku atas suatu benda akan memungkinkan pemilik benda itu mengambil manfaatnya (mengkonsumsi) tanpa dibarengi oleh tindakan yg sama thdp benda yg sama oleh orang lain (yg tidak diizinkannya).
Dengan melekatnya HPK pd suatu benda maka pihak lain yg tdk
memiliki benda itu hanya dpt memanfaatkan suatu sumberdaya tsb bila pemindahan hak (milik) atas benda itu telah dilakukan. Determinasi Sumberdaya Alami Ancaman kerugian tidak terlalu sulit untuk dikendalikan, apabila pada setiap benda alam (fisik maupun non fisik), berlaku sistem pemilikan sebagaimana yg berlaku pd sepotong roti atau segantang beras, hal ini dikarenakan adanya suatu hak pemilikan yg kukuh (non-attenuated property rights disingkat HPK). Apabila dilanggar si pemilik akan segera tanggap kpd pihak yg melanggar. Kepentingan kedua belah pihak akhirnya dpt sampai pd titik penyelesaian terbaik setelah proses transaksi damai ataupun proses pengadilan. PANDANGAN THDP SUMBERDAYA ALAM Dalam pandangan Adam Smith (bapak ilmu ekonomi dg bukunya “Wealth of Nation tahun 1776”): Sumberdaya diartikan sbg seluruh faktor produksi yg diperlukan utk menghslkan output. Dengan kata lain, sumberdaya diperlukan sbg sarana utk mencapai tujuan. Sumberdaya juga bisa menghslkan utilitas (manfaat) tanpa melalui proses produksi; ex : lahan pertanian yg mempunyai panorama yg indah memberikan kepuasan pemandangan yg dpt dinikmati oleh masyarakat. Determinasi HPK SDA Secara konsepsional Hak 3. Lugas pemindahtanganan hak oleh Pemilikan yang Kukuh atas pemiliknya; pindah tangan hak atas suatu benda (sumberdaya) objek atau benda itu dpt saja ditandai oleh 4 syarat (Alan dilakukan pemiliknya, shg melalui Randall, 1987), yaitu: jual beli benda itu cenderung berada di tangan pemilik yg memberikan 1. Jelas diskripsi objeknya; nilai tertinggi atasnya . terurai jelas macam dan batasan objeknya, termasuk 4. Tegas peran hukum kepemilikannya; mengenai ketentuan dan terkukuhkan pemilikan atas objek itu uraian sangsi bagi yg oleh tegaknya hukum. merobah diskripsi itu. - Keempat syarat ini hrs simultan 2. Bebas peran pemiliknya; (sekaligus) terpenuhi jika thdp suatu terkucilnya pemanfaatannya benda akan berlaku HPK scr efektif. bagi si pemilik sendiri, shg - Adanya HPK atas suatu sumberdaya tdk mengganggu maupun akan memudahkan upaya pelestarian terganggu oleh yg bukan mutu dan fungsi lingkungan hidup pemegeng hak. dimana berbagai sumberdaya terdapat didalamnya. PANDANGAN THDP SUMBERDAYA ALAM Dalam memahami sumberdaya alam, ada dua pandangan yg umum digunakan: 1. Pandangan konservatif disebut juga pandangan pesimis atau perspektif Malthusian. Dlm pandangan ini, risiko akan terkuras-nya sumberdaya alam menjadi perhatian utama. Sda hrs dimanfaatkan scr hati2 karena adanya faktor ketidakpastian thdp apa yg akan terjadi thdp sda utk generasi mendatang. Dlm perspektif Malthus, sda yg terbatas tdk akan mampu mendukung pertumbuhan penduduk yg cenderung tumbuh scr eksponensial. Pandangan ini berakar dari pemi-kiran Malthus yg dikemukakan sejak tahun 1879 ketika “Principle of Population” dipublikasikan. Produksi dari sda akan mengalami apa yg disebut diminishing return dimana output perkapita akan mengalami kecenderungan yg menurun sepanjang waktu. Ketika proses diminishing return ini terjadi, standar hidup juga akan menurun sampai ke tingkat subsisten yg pd gilirannya akan mempengaruhi reproduksi manusia. Kombinasi kedua kekuatan ini dlm jangka panjang menyebabkan ekonomi ada dlm kondisi keseimbangan atau steady state. PANDANGAN THDP SUMBERDAYA ALAM 2. Pandangan eksploitatif atau disebut juga perspektif Ricardian. Dlm pand. Ini dikemukakan bahwa: a. Sda dianggap sbg mesin pertum-buhan (engine of growth) yg mentransformasikan sd ke dlm “man made capital”yg pd gilirannya akan menghslkan produktifitas yg lebih tinggi di masa mendatang. b. Keterbatasan suplai dari dr sumberdayautk memenuhi kebutuhan ekonomi dpt disubstitusikan dg cara intensifikasi (eksploitasi sumberdaya scr intensif) atau dg cara ekstensifikasi (memanfaatkan sd yg blm dieksploitasi). PANDANGAN THDP SUMBERDAYA ALAM c. Jika sumberdaya menjadi langka, hal ini akan tercermin dlm dua indikator ekonomi, yakni meningkatnya baik harga output maupun biaya ekstraksi persatuan output. Meningkatnya harga output akibat meningkatnya biaya persatuan output akan menurunkan permintaan thdp barang dan jasa yg dihslkan oleh sda. Di sisi lain, peningkatan harga output menimbulkan insentif kpd produsen sumber daya alam utk berusaha meningkatkan suplai. Namun krn ketersediaan sumberdaya yg terbatas, kombinasi dampak harga dan biaya akan menimbulkan insentif utk mencari sumberdaya substitusi dan peningkatan daur ulang. Selain itu, kelangkaan juga akan memberikan insentif utk mengembangkan inovasi2 spt pencarian deposit baru, peningkatan efisiensi produksi dan peningkatan teknologi daur ulang shg dpt mengurangi tekanan thdp pengurasan sda. Thank You