Anda di halaman 1dari 14

Aspek Sosial

Budaya Selama
Persalinan Kala
I, II, III Dan IV

BY. Binti Qoni’ah


BEBERAPA KEPERCAYAAN DIMASYARAKAT YANG BERKAITAN
DENGAN PERSALINAN :

@ Minum rendaman air


rumput Fatimah akan
merangsang mulas
@ Keluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak
menjelang persalinan, akan membantu melicinkan saluran
kelahiran hingga bayi lebih mudah keluar. Keluarnya cairan
keputihan pada usia hamil tua justru tak normal, apalagi
disertai gatal, bau, dan berwarna. Jika terjadi, segera
konsultasikan ke dokter. Ingat, bayi akan keluar lewat saluran
lahir. Jika vagina terinfeksi, bisa mengakibatkan radang
selaput mata pada bayi. Harus diketahui pula, yang membuat
persalinan lancar bukan keputihan, melainkan air ketuban.
Itulah mengapa, bila air ketuban pecah duluan, persalinan jadi
seret.
@ Minum minyak kelapa
memudahkan persalinan.
Minyak kelapa, memang
konotasinya bikin lancar dan
licin. Namun dalam dunia
kedokteran, minyak tak ada
gunanya sama sekali dalam
melancarkan keluarnya sang
janin. Mungkin secara
psikologis, ibu hamil meyakini,
dengan minum dua sendok
minyak kelapa dapat
memperlancar persalinannya.
@ Minum madu dan telur dapat
menambah tenaga untuk
persalinan. Madu tidak boleh
sembarangan dikonsumsi ibu
hamil. Jika BB-nya cukup,
sebaiknya jangan minum madu
karena bisa mengakibatkan
overweight. Madu termasuk
karbohidrat yang paling tinggi
kalorinya. Jadi, madu boleh
diminum hanya jika BB-nya
kurang. Begitu BB naik dari
batas yang ditentukan,
sebaiknya segera hentikan. Akan
halnya telur tak masalah, karena
mengandung protein yang juga
menambah kalori.
@ Makan duren, tape, dan
nanas bisa membahayakan
persalinan. Ini benar karena
bisa mengakibatkan
perndarahan atau
keguguran. Duren
mengandung alkohol, jadi
panas ke tubuh. Begitu juga
tape. Pun untuk masakan
yang menggunakan arak,
sebaiknya dihindari. Buah
nanas juga, karena bisa
mengakibatkan keguguran
@ Makan daun kemangi membuat
ari-ari lengket, hingga
mempersulit persalinan. Yang
membuat lengket ari-ari bukan
daun kemangi, melainkan ibu
yang pernah mengalami dua
kali kuret atau punya banyak
anak, misal empat anak. Ari-ari
lengket bisa berakibat fatal
karena kandungan harus
diangkat. Ibu yang pernah
mengalami kuret sebaiknya
melakukan persalinan di RS
besar. Hingga, bila terjadi
sesuatu dapat ditangani segera.
MITOS DAN FAKTA SEPUTAR PERSALINAN

1. Menanam ari-ari (plasenta) untuk bayi laki-


laki kanan pintu dan bayi perempuan kiri
pintu dengan lampu teplok
mitos: ari-ari ditanam sebagai batur
bayi/teman bayi agar bayi tidak
kesepian
fakta: agar plasenta tersebut mengotori
lingkungan karena dibuang
sembarangan dan sebagai
tanda agar orang yang lewat tidak
berisik setelah mengetahui disitu ada
bayi.
2. Pecah ketuban
mitos: bayi akan segera lahir
fakta : proses persalinan harus segera
dilaksanakan agar bakteri vagina tidak
menginfeksi bayi
3. Selama proses pembukaan jalan lahir ibu tidak
boleh merem(tidur)
mitos: adanya kepercayaan bahwa ibu akan
meninggal jika tidur
fakta: agar ibu merasakan jika terjadi
perdarahan dan segera tertangani

4. Saat terjadi partus lama, seluruh jendela dan


pintu di buka
mitos: biar persalinan lancar, tidak ada yang
menghalangi
fakta: ibu memerlukan udara yang cukup

5. Saat proses persalinan dilarang memakai


perhiasan
mitos: perhiasan akan menghambat
persalinan
fakta: perhiasan menghambat aliran darah
Sebenarnya, kelancaran
persalinan sangat
tergantung faktor mental
dan fisik si ibu. Faktor fisik
berkaitan dengan bentuk
panggul yang normal dan
seimbang dengan besar
bayi.
Sedangkan faktor mental
berhubungan dengan
psikologis ibu, terutama
kesiapannya dalam
melahirkan. Bila ia takut
dan cemas, bisa saja
persalinannya jadi tidak
lancar hingga harus
dioperasi. Ibu dengan
mental yang siap bisa
mengurangi rasa sakit yang
terjadi selama persalinan.
Faktor lain yang juga
harus diperhatikan:
riwayat kesehatan ibu,
apakah pernah
menderita diabetes,
hipertensi atau sakit
lainnya
• gizi ibu selama hamil, apakah
mencukupi atau tidak; dan
lingkungan sekitar, apakah men-
support atau tidak karena ada
kaitannya dengan emosi ibu. Ibu
hamil tak boleh cemas karena akan
berpengaruh pada bayinya. Bahkan,
berdasarkan penelitian, ibu yang
cemas saat hamil bisa melahirkan
anak hiperaktif, sulit konsentrasi
dalam belajar, kemampuan
komunikasi yang kurang, dan tak
bisa kerja sama.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai