Oleh : Tingkat 3B ELIZA AYUNI LUSI RITMAWANTY NURUL LATIFAH
AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI NUGRAHA SUBANG
2015 Pengertian Distosia adalah kelambatan atau kesulitan dalam jalannya persalinan. Distosia karena kelainan jalan lahir dapat disebabkan adanya kelainan pada jaringan keras / tulang panggul, atau kelainan pada jaringan lunak panggul. Di sini sifat his berubah. Tonus otot terus meningkat, juga di luar his, dan kontraksinya tidak berlangsung seperti biasa karena tidak ada sinkronisasi antara kontraksi bagian-bagiannya. Tidak adanya koordinasi antara kontraksi bagian atas, tengah dan bawah menyebabkan his tidak efisien dalam mengadakan pembukaan. Di samping itu tonus otot uterus yang menarik menyebabkan rasa nyeri yang lebih keras dan lama bagi ibu dan dapat pula menyebabkan hipoksia pada janin. Etiologi Kelainan his terutama ditemukan pada primigravida khususnya primigravida tua. Pada multipara lebih banyak ditemukan yang bersifat inersia uteri. Faktor herediter mungkin memegang peranan yang sangat penting dalam kelainan his.
Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim adalah :
Faktor usia penderita relatif tua Pimpinan persalinan Karena induksi persalinan dengan oksitosin Rasa takut dan cemas Tanda dan gejala Waktu persalinan memanjang Kontraksi uterus kurang dari normal, lemah atau dalam jangka waktu pendek Dilatasi serviks lambat Membran biasanya masih utuh Lebih rentan terdapatanya plasenta yang tertinggal Diagnosis Lingkaran konstriksi dalam kala I biasanya tidak diketahui, kecuali klau lingkaran ini terdapat di bawah kepala anak sehingga dapat diraba melalui kanalis servikalis. Jikalau diagnosis lingkaran konstriksi dalam kala I dapat dibuat persalinan harus diselesaikan dengan seksio sesarea. Biasanya lingkaran konstriksi dalam kala II baru diketahui, setelah usaha melahirkan janin dengan cunam gagal. Dengan tangan yang dimasukkan ke dalam cavum uteri untuk mencari sebab kegagalan cunam, lingkaran konstriksi, mudah dapat diraba. Dengan narkosis dalam, lingkaran tersebut kadang-kadang dapat dihilangkan, dan janin dapat dilahirkan dengan cunam. Apabila tindakan ini gagal dan janin masih hidup, terpaksa dilakukan seksio sesarea. Komplikasi His yang Tidak Koordinasi Terdapat Tanda Partus Lama Tanda – tanda dari partus lama antara lain : 1. Fase Laten Memanjang 2. Fase Aktif Memanjang Akibat Dari Persalinan Yang Lama Terhadap Janin : 1. Trauma 2. Asidosis 3. Kerusakan Hipoksik 4. Infeksi 5. Peningkatan Mortalitas serta Morbiditas Perinatal Terhadap Ibu : 1. Penurunan semangat 2. Kelelahan 3. Dehidrasi 4. Asidosis 5. Infeksi 6. Resiko Ruptur Uterus 7. Perlunya intervensi bedah meningkatkan Mortalitas Dan Morbiditas Penanganan Nilai dengan segera keadaan umum ibu hamil dan janin (termasuk tanda vital dan tingkat hidrasi) Kaji kembali partograf, tentukan apakah pasien berada dalam persalinan. Nilai frekuensi dan lamanya his. Perbaiki keadaan umum dengan : Dukungan emosional, perubahan posisi (sesuai dengan penanganan persalinan normal). Periksa keton dalam urine dan berikan cairan, baik oral maupun parenteral,dan upayakan buang air kecil (kateterisasi bila perlu). Berikan analgesik : tramadol atau penitidin 25 mg I.M (maksimum 1 mg/kgBB) atau morfin 10 mg I.M, jika pasien merasakan nyeri yang sangat. Terima Kasih