Anda di halaman 1dari 7

^ MINI MUSEUM AND COFFEE SHOP ^

SAMIL ARKAN BUSTOMI


202045500095
S6A
ABSTRAK
Salah satu periode yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan pembangunan di Indonesia
adalah periode kolonial. Terdapat berbagai macam bentuk peninggalan bersejarah berasal dari
periode tersebut, salah satunya ialah langgam atau gaya arsitektur kolonial. Bangunan yang memiliki
karakter arsitektur kolonial dapat dikategorikan sebagai bangunan yang penting untuk dilestarikan
karena memiliki nilai sejarah yang tinggi. Kajian yang dilakukan membahas tipologi dan pelestarian
arsitektur kolonial yang berada di Indonesia. Metode yang digunakan pada kajian ini adalah studi
pustaka atau literatur dengan tujuan untuk menjelaskan arsitektur kolonial di Indonesia dan dapat
bermanfaat sebagai dasar kategorisasi bangunan kolonial. Dari kajian ini dapat disimpulkan
arsitektur kolonial merupakan salah satu gaya arsitektur yang ada di Indonesia sejak masa
penjajahan Belanda dimana gaya, karakter, dan ciri arsitektur kolonial dipengaruhi oleh perpaduan
antara budaya Belanda dan budaya Indonesia serta memiliki dua metode konservasi yaitu teknik
konservasi bersifat fisik (preservasi, restorasi, dan rekonstruksi) dan non fisik.
KONSEP DESAIN

MUSEUM MINI AND COFFEE SHOP ini merupakan kafe bergaya arsitektur Belanda yang menjual kopi dan teh sebagai menu utama dan terdapat
sebuah musium mini untuk dinikmati oleh mata para pengunjung. MUSEUM MINI AND COFFEE SHOP mengambil tema kopi dan teh timur, atau kopi
dan teh Indonesia. suasana kafe masih menunjukan ciri khas dari menu utama, yaitu kopi dan teh.

Desain MUSEUM MINI AND COFFEE SHOP mencampurkan budaya indonesia dan Belanda
ke dalam desain kafe. Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan kopi dan teh di Indonesia di pengaruhi oleh kedatangan bangsa Belanda. Namun,
budaya indonesia dan Belanda pada kafe ini masih belum memiliki suatu kesatuan. Masing-masing budaya ditampilkan secara harafiah dalam desain
tanpa memiliki kesatuan desain dan latar belakang.

Desain interior kafe merupakan salah satu hal yang mampu menarik konsumen untuk datang. Berdasarkan hasil riset , gaya kontemporer merupakan
desain yang sedang trend saat ini dan disukai oleh banyak orang. Gaya kontemporer merupakan gaya yang fleksibel. Gaya kontemporer mampu
bercampur dengan budaya. Perpaduan budaya indonesia dan Kolonial Belanda dapat dikemas dengan gaya kontemporer. Seiring perkembangan zaman,
gaya desain yang tradisional perlu beradaptasi dengan keadaan dan trend masyarakat agar budaya tersebut tetap bertahan. Karena tuntutan zaman, nilai
kontemporer masuk dalam budaya indonesia dan Kolonial Belanda. Fasilitas yang ada pada suatu kafe sangat menunjang aktifitas penggunanya.
DENAH

Ide dan konsep dari design mini museum and coffee shop inj merupakan
coffee shop dengan bentuk persegi panjang luas banguan 8x16 meter.

Menggunakan konsep dengan gaya arsitektur kontemporer dengan mini


museum seluas 6x4 meter dan coffee shop seluas 8x12 meter.

Pintu masuk utama bearada di sisi selatan denah yang langsung di hadapkan
Oleh ruang utama berupa bar dan Tempat duduk pengunjung
Pada sisi utara denag adalah musium mini yang disediakan untuk pengunjung
yang ingin menikmati cofe sambil melihat pajangan barang2 antik dll
Juga terdapat toliet pada sisi barat denah
DESAIN

Ciri khas ini terutama pada trap-trap tangga naik, bentuk pedimen (segitiga berisi relief mitos
Yunani atau Romawi di atas deretan kolom), dan tympanum (konstruksi dinding berbentuk
segitiga atau setengan lingkaran) yang diletakkan di atas pintu dan jendela sebagai hiasan ,
memiliki bentuk jendela yang lebar serta terdapat hiasan lampu gantung berwarna kuning
menambah kesan klasik pada ruang
DESAIN

Memiliki berbentuk yang simetris dengan tembok yang


Tebal berupa batu bata yang transparan, langit-langit tinggi
dengan lantai yang terbuat dari marmer.
DESAIN

BAR
Berbentuk persegi panjang dengan
menggunakan material kayu Sesuai
dengan criri khas arsitektur belandane

Anda mungkin juga menyukai