Imaging in Obstructive Jaundice
Imaging in Obstructive Jaundice
Percutaneous transhepatic biliary drainage (PTBD) adalah salah satu intervensi bilier yang umum dilakukan. Pada
pasien dengan ikterus obstruktif, PTBD merupakan prosedur prosedur darurat yang dapat menyelamatkan nyawa atau
dapat berfungsi sebagai intervensi alternatif pada pasien yang gagal untuk menjalani drainase endoskopi atau mereka
yang terlalu sakit untuk menjalani drainase endoskopi. Faktor kunci dalam keberhasilan teknis dan klinis PTBD adalah
evaluasi pencitraan pra-prosedur yang menyeluruh. Dalam ulasan ini, kami menyoroti aspek pencitraan yang harus
dievaluasi dan dilaporkan oleh ahli radiologi ketika mengevaluasi pasien yang direncanakan untuk drainase bilier.
HJ: hepaticojejunostomi
Modalitas Apa yang Terbaik untuk
Memastikan Obstruksi Bilier?
Ultrasonografi: Pilihan awal
USG endoskopik menunjukkan impaksi kalkulus pada ujung bawah duktus biliaris (panah)
CT
• Memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi pada staging local keganasan yang melibatkan biliary tree
• Tidak akurat dalam membedakan striktur maligna dan benigna
CT menunjukkan dilatasi radikula bilier intrahepatik (panah, A) yang disebabkan oleh massa di dalam kantong empedu (panah, B). Selain massa
kandung empedu (panah, C), terdapat beberapa endapan omentum (panah panjang, C)
MRCP
MRI dan MRCP menunjukkan dilatasi saluran intrahepatik dan duktus biliaris komunis hingga ujung bawah
MRI (panah, A dan B). Tidak ada massa yang jelas yang dapat divisualisasikan di daerah periampula (panah, C).
Berdasarkan gambaran blok ujung bawah, pasien ini menjalani ERCP dengan pemeriksaan brush cytology dan
didiagnosis sebagai karsinoma periampullar
MRCP dengan MRI enhanced contrast dan MRI DWI menunjukkan obstruksi di ujung bawah CBD (panah, A).
Terdapat penguatan mural yang tebal (panah, B) dan restriksi difusi (panah, C) yang menunjukkan adanya
striktur maligna. DWI membantu mendeteksi lesi yang tidak kentara ini.
Apa yang dimaksud dengan Tingkat
Obstruksi?
• Klasifikasi lokasi obstruksi empedu (proksimal atau distal) membantu dalam menentukan akses
yang lebih dipilih untuk drainase bilier
• Dokumentasi patensi konfluensi primer penting pemisahan duktus hepatikus kanan dan kiri dapat
mengharuskan PTBD bilateral dalam situasi tertentu + Patensi mempengaruhi teknik stenting
C: cystic duct, L: left hepatic duct, R: right hepatic duct, RA: right anterior duct, RP: right posterior duct, S1: segmen 1 duktus, S2: segmen 2 duktus
Merencanakan Intervensi: Anatomi Bilier
Pasca Bedah
• Anastomosis bilier-enterik dilakukan untuk berbagai penyakit jinak
dan ganas
• Jenis anastomosis bilier-enterik yang paling umum adalah HJ
• Jenis anastomosis bilier-enterik yang kurang umum adalah
koledokoduodenostomi, portojejunostomi, dan bypass
kolesistoenterika
Modalitas Akurasi (%)
USG
73–95
Deteksi obstruksi
27–95
Tingkat obstruksi
22–88
Kausa obstruksi
CT
90–95
Deteksi obstruksi
81–94
Tingkat obstruksi
88–92
Kausa obstruksi
MRI/MRCP
Deteksi obstruksi 99
Tingkat obstruksi 99
Kausa obstruksi 85
EUS
Deteksi obstruksi 99
Tingkat obstruksi 90
Kausa obstruksi 92
Kesimpulan