Anda di halaman 1dari 34

REFLEKSI KASUS Januari 2017

HIPERTENSI

DISUSUN OLEH :
Siti Rahma
N 111 14 015

PEMBIMBING : drg. Elli Yane B, M. Kes


dr. Meity Salatan
Pendahuluan

Penyakit Penyakit tidak


menular menular
(PTM) (PTM)

o penyakit jantung dan


pembuluh darah (30%),
o penyakit pernapasan kronik
dan penyakit kronik lainnya
(16%),
o kanker (13%),
o cedera (9%), dan
o diabetes mellitus.
Umur 45-54 tahun Umur 55-64 tahun

N No Jenis penyakit Baru Lama


Jenis penyakit Baru Lama
o L P L P
L P L P
1 Hipertensi 8 24
1 Hipertensi 12 21 2 Gastritis 5 20
2 Gastritis 7 19 3 Dermatitis 2 17
3 Dermatitis 8 17 4 ISPA 12 21
4 ISPA 9 24
5 Rhematik 7 9
5 Rhematik 6 16
6 DM 8 11
6 Arthritis 4 11
7 Dislipidemia 6 7 Arthritis 13 13
8 DM 4 12 8 Dislipidemia 9 11
9 Mialgia 20
Umur ≥65 tahun
N Jenis Baru Lama
o penyakit L P L P

1 Hipertensi 10 27
2 Gastritis 9 18
3 Dermatitis 11 26
4 ISPA 15 23
5 Rhematik 8 14
6 Cephalgia 7 19
7 Arthritis 6 11
Laporan Kasus
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 64 tahun
Jenis Kelamin : Pria
Alamat : Jl. Veteran RW 05 Kel. Tanamodindi
Suku : Kaili
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Waktu Pemeriksaan : 19 Januari 2017
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluhkan tegang di bagian leher
belakang yang dirasakan berulang-ulang sejak
bertahun-tahun yang lalu.
semakin memberat ketika pasien sedang stress
Keluhan
atau kelelahan.
utama: pasien juga mengeluhkan sering buang air kecil,
Tegang leher
mudah lapar, dan sering haus.
pasien menyangkal keluhan penurunan berat
badan berkala, gangguan penglihatan, atau
keram-keram pada ujung-ujung anggota gerak.
Tidak ada riwayat demam, tidak batuk, tidak flu,
tidak sesak napas, tidak mual, tidak muntah, dan
BAB lancar seperti biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi
yang dikatahui sejak
sekitar 3 tahun yang
lalu.
Riwayat penyakit jantung (-), DM
(-), riwayat operasi (-), asma (-),
bronkitis (-), riwayat alergi (-).

Pernah memeriksakan kadar gula darah


sewaktunya sekitar 3 bulan lalu di Posbindu
dan hasilnya normal.
o amlodipin 5 mg
o captopril 12,5
mg.
Namun pengobatan sering
terputus karena kehabisan
obat.
Riwayat pengobatan/
tidak rutin
perilaku: mengkonsumsi buah-
buahan dan sayuran

perokok (5-6 batang


rokok/hari)

Jarang berolahraga
Riwayat Penyakit Keluarga :
Ayah: ? Ibu: ?

Pasien Anak 2: ? Anak 3: ? Anak 4: ?

Anak 5: ? Anak 6: ? Anak 7: ? Anak 8: ?


Riwayat Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Pasien suku kaili.
Pasien mengaku sangat
menggemari makanan khas
kaili
Salah satu tetua Sosial
Pasien sudah pensiun sejak 8
tahun lalu dan mengaku hanya
stress jika tidak melakukan
aktifitas.
Kelas
Menengah Ekonomi

SMA Pendidikan
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaaan umum : Baik


Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 170/100 mmHg
Frek. Nadi : 88 x/menit
Frek. Nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,7 º C
Berat Badan : 65 kg
Tinggi Badan: 165 cm
Status Gizi : Normal
Status Generalis

Kepala Leher:
Kepala : Deformitas (-)
Rambut : Hitam, lurus, lebat
Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, mata cekung (-)
Telinga : Deformitas pinna (-), serumen (-)
Hidung : Deformitas (-), sekret (-)
Tenggorok : Uvula di tengah, arkus faring simetris, tonsil T1-
T1, detritus (-)
Gigi dan mulut: Karies dentis (-), sianosis (-)
Leher : Tidak teraba pembesaran KGB
Paru:
Inspeksi:
Bentuk & ukuran: bentuk dada kiri dan kanan simetris,
barrel chest (-), pergerakan dinding dada simetris.
Permukaan dada: papula (-), petechiae (-), purpura (-),
ekimosis (-), spider naevi (-), vena kolateral (-), massa (-).
Penggunaan otot bantu nafas: SCM tidak aktif, tidak tampak
hipertrofi SCM, otot bantu abdomen tidak aktif dan
hipertrofi (-).
Iga dan sela iga: pelebaran ICS (-).
Fossa supraclavicularis, fossa infraclavicularis: cekung,
simetris kiri dan kanan
Fossa jugularis: tak tampak deviasi
Tipe pernapasan: torako-abdominal.
Palpasi:
Trakea: tidak ada deviasi trakea, iktus kordis teraba di
ICS V linea parasternal sinistra.
Nyeri tekan (-), massa (-), edema (-), krepitasi (-).
Gerakan dinding dada: simetris kiri dan kanan.
Fremitus vocal: simetris kiri dan kanan.
Perkusi:

- Batas jantung normal

- Paru sonor di seluruh lapang paru.

Auskultasi:

- Cor: S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)

- Pulmo: vesikuler (+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)


Abdomen:
Inspeksi : bentuk protuberan kesan abnormal,
distensi (-), asites (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal, bising aorta (-)

Perkusi : bunyi timpani pada seluruh lapang abdomen

 Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (+) pada kuadran kiri


atas, kesan splenomegali grade 4, tes undulasi (-)

Ekstremitas
Resume
Pasien pria usia 64 tahun dengan keluhan tegang di bagian leher
belakang yang dirasakan berulang-ulang sejak bertahun-tahun
yang lalu, semakin memberat ketika pasien sedang stress atau
kelelahan. Riwayat hipertensi yang diketahui sejak sekitar 3
tahun lalau, pengobatan kurang terkontrol, Pasien baru mulai
berobat dengan mengonsumsi amlodipin 5 mg dan captopril
12,5 mg. Gemar mengonsumsi diet tinggi garam, tinggi lemak,
kurang konsumsi buah dan suyuran, tidak rutin berolah raga,
riwayat merokok.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD 170/100 mmHg
DIAGNOSIS KERJA

I. Hipertensi grade II
PENATALAKSANAAN
Lisinopril 5 mg, 1x1 tablet (malam)
Amlodipin 10 mg 1x1 tablet (pagi)
Multivitamin, 1x1 tablet
Konseling
Penyakit yang diderita adalah penyakit hipertensi
yang tidak menular, tidak bisa sembuh dan hanya
bisa dikontrol.
Menjelaskan kepada pasien tentang gejala-gejala
pada penyakit hipertensi dan faktor risiko
hipertensi.
Menganjurkan pasien mengkonsumsi sayur-
sayuran dan buah-buahan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh
Menganjurkan pasien agar mengurangi konsumsi
makanan yang asin, makanan yang digoreng
dan makanan yang berlemak/santan.
Konseling
Menganjurkan pasien agar rutin berolahraga ringan
seperti jalan kaki atau berenang 3-4x/minggu sekitar
30 menit.
Menganjurkan pasien agar mulai mengurangi
frekuensi merokok.
Menjelaskan kepada pasien agar tekun meminum
obat dan rutin memeriksakan dirinya ke Puskemas
atau dokter, meskipun pasien tidak memiliki keluhan.
Menjelaskan kepada pasien tentang komplikasi dari
penyakit hipertensi
KERANGKA KONSEP MASALAH PASIEN

BIOLOGIS
- Usia 64
tahun
- laki-laki

PERILAKU
- Diet Tinggi LINGKUN
Garam dan GAN
lemak HIPER - kebiasaan
- Jarang
Berolah Raga TENSI sosial
- Tidak rutin
PELAYANAN - Stress
KESEHATAN
berobat - Adanya
psikis
- Merokok kegiatan
Posbindu
Lansia setiap
bulan
- Tersedia
media untuk
penyuluhan
- Petugas
PEMBAHASAN
pria berumur 64 tahun dengan keluhan utama leher
bagian belakang tegang dirasakan berulang-ulang
sejak bertahun-tahun yang lalu.
semakin memberat ketika pasien sedang stress atau
kelelahan.
mengeluhkan sering buang air kecil, mudah lapar, dan
sering haus. Namun pasien menyangkal keluhan
penurunan berat badan berkala, gangguan penglihatan,
atau keram-keram pada ujung-ujung anggota gerak.
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/100
mmHg, frekuensi nadi: 88 x/menit, laju pernapasan: 20
x/menit, suhu aksila: 36,7 º C, berat badan: 65 kg,
Hipertensi:
keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari
atau sama dengan 140 mmHg dan atau diastolik lebih
atau sama dengan 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Berdasarkan A Statement by the American Society of
Hypertension and the International Society of
Hypertension 2013 pasien ini mengalami hipertensi
derajat II.
Untuk penatalaksanaan pada pasien ini diberikan obat
antihipertensi kombinasi captopril 12,5 mg 3x1 tablet
dan amlodipin 5 mg 1x1 tablet.
Konseling tetap
Aspek Ilmu Kesehatan Masyarakat

Biologis
faktor usia  64 tahun
jenis kelamin  laki-laki
Perilaku
kebiasaan diet tinggi garam dan makanan
tinggi lemak
konsumsi sayuran hanya sedikit dan
jarang mengonsumsi buah-buahan.
jarang berolahraga
Merokok
Jarang berobat
Lingkungan
tingkat pendidikan
Sosial
stress psikis
Saran
Meningkatkan kinerja program yang mengelola,
mencegah, mengendalikan penyakit hipertensi pada
masyarakat.
Melakukan kerjasama lintas program dengan program gizi
maupun promkes dalam mengelola penyakit hipertensi.
Pemberian penyuluhan dan edukasi kepada pasien
hipertensi serta keluarganya secara berkala mengenai
penyakit hipertensi.
Memfasilitasi pembuatan buku pribadi yang digunakan
sebagai alat pantau terhadap perjalanan penyakit hipertensi.
Kesimpulan

Hipertensi masih merupakan salah satu penyakit


kronis dengan jumlah penderita yang lumayan
banyak dikalangan lansia di wilayah kerja
Puskesmas Kawatuna.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya hipertensi pada pasien, yaitu : biologis,
perilaku, lingkungan
Kesimpulan terkait hipertensi pada pasien ini
adalah menderita hipertensi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai