Anda di halaman 1dari 33

PRODUKTIVITAS TAMBANG

MK. Manajemen Tambang


By :
LINA RIANTI, ST.,MT.
PENGERTIAN PRODUKTIVITAS
Dewan Produktivitas Nasional Indonesia
Wabster

Produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha


produktif. Produktivitas adalah tingkat keefektifan dari
manajemen industri di dalam penggunaan fasilitas-
fasilitas untuk produksi. Produktivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan
peralatan.
John Kendrick

Produktivitas adalah hubungan antara keluaran dari


barang-barang dan pelayanan dengan masukan-
masukan dari sumber daya manusia dan bukan
manusia, yang digunakan dalam proses produksi.
Jackson Grayson
Produktivitas adalah apa yang didapatkan dari
suatu aktivitas dari apa yang dimasukkan atau
keluaran dibagi masukkan.
Paul Mali
Produktivitas adalah pengukuran seberapa baik
sumber daya digunakan bersama di dalam
organisasi untuk menyelesaikan suatu kumpulan
hasil-hasil.
Jadi dapat dikatakan bahwa produktivitas
adalah suatu kombinasi dari efektif dan
efisiensi atau :
Definisi dasar yang digunakan di Indonesia
adalah bentuk yang diberikan oleh Dewan
Produktivitas Nasional. Dari rumus tersebut
dapat diperinci menjadi ukuran “produktivitas
faktor tunggal” ataupun menjadi ukuran
“produktivitas faktor banyak”.
Produktivitas faktor tunggal, contohnya :
Produktivitas faktor banyak, contohnya :
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
Menurut Everett E. Adam Jr. dkk,
produktivitas perusahaan adalah suatu
konsep sistematis mengenai konversi dari
masukan keluaran dalam sistem yang
berada pada suatu keadaan tertentu.
Sedangkan menurut Bernard W. Taylor dan K.
Roscoe Davis :

S = penjualan Kw = modal kerja


C = persediaan Kf = modal tetap
MP = bahan yang dibuat sendiri Fb = faktor penyesuaian kontribusi
walaupun dapat dibeli di penanaman modal
pasaran df = faktor penyesuaian perubahan
W = gaji dan upah kerja
B = tunjangan S+C+MP-E = keluaran total
Seorang ahli batubara, William J. Douglas,
memberikan definisi tentang produktivitas
yang menggabungkan peralatan dan manusia
sebagai faktor ekonomi, yaitu :
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
Perhitungan produktivitas tenaga kerja
tambang (overall mine labour productivity)
PT. INCO Indonesia.

P.T.K = produktivitas tenaga kerja


WMT.SSP = wet metric ton screening station
product yang merupakan produk akhir dari
Departemen Tambang sebagai bahan baku pabrik
Manshift = jam kerja yang dibayar untuk
seluruh Departemen Tambang dari manajemen,
geologi, operasi, engineering dan pemeliharaan
Sedangkan yang termasuk perhitungan manshift adalah :
Operator alat tambang: operator
Pengawas tambang : mandor, pengawas dan pengawas
senior
Geologi : semua pegawai
Engineering : semua pegawai
Bagian pemeliharaan :
Tingkat pertama : - perbaikan lapangan

- pemeliharaan pencegahan (bottom shop)


Tingkat kedua : - pemeliharaan

- pembuatan komponen (top shop)


Manajemen : setingkat superintendent
Perhitungan Produktivitas Tenaga Kerja PT.
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
dan PN. Tambang Batubara

P.T.K= produktivitas tenaga kerja


Ton = produksi yang dihasilkan dari tambang
Manshift = jam kerja yang terjadi untuk seluruh pegawai
yang dapat dihitung untuk :
 Jam kerja untuk Dinas Tambang Terbuka dan Tambang
Dalam
 Jam kerja untuk seluruh pegawai sampai ke Kuasa
Direksi, tidak termasuk pegawai di Kantor Pusat Jakarta.
MODEL PRODUKTIVITAS
M.E. MUNDEL
M.E. Mundel mendefinisikan :
Produktivitas adalah nisbah (ratio) dari
keluaran yang dihasilkan untuk penggunaan
di luar organisasi, yang membolehkan
untuk berbagai macam produk, dibagi oleh
sumber-sumber yang digunakan, semuanya
dibagi oleh suatu nisbah yang sama dari
periode dasar.
dimana :
 Sum AO = jumlah keluaran agregasi
 Sum RI = jumlah masukan sumber-sumber
 /m = periode pengukuran (measured period)
 /b = periode dasar (base period)
 SUM RI/b = RIP/1b + RIP/2b + RIP/3b
 SUM RI/m = RIP/1m + RIP/2m + RIP/3m
 SUM AO/b = AOP/1b + AOP/2b + AOP/3b
 SUM AO/m = AOP/1m + AOP/2m + AOP/3m
 RIP/1 = masukan sumber modal
 RIP/2 = masukan sumber energi, peralatan dan tenaga kerja langsung
 RIP/3 = masukan sumber tidak langsung
 AOP/1 = pengembalian ongkos modal (capital cost recovery)
 AOP/2 = pengembalian ongkos buruh langsung (direct labor recovery)
 AOP/3 = pengembalian ongkos tidak langsung (indirect cost recovery)
RIP/1b= X/1b x $1 + X/2b x $2 + … + X/Nb x $N
RIP/1m = X/1m x $1 + X/2m x $2 + … + X/Nm x
$N
X/1 = jam yang tersedia per tahun pada fasilitas 1
X/2 = jam yang tersedia per tahun pada fasilitas 2
X/N = jam yang tersedia per tahun pada fasilitas
N
$1 = ongkos tetap pada fasilitas 1, tanpa energi
dan tenaga kerja, dihitung per jam operasi
dengan menggunakan penyusutan depresiasi
garis di luar perhitungan untuk pajak.
RIP/2b = $E/b x $T/b + $L/b
RIP/2m = $E/m + $T/m + SL/b x
$E/b = ongkos energi, perioda dasar
$T/b = ongkos suku cadang peralatan dan pemeliharaan, perioda dasar
$L/b = ongkos tenaga kerja langsung, perioda dasar
$E/m = ongkos energi, perioda pengukuran menggunakan besaran tahun
pengukuran tetapi nilai unit perioda dasar dalam $
$T/m = ongkos suku cadang peralatan dan pemeliharaan, perioda pengukuran
pada nilai perioda dasar
H/b = jam tenaga kerja langsung, perioda dasar
H/m = jam tenaga kerja langsung, perioda pengukuran
Catatan :
Harga perioda dasar digunakan untuk $E/m dan $T/m mengisolasikan perhitungan
dari faktor selain faktor pasar yang berpengaruh pada item ini. Tidak digunakan
indeks harga agar item ini tidak diperlukan bergerak dengan indeks ini.
Digunakan $L/b x mengatur gaji ke nilai pada perioda dasar, juga tanpa
ketergantungan pada indeks harga.
 RIP/3b = aktual ongkos $ x jumlah dari nilai $ dari semua kategori, perioda
dasar
RIP/3m = HA/M/m x HR/M/b + HA/S/m x HR/S/b…+ HA/Z/m x HR/Z/b
HR/M/b= gaji/jam rata-rata, bagian manajemen (M), perioda dasar dalam $.
HR/S/b =gaji/jam rata-rata, pengawasan (S), perioda dasar dalam $
HR/R/b = gaji/jam rata-rata, pengawasan ®, perioda dasar dalam $
HR/C/b = gaji/jam rata-rata, juru ketik (C), perioda dasar dalam $
HR/O/b = gaji/jam rata-rata, yang lainnya (O), perioda dasar, dibagi harga
kontrak oleh jumlah jam dari tenaga kerja yang dipasok dan digunakan
sebagai pengganti tingkat gaji dasar tahunan
HA/M/b = jam kerja aktual, bagian manajemen M, perioda dasar b dan
dengan pengertian yang sama untuk grup yang berbeda oleh perubahan
jangka menengah ke S,R, dll.
Catatan :
Dalam RIP/3/m gaji/jam adalah tingkat perioda dasar karena penurunan
setiap masukan secara terpisah, hal ini tidak sama jika semua tingkat gaji
akan dikoreksi oleh indeks harga.
AOP/1b= Q1/b x ST1/1 x ($1x $1E/b + $1T/b) … +
ST1/N x ($NE/b x $NE/b) + $NT/b + Qi/b dan
seterusnya, untuk semua produk dan tahap proses
Q1/b = jumlah produk 1, perioda dasar
Q2/b = jumlah produk 2, perioda dasar ::
QN/b= jumlah produk N, perioda dasar
Sti/1 = waktu standar mesin untuk unit terpakai dari
produk 1 pada fasilitas 1
ST2/1 = waktu standar mesin untuk unit terpakai dari
produki 2 pada fasilitas 1
Sti/N = waktu standar mesin untuk unit terpakai dari
produk I pada fasilitas N
AOP/2b= (Q1/lb x STL/1 x $L/b) = (Q2/lb + STL2/1 x $L/b) + …
+ (Qi/Nb x STLN/1 x $L/b)
STL1/1 = waktu standar buruh untuk unit terpakai dari produk 1
pada fasilitas 1
STL2/1 = waktu standar buruh untuk unit terpakai dari produk 2
pada fasilitas 1
STLi/1 = waktu standar buruh untuk unit terpakai dari produk I
pada fasilitas N
AOP/1m = AOP/1b dan
AOP/2m= AOP/2b, kecuali
 Semua Q dari perioda pengukuran
 Setiap peralatan dihapuskan, diganti atau ditambahkan, harus
diatur di dalam algoritma C
 Semua $ adalah nilai perioda dasar, kecuali pada peralatan baru,
dan diambil dari perhitungan untuk RIP/1.
Pada dasarnya model M.E. Mundel ini adalah
“kuantifikasi” dan “agregasi” keluaran maupun
masukan. Umumnya metoda kuantifikasi dan
agregasi masukan adalah dalam istilah tenaga
kerja (man power) adalah waktu kerja (man
hours) atau (man years).
Penurunan produktivitas merupakan masalah yang sangat serius. Beberapa penyebabnya secara umum
adalah :
Peraturan dan hukum pemerintah yang mengharuskan penambahan pengeluaran/biaya dalam
menjalankan bisnis tanpa merubah produktivitas dalam jangka pendek seperti perlindungan
terhadap lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, dll

Hukum dan peraturan tersebut mengakibatkan pertambahan jumlah pegawai.

Manajer-manajer di Amerika memiliki orientasi pada profit dalam pengambilan keputusan jangka
pendek. Dengan adanya tekanan dari para pemegang saham, bursa saham dan lembaga keuangan,
mereka cenderung menunda penelitian-penelitian penting, pengembangan, dan investasi di sektor
baru.

Sistem perekonomian sekarang lebih mengacu pada sektor jasa daripada manufaktur padahal
produktivitas lebih sulit dicapai pada sektor jasa jika dibandingkan dengan proses produksi

Adanya pertentangan dengan persatuan buruh turut mendukung turunnya produktivitas.

Organisasi pegawai mengakibatkan terjadinya penolakan sistem pemberian bonus yang dilakukan
jika ada kenaikan produktivitas. Buruknya tindakan para pekerja akibat tidak adanya jaminan kerja,
pekerjaan yang kurang berarti, manajer yang otoriter dalam pengambilan keputusan yang
berpengaruh terhadap kualitas kerja.
Beberapa perusahaan tambang telah menghabiskan banyak waktu
dan biaya untuk mencari penyebab turunnya produktivitas dan
mencoba untuk memperbaikinya. Beberapa penyebabnya adalah :
Federal Health and Safety Laws and their antecedents
(CMHSA) tahun 1969 dan 1977
Kondisi peralatan yang buruk atau metoda penambangan yang
tidak sesuai
Sikap dan kebiasaan para pekerja
Program pelatihan yang tidak efektif yang diberikan untuk
pekerja yang tidak berpengalaman
Program perawatan (maintenance) yang buruk
Federal Surface Mined Coal and Reclamation Act and it’s
antecedents (SMCRA) pada tahun 1977
Masalah lingkungan
PRODUKTIVITAS PER SHIFT
OPERASI
Produktivitas pengeboran
Produktivitas pengeboran bergantung pada
densitas batuan, pola pengeboran, dan laju
penetrasi.
Produktivitas pemuatan
Produktivitas pemuatan suatu shovel merupakan
fungsi dari densitas batuan swell factor, ukuran
mangkuk (bucket), faktor pengisian bucket,
ukuran truk, faktor pemuatan (loading factor)
truk, swing cycle time, spotting time truk.
Produktivitas pengangkutan
Produktivitas unit pengangkutan
merupakan fungsi dari profil pengangkutan
dan kecepatan truk.
Nama Produk-
Pemilik Jenis Tahun Tipe Bijih/ Sistem
No. Lokasi tivitas
Tambang Perusahaan mulai kadar Tambang
(ton/MS)
Messina (Tvl)
Afrika 100% swasta
1. Development 1904 1,15% Cu Sub. Cav. 1,4
Selatan (100% public)
CO. Ltd.
Serrouvile, 100% swasta
2. Serrouvile 1973 36% Fe R & P 64
Perancis (Arbed)
Amax Chemical 100% swasta
3. Meksiko 1952 16% K2 R & P 52
Corp. Carlsbad (Amax Inc)
R & P
New Market
100% swasta Shrinkage
4. Mine Jefferson A.S. 1963 27% Zn 24
(Asarco Inc) stoping
County, Tem
Benching
Mac Leod Mine, 100% swasta
5. Algona Ore Div. Kanada (Algona Steel 1939 34,6% Fe Sub bl. 44
Ontario Corp)
50% Shell Sub bl.
Windana Nickel Australia
6. 50% Western 1978 2% Ni C & F 11
Project Laicaton Barat
Mining Corp Sub Cav
Soroako INCO
7. Indonesia Swasta 19.. 2% Ni Open Pit 13,16 x)
Indonesia
50% Hecta Mining
Lakestor Mine Bl Cav
Co.
8. Casa Grandi, A.S. 1976 1% Cu Pa Cav 24
50% El Paso
Arizona Sub Cav
Natural Gas & Co
C & F
25% AMAX
Open
BCL Ltd. Selebi- 25% AAC of SA 1,80% Cu
9. Bostwana 1973 stoping 3,10
Pikwe 15% Bostwana 1,25 % Ni
with Post
35% Public
fill
Mosaboni Group
R & P
10. Mines India 100% Pemerintah 1924 1,35% Cu 0,75
C & F
Mosaboni-Bihor
3,27% Pb Bl Cav
7,14 % Zu C & F
11. Cerro de Pasco Peru 100% Pemerintah 1901 3,34
2.802/ton Sq set
Ag Arch block
Codelco,
12. Chili 100% Pemerintah 1905 1,59% Cu Bl Cav. 25
Rancagua
Fosdalens
13. Norway 100% Pemerintah 1906 30% Fe Sub Cav 16
Bergverks A/S
Bukit Asam
14. Sumatera Indonesia Pemerintah 1918 Batubara Strip Mine 1,11*)
Selatan
Ombilin
15. Indonesia Pemerintah 1892 Batubara Strip Mine 3,22**)
Sumatera Barat
Ombilin Longwall R
16. Indonesia Pemerintah 1892 Batubara 1,50**)
Sumatera Barat & P, Cav
Tambang
Seluruh A.S.
17. A.S. Campuran Batubara Bawah 15,60***)
(1968 – 1978)
Tanah

Anda mungkin juga menyukai