Pendahuluan
Peripheral arterial disease (PAD) adalah
masalah peredaran darah yang
menyebabkan berkurangnya aliran
darah melalui arteri. Hal ini biasanya
mengurangi aliran darah ke ekstremitas
yang bermanifestasi sebagai nyeri paha
atau betis saat berjalan atau
beraktivitas.
Peripheral arterial disease
• PAD : Penurunan perfusi arteri ekstremitas bawah → “poor circulation”.
• Kebanyakan kasus PAD disebabkan plak aterosklerotik mempersempit lumen aliran arteri sehingga membatasi aliran
darah ke ekstremitas distal, menyebabkan nyeri paha atau betis saat berjalan karena iskemia sementara pada otot kaki
saat beraktivitas.
• Nyeri berjalan akibat PAD disebut sebagai klaudikasio intermiten yang berarti “lemas atau pincang”.
• Banyak pasien dengan PAD tidak memiliki gejala atau keluhan atipikal yang tidak sesuai dengan definisi klaudikasio.
• Pasien PAD memiliki risiko kardiovaskular yang setara dengan pasien dengan infark miokard sebelumnya dan
memerlukan modifikasi faktor risiko yang agresif untuk meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang mereka.
Etiologi
Etiologi
A B C D
Inflamasi
Paparan
Aterosklerosis pembuluh Cedera
radiasi
darah
Paling sering
Faktor Risiko
Faktor Risiko
Diabetes Merokok
Tekanan
Obesitas
darah tinggi
Indeks massa tubuh
lebih dari 30
Faktor Risiko
Kolesterol Usia semakin
tinggi bertambah
Terutama setelah
mencapai usia 50 tahun
Tingginya
Riwayat
kadar
keluarga
Penyakit arteri perifer, homosistein
Komponen protein yang
penyakit jantung atau
membantu membangun
stroke
dan memelihara
jaringan
Epidemiologi
Epidemiologi
• Keluhan
• Kebiasaan
• Riwayat keluarga
• Pemeriksaan Fisik
• Pulsasi arteri
• Aliran darah Bruit)
• Luka (Susah sembuh)
• Kelainan rambut / kuku
• ABI (Ankle Brachial Index)
Diagnosis
Diagnosis
• Pemeriksaan Penunjang
• Duplex scanning
• Angiography :
o MRA ( Magnetic Resonance Angiography )
o CTA ( Computerized Tomography Angiography )
• Pemeriksaan darah :
o Gula darah
o Kolesterol
Tatalaksana
Tatalaksana
• Dua tujuan : Menurunkan risiko kardiovaskular dan meningkatkan kemampuan ambulasi.
• Perubahan gaya hidup : Berhenti merokok, menurunkan kolesterol, mengendalikan hipertensi dan diabetes
• Terapi olahraga : Berjalan kaki hingga mencapai toleransi nyeri, berhenti sejenak, dan berjalan kembali segera setelah
nyeri hilang, berlangsung 30 hingga 45 menit, 3 hingga 4 kali seminggu selama setidaknya 12 minggu.
• Farmakoterapi untuk klaudikasio : Cilostazol (vasodilatasi dan menekan proliferasi sel otot polos pembuluh darah)
biasanya merasakan efek positif dalam waktu 12 minggu.
• Angioplasti balon atau pemasangan stent → minimal invasif untuk yang tidak merespons olahraga atau terapi medis.
• Pembedahan untuk PAD : Cangkok bypass untuk mengalihkan aliran di sekitar penyumbatan atau endaterektomi
untuk menghilangkan plak obstruktif secara segmental.
Tatalaksana
Tatalaksana
Diagnosis
Banding
Diagnosis Banding
Trombosis vena Nyeri punggung Tromboflebitis
dalam bawah superfisial
Fenomena Tromboangitis
Linu panggul
Raynaud obliterans
Prognosis
Prognosis
Bersifat progresif
Jika pasien tidak mengubah gaya hidup
1 2 3 4
Iskemia/
Amputasi Infeksi Koreng
gangren
Komplikasi
5 6 7 8
Serangan Gumpalan Disfungsi
Stroke
jantung darah ereksi
Terima Kasih