Anda di halaman 1dari 16

PENYAKIT VASKULER PERIFER

Disusun oleh
Kristina Weningtyastuti (P07120216009)
Naufal Muafi (P07120216028)
Tsalatsatun Ardianita (P07120216032)
Rizqy Ayu Asyfiya Tami (P07120216034)
PENGERTIAN
• Penyakit Vaskular Perifer adalah penyakit yang
ditandai dengan penyempitan pembuluh nadi
di luar jantung dan otak, yang biasa disingkat
menjadi PVP.
2 TIPE KELAINAN SIRKULASI
PVP dibedakan menjadi dua jenis
• 1. Fungsional
• Pada PVP Fungsional, tidak ada perubahan pada struktur pembuluh
darah. Gejala yang timbul tidak bertahan lama, misalnya kejang
• 2. Organik
• Pada PVP Organik, struktur pembuluh darah mengalami perubahan
akibat infeksi, penyumbatan, atau kerusakan jaringan. Ragam dan
jenis penyakit vaskular perifer ini dikelompokkan menjadi 2 janis,
yaitu penyakit vaskular perifer pada arteri dan pada vena.
JENIS PVP (ARTERI dan VENA)
Penyakit Vaskular Perifer pada Arteri
• . Pada arteri, penyakit ini dikenal dalam kelompok,
Peripheral Arterial Occlusive Disease(PAOD) yang
didasari oleh terbentuknya plak aterosklerotik. Pada
arteri besar, maka gangguan ini akan menyebabkan
disabilitas permanen, seperti misalnya apabila
mengenai arteri proksimal tungkai bawah pada arteri
iliaka dan femoral akan menimbulkan gejala
klaudikasio hemostasis.

Penyakit Vaskular Perifer pada Vena
• Penyakit ini pada vena dikenal sebagai
penyakit Tromboembolik Vena dengan
manifestasi Deep-vein Thrombosis [DVT] dan
Pulmonary Embolism [PE]. Di rumah sakit PE
lebih sering menyebabkan kematian dibanding
DVT dan 80 - 90% PE disebabkan oleh DVT
pada ekstremitas bawah dan pelvis.
• Proposed biological
pathways for the
association of lower
extremity ischemia
with mobility loss in
peripheral artery
disease
PENYEBAB
• Penyebab utama PVP adalah arteriosklerosis
(timbulnya plak lemak di pembuluh nadi)
Ketika plak terus bertambah banyak, pembuluh
nadi akan menyempit, sehingga mengurangi
jumlah darah yang mengalir ke organ tubuh.
• Penyebab lain dari PVP adalah peradangan pada
pembuluh nadi, cedera, terkena radiasi, atau kelainan
pada struktur otot dan ligamen.
FAKTOR RESIKO
Penyakit vaskuler perifer di arteri
a. Merokok
b. Hyperlipidemia
c. Hipertensi dan Diabetes mellitus (sebagai faktor risiko primer)
Faktor risiko primer diketahui akan menyebabkan terjadinya stress oksidatif pada endotelium arteri
untuk selanjutnya membentuk anion superoksid. Adanya anio superoksid ini akan menyebabkan
penurunan produksi oksida nitrat. Berkurangnya produksi oksida nitrat pada endotelium inilah yang
mengakibatkan terbentuknya lesi aterosklerotik. Plak aterosklerotik ini selanjutnya akan menyebabkan
PAOD baik melalui penyempitan lumen arteri yang bersifat gradual progresif atau ruptur plak yang
diikuti dengan agregasi pletelet sampai terbentuk trombus. Penyumbatan yang timbul inilah yang
menyebabkan munculnya gejala 5 P pada PAOD berupa : Pulselessness, Pallor, pain, Parethesia, dan
paralysis.

d. Usia tua
Penyakit vaskuler perifer pada vena
• Faktor risiko yang memicu munculnya trias ini adalah tindakan pembedahan mayor, keganasan, leg injury,
imobilitas tungkai bawah untuk jangka panjang, kontrasepsi oral , stroke dengan paralisis tungkai, akibat
perjalanan jarak jauh dengan tungkai yang tidak bergerak.
MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri
2. Perubahan kulit
3. Denyut nadi lemah
4. Edema
5. Kelemahan
6. Ganggren
7. Kesemutan
8. Disfungsi Ereksi
Dampak Penyakit Vaskuler Perifer
Adanya PAP pada suatu arteri dapat menjadi prediktor kuat adanya aterosklerosis pada arteri lainnya,
termasuk pada pembuluh darah koroner, karotis dan serebral. Selain itu, PAP juga diketahui menjadi faktor
risiko penyakit kardiovaskuler dan kejadian iskemik kardiovaskuler.

Perkembangan aterosklerosis pada PAP pelan dan tersembunyi sebelum munculnya gejala. Pada proses
tersebut terdapat risiko tinggi komorbid pada pembuluh darah lain, seperti karotis, serebral, dan koroner yang
dapat didiagnosis. Pada pasien lanjut usia dengan PAP, 58% memiliki komorbid penyakit arteri koroner dan 34%
memiliki riwayat pasca stroke. Individu dengan PAP mendapat 20-40% peningkatan risiko nonfatal infark
miokard, 60% risiko gagal jantung kongestif, dan dua sampai tujuh kali peningkatan risiko kematian.

Apabila skrinning PAP lebih cepat dilakukan baik pada individu dengan gejala atau asimtomatik, maka akan
membuat morbiditas dan mortalitas penyakit pembuluh darah seperti infark miokard, stroke, dan amputasi
kaki menurun.
• Pasien dengan PAP kemungkinan mengalami banyak
masalah, seperti klaudikasio intermiten, critical limb
ischemia (CLI), ulserasi iskemik, rawat inap berulang,
revaskularisasi, dan amputasi anggota tubuh. Pasien PAP
juga memiliki risiko yang lebih besar terhadap kematian
akibat stroke, infark miokard dan serangan jantung.
• Sepertiga pasien yang terdiagnosis PAP akan meninggal
dalam 5 tahun dan setengah dari pasien PAP akau
meninggal dalam 10 tahun,disebabkan oleh serangan
jantung atau stroke.
Penatalaksanaan Pada Penderita PAOD
• Tujuan penatalaksanaan PAOD adalah memperbaiki kualitas hidup
dan menghindarkan mortiditas dan mortalitas kardiak dan serebral
yang ditimbulkan oleh kelainan tersebut.
• Penatalaksanaan dibagi menjadi dua jenis:
1. Penatalaksanaan non farmakologis
Pengendalian faktor risiko seperti stop rokok, menurunkan
hipertensi, hiperkolesterol dan lain-lain serta exercise training
yang memperbesar kemampuan jarak jalan.
2. Farmakoterapi
Penatalaksanaan farmakologik PAOD
1. Terapi Anti platelet 6. Terapi dengan Inhibitor
• Aspirin • Fosfodiesterase
• Ticlopidine 7. Terapi dengan Antiserotonin
• Clopidogrel • Naftidrofuryl
2. Terapi Hemoreologik 8. Terapi dengan Fitofarmaka
• Pentolaifilin • Ginkgo biloba
3. Terapi dengan Agen Metabolik 9. Terapi kelasi(Chelalion Therapy)
• Propionyl- L – carnitine
4. Terapi denganVasodilator
• Cilostazol
5. Terapi dengan Prostagladin
• Beraprost
• ProstaglandinE 1
Penatalaksanaan Farmakologis Penyakit
Tromboembolik Vena
1. Heparin
• Unfractionated Heparin (IJH)
• Low Molecular WeightHeparin (LMWH)
2. Antikoagulan Oral
• Sodium warfarin
• Anisindione
3. Bioflavonoid
• Troxerutin
• Diosmin
4. Fitofarmaka
Penatalakasanaan Nonfarmakologik
• Penatalaksanaan nonfarmakologik DVT dan PE
dapat berupa pemakaian stocking atau balutan
elastis pada tungkai bawah. Penggunaan
compression bandage atau compressions locking
ini bertujuan menyeimbangkan tekanan
intravascular yang meninggi yang menyebabkan
edema dan varises vena. Pengobatan ini bukan
termasuk pengobatan kausal, tapi simtomatik.

Anda mungkin juga menyukai