Anda di halaman 1dari 16

FAKTOR PENYEBAB

TANAH WAKAF TIDAK


TERSERTIFIKASI DAN
PENYELESAIAN
SENGKETA TANAH
WAKAF DI DESA
SUKAMANTRI
Dosen Pengampu :
Dr. Deddy Effendy, S.H., M.H.
Disusun Oleh :
Arti Rizki Fitriyani
NPM : 20040122014
1
BAB 1
PENDAHULUAN

2
LATAR BELAKANG

PENJELASAN
• Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam tentu
saja nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama Islam menjadi patokan bagi masyarakat
Indonesia dalam berprilaku dan bertindak, salah satu satu nilai yang
diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yaitu mengenai
perwakafan.
• Wakaf adalah tuntutan ajaran Islam yang mengenai kehidupan bermasyarakat dalam
rangka ibadah. Wakaf memiliki tujuan utamanya ialah pengabdian kepada Allah SWT
yang Ikhlas dan mencari ridhaNya. Indonesia yang memiliki kelebihan tanah
mewakafkan tanahnya untuk dipergunakan dalam membangun masjid yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat, namun seiring berjalan nya waktu banyak
masyarakat yang mewakafkan tanahnya untuk kesejahteraan sosial, seperti untuk
pendidikan dan kesehatan.
• Banyaknya tanah wakaf yang hanya diberikan secara lisan oleh wakif kepada nazhir
dan tidak dicatatkan ikrarnya,dan tidak ada persetujuan dari ahli waris wakif akan
menimbulkan berbagai macam persoalan, salah satunya yaitu tanah wakaf tersebut 3
akan menjadi sengketa dimana ketika tanah wakaf dikuasai oleh ahli waris wakif.
LATAR BELAKANG

KASUS
• Salah satu faktanya, objek sengketa wakaf di Desa Sukamantri Kabupaten
Sukabumi adalah berupa tanah kebun, berdasarkan hasil observasi bahwa tanah
tersebut diwakafkan untuk tempat pemakaman umum di Desa Sukamantri yang
diserahkan pada tanggal 03 Juli 2020 tanah tersebut berada di RT 07, RW 01
Desa Sukamantri Kabupaten Sukabumi. Adapun letak tanah tesebut berada di
tengah desa dengan luas lahan tanah 500 meter x 100 meter, dan sudah
digunakan sekitar 10%. Penyerahan tanah tersebut dilakukan pada malam hari,
dan hanya disaksikan oleh beberapa orang diantaranya, inisial A (selaku
pewakaf), inisial B selaku imam Masjid , pak RT, dan ada satu orang warga
desa bernama (inisial D), dan inisial E selaku nazir. namun, proses serah terima
tanah wakaf tersebut tidak dihadiri oleh ahli waris si pewakaf.

4
IDENTIFIKASI MASALAH
Terdiri atas sebagai berikut ini:

PERTAMA
KEDUA
Apa saja faktor yang terjadinya sengketa tanah
wakaf yang tidak tersertifikasi di Desa Sukamantri? Bagaimana penyelesaian sengketa tanah wakaf di
Desa Sukamantri?

5
BAB 2
HASIL PENELITIAN

6
PERWAKAFAN MENURUT HUKUM
ISLAM
Terdiri atas sebagai berikut :

WAQIF MAUQUF’ ALAIH MAUQUF SIGHAT


Orang yang mewakafkan penerima manfaat dari Syaratnya adalah berupa Pernyataan yang menunjukkan
hartanya. Syaratnya adalah wakaf. Syaratnya adalah harta benda yang tidak habis niat untuk mewakafkan.
beragama Islam baligh, beragama Islam atau non- pakai, dapat dimanfaatkan Syaratnya adalah jelas, tegas,
berakal, dan memiliki Muslim yang tidak secara terus-menerus, dan dan sesuai dengan kaidah
kemampuan untuk berbuat bermusuhan dengan Islam, tidak bertentangan dengan bahasa.
hukum. hidup atau mati, dan syariat.
memiliki kepentingan yang
sesuai dengan syariat. 7
WAQAF MENURUT HUKUM POSITIF
Terdiri atas :

Perwakafan menurut hukum positif adalah


1 Penukuran harta wakaf
perbuatan hukum seseorang atau
sekelompok orang atau badan hukum yang
memisahkan sebagian dari harta miliknya 2 Wakaf tunai
dan melembagakannya untuk selama-
lamanya guna kepentingan ibadat atau
3 Wakaf produktif
kepentingan umum lainnya sesuai dengan
ajaran Islam. Wakaf di Indonesia dapat
terjadi dalam beberapa proses seperti: 4 Pewakafan

8
PENGARUH FAKTOR
WAKIF 1 WAKAF
Terdiri atas sebagai berikut :
Wakif masih menggunakan paradigma lama wakaf, yang
meyakini bahwa wakif ketika menyerahkan hartanya
untuk wakaf, diniati ikhlas mencari ridha Allah, tidak
perlu diketahui oleh orang lain. 2 NAZHIR
Nazhir tidak mengetahui cara atau teknis persertifikatan
tanah wakaf, bahkan mereka takut akan biaya yang
TEMPAT HARTA dikenakan dari sertifikasi tanah wakaf tersebut.
3
WAKAF
Tempat antara harta wakaf dan BPN jauh, yang
menyebabkan nazhir tidak sabar dan serius mengurus
sertifikat tanah tersebut. KURANGNYA
4
PENYULUHAN
Kurangnya penyuluhan hukum wakaf yang menjelaskan
tentang perkembangan hukum wakaf termasuk tentang
sertifikat tanah wakaf.
BENTURAN HUKUM 5
Terjadi benturan hukum antara hukum agama dan hukum
negara, yang menyebabkan kekhawatiran tidak tercapainya
tujuan wakaf seperti yang diharapkan wakif selama ini. 9
PENYELESAIAN SENGKETA WAKAF
• Dalam Peraturan Perundang-undangan jika pada PP Nomor 28 Tahun 1977 dan Kompilasi Hukum Islam sengketa wakaf diselesaikan
secara litigasi dengan diajukan kepada Pengadilan Agama setempat, maka pada UU Nomor 41 Tahun 2004 penyelesaian sengketa
wakaf ditempuh secara non litigasi melalui musyawarah.

• Melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Untuk mekanismenya sendiri dapat ditentukan oleh para pihak sesuai dengan adat
setempat.
• Jika musyawarah tidak menghasilkan kesepakatan, maka sengketa dapat diselesaikan melalui mediasi dengan bantuan pihak ketiga
yang disepakati para pihak yang bersengketa sebagai penengah atau mediator.
• Apabila mediator ternyata juga tidak memberikan keputusan yang memuaskan salah satu pihak, jalan selanjutnya yang bisa
ditempuh melalui arbitrase dengan bantuan lembaga BASYARNAS (Badan Arbitrase Syariah Nasional).
• Jika ketiga jalur non-litigasi diatas berakhir kepada kebuntuan, maka satu-satunya jalan yang tersisa adalah jalur litigasi yaitu
melalui Pengadilan Agama. Pengadilan Agama dalam menangani sengketa wakaf.

10
BAB 3
ANALISIS

11
FAKTOR PENYEBAB SENGKETA WAKAF DI DESA
SUKAMANTRI

Berdasarkan hasil wawancara penulis sengketa tanah wakaf di Desa Sukamantri pada bulan juli tahun 2020 kurang lebih satu bulan, setelah
terjadinya serah terima tanah wakaf, peristiwa tersebut diawali oleh ahli waris dari wakif yang ingin meminta kembali tanah wakaf tersebut. Menurut
Nyonya F selaku ahli waris mengatakan bahwa lokasi lahan tanah yang diwakafkan oleh Tuan A itu bukan hanya punya Tuan A saja, tetapi juga ada
punya Nyonya F yang telah diberikannya kepadanya sewaktu masih kecil akan tetapi tanah tersebut juga sudah di wakafkan oleh Tuan A.

• Kurangnya Ilmu pengetahuan terhadap wakaf.

Di dalam hukum islam telah di jelaskan bahwa di antara rukun wakaf yakni harta yang diwakafkan harus milik sepenuhnya dari orang yang
mewakafkan bukan, harta berstatus hibah. Harta tersebut juga dipersyaratkan harus terpisah dari harta milik bersama. Namun, yang terjadi adalah
tanah yang diwakafkan oleh wakif sebelum terjadinya wakaf beberapa bagian dari tanah tersebut pernah di hibahkan oleh wakif kepada ahli warisnya
dalam hal ini Nyonya F sebagai ahli waris yang menyatakan bahwa sebagian dari tanah wakaf tersebut sudah di hibahkan oleh Tuan A yakni wakif.

12
LANJUTAN FAKTOR PENYEBAB SENGKETA WAKAF
DI DESA SUKAMANTRI

• Kurangnya komunikasi antara Pewakaf dan Ahli waris.

Didalam hukum islam terdapat aturan mengenai kepemilikan. ahli waris bisa memiliki bagian dari harta pewaris di antaranya melalui jalan
pewarisan dan hibah.dalam hal ini, seharusnya ketika wakif menghibahkan sebagian tanah kepada ahli warisnya tersebut maka sebagian
tanah tersebut adalah hak milik dari ahli warisnya yang telah menerima hibah.

• Sistem Administrasi Yang Tidak Dilakukan Dengan Baik

Pada proses serah terima tanah wakaf di ketahui bahwa wakaf terjadi hanya secara lisan dan di hadiri oleh beberapa saksi tanpa disertai
dengan bukti tertulis. Bukti tertulis disini antara lain seperti surat tanah yang menyatakan bahwa tanah tersebut adalah milik penuh wakif
kemudian tidak adanya surat lain yakni berupa akta ikrar wakaf. kedua surat ini di anggap sangat penting disamping sebagai salah satu
tanda keabsahan wakaf

13
PENYELESAIAN SENGKETA WAKAF DI DESA
SUKAMANTRI

• Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada wakif, ahli waris yang bersangkutan, nazir, imam , sengketa wakaf terjadi
ketika ahli waris wakif tidak menerima jika tanah tersebut diwakafkan oleh Tuan A. Ahli waris menyatakan karena sebagian
dari tanah tersebut adalah miliknya yang sudah dihibahkan oleh Tuan A selaku wakif namun ketika Tuan A menghibahkan
tidak dicatat di akta notaris jadi lemah menurut hukum.

• Pada proses seterusnnya, setelah Tuan A dari ahli waris tersebut dalam hal ini selaku wakif mengetahui bahwa tanah yang
yang ia wakafkan telah digugat oleh anaknya, kemudian wakif meminta ahli warisnya tersebut untuk membatalkan gugatan
terkait tanah wakaf.
• Kemudian ahli waris menyetujui permintaan Tuan Anya untuk membatalkan gugatan terkait sengketa tanah wakaf. Setelah
itu, terjadilah proses penyelesaian sengketa melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Musyawarah dilakukan pada
bulan September tanggal 6 tahun 2021 bertempat dikantor sekretariat Desa Sukamantri.

14
BEBERAPA SARAN PROBLEMATIK PENYELESAIAN
SENGKETA WAKAF
Terdiri atas sebagai berikut ini:

PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT


Perlunya pemahaman Perlu adanya sosialisi perangkat Apabila terjadi sengketa tanah Kepada intansi terkait khususnya
masyarakat secara umum, desa kepada masyarakat seperti wakaf sebaiknya diselesaikan KUA agar secara langsung datang
wakif, atau yang ingin majelis taklim agar masyarakat secara kekeluargaan ke masyarakat untuk melakukan
mewakafkan hartanya secara mampu memahami ilmu tentang (perdamain) terlebih dahulu, pendataan tanah wakaf dan
khusus dan pentingnya wakaf, sehingga tidak terulang karena penyelesaian secara membantu dalam proses
persetujuan ahli waris atau yang lagi problematika sengketa kekeluargaan akan lebih efektif pembuatan Akta ikrar wakaf.
dimaksud bukti bahwa ahli waris tanah wakaf. dan para pihak yang bersengketa
mengetahui bahwa tanah tidak merasa dirugikan, akan
tersebut telah diwakafkan. tetapi para pihak akan merasa 15
saling menenangkan.
TERIMA KASIH

16

Anda mungkin juga menyukai