Anda di halaman 1dari 14

PENDEKATAN

SOSIOLOGI
DALAM STUDI
ISLAM
AHMAD ZIDNI KHOIRIL HAKIM (23040680006)

MUHAMAD SYAIFUDIN ZUHRI (23040680025)

ADELIA FITRI CANDRANIRA (23040680016)


LATAR BELAKANG
Pendekatan sosiologis digunakan sebagai salah satu
pendekatan dalam memahami agama. Hal demikian dapat
dimengerti, karena banyak bidang kajian agama baru
dapat dipahami secara proporsional dan tepat apabila
menggunakan jasa bantuan dari ilmu sosiologi. Dengan ilmu
sosiologi suatu fenomena sosial dapat dianalisis dengan
faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan,
mobilitas sosial serta keyakinan keyakinan yang
mendasari terjadinya proses tersebut.
?
APA ITU
SOSIOLOGI

Epistemologi

“SOCIUS” yang berarti teman


“LOGOS” yang berarti berkata atau berbicara tentang manusia

Terminologi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial


dan proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan
sosial.
OBJEK SOSIOLOGI

Masyarakat yang dilihat dari sudut


hubungan antara manusia dan proses
yang timbul dari hubungan manusia
dalam masyarakat.

TUJUAN SOSIOLOGI

Meningkatkan daya atau


kemampuan manusia dalam
menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya.
BAGAIMANA SOSIOLOGI DALAM
ISLAM?
Sosiologi dalam islam adalah ilmu yang berusaha untuk
mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan
untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih
baik sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu mengatur
bagaimana seorang individu berhubungan dengan individu
yang lain sesuai dengan kaidah-kaidah Islam yang akan
mempengaruhi individu tersebut dalam mendapatkan serta
mengorganisasikan pengalamannya.
Oleh karena itu, sosiologi sebenarnya berbicara menegnai
kita dan masyarakat dimana kita hidup dan berinteraksi
PENDEKATAN SOSIOLOGI
Untuk menghasilkan suatu teori tentulah melalui pendekatan-pendekatan,
demikian halnya dengan teori-teori sosiologi.
Ada tiga pendekatan utama sosiologi, yaitu :

01 Pendekatan struktural–fungsional

02 Pendekatan konflik (marxien)

Pendekatan interaksionisme–
03 simbolis
PENDEKATAN
FUNGSIONALIS
ME
Pendekatan Fungsionalisme yakni pendekatan yang mengasumsikan
masyarakat sebagai organisme ekologi mengalami pertumbuhan.
Semakin besar pertumbuhan terjadi semakin kompleks pula masalah-
masalah yang akan dihadapi.
Adapun langkahlangkah yang diperlukan dalam menggunakan
pendekatan fungsional antara lain:
(a) Membuat identifikasi tingkah laku sosial yang problematik,
(b) Mengidentifikasi konteks terjadinya tingkah laku
yang menjadi obyek penelitian.
(c) Mengidentifikasi konsekuensi dari satu tingkah laku sosial.
PENDEKATAN
KONFLIK
Pendekatan konflik yakni percaya bahwa setiap masyarakat
mempunyai kepentingan (interst) dan kekuasaan (power) yang
merupakan pusat dari segala hubungan sosial.
Menurut pemegang aliran ini nilai dan gagasan-gagasan selalu
dipergunakan sebagai senjata untuk melegitimasi kekuasaan.
Teori-teori yang berhubungan dengan pendekatan sosiologi adalah
teori-teori perubahan sosial yakni teori evolusi, teori
fungsionalis structural, teori modernisasi, teori sumber daya
manusia, teori ketergantungan, dan teori pembebasan.
PENDEKATAN
INTERAKSIONIS
Pendekatan Interaksionisme adalah pendekatan yang ME
mengasumsikan dalam masyarakat pasti ada hubungan
antara masyarakat dengan individu, dan antara individu
dengan individu lain. Teori Interaksionis sering
diidentifikasi sebagai deskripsi yang interpretatif yaitu
suatu pendekatan yang menawarkan analisis yang
menarik perhatian besar pada pembekuan sebab senyatanya
ada.
Ada sejumlah kritik muncul pada teori ini yakni:
(a) Menggunakan analisis yang kurang ilmiah, karena teori ini
menghindari pengujian hipotesis, menjauhi hubungan sebab akibat.
(b) Teori ini terlalu memfokuskan pada proses sosial yang terjadi
ditingkat makro.
(c) Teori ini terlalu mengabaikan kekuasaan.

Kemudian prinsip yang digunakan interaksionisme adalah :


(d) Bagaimana individu menyikapi sesuatu yang ada dilingkungannya
(b) Memberikan makna pada fenomena tersebut berdasarkan interaksi sosial
yang dijalin dengan individu lain.
(c) Makna tersebut dipahami dan dimodifikasi oleh individu
melalui proses interprestasi atau penafsiran yang berkaitan
dengan hal-hal lain yang dijumpainya.
Pemahaman agama dalam pendekatan sosiologi:
1. Dalam Al-Quran atau Hadis, proporsi terbesar kedua sumber hukum Islam
tersebut berkenaan dengan urusan muamalah. Menurut Ayatullah Khomeini
perbandingan antara ayat-ayat ibadah dengan ayat yang menyangkut
kehidupan sosial adalah 1:100. Untuk satu ayat ibadah ada seratus
ayat muamalah (masalah sosial).
2.Bahwa ditekankannya masalah mu‟amalah atau sosial dalam masalah
Islam adalah adanya kenyataan bahwa bila urusan ibadah bersamaan
waktunya dengan urusan mu‟amalah yang penting, maka ibadah boleh
diperpendek atau ditangguhkan, tentu bukan ditinggalkan melainkan
dengan tetap dikerjakan sebagaimana mestinya.
3. Bahwa ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran
lebih besar daripada ibadah yang bersifat perseorangan, karena
itu shalat yang dilakukan berjamaah adalah lebih tinggi nilainya dari
pada shalat yang dikerjakan sendirian
4. Dalam Islam terdapat ketentuan bila urusan ibadah tidak dilakukan
dengan sempurna atau batal, maka kifaratnya (tebusannya) ialah
melakukan sesuatu yang berhubungan dengan masalah sosial.
5. Dalam Islam terdapat ajaran bahwa amal baik dalam bidang
kemasyarakatan mendapat amalan lebih besar dari pada ibadah
sunnah.
KESIMPULAN
Maka melalui pendekatan sosiologis, agama akan dapat dipahami
dengan mudah, karena agama itu sendiri diturunkan untuk
kepentingan sosial. Dalam Al-Qur’an misalnya dijumpai ayat-ayat
berkenaan dengan hubungan manusia dengan manusia lainnya, sebab-
sebab yang menyebabkan terjadinya kemakmuran suatu bangsa dan
sebab-sebab yang menyebabkan terjadinya kesengsaraan. Semua itu
hanya baru dapat dijelaskan apabila yang memahaminya mengetahui
sejarah sosial pada ajaran agama itu diturukan.
Pentingnya pendekatan sosiologis dalam memahami agama dapat
dipahami karena banyak sekali ajaran agama yang berkaitan dengan
masalah sosial. Besarnya perhatian agama terhadap masalah sosial ini,
selanjutnya mendorong kaum agama memahami ilmu sosial sebagai
alat untuk memahami agamanya.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai