Anda di halaman 1dari 12

OBSERVASI MASALAH

PADA IMPLEMENTASI
KURIKULUM

KELOMPOK :
• NURCHOLIS
• RUDIARSO
• TENGGAR AMRULLAH
PENGERTIAN OBSERVASI

Menurut Muhammad Ilyas Ismail dalam buku Evaluasi Pembelajaran: Konsep Dasar,
Prinsip, Teknik, dan Prosedur (2020), observasi dapat diartikan sebagai salah satu
teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik jika dibanding teknik
lainnya.
TUJUAN OBSERVASI
• Mengidentifikasi masalah - masalah dalam pengimplementasian
kurikulum di sekolah untuk dicarikan solusi yang tepat.
• Mendapatkan sebuah kesimpulan dari objek yang diamati.
HASIL OBSERVASI
1. Kurang tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai dalam menerapkan pembelajaran.

2. Kurangnya dukungan dari orang tua siswa


3. Kurangnya pemahaman guru terhadap
pelaksanaan P5
1. Kurang tersedianya sarana dan prasarana yang memadai

dalam menerapkan pembelajaran.


• menghambat pelaksanaan kurikulum,
• alat peraga, dan laboratorium komputer sebagai sarana digitalisasi sekolah yang
sangat urgen di tengah perkembangan zaman.
• perubahan dan perkembangan zaman menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi
mejadi mutlak dibutuhkan.
2. Kurangnya dukungan dari orang tua
siswa
• Orang tua masih berfikir sekolah hanya tempat penitipan anaknya untuk mendapatkan pembelajaran
dimana peran diambil alih oleh guru tanpa mau terlibat dalam setiap kegiatan di sekolah.
• Hampir 25% siswa di sekolah kami tinggal bersama nenek atau saudaranya, sedangkan orang tuanya
bekerja di luar kota.
• Kurangnya peran orang tua dalam mendukung kegiatan sekolah terutama kegiatan proyek profil pelajar
Pancasila. (mempersiapkan proyek, berkomunikasi dengan wali kelas, memberikan respon)
3. Kurangnya pemahaman guru terhadap pelaksanaan P5

• Dalam pelaksanaan kegiatan P5 masih banyak terjadi miskonsepsi.


• Guru pada tahun pertama implementasi kurang mendapatkan pelatihan yang
memadai
• Sebagai contoh, asesmen dilakukan dari produk yang dihasilkan, sedangkan yang
benar P5 bertujuan untuk penguatan karakter dalam dimensi profil pelajar
pancasila, berfokus pada prosesnya untuk penguatan karakter, bukan produk.
• “Gelar karya pada awalnya menjadi ajang yang bergengsi untuk menapilkan
produk-produk yang dibuat siswa dengan membuat tampilan kelas yang dihias
bahkan dicat ulang serta membuat panggung untuk menapilkan pentas seni siswa
sehingga membutuhkan biaya yang sangat tinggi.”
SOLUSI
1. Sekolah membuat kelompok belajar guru, guna berdiskusi dalam merancang
pembelajaran dan pembuatan alat peraga sederhana. Sekolah juga menganggarkan
minimal 1 laptop tiap tahun dari anggaran BOSP, selain itu sekolah juga harus aktif minta
bantuan TIK kepada Dinas Pendidikan.
• 2. Sekolah perlu meningkatkan sosialisasi dan komunikasi dengan orang tua siswa untuk
mendapatkan dukungan mereka dalam pelaksanaan kurikulum. Sehingga mereka memahami
betul perannya sebagai orang tua. Sesekali mereka dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran,
misalnya untuk dijadikan narasumber pada kegiatan mengenal jenis-jenis pekerjaan yang
ada di lingkungan sekitar.
3. Dikarenakan banyaknya miskonsepsi pelaksanaan P5. Pada awal tahun ajaran
2023/2024 Dindikpora Kabupaten Banjarnegara berinisiatif membuat tim untuk
merancang modul P5 untuk semua tema pada fase A, B, dan C. Sehingga bisa menjadi
acuan sekolah untuk melaksanakan kegiatan P5 yang dapat disesuaikan dengan
kondisi sekolah masing-masing.
KESIMPULAN
1. Masalah pengimplementasian kurikulum antara lain: ketidaksesuaian antara
kurikulum dengan kondisi sekolah, kurangnya pemahaman guru terhadap
kurikulum, kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, dan kurangnya
dukungan dari orang tua siswa.
2. Sekolah perlu melakukan evaluasi terhadap kurikulum dengan cara: memberikan
pelatihan yang memadai kepada guru, melengkapi sarana dan prasarana yang
memadai, serta meningkatkan sosialisasi dan komunikasi dengan orang tua siswa.
3. Keberhasilan pendidikan bukan lagi ditentukan oleh sekolah saja tetapi ditentukan
oleh seluruh insan pendidikan termasuk orang tua didalamnya
Terima kasih

#nrt

Anda mungkin juga menyukai