Proses pengembangan untuk isi LKPD terdiri dari proses (1) analisis
kurikulum, yaitu menganalisis KI-KD, materi dan sub materi mana yang
tidak semua tujuan pembelajaran diperoleh melalui LKPD, (3) menyusun peta
menentukan unsur-unsur LKP, (5) mengumpulkan materi, dan (6) menulis LKPD.
lebih mendalam menemukan literatur penelitian yang relevan. Studi literatur yang
dilakukan untuk mengkaji sejumlah teori dan asumsi-asumsi yang berkaitan
meliputi (1) Standar Isi (SI) untuk mencari keluasan dan kedalaman materi yang
dikaji, (2) kompetensi apa yang ingin dituju, (3) menentukan indikator- indikator
sekolah yang dilaksanakan selama ini, dan “ada atau tidaknya produk yang
penerapan saintifik pada pelajaran sosial (sejarah) dan untuk melihat apakah
selama ini guru dan siswa telah menggunakan LKPD dalam pembelajaran sosial
terkait siswa/siswi, yaitu bagaimana guru dan siswa dalam belajar sejarah apakah
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa SMA pada materi Sumpah Pemuda.
LKPD ini dirancang untuk membantu siswa mempelajari topik sejarah dengan
dalam pembelajaran, dalam hal ini adalah LKPD model SAINTIFIK yang
nyata (riil) yang bersifat alamiah dengan penyajiaannya menarik dan tepat. Dalam
solusi dari dunia nyata, maka saintifik dapat membangkitkan minat, dan
proses pembelajaran.
a. Waktu, karena sekolah hanya mempunyai waktu kurang dari 3 tahun untuk
Waktu ini juga berlaku untuk pelajaran sejarah sebab pelajaran sejarah
mempunyai jam terbang yang terbatas, hal ini sangat menghambat selain
materi pelajaran sejarah itu sendiri juga pelaksanaan pendidikan karakter itu
sendiri.
Jadi karakter-karakter yang dimiliki oleh siswa sebelumnya yang tidak sesuai
dengan karakter bangsa adalah kendala yang dialami seperti kurangnya disiplin
siswa kepada yang lebih tua seperti guru dan kakak kelas hal ini terkendala
oleh tayangan-tayangan di televisi yang banyak melecehkan orang yang lebih
tua, kurangnya rasa percaya diri pada siswa menyebabkan mereka sering
menyontek, kurangnya rasa kerjasama seperti dalam kerja bakti dan piket
harian yang kurang berjalan dengan lancar, kurangnya semangat dari siswa
untuk belajar karena siswa kurang bisa mengembangkan materi yang sudah
diajarkan oleh guru jadi siswa harus dibimbing dalam memperdalam materi
yang diajarkan.
sekolah ini terletak dekat dengan tempat hiburan tetap saja perilaku siswa
elektronik semakin canggih dan modern sehingga bukan hanya siswa saja yang
merasa tertarik tapi juga seluruh kalangan masyarakat. Jadi dalam hal ini,
siswa yang telah memiliki handphone canggih yang dalam hal ini mereka
gunakan untuk mengakses sosial media seperti facebook dan twitter dan
dengan alat tersebut mereka bebas untuk mengakses informasi lewat internet
tanpa pengawasan dari orang tua maupun guru dalam hal ini. Hal inilah yang
dikawatirkan akan banyak mempengaruhi bahkan memberi contoh yang buruk
untuk siswa sebab kurangnya pengawasan dari orang yang lebih dewasa.
siswa bisa menerima dan mengikuti dengan baik model pembelajaran yang
karakter karena tidak hanya berhubungan dengan sekolah tapi akan sampai ke
komite dan dinas jadi sekolah tidak cukup untuk membiayai dan butuh bantuan
dari pihak lain. Tapi dari kendala biaya ini dari pihak sekolah mempunyai
jalan keluar sendiri yaitu dengan mendatangkan sponsor dari pihak luar apabila
1. Faktor Pendukukng
diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran, guru mata pelajaran sejarah memiliki
cukup waktu untuk membina karakter siswa karena mata pelajaran sejarah
Kedua, Sarana dan prasarana sekolah ini cukup memadai dan bisa
keterampilan.
boleh datang terlambat, harus memakai pakaian yang rapi, dan ketika jam
sekolah tidak boleh keluar masuk lingkungan sekolah tanpa izin dari guru piket.
2. Faktor Penghambat
menyatakan bahwa seorang guru tidak bisa memantau perilaku siswa di luar
Pernyataan ini didukung oleh pernyataan guru sejarah lainnya, yaitu Zainal
perilaku siswa ketika proses pembelajaran dan ketika dalam lingkungan sekolah
saja.
awal LKPD yang akan dikembangkan, termasuk dalam langkah ini adalah
Uji coba produk adalah langkah yang digunakan untuk menguji produk
awal yang telah dibuat. Dalam uji produk awal terdiri dari uji produk awal yang
telah dikembangkan diujikan dengan ahli melalui pengisian angket. Uji ahli yang
dilakukan meliputi uji ahli konstruk, isi, dan bahasa. Uji ahli materi/isi dilakukan
oleh, Dr. Muhammad Mona Adha, M.Pd. Uji desain bahasa berupa kesesuaian
desain tulisan ilmiah (bahasa ilmiah) dilakukan oleh pakar linguistik bahasa, yaitu
Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd.. Uji ahli media desain kemenarikan, kemudahan,
Produk awal yang telah diuji ahli dan direvisi berdasarkan saran perbaikan
dari ahli diujikan lagi melalui uji lapangan awal. Uji lapangan awal, yaitu
melakukan ujicoba awal desain produk dalam skala terbatas. Pada langkah ini,
wawancara, observasi, dan angket yang melibatkan 10 orang siswa. Uji lapangan
dengan model saintifik secara terbatas. Uji lapangan awal dilakukan dengan
saintifik.
Selanjutnya, produk awal yang telah diuji lapangan awal dilakukan revisi
produk, yaitu melakukan revisi atau perbaikan terhadap LKPD awal sebelumnya
yang telah dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba lapangan awal, sehingga diperoleh
Hasil uji ahli materi menunjukkan bahwa materi yang disajikan dalam
LKPD sesuai dengan KI dan KD, materi mulai dari pengenalan konsep sampai
interaksi antar konsep dengan yang diamanatkan oleh KD sesuai, termasa (up to
date) yaitu sesuai dengan perkembangan keilmuan terkini, kepekaan sajian uraian
materi untuk merangsang siswa agar berpikir lebih jauh telah ada.
Ada beberapa saran perbaikan yang diberikan oleh ahli materi, yaitu
to date) harus relevan, siswa memperololeh informasi dari berbagai sumber harus
lebih efisien, penggunaan ilustrasi dengan materi harus sesuai, contoh fenomena
yang dapat membantu menguatkan pemahaman prinsip yang ada dalam materi
harus disesuaikan.
Tabel Hasil Revisi Produk Berdasarkan Pendapat atau Uji Ahli Materi
Kesesuaian
No Aspek Saran perbaikan Revisi yang dil
Ya Ti dak akukan
A. Cakupan Materi
1. Kesesuaian materi dalam √
LKPD mencermin kan
Ko mpetensi Dasar (KD)
2. Kesesuaian materi mulai dari √
pengenalan konsep sampai
interaksi antar konsep
dengan yang diamanatkan
B.olehKetepatan Materi
Ko mpetensi Dasar (KD)
3. Kesesuaian materi yang √ Sebaiknya kalimat Dalam setiap
disajikan dengan indikator. yang digunakan kegiatan kalimat
dalam kegiatan diubah menjadi
harus jelas yang lebih operasional
dimaksud menggunakan kata
kerja akt if
C. Kemutakhiran
4. Kesesuaian materi yang √
disajikan termassa(up to
date),yaitu dengan
perkembangan keilmuan
terkini
5. Kerelevan contoh-contoh √ Diperlukan media Telah dilengkapi
yang disajikan tambahan yang dapat dengan media
mencerminkan peristiwa, diproyeksikan ketika tambahan yang
kejadian atau kondisi termasa digunakan dalam dapat membantu
(up to date) belajar terlaksananya
sintaks saintifik
D. Merangsang Keingintahuan
Adapun skor hasil uji ahli materi terhadap LKPD yang dikembangkan
Terdapat beberapa saran perbaikan yang diberikan oleh Uji Ahli desain
Bahasa (bahasa ilmiah). Secara lengkap hasil uji ahli bahasa terhadap LKPD
Adapun, skor hasil uji ahli bahasa terhadap LKPD yang dike mbangkan
penggunaan huruf (ukuran, bentuk, jenis dan warna), desain tampilan, dengan
kerja membuat LKPD sangat menarik. Sedangkan untuk Ilustrasi yang ada,
LKPD.
materi sumpah pemuda sangat membantu agar menjadi lebih mudah. Langkah-
masukan dan koreksi kontrusktif dari para pakar, maka produk LKPD selanjutnya
dilakukan divalidasi oleh pengguna, yaitu guru dan siswa dalam konteks uji
lapangan awal. Hasil validasi pengguna yang melibatkan 4 orang guru menilai
siswa. Sebagai bahan ajar inovatif dalam pembelajaran sejarah produk LKPD
4.2 Pembahasan
merupakan salah satu strategi dasar dari pembangunan karakter bangsa. Dalam
telah ada di kurikulum, sekolah juga telah mempersiapkan program kerja untuk
b. Kegiatan terprogram:
6) Kunjungan ke Perpustakaan
7) Beribadah bersama
8) Piket kelas
Sedangkan persiapan dari guru sejarah dilakukan dalam beberapa hal, yaitu:
pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah. Oleh karena itu, guru
yang mengatakan bahwa “guru iku digugu lan ditiru” hal ini mempunyai
arti bahwa guru itu harus bisa dipercaya dan ditiru tingkah lakunya. Oleh
sebab itu sangatlah penting bagi seorang guru untuk memahami makna
dari pendidikan karakter itu sendiri agar siswa tidak salah mengerti dan
hal ini guru sejarah di SMA YP Unila sudah memahami dengan benar
dibutuhkan.
Siti Nursiah seorang guru sejarah menyatakan bahwa setiap guru mata
pembelajaran pada awal tahun ajaran baru secara lengkap dan sitematis agar
situasi dan kondisi siswa. Perencanaan pembelajaran juga merupakan acuan bagi
seorang guru dalam mengajar, dengan adanya perencanaan tersebut guru dapat
mengetahui arah dari tujuan pembelajaran yang hendak dicapai sesuai dengan
1. Pengkajian silabus
Secara umum, pada tiap materi pokok di setiap silabus yang diberikan telah
(Kompetensi Inti)
responsif dan proaktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
masalah.
d. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
e. Struktur keilmuan
lingkungan
sehingga akan dapat memberi suatu pengalaman belajar yang bermutu kepada
siswa yang di dalamnya terjadi proses mental dan fisik melalui interaksi antar
siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dengan maksud
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran setiap minggu yang
tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu telahtelah dituliskan
dalam silabus adalah perkiraan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk penguasan
KD oleh siswa yang beragam. Karena itu, alokasi tersebut dapat dirinci dan
2013 dan harus dikembangkan di dalam RPP merupakan rujukan, objek dan/atau
bahan yang digunakan untuk kegiatan pemebelajaran, yang berupa media cetak
dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Silabus dan RPP tapi juga harus dilengkapi dengan rencana yang tak tertulis
tidak hanya dapat dicerna siswa saat berada di dalam kelas, melainkan pula
persiapan tertulis dan tak tertulis. Persiapan tertulis dituangkan dalam RPP
RPP juga sangat penting bagi guru agar proses pelaksanaan pembelajaran
terarah dan dapat berlangsung sesuai harapan. Meskipun Sebagian guru merasa
kesulitan dalam membuat RPP. Berdasarkan dokumentasi RPP guru sejarah kelas
XI bahwa nilai karakter yang dimasukkan dalam setiap materinya cendrung sama
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
masing guru sejarah sudah memuat pendidikan karakter dalam RPP. Dari hasil
dokumentasi RPP yang penulis dapatkan dari guru Sejarah Nurzafimala Di dalam
RRP tersebut sudah memuat beberapa komponen antara lain: Identitas mata
kompetensi inti (KI) poin yang ke dua yaitu: Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menenpatkan diri sebagai
Jadi dari hasil observasi dan dokumentasi serta wawancara di atas dapat
sejarah di SMA YP Unila ini secara umum sudah dilaksanakan, hal ini terlihat
dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibut oleh guru-guru sejarah
siswa untuk mengikuti pembelajaran dan keadaan internal di sekitar ruang yang
pembelajaran yang disusun rapi namun guru tidak mampu melaksanakan dengan
baik tentu hal tersebut akan sia-sia. Proses pembelajaran adalah proses
pembentukan manusia yang cerdas, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri dalam
dengan menggunakan metode diskusi. Hal ini dapat dilakukan sejak guru
mandiri dan terstruktur baik yang dilakukan secara individual maupun kelompok,
pendahuluan, inti, dan penutup. Hal ini selanjutnya menjadi dasar dan pedoman
secara individual maupun kelompok, serta penilaian proses dan hasil belajar
1. Pendahuluan
pendahuluan hal-hal yang dilakukan menyiapkan siswa secara fisik dan psikis
untuk mengikuti proses pembelajaran, melakukan apersepsi dan menjelaskan
melakukan hal sebagai berikut: Guru masuk ke kelas tepat waktu (contoh nilai
yang ditanamkan: disiplin), pada waktu guru akan masuk kelas siswa sudah
menunggu dengan tenang di kelasnya. Hal pertama yang dilakukan guru pada saat
masuk ke kelas adalah mengucapkan salam dengan sopan (contoh nilai yang
sampah yang ada di dalam kelas serta menyusun tempat duduk supaya rapi
siswa untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan tadarus, guru mengingatkan
pada saat berdoa supaya khusuk dan tidak ada yang berbicara dengan temannya
(contoh nilai yang ditanamkan: cinta tanah air dan religius), setelah itu guru
melakukan absensi (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin), selain itu guru
juga menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang
melakukan apersepsi seperti menanyakan secara umum materi yang telah dibahas
2. Kegiatan Inti
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
a. Mengamati
secara mandiri.
3) Guru mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik dari pertanyaan yang
telah diajukan.
pertanyaan tentang materi yang telah disediakan oleh guru, selain dari itu siswa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam.
c. Mengumpulkan informasi/data
diberi tugas yang berbeda mengenai materi yang dipelajari. Tugas tersebut
yang dipelajari atau materi yang akan di presentasikan oleh kelompok yang
tampil.
d. Mengasosiasi
yang diberikan oleh guru. dalam hal ini diharapkan siswa untuk bekerja sama
dengan teman sekelompok. Bagi siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam
dari peserta didik. Peserta didik juga membuat kesimpulan tentang materi-materi
tersebut. Jadi dalam kegiatan mengasosiasi ini sangat diperlukan kerja sama antar
e. Mengkomunikasikan
seperti berikut.
tampil. Selain dari itu kelompok lain juga bisa menjawab pertanyaan
menunjukkan tangannya dengan tertib, tidak rebutan dan tidak rebut serta
3. Kegiatan Penutup
penutup hal-hal yang dilakukan guru adalah sebagai berikut: guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari dan setelah itu menanyakan kepada siswa sudah
mengerti atau belum (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, jujur, mengetahui
Kalau masih ada siswa yang masih belum mengerti guru akan
menjelaskan kembali sampai siswa tersebut mengerti kalau tidak mengerti juga
disuruh bertanya kepada temannya yang sudah paham tentang materi tersebut
ditanamkan: rajin dan kerja keras). Terakhir guru mengucapkan salam dan
keluar kelas (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai sopan dan santun).
dilakukan adalah dengan merangkum dan membuat kesimpulan materi yang baru
setelah seluruh materi selesai dijelaskan atau diskusi selesai, guru menarik
kemudian kegiatan pembelajaran diakhiri dengan salam. Sebagai tindak lanjut dari
dengan materi yang telah dipelajari maupun yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
diharapkan dari siswa tentu karakter yang bersifat positif, diantaranya sebagai
berikut:
b. Jujur contohnya tidak boleh menyontek saat ada ulangan atau ujian.
dengan sebaik-baiknya.
menulis untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
melakukan upacara hari-hari besar nasional, ikut serta lomba pada hari
pahlawan.
masyarakat Indonesia.
sampah.
ikut serta dalam kegiatan sekolah, mengakui dan minta maaf jika
Hal di atas juga diperkuat oleh hasil pernyataan seorang Murid Akmal
Ali Pasha, mengatakan guru sejarah sering menyuruh kami supaya kami selalu
bersikap jujur, disiplin, cinta tanah air, bertanggung jawab dan bekerja keras.
Endang seorang murid juga menyatakan kalau guru menerapkan karakter tersebut
tidak hanya sekedar menyuruh dan menasehati saja tapi dengan memberikan
memotivasi atau memberi semangat terhadap siswa, selalu tepat waktu datang
dengan cepat dan berlomba-lomba mana yang lebih dahulu mengerjakan dan
kalau 2 hari dikurangi 2 poin dan seterusnya, disini nilai karakter yang
dengan materi yang akan disampaikan seperti pemutaran film, power point,
pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif
dan psikomotor. Setiap peserta didik memiliki tiga ranah tersebut, hanya
kedalamannya tidak sama. Ada siswa yang memiliki keunggulan pada ranah
kognitif, atau pengetahuan, dan ada yang memiliki keunggulan pada ranah
afektif yang baik. Pengetahuan yang dimiliki seseorang harus dimanfaatkan untuk
juga harus dilandasi oleh ranah afektif yang baik, yaitu dimanfaatkan untuk
mengukur apakah anak sudah memiliki satu atau sekelompok karakter yang akan
ditetapkan oleh sekolah atau guru dalam ukuran tertentu karena itu evaluasi dalam
sebagai bentuk proses interaksi siswa dengan lingkungan pendidikan akan sulit
apakah anak sudah memiliki karakter jujur atau belum sangat sulit untuk
mengetahuinya, jadi pada saat melaksanakan evaluasi ada beberapa aspek yang
dilakukan yaitu: Aspek afektif yaitu mengenai sikap, tingkah laku dan keaktifan
dalam proses pembelajaran. Cara yang saya lakukan untuk evaluasi ranah
kognitif yaitu melalui ujian tertulis dan lisan sedangkan pada ranah afektif
adalah dengan cara pemberian tugas, keaktifan dalam proses belajar mengajar
penilaian. Sebagai contoh, untuk indikator spiritual, apakah siswa berdoa dengan
toleransi hal ini dapat dilihat ketika siswa mempresentasikan hasil diskusi dan
proses pembelajaran dengan tertib. Indikator untuk sikap jujur, tidak berbohong
dan tidak menyontek ketika ujian. Indikator untuk nilai kerja sama, guru
mengamati dengan berbagai cara apakah siswa tersebut dalam diskusi ikut serta
andil dalam kegiatan kelompoknya, bagi siswa yang aktif dan memahami materi
yang dipresentasikan maka siswa tersebut dianggap ikut serta dalam mengerjakan
A : Sangat baik jika menunjukkan sudah ikut ambil bagian dalam penyelesaian
B : Baik jika menunjukan sudah ada usaha/ambil bagian dalam pem-belajaran tapi
C : Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran (55-69)
dikaitkan dengan evaluasi hasil, dinilai dari aspek Afektif dilihat dari bagaimana
sikap anak disekolah dan didalam kelas seperti tanggung jawab, kerja sama,
A : Sangat baik jika menunjukkan sudah ikut ambil bagian dalam penyelesaian
C : Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran (55-69)
sejarah itu sendiri misalnya pada saat postest siswa dilarang bekerja sama dan
tugas dikumpulkan pada waktu yang ditentukan kalau terlambat nilainya akan
dikurangi 1 poin dengan adanya aturan tersebut siswa dengan cepat mengerjakan
ini. Walaupun dari pihak sekolah mengatakan bahwa pendidikan karakter ini juga
Unila dirasa sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun begitu bukan berarti
pelaksanaanya berjalan dengan lancar. Masih banyak siswa yang kurang dalam
penerapan karakter ini, sebab masih banyak karakter siswa yang dinilai kurang
sesuai dengan karakter bangsa. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal ini
masih terjadi di sekolah, seperti dari pihak guru atau sekolah yang kurang tegas
Hal di atas juga diperkuat dengan keterangan dari salah satu siswa yang
tapi ada sebagian orang yang jauh dari 5 ataupun 18 karakter itu, karena kurang
penelitian bahwa tingkah laku siswa menunjukkan sikap yang baik hal ini juga
didukung karena adanya ketegasan aturan yang diterapkan dari sekolah tentang
menyatakan bahwa sebagian besar siswa telah mengerti makna dari pendidikan
karakter itu sendiri. Hal ini terjadi juga atas dukungan dari semua pihak warga
ini.
yang mengakomodasi siswa untuk meningkatkan karakter siswa SMA pada materi