Hukum Jinayat Point 41-46
Hukum Jinayat Point 41-46
Hukum Materiil = Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Qanun Jinayat
Hukum Formil = Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2017 tentang Hukum Acara Qanun
Jinayat
42. DAYA JANGKAU KEBERLAKUAN HUKUM
QANUN JINAYAT DI ACEH (WILAYAH DAN
PELAKU JARIMAH)
Berdasarkan Pasal 5 Qanun Jinayat Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Acara Jinayat menyatakan sebagai berikut :
Qanun ini berlaku untuk:
a) Setiap Orang beragama Islam yang melakukan Jarimah di Aceh;
b) Setiap Orang beragama bukan Islam yang melakukan Jarimah di Aceh bersama-sama dengan orang Islam dan
memilih serta menundukkan diri secara sukarela pada Hukum Jinayat;
c) Setiap Orang beragama bukan Islam yang melakukan perbuatan Jarimah di Aceh yang tidak diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) atau ketentuan pidana di luar KUHP, tetapi diatur dalam Qanun ini; dan
d) Badan Usaha yang menjalankan kegiatan usaha di Aceh.
4 3 . P E N G E RT I A N D A N S U B J E K H U K U M P E L A K U J A R I M A H
D A L A M Q A N U N J I N AYAT
Jarimah adalah perbuatan yang dilarang oleh Syariat Islam yang dalam
Qanun 6/2014 diancam dengan ‘Uqubat Hudud dan/atau Ta’zir.
Subjek adalah pelaku jarimah yang terbukti secara sah melakukan
perbuatan Jarimah
44. BENTUK-BENTUK JARIMAH DALAM QANUN
JINAYAT
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 4 ayat (1) QAJ 6/2014, Uqubat terdiri dari 2 yaitu :
a. Hudud yaitu jenis uqubat yang bentuk dan besarannya telah ditentukan didalam Qanun secara tegas, berdasarkan
Pasal 4 ayat (2) dijelaskan bahwa Hudud adalah uqubat yang berbentuk cambuk
b. Ta’zir, yaitu jenis uqubat yang telah ditentukan dalam Qanun yang bentuknya bersifat pilihan dan besarannya
dalam batas tertinggi dan/atau terendah. Ta’zir dibagi lagi menjadi Uqubat Ta’zir utama dan Uqubat Ta’zir
tambahan
Uqubat Ta’zir Utama diantaranya : Uqubat Ta’zir Tambahan diantaranya :
Hudûd adalah kosa kata dalam bahasa Arab yang merupakan bentuk jamâ’ (plural) dari kata had yang asal
artinya pembatas antara dua benda. Dinamakan had karena mencegah bersatunya sesuatu dengan yang lainnya. Ada
juga yang menyatakan bahwa kata had berarti al-man’u (pencegah), sehingga dikatakan Hudûd Allah Azza wa Jalla
adalah perkara-perkara yang Allah Azza wa Jalla larang melakukan atau melanggarnya
Jenis-jenis Hudud dalam Islam yaitu :
1. Had zina (hukuman Zina) ditegakkan untuk menjaga keturunan dan nasab.
2. Had al-Qadzf (hukuman orang yang menuduh berzina tanpa bukti) untuk menjaga kehormatan dan harga diri.
3. Had al-Khamr (hukuman orang minum khamer (minuman memabukkan) untuk menjaga akal.
4. Had as-Sariqah (hukuman pencuri) untuk menjaga harta.
5. Had al-Hirâbah (hukuman para perampok) untuk menjaga jiwa, harta dan harga diri kehormatan.
6. Had al-Baghi (hukuman pembangkang) untuk menjaga agama dan jiwa
7. Had ar-Riddah (hukuman orang murtad) untuk menjaga agama.
8. Ta’zîr