Anda di halaman 1dari 20

PILIHAN KATA ATAU DIKSI

Sary Sukawati, M.Pd.


sarysukawati@gmail.com
Salah satu aspek terpenting dalam
menulis karya ilmiah adalah
kemampuan kita dalam memilih kata.
Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa
bahasa yang digunakan dalam karya
tulis ilmiah berbeda dengan bahasa
yang digunakan dalam berkomunikasi
sehari-hari dan berbeda pula dengan
bahasa yang digunakan ketika menulis
karya sastra. Bahasa dalam karya tulis
ilmiah memiliki kekhasan tersendiri.
Apa sebetulnya DIKSI itu?

Diksi adalah
pilihan kata
secara tepat
dimaksudkan sebagai
usaha memilih kata
sesuai dengan
kelompoknya dalam
kaidah sintaksis.
DUA ASPEK
UTAMA DIKSI 01 Aspek Ketepatan
kata yang dipilih memiliki makna yang
paling tepat sesuai dengan apa yang
akan disampaikan si penulis atau si
pembicara
.

02 Aspek Kesesuaian
berkenaan dengan
keselarasan penggunaan suatu
kata dengan konteks situasi
penggunanya.
Aspek Ketepatan
dalam Pilihan Kata
Aspek ini muncul disebabkan oleh
kenyataan bahwa dalam menulis karya
ilmiah penulis harus menggunakan kata
yang tepat sejalan dengan makna tulisan
yang ingin ia bangun.
Cendekia
Ragam baku
cendekia adalah
Penggunanya adalah
ragam baku yang orang yang terpelajar
dipakai di tempat
resmi.
Ragam cendekia lahir
Biasanya dari kesadaran
diperoleh dari berbahasa sehingga
kalimat yang dihasilkan
jalur formal jelas dan cendekia.
Misalnya (tidak cendekia):
Rumah ini mau dijual.
SERAGAM
Pembakuan bahasa adalah
proses penyeragaman bahasa.
Ragam Baku harus Seragam
Pembakuan mencari
kesamaan bahasa

Keseragaman didasarkan
KBBI kesepakatan.

Bahasa baku tidak lepas


dari kesepakatan
untuk keseragaman
Beberapa dimensi aspek pemilihan kata, Sinonim
Contoh penggunaan kata sinonim dalam kalimat di bawah ini.
1. Bapak guru tidak dapat hadir hari ini.
2. Ayah guru tidak dapat hadir hari ini.(?)

Kata bapak dan ayah adalah salah satu contoh kata-kata yang bersinonim.
Berdasarkan kedua kalimat di atas, yakinlah bahwa walaupun kedua kata tersebut
memiliki makna yang hampir sama, namun penggunaan keduanya tidak dapat
dipertukarkan. Kalimat (1) adalah kalimat yang berterima, sedangkan
kalimat(2)bukanlah kalimat yang berterima karena maknanya dianggap tidak tepat.
Antonim, pada dasarnya adalah kelompok kata yang dianggap memiliki makna
yang berlawanan. Permasalahannya sekarang adalah apakah kata-kata yang
berantonim tersebut benar-benar berlawanan secara mutlak atau tidak. Padahal
inilah sering kita jumpai kesalahan pemilihan kata dilakukan oleh para penulis.

Homofon: Bank, Bang, Rok, Rock, Massa,Masa,dll.


Homograf: Tahu(makanan) Tahu(mengetahui), Teras
(menyatakan jabatan) Teras (menyatakan tempat),
Homonim: Bisa (dapat dan racun),
Genting(mencekam dan atap),Hak(milik dan
sepatu),Kali (perhitungan dan sungai)
Aspek Kesesuaian
Aspek Kesesuaian
Aspek Kesesuaian
Aspek Kesesuaian
Aspek Kesesuaian

Anda mungkin juga menyukai