Anda di halaman 1dari 47

POPULASI MANUSIA DAN

DAMPAKNYA, SERTA JASA EKOSISTEM


KELOMPOK 2 :
-
-
-
Pokok Pembahasan

• Pendahuluan
• Pembahasan
• Contoh Study Kasus
• Penutup
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ehrlicch dan Holdren , JP (1971)[3] menjelaskan
masalah ukuran dan pertumbuhan populasi
pemamfaatan dan penimpisan sumberdaya dan
kerusakan lingkungan secara bersama dan secara global.
Penduduk yang padat suatu daerah akan menyebabkan
semakin sempit ruang gerak suatu daerah,
penyebabnya manusia merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari ekosistem yang dalam
kehidupannya mengekploitasi lingkungannya.

Hal ini juga dijelaskan (Peacock,SH: 2018)[4] jumlah


populasi yang bertambah memperkuat terjadinya
kerusakan di setiap ekosistem biologis. Dengan
pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, maka akan
membawa akibat kepada tekanan yang kuat
terhadap sumber daya alam.
Rumusan Masalah
• Apa hubungan antara pertumbuhan populasi
terhadap ekositem yang ditempatinya?
• Bagaimana dampak negatif dari pertumbuhan
populasi terhadap ekosistem yang ditempatinya?
• Bagaimana dampak positif dari pertumbuhan
populasi terhadap ekosistem yang ditempatinya?
• Apa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
keseimbangan ekosistem ?
Tujuan Makalah
• Menganalisis keterkaitan pertumbuhan pupulasi
terhadap ekosistem dalam lingkup manajemen
lingkungan
• Menjelaskan Dampak pertumbuhan pupulasi terhadap
ekosistem dalam lingkup manajemen lingkungan
• Mengidentifikasi keterkaitan pertumbuhan pupulasi
terhadap ekosistem dalam lingkup manajemen
lingkungan
• Menganalisa upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga keseimbangan ekosistem
PEMBAHASAN
Pertumbuhan Penduduk
Pengertian = peristiwa bertambah/berkurang nya
penduduk pada suatu wilayah dari kurun waktu tertentu
(tahun ke tahun)

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk =

Kelahiran/Fertilitas Migrasi Masuk

Kematian/Mortalitas Migrasi Keluar


Jenis-Jenis pertumbuhan penduduk
SECARA ALAMI

Angka Kelahiran Angka Kematian

Pa = Angka Kelahiran-Angka Kematian


%Pa = Jumlah penduduk saat ini / Pa
Jenis-Jenis pertumbuhan penduduk
SECARA NON ALAMI

Migrasi Masuk Migrasi Keluar

Pn = Migrasi Masuk – Migrasi Keluar


%Pn = Jumlah penduduk saat ini / Pn
Jenis-Jenis pertumbuhan penduduk
SECARA TOTAL

P = Pa + Pn
%P = Jumlah penduduk saat ini / P
Faktor terjadinya pertumbuhan penduduk

KELAHIRAN KEMATIAN

Terbagi jadi 2 jenis yaitu Tergolong atas 4 kategori


angka kematian :
kasar khusus • Rendah [ <10]
• Sedang [10-20]
• Tinggi [>20]
• Khusus [rata-rata
MIGRASI
banyaknya orang
Terbagi jadi 2 jenis yaitu yang meninggal dari
setiap 1.000 orang
Masuk Keluar
penduduk dalam
(imigrasi) (emigrasi)
setiap tahun]
populasi memiliki artian
sebagai seluruh jumlah
jiwa atau individu yang
berada dalam satu
wilayah atau daerah.
Populasi juga
merupakan sekelompok
dari orang, benda, atau
apa saja yang bisa
dijadikan sumber dari
pengambilan sampel.
Karakteristik Populasi

LINGKUP
LINGKUP
BIOLOGIS
STATISTIK
Karakteristik Populasi dalam Lingkup
BIOLOGIS
Meliputi Ciri :

• Adanya organisasi dan juga struktur dari organisasi yang sifatnya konstan dan
juga fluktuasi mengikuti waktu kejadian.
• Adanya sejarah kehidupan atau disebut juga dengan ontogenetik yang terjadi
dimulai dari dia lahir, kemudian tumbuh dan usia terus bertambah hingga
akhirnya menua dan mati.
• Dipengaruhi oleh dampak dari lingkungan dan juga mampu melakukan respon
terhadap lingkungannya.
• Ada hereditas di dalam populasi tersebut.
• Adanya integrasi dengan berbagai faktor yang berhubungan dengan genetik
dan juga ekologi. Contohnya seperti kemampuan adaptasi, kemampuan
melakukan reproduksi dan juga persistensi.
Karakteristik Populasi dalam Lingkup
STATISTIK
Meliputi Ciri :

• Ciri pertama adalah ketika kepadatan atau juga ukuran dari besarnya populasi
masuk menjadi parameter utama dari populasi yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor populasi antara lain kelahiran dan juga kematian.
• Adanya sebaran, tentunya populasi sangat dipengaruhi oleh adanya sebaran
dari suatu objek tertentu, kemudian juga kondisi iklim, kondisi cuaca, kondisi
struktur dan umur dari objek tersebut.
• Dipengaruhi oleh adanya komposisi genetik
• Adanya dispersi atau disebut juga dengan sebaran, tetapi yang berbeda dari
sebaran ini adalah sebaran ini merupakan sebaran individu terhadap intra
populasi.
JENIS-JENIS POPULASI

BERDASARKAN BERDASARKAN
JUMLAH SIFAT

POPULASI POPULASI
TERBATAS HOMOGEN

POPULASI TAK POPULASI


TERBATAS HETEROGEN
Ekosistem adalah sistem
ekologi yang didalamnya
terjadi hubungan timbal
balik antara komponen
penyusunnya.komponen
penyusun ekosistem
diantaranya ialah biotik
dan abiotik.

(Soemarwoto,2005)
MACAM-MACAM EKOSISTEM

EKOSISTEM ALAMI EKOSISTEM BUATAN

Example :

• Sungai • Waduk
• Danau • Kolah
• Rawa • Aquarium
• Laut • Sawah
• Hutan • Pekebunan
• Pegunungan • Etc
• Etc
KOMPONEN BIOTIK EKOSISTEM
BERDASARKAN CARA
BERDASARKAN
MEMPEROLEH
PERANANNYA MAKAN

PRODUSEN AUTOTROF

KONSUMEN HETEROTROF

DEKOMPOSER

DETRITIVOR
HUBUNGAN PERTUMBUHAN POPULASI
TERHADAP EKOSISTEM

[Badan Pusat Statistik (BPS), 2023]


DAMPAK NEGATIF DARI PERTUMBUHAN
POPULASI TERHADAP EKOSISTEM

Membuat
Berdampak

Menimbulkan

ketidakseimbangan Semakin menipisnya


Pertumbuhan Kebutuhan Sumber
antara persediaan sumberdaya alam.
penduduk daya alam juga
sumber daya alam dan menyebabkan
Meningkat meningkat
dengan kebutuhan hilangnya
manusia. keanekaragamaan
hayati
DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK
TERHADAP AIR BERSIH
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dari hasil pemantauan kualitas air
bahwa di tahun 2016 lokasi sample di 918 titik
Membuat pada 122 sungai di Indonesia, 68% kondisi air
sungai di Indonesia dalam kategori cemar
berat.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah RI


Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air bahwa dampak negatif pencemaran air
memerlukan nilai (biaya) untuk pemulihan
Pertumbuhan mutu air semakin kualitas lingkungan baik sisi ekonomui, ekologik
penduduk menurun karena dan sosial budaya 82 Tahun 2001 tentang
Meningkat limbah dari Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
aktivitas penduduk Pencemaran Air dampak negatif
& industri
DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK
TERHADAP KETERSEDIAAN UDARA BERSIH
Penurunan
Ruang Terbuka
Hijau
Disebabkan
oleh Pertumbuhan
konsumsi energi
berdasarkan gaya
hidup

Pertumbuhan
kendaraan
Menurunnya Peningkatan bermotor
ketersediaan penduduk dan
udara bersih laju urbanisasi
Kesadaran
masyarakat
DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK
TERHADAP LAHAN PERTANIAN

Membuat
Berdampak

Menimbulkan

konversi lahan hasil produksi


Pertumbuhan kebutuhan akan pertanian menurun.
pertanian menjadi
penduduk pemukiman dan dan puncaknya
lahan non pertanian
Meningkat sarana prasarana menyebabkan
mengalami
Meningkat negara terpaksa
percepatan
mengimpor bahan
pangan
DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK
TERHADAP AIR BERSIH
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari tata
ruang pertahanan, alih fungsi lahan pertanian
telah mencapai 100.000 hektar per tahun.

Sedangkan kemampuan pemerintah untuk


mencetak lahan sawah baru hanyalah 40.000
hektar per tahunnya.

Dengan demikian, telah terjadi defisit lahan


sekitar 60.000 hektar per tahun. Jika
pertumbuhan penduduk terus menerus terjadi,
itu berarti luas lahan pertanian juga semakin
sempit dan sebaliknya, jumlah bahan baku
pangan yang diimpor juga akan semakin tinggi.
DAMPAK POSITIF DARI PERTUMBUHAN
POPULASI TERHADAP EKOSISTEM

BERTAMBAHNYA BERTAMBAHNYA BERTAMBAHNYA


POULASI VEGETASI FLORA VEGETASI FAUNA

PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN SARANA PENDIDIKAN


HUNIAN KAWASAN INDUSTRY DAN PENELITIAN
CONTOH STUDI KASUS
LOKASI STUDI
JUDUL :
“Kajian Dampak Rencana
Pembangunan Kawasan Wisata
Marina di Pesisir Kabupaten
Belitung terhadap Kualitas
Lingkungan Sekitarnya”

Penulis : Mardi Wibowo

Penerbit : Balai Teknologi


Infrastruktur Pelabuhan dan
Dinamika Pantai – BPPT

Jurnal Presipitasi : Media


Komunikasi dan
Pengembangan Teknik
Lingkungan, Vol. 15 No.1 Maret
2018
TAHAP KONSTRUKSI STUDI KASUS
TAHAP KONSTRUKSI KAWASAN MARINA
KEBISINGAN DAN GETARAN

Dari hasil pengamatan di lapangan tingkat


kebisingan pada siang dan malam masih
jauh dari batas atas yang ditetapkan seusai
peruntukannya yaitu untuk kawasan
rekreasi dan pelabuhan maksimum sebesar
70 dBA sesuai dengan baku mutu
kebisingan dalam Kep-48/MENLH/11/1996
(Pemerintah Republik Indonesia, 1996a).

Dampak yang akan terjadi intensitasnya


rendah, persebarannya terbatas, jumlah
manusia dan komponen lingkungan yang
terkena dampak cukup banyak,
berlangsung cukup lama selama proses
konstruksi dan dapat berbalik, sehingga
digolongkan sebagai dampak negatif tidak
penting ( - )
TAHAP KONSTRUKSI KAWASAN MARINA
KUALITAS UDARA DAN KEBAUAN

Berdasarkan data hasil pengukuran


menunjukan bahwa kualitas udara secara
umum di Belitung masih tergolong baik dan
masih berada di bawah baku udara ambien
(BLHD Kab. Belitung, 2017).

Dampak yang terjadi intensitasnya rendah,


jumlah manusia dan komponen lingkungan
yang terkena dampak cukup banyak,
perrsebarannya terbatas namun bersifat
kumulatif dengan kegiatan lain dan
berlangsung cukup lama selama proses
konstruksi, sehingga tergolong dampak negatif
tidak penting
TAHAP KONSTRUKSI KAWASAN MARINA
KUALITAS PERAIRAN LAUT

Kegiatan konstruksi diprakirakan akan


berdampak terhadap menurunnya kualitas
perairan laut. Kegiatan konstruksi seperti
pemasangan tiang pancang dermaga,
pembangunan breakwater, pembangunan
revetment, pengerukan kolam labuh dan lain
lain, akan mengakibatkan
tubulensi/pengadukan sedimen dasar,
sehingga mengakibatkan meningkatnya
TSS/kekeruhan air laut yang sangat besar

Dampak yang akan terjadi intensitasnya


sedang, persebarannya terbatas, jumlah
manusia dan komponen lingkungan yang
terkena dampak cukup banyak, berlangsung
cukup lama dan dapat berbalik sehingga
digolongkan dampak negatif penting
TAHAP KONSTRUKSI KAWASAN MARINA
KUALITAS PERAIRAN SUNGAI

Kegiatan konstruksi diprakirakan akan


meningkatkan volume sampah padat akibat
dari sisa bahan untuk konstruksi. Apabila tidak
dikelola dengan baik, material ini akan
menyebabkan pengotoran lingkungan dalam
hal ini sungai.

Dampak yang terjadi intensitasnya rendah,


jumlah manusia dan komponen lingkungan
yang terkena dampak tidak banyak,
persebarannya terbatas namun bersifat
kumulatif dengan kegiatan lain dan
berlangsung cukup lama selama proses
konstruksi, sehingga tergolong dampak negatif
tidak penting ( - ).
TAHAP KONSTRUKSI KAWASAN MARINA
DAMPAK TERHADAP HAYATI
(BIOLOGI)
Gangguan terhadap biota perairan
merupakan dampak tidak langsung dari
kegiatan pembangunan diduga akan
menimbulkan kekeruhan terhadap perairan
pantrai yang ada di sekitar lokasi tapak
proyek dan membatasi penetrasi sinar
matahari.

Dampak tersebut bersifat sementara yaitu


selama kegiatan konstruksi dengan
intensitas yang sedang. Oleh karena itu,
dampak akan cukup mengganggu
biotabiota yang ada diperairan tersebut,
sehingga dampak yang akan terjadi
dikategorikan sebagai dampak negatif
penting ( - ).
TAHAP OPERASIONAL STUDI KASUS
TAHAP OPERASIONAL KAWASAN MARINA
KEBISINGAN DAN GETARAN

Kegiatan operasional kawasan marina akan


menurunkan kualitas udara dan meningkatkan
tingkat kebisingan akibat meningkatnya lalulintas
transportasi di laut dan darat. Berdasarkan
desain setidaknya ada sekitar 90 kapal yacht yang
akan melintas dan berlabuh di kawasan ini, hal
ini akan menurunkan kualitas udara karena
kebisingan dan buangan dari mesin kapal yacht

Dampak yang terjadi intensitasnya rendah,


berlangsung lama, persebarannya luas, jumlah
manusia dan komponen lingkungan yang terkena
dampak cukup banyak, sehinggga tergolong
dampak negatif tidak penting ( - ).
TAHAP OPERASIONAL KAWASAN MARINA
KUALITAS UDARA DAN KEBAUAN

Kegiatan operasional kawasan marina akan


menurunkan kualitas air laut terutama akibat adanya
sampah dari aktivitas manusia di dermaga dan
kemungkinan adanya ceceran tumpahan minyak dari
kapal yang ada (Fandeli, 2012).

Kajian dampak lingkungan dilakukan di skeitar


Pelabuhan Paotere Makasar yang menyatakan
bahwa dengan adanya pelabuhan indeks
pencemaran di perairan sekitarnya adalah 52,59
yang tergolong sebagai “Tercemar Ringan”
(Fakhrunnisa, 2015).

Dampak yang terjadi intensitasnya rendah,


berlangsung lama, persebarannya terbatas, jumlah
manusia dan komponen lingkungan yang terkena
dampak banyak, sehinggga tergolong dampak
negatif penting ( - ).
TAHAP OPERASIONAL KAWASAN MARINA
PERUBAHAN POLA ARUS, ABRASI &
SEDIMENTASI
Berdasarkan hasil pemodelan dan hasil
pengamatan lapangan dimana rencana lokasi
pengembangan kawasan marina ini mempunyai
kondisi hidro-oseanografi yang baik untuk
pelabuhan maka dampak yang terjadi
intensitasnya rendah, berlangsung lama,
persebarannya terbatas, jumlah manusia dan
komponen lingkungan yang terkena dampak
terbatas, sehinggga tergolong dampak negatif
tidak penting ( - ).

Kondisi hidrooseanografi di rencana lokasi adalah


pasang surutnya jenis campuran cenderung
diurnal, tinggi ombak rata-rata 2,1 0 11,8 cm
(Husin, 2001) dan kecepatan arus berkisar antara
0,2 – 0,6 m/s (BTIPDP, 2016)
TAHAP OPERASIONAL KAWASAN MARINA
DAMPAK TERHADAP KOMPONEN
BIOLOGIS
Dengan adanya operasinal dermaga sedikit banyak
akan mempengaruhi kehidupan biota laut yang ada
di sekitar dermaga, terutama jika ada pencemaran
minyak dari kegiatan pelabuhan. Selain itu dengan
adanya lalu lintas kapal yang masuk pelabuhan akan
mengganggu ketenangan perairan di sekitarnya yang
pada akhirnya akan mengganggu kehidupan biota
laut.

Dampak yang terjadi intensitasnya rendah,


berlangsung lama, persebarannya terbatas, jumlah
komponen lingkungan yang terkena dampak
terbatas, sehinggga tergolong dampak negatif tidak
penting ( - ).
PENUTUP
KESIMPULAN
Dampak pertumbuhan penduduk terhadap ekosistem, sebagaimana
dikelola melalui pengelolaan lingkungan, mempunyai banyak segi.
Meningkatnya populasi manusia memberikan tekanan yang luar biasa
terhadap ekosistem, menyebabkan kerusakan habitat, penggunaan
sumber daya yang berlebihan, polusi, dan hilangnya keanekaragaman
hayati. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kapasitas ekosistem dalam
menyediakan layanan penting seperti air bersih dan makanan.

Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan


ini melalui praktik berkelanjutan, konservasi, dan kebijakan yang
mengendalikan konsumsi sumber daya dan polusi. Hal ini juga mengakui
pentingnya pendidikan dan keluarga berencana untuk mencapai
keseimbangan berkelanjutan antara pertumbuhan penduduk dan
kesehatan ekosistem.
KESIMPULAN
Hubungan antara pertumbuhan penduduk dan ekosistem saling terkait erat. Seiring dengan
meningkatnya populasi manusia, kebutuhan akan sumber daya dan ruang juga meningkat,
sehingga menyebabkan kerusakan habitat, polusi, dan jejak karbon yang lebih tinggi.

Kegiatan-kegiatan ini memberikan tekanan pada ekosistem, menyebabkan hilangnya


keanekaragaman hayati dan mengurangi ketahanan. Pengelolaan lingkungan yang efektif
mendorong penggunaan sumber daya yang berkelanjutan, konservasi, dan pengendalian
polusi, serta mendukung langkah-langkah pengendalian populasi seperti keluarga
berencana dan pendidikan untuk mencapai hidup berdampingan yang harmonis antara
pertumbuhan populasi manusia dan kesejahteraan ekosistem.

Upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem mencakup strategi seperti konservasi


habitat, pengelolaan sumber daya berkelanjutan, pengendalian polusi, dan keterlibatan
masyarakat, semuanya bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati, habitat kritis,
dan proses ekologi sambil meminimalkan dampak terhadap manusia dan memastikan
penyediaan jasa ekosistem yang penting secara berkelanjutan.
KESIMPULAN STUDI KASUS
Rencana pembangunan kawasan marina di Kabupaten Belitung diperkirakan
menimbulkan dampak terhadap kualitas lingkungan udara dan perairandi
sekitarnya. Pada tahap konstruksi dan operasional dermaga dampak terhadap
lingkungan perairan laut yang mungkin terjadi adalah naiknya tingakt
kebisingan, menurunnya kualitas perairan laut, terjadinya perubahan pola
arus, abrasi dan sedimentasi serta terganggunya kehidupan biota yang ada di
sekitar dermaga.

Dampak-dampak yang ditimbulkan umumnya dikategorikan sebagai dampak


negatif penting dan bersifat terus menerus terutama dampak terhadap
perairan.

Untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul diperlukan adanya


upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan yang tepat
dan melibatkan seluruh stakeholders.
SARAN
Untuk mengatasi dampak pertumbuhan populasi terhadap ekosistem yang
beragam, pengelolaan lingkungan bertujuan untuk memitigasi kerusakan
habitat, penggunaan sumber daya yang berlebihan, polusi, dan hilangnya
keanekaragaman hayati dengan mendorong praktik dan konservasi
berkelanjutan.

Pendidikan dan keluarga berencana dianggap penting untuk mencapai


keseimbangan yang harmonis antara pertumbuhan penduduk dan kesehatan
ekosistem. Hubungan yang saling terkait ini memerlukan pengelolaan sumber
daya yang berkelanjutan, pengendalian polusi, dan keterlibatan masyarakat
untuk melindungi keanekaragaman hayati, habitat kritis, dan jasa ekosistem
penting sekaligus meminimalkan dampak terhadap manusia.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai