Anda di halaman 1dari 41

Besaran, Satuan, Dimensi, Vektor

Samsurizal, ST., MT
1
BESARAN

2
Pendahuluan

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan


nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang
ditetapkan sebagai satuan. Contoh: mengukur
panjang meja dengan sebatang pensil (panjang
meja sebagai besaran, pensil sebagai alat ukur,
dan panjang pensil sebagai satuannya).

3
BESARAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai. Jika
ditinjau dari arah dan nilainya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1.Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai tanpa memiliki arah. Contoh:
massa, panjang, waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan dan jarak.
2.Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh: gaya, berat, kuat
arus, kecepatan, percepatan dan perpindahan.

4
Berdasarkan jenis satuannya, besaran dikelompokan
menjadi dua, yaitu:
A. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan tidak
tersusun atas besaran lain. Besaran pokok terdiri atas tujuh besaran. Tujuh besaran
pokok dan satuannya berdasarkan sistem satuan internasional (SI) sebagaimana
yang tertera pada tabel berikut:

5
Berdasarkan jenis satuannya, besaran dikelompokan
menjadi dua, yaitu:
B. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok. Contoh
besaran turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama dengan
panjang dikali lebar, dimana panjang dan lebar keduanya merupakan satuan
panjang. Perhatikan tabel besaran turunan, satuan dan dimensi di bawah ini.

6
SATUAN

7
SATUAN
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur. Jenis-jenis
satuan yaitu:

A.Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional atau disebut dengan satuan internasional (SI).
Contoh : meter, kilogram, dan detik. Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua,
yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)

8
9
10
SATUAN

B.Satuan Tidak Baku


Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan hanya
digunakan pada suatu wilayah tertentu.
Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.

11
DIMENSI

12
DIMENSI BESARAN
• Dimensi suatu besaran ialah penggambaran atau cara penulisan suatu besaran
dengan menggunakan simbol “lambang” besaran pokok. Hal ini berarti dimensi
suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.
• Apapun jenis satuan besaran yang digunakan tidak mempengaruhi dimensi besaran
tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, ft, keempat
satuan ini mempunyai dimensi yang sama yakni L.

13
DIMENSI BESARAN
Besaran Pokok Satuan Lambang Dimensi
Panjang meter (m) [L]
Massa kilogram (kg) [M]
Waktu sekon (s) [T]
Kuat Arus Ampere (A) [I]
Suhu kelvin (K) [θ]
Jumlah Zat mol (mol) [N]
Intensitas Cahaya kandela (cd) [J]
14
DIMENSI BESARAN

15
DIMENSI

A. Fungsi Dimensi
Jika dipahami dengan seksama, dapat diambil kesimpulan beberapa fungsi dari
dimensi yaitu: Dimensi Digunakan Untuk Membuktikan Kebenaran Suatu
Persamaan. Pembelajaran ilmu fisika banyak bentuk-bentuk penjelasan sederhana
untuk memudahkan seperti persamaan fisika. Bagaimana cara membuktikan
kebenarannya..?? salah satunya ialah dengan analisa dimensional.

16
DIMENSI
B. Analisis Dimensional
Analisis dimensional ialah suatu cara untuk menentukan satuan dari suatu besaran
turunan, dengan cara memperhatikan dimensi besaran tersebut. Salah satu manfaat
dari konsep dimensi ialah untuk menganalisis atau menjabarkan benar atau salahnya
suatu persamaan “fungsi dimensi”, metode penjabaran dimensi atau analisis dimensi
menggunakan aturan:
 Dimensi ruas kanan sama dengan dimensi ruas kiri.
 Setiap suku berdimensi sama.

17
Contoh:
Sebuah benda yang bergerak diperlambat dengan perlambatan a yang
tetap dari kecepatan vo dan menempuh jarak sebesar s maka akan
berlaku hubungan vo2=2aS. Buktikan kebenaran persamaan itu dengan
analisa dimensional..!!!

18
19
VEKTOR

20
VEKTOR

Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah.
Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan
sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik
pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dan anak panah menunjukkan arahnya.
Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal (bold) atau miring
dengan tanda panah di atasnya seperti berikut:

21
BESARAN SKALAR DAN VEKTOR

Sifat besaran fisis :  Skalar


 Vektor

 Besaran Skalar
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar
dinyatakan oleh bilangan dan satuan).

Contoh : waktu, suhu, volume, laju, energi


Catatan : skalar tidak tergantung sistem koordinat

 Besaran Vektor
z
Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.

Contoh : kecepatan, percepatan, gaya


Catatan : vektor tergantung sistem koordinat
y

x
22
PENGGAMBARAN DAN PENULISAN (NOTASI) VEKTOR

Gambar :
P Q

Titik P : Titik pangkal vektor


Titik Q : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor

Notasi Vektor Besar vektor A = A = |A|

A Huruf tebal (pakai tanda mutlak)



A Pakai tanda panah di atas
A Huruf miring

Catatan :
Untuk selanjutnya notasi vektor yang digunakan huruf tebal

23
Penjumlahan Vektor :

Metoda Jajaran Genjang  


 AB
B


A
 
AB
Metoda Poligon 
B


A
24

B
Pengurangan Vektor :

A

B
   
A  ( B)  A  B


 B
A

  
AB B
25
Fungsi trigonometri

26
Vektor Posisi :
Vektor yang ditarik dari titik asal (0,0) ke suatu titik koordinat
y

 P(a,b)
bj 
RP
b

j R̂ P

  x
i a ai
    b
RP  a i  b j  RP  a 2  b2   tg 1  
a
  
R a i b j
R̂ P   P 
RP a 2  b2

i  vektor satuan dalam arah x

j  vektor satuan dalam arah y 27
Vektor perpindahan :

Vektor yang ditarik dari suatu titik koordinat ke titik koordinat yang
lain y

P(a,b) 
RPQ

RP Q(c,d)


RQ
x
Vektor-vektor posisi :
     
RP  a i  b j RQ  c i  d j
Penjumlahan vektor :
       
R P  R PQ  R Q  R PQ  R Q  R P  (c  a ) i  (d  b) j
28
a. Dua vektor sama jika arah dan besarnya sama
A B A=B

b. Dua vektor dikatakan tidak sama jika :


1. Besar sama, arah berbeda
B
A

2. Besar tidak sama, arah sama


A B
A B
3. Besar dan arahnya berbeda
A B A B

29
OPERASI MATEMATIK VEKTOR

1. Operasi jumlah dan selisih vektor


2. Operasi kali

JUMLAH DAN SELISIH VEKTOR


1. Jajaran Genjang
2. Segitiga
Metode:
3. Poligon
4. Uraian

1. Jajaran Genjang
B A+
B
R =
B

A = R = A+ B
+ A

S
=
-B

A-
B
Besarnya vektor R = | R | = A 2  B 2  2 AB cos 
Besarnya vektor A+B = R = |R| = A 2+ B 2 + 2 AB cosθ
Besarnya vektor A-B = S = |S| = A 2 + B 2 - 2 AB cos θ 30
 Jika vektor A dan B searah  θ = 0o : R = A + B
 Jika vektor A dan B berlawanan arah  θ = 180o : R = A - B
 Jika vektor A dan B Saling tegak lurus  θ = 90o : R = 0
Catatan : Untuk Selisih (-) arah Vektor di balik

2. Segitiga
B B
A+

B
A =
+
A

3. Poligon (Segi Banyak)


D
A C
C
B

+ + + = A+B+C+D
D
B
A

31
4. Uraian

Vektor diuraikan atas komponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y)

Y
A A = Ax.i + Ay.j ; B = Bx.i + By.j
Ay
By B Ax = A cos θ ; Bx = B cos θ

Ay = A sin θ ; By = B sin θ
Ax Bx X

Besar vektor A + B = |A+B| = |R| Rx = Ax + Bx Ry = Ay + By

|R| = |A + B| = Rx 2  R y 2
Ry
Arah Vektor R (terhadap sb.x positif) = tg θ =
Rx Ry
θ = arc tg
Rx

32
PERKALIAN VEKTOR

1. Perkalian Skalar dengan Vektor


2. Perkalian vektor dengan Vektor
a. Perkalian Titik (Dot Product)
b. Perkalian Silang (Cross Product)

1. Perkalian Skalar dengan Vektor Hasilnya vektor

C=kA k : Skalar
A : Vektor

Vektor C merupakan hasil perkalian antara skalar k dengan vektor A

Catatan :  Jika k positif arah C searah dengan A


 Jika k negatif arah C berlawanan dengan A

A C = 3A
k = 3,

33
2. Perkalian Vektor dengan Vektor

a. Perkalian Titik (Dot Product) Hasilnya skalar

AB =C C = skalar

Besarnya : C = |A||B| Cos θ


A = |A| = besar vektor A
osθ A
B = |B| = besar vektor B
Bc Θ = sudut antara vektor A dan B
θ
B
A cos θ

34
1. Komutatif : AB = B  A
2. Distributif : A  (B+C) = (A  B) + (A 
C)

Catatan :

1. Jika A dan B saling tegak lurus AB=0


2. Jika A dan B searah AB=AB
3. Jika A dan B berlawanan arah AB=-AB

35
b. Perkalian Silang (Cross Product) Hasilnya vektor
C=AxB
B
θ
A
B
θ
A
C=BxA

Catatan :
Arah vektor C sesuai aturan tangan kanan
Besarnya vektor C = A x B = A B sin θ
Sifat-sifat :
1. Tidak komunikatif  A x B = B x A
2. Jika A dan B saling tegak lurus  A x B = B x A
3. Jika A dan B searah atau berlawan arah  A x B = 0

36
VEKTOR SATUAN

Vektor yang besarnya satu satuan

A A
Notasi Aˆ  Aˆ  Aˆ  1 Besar Vektor
A A

Dalam koordinat Cartesian (koordinat tegak)


Z


k A Arah sumbu x :

j Arah sumbu y : ĵ
Y
i Arah sumbu z : k̂
X

A  Ax iˆ  Ay ˆj  Az kˆ
37
 Sifat-sifat Perkalian Titik (Dot Product) Vektor Satuan

i  i = j  j = k k = 1

i  j = j k = k i = 0

 Sifat-sifat Perkalian silang (Cross Product) Vektor Satuan

ixi = jxj = kxk = 0

ixj = k k

jxk = i i

kxi = j

38
Contoh Soal

Contoh 1 :
Diketahui dua buah titik yang terletak di A(3,5) dan B(7,8).
a). Tentukan vektor perpindahan dari titik A ke titik B
b). Hitung besar dan arah vektor tersebut.
c). Berapa sudut yang dibentuk oleh vektor tersebut dengan horizontal.

Jawab :
    
a ). RAB  (7  3) i  (8  5) j  4 i  3 j
  
 RAB 4 i  3 j  
b). RAB  4 2  32  5 Rˆ AB     0,8 i  0,6 j
RAB 5

3
c).   tg ( )  36,9o
1

39
2. Diketahui koordinat titik A adalah (2, -3, 4). Tuliskan dalam bentuk vektor dan berapa
besar vektornya ?
Jawab :
Vektor
A = 2i – 3j + 4k

A = 2 2 2 = satuan
A = 2 + (-3) + 4 29

40

Anda mungkin juga menyukai