Anda di halaman 1dari 30

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Beberapa pengertian:

1. Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yg terjadi sbg akibat dari proses kematangan/ maturation
dan pengalaman (Hurlock, 1980)

2 Studi ilmiah ttg perubahan2 pikiran & perilaku yg berkaitan dgn usia (Penney Upton, 2012).

“Psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang
3. memengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi seseorang dengan menitikberatkan pada
relasi antara kepribadian dan perkembangan”. Knoers, dan Prof. Dr. Siti Rahayu Haditoro, 2002)

4. Definisi psikologi perkembangan juga bisa diartikan sebagi suatu ilmu psikologi yang membahas tentang masalah masalah
perkembangan manusia mulai dari usia awal pembentukan sampai usia akhir (KAYYIS FITHRI AJHURI, 2019)
Tema, Teori & Tokoh Utama dalam Psi. Perkembangan
• Bawaan vs Lingkungan
Tema2 • Kontinuitas vs diskontinuitas
• Periode2 perubahan kritis bs sensitive
dlm Psi. • Tabilitas vs perubahan
Perk. • Peran individu dlm perkembangan

Teori2  Teori2 Psikodinamika


Perkemba  Teori2 Belajar
Tema, Teori  Teori2 Konstruktivis & konstrutivis sosial
ngan  Model2 transaksional perkembangan
& Tokoh
Utama
dalam Psi.
Perkembang Bgm Psi. Perk.
an Tumbuh menjadi • Dari Perkembangan anak menjadi perkembangan
suatu disiplin sepanjang hidup
• Dari paradigm tradisional ke paradigm penelitian
baru.

Tokoh2 utama John B. Watson Jean Piaget


 
Psi.  Albert Bandura  Lev Vygotsky
Perkembangan  Sigmund Freud  Urie Bronfenbrenner (ekologi)
 Erik Erikson  Dll
Tema, Teori & Tokoh Utama dalam Psi. Perkembangan
• Bawaan vs Lingkungan
Tema2 • Kontinuitas vs diskontinuitas
• Periode2 perubahan kritis vs sensitive
dlm Psi. • Stabilitas vs perubahan
Perk. • Peran individu dlm perkembangan

Teori2  Teori2 Psikodinamika


Perkemba  Teori2 Belajar
Tema, Teori  Teori2 Konstruktivis & konstrutivis sosial
ngan  Model2 transaksional perkembangan
& Tokoh
Utama
dalam Psi.
Perkembang Bgm Psi. Perk.
an Tumbuh menjadi • Dari Perkembangan anak menjadi perkembangan
suatu disiplin sepanjang hidup
• Dari paradigm tradisional ke paradigm penelitian
baru.

Tokoh2 utama John B. Watson Jean Piaget


 
Psi.  Albert Bandura  Lev Vygotsky
Perkembangan  Sigmund Freud  Urie Bronfenbrenner (ekologi)
 Erik Erikson  Dll
2. Psikiatri
dan Psikologi
Memahami Manusia dari sudut interaksi antara Biologi, Psikologi dan Sosial
(Biopsikososial).

Psikologi Kepribadian
Biologi

Sosial
SPIRITUALI
TAS
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
(KONTROVERSI NATURE >< NURTURE
NATURE/NATIVISME Teori ini dipelopori ol A. Schoperhour, muncul dari filsafat nativisma
(BAWAAN) (terlahir) sebagai suatu bentuk dari filsafat idealisme dan menghasilkan
 Arthur Schopenhour (1788 – 1860) suatu pandangan bahwa perkembangan anak ditentukan oleh
 Plato (427 – 347 BC) hereditas/keturunan, pembawaan sejak lahir, dan faktor alam yang
 Rene Descartes (1596 – 1650) kodrati, spt: ciri2 fisik dan mental ttt diturunkan dari generasi ke
generasi, atl: warna kulit, tinggi badan, ciri anatomis tubuh, wajah,
temperamen sso byk dipengaruhi ol susunan gen yg dikenal dgn nama
encephalin dan endorfin. Aliran ini memandang perkembangan anak dpt
diserahkan saja pd alam.

NURTURE/EMPIRISME Teori ini dipelopori ol John Locke yg berpendapat bhw manusia terlahir bak
(LINGKUNGAN) Tabularasa (kertas putih), lingkungan hrs “diatur” dengan baik agar anak2
 John Locke (1632 – 1704) kelak menjadi manusia dewasa yg baik.
 Albert Bandura Banyak segi kepribadian ind. Diperoleh dari proses belajar, dan alam tdk
 B.F. Skinner mempersiapkan sso utk menjadi dosen, guru, pengacara, hakim, dokter,
Behaviorisme dsb…., ttp dari hasil belajar.

NATURE Menggabungkan kedua pandangan tsb di atas. Bahwa bakat (nature)


>< memang memegang peranan penting dalam perkembangan kepribadian,
NURTURE ttp agar maksimal harus menemukan lingkungan yang sesuai.
KONVERGENSI
(William Stern)
1871 -1938
PENGARUH GENETIK PADA PERILAKU

KARAKTERISTIK FISIK:
 TINGGI BADAN
 STRUKTUR TULANG
 WARNA RAMBUT
 BENTUK MATA
 WAJAH
 DSB

GENETIKA/ DITRANSMISIKAN ORTU


KETURUNAN KEPADA ANAK

KARAKTERISTIK PSIKOLOGIS:
 KEMAMPUAN MENTAL
 STABILITAS EMOSIONAL
KROMOSOM DAN GEN
• Kromosom adl. Unit herediter yg diwariskan dari ortu kpd
keturunannya dan sebagian besar sel tubuh mengandung 46
kromosom.
• Disaat konsepsi, manusia menerima 23 kromosom dari sperma ayah
dan 23 kromosom dari sel telur ibu.
• Ke-46 kromosom itu membentuk 23 pasang, yg mengalami duplikasi
setiap kali sel membelah diri.
• Setiap kromosom terdiri dari banyak unit herediter individual yang
dinamakan Gen
• Sebuah Gen adl. Segmen DNA (deoxyribonucleic acid), yg merupakan
pembawa sesungguhnya informasi genetic.
• Bentuk molekul DNA tampak spt tangga berpuntir atau heliks (spiral)
untai ganda dan selalu berpasangan.
• Pasangan kromosom 23 wanita normal dinyatakan oleh symbol XX dan
pasangan kromosom 23 pria normal dinyatakan oleh symbol XY.
• Setiap sel telur memiliki kromosom X, dan setiap sel sperma memiliki
kromosom X atau Y.
• Jika sperma tipe X yg membuahi sel telur maka anak akan menjadi
perempuan dan jika Y yg membuahi anak akan menjadi laki2.
• Jadi, kontribusi kromosom ayah lah yg menentukan jenis kelamin
anak.
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Gambaran perkembangan manusia mulai dari masa konsepsi – post natal


Gambaran perkembangan manusia mulai dari masa bayi – usia lanjut

Istilah perkembangan
berarti serangkaian
perubahan progresif yg
terjadi sbg akibat dari
proses kematangan/
maturation dan
pengalaman (Hurlock,
1980)
Pada dasarnya ada 2 proses perkembangan yg saling bertentangan yg terjadi secara serempak
selama kehidupan yt: pertumbuhan/evolusi dan kemunduran/involusi dan terjadi mulai dari
konsepsi (pembuahan) dan berakhir pd kematian.

Pertumbuh
an/evolusi Penyesuaian
Perkem an/ involusi diri dgn
bangan Kemundur Tujuan lingkungan yg
ada
Perkembangan Manusia (Psi. Perkembangan), dipengaruhi oleh:

Proses Pematangan (maturation);


Proses pertumbuhan yg menyangkut penyempurnaan fungsi2 tubuh secara
alamiah, shg mengakibatkan perubahan2 dlm perilaku, terlepas dari ada/tidak
adanya proses belajar.
Manusia
Proses Belajar;
Mengubah/memperbaiki perilaku melalui pengalaman, latihan, atau kontak
dengan lingkungan (fisik dan sosial).

Bakat (kekhasan);
Setiap orang memiliki ciri khas perkembangannya sendiri, termasuk bakat2
khusus yang dimiliki.

Lingkungan;
Baik lingkungan fisik maupun sosial, Ortu, kakak beradik, kakek-nenek, sanak
saudara, teman, agama/keyakinan, adat istiadat, masyarakat.
• Contoh Perkembangan Kematangan Bayi
Usia (dalam bulan) Perkembangan Bayi
3,2 Berguling
3,3 Memegang mainan
5,9 Mampu duduk tanpa bantuan
7,2 Berdiri dengan memegang benda lain
8,2 Mampu mengendalikan jemari untuk memegang
11,5 Mampu berdiri dengan baik
12,3 Mampu berjalan dengan baik

DdDisarikan dari Frankenburg dkk, 1992 dalam Sarlito, 2016

Tiga hal utama dalam Belajar yg harus dipahami (Feldman, 2003):


1. belajar adl. Perubahan tingkah laku (yg buruk atau benar);
2. melalui seperangkat latihan dan pengalaman;
3. relatif permanen, tidak hanya muncul sesaat.
Perkembangan antara “tahap/fase” >< “Tugas” perkembangan

Tahap/Fase Perkembangan sumber internet Wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Human_development


(dalam Sarlito, 2016)

1. Bayi (infancy) masa sebelum bisa berjalan. Biasanya di bawah 1 tahun.


2. Toddler (Ing. Berjalan dgn tdk stabil) sekitar umur 18 bulan. Perbendaharaan katanya berkembang pesat. Ia
bisa mempelajari 7-9 kata baru setiap hari.
3. Kanak-kanak (childhood) tahap antara masa bayi dan masa remaja.

4. Praremaja (preadolescence) setahun sebelum remaja (transisi).

5. Remaja (adolescence) Masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Ciri2nya adl. “pubertas” yt,
tumbuh tanda2 seksual sekunder. Kasuistis, wanita muncul pd fase
praremaja dan alat reproduksi berkembang.

6. Dewasa (adulthood), dibagi 3:


a. usia 19-40 yt, sangat produktif dari segi seksual, sosial dan ekonomi.
a. Dewasa muda (young adulthood),
b. usia antara dewasa muda dan usia lanjut, atau sekitar 2/3 dari usia
b. Usia pertengahan (middle age)
harapan hidup di masy. dimana dia ada.
c. Usia lanjut (old age), c. usia yg sudah melewati batas usia rata2 harapan hidup
Tugas2 Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan Menurut Havighurst (Hurlock, 1980)

1. Masa Bayi & Awal Masa Kanak-kanak 4. Awal Masa Dewasa


 Belajar memakan makanan padat  Mulai bekerja
 Belajar berjalan  Memilih pasangan
 Belajar berbicara  Belajar hidup dgn tunangan
 Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh  Mulai membina keluarga
 Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya  Mengasuh anak
 Mempersiapkan diri untuk membaca  Mengelolah rumah tangga
 Belajar membedakan benar/salah & mulai mengembangkan hati  Mengambil tanggung jawab sbg warga negara (WN)
nurani.  Mencari kelompok sosial yg menyenangkan

2. Akhir Masa Kanak-kanak 3. Masa Remaja


 Mempelajari keterampilan fisik yg diperlukan utk permainan2 yg o Mencapai hubungan baru dan yg lebih matang dgn teman sebaya
umum baik pria maupun wanita
 Membangun sikap yg sehat mengenai diri sendiri sbg makhluk yg o Mencapai peran sosial pria & wanita
sdg tumbuh o Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara
 Belajar menyesuaikan diri dgn tmn2 seusianya efektif
 Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yg tepat o Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yg bertanggung
 Mengembangkan keterampilan2 dasar utk membaca, menulis, dan jawab
berhitung o Mencapai kemandirian emosional dari ortu dan orang2 dewasa
 Mengembangkan pengertian2 yg diperlukan utk kehidupan sehari2 lainnya
 Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan o Mempersiapkan karier ekonomi
tingkatan nilai o Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
 Mengembangkan sikap thd kelompok2 sosial & lembaga2 o Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sbg pegangan utk
 Mencapai kebebasan pribadi. berprilaku—mengembangkan ideologi.
• Lanjutan

5. Masa Usia Pertengahan 6. Masa Tua


 Mencapai tanggung jawab sosial & dewasa sbg WN  Menyesuaikan diri dgn menurunnya kekuatan fisik dan
 Membantu anak2 remaja belajar utk menjadi org dewasa kesehatan
yg bertanggung jawab dan bahagia  Menyesuaikan diri dgn masa pensiun & berkurangnya
 Mengembangkan kegiatan2 pengisi wkt senggang utk org income keluarga
dewasa  Menyesuaikan diri dgn kematian pasangan hidup
 Menghubungkan diri sendiri dgn pasangan hidup sbg ind.  Membentuk hubungan dgn org2 yg seusia
 Menerima & menyesuaikan diri dgn perubahan2  Membentuk pengaturan kehidupan fisik yg memuaskan
fisiologis yg terjadi pd tahap ini  Menyesuaikan diri dgn peran sosial scr luwes.
 Mencapai dan mempertahankan prestasi yg memuaskan
dlm karier pekerjaan
 Menyesuaikan diri dgn ortu yg semakin tua.
Faktor2 yg Memengaruhi Penguasaan Tugas2 Perkembangan

Yang Menghalangi/menghambat Yang Membantu

 Tingkat perkembangan yg mundur  Tingkat perkembangan yg normal atau yg


 Tidak ada kesempatan utk mempelajari tugas2 diakselerasikan
perkembangan atau tdk ada bimbingan utk dapat  Kesempatan2 utk mempelajari tugas2 dlm
menguasainya perkembangan dan bimbingan utk menguasainya.
 Tidak ada motivasi  Motivasi
 Kesehatan yg buruk  Kesehatan yg baik dan tidak ada cacat tubuh
 Cacat tubuh  Tingkat kecerdasan yg memadai
 Tingkat kecerdasan yg rendah.  Kreativitas
Pendekatan Teori-teori perkembangan

 Teori-teori Psikodinamika: pendukung perspektif ini meyakini bhw perilaku dimotivasi oleh kekuatan2, memori2,
dan konflik2 diri, dimana sso hanya memiliki sedikit kesadaran atau kendali atasnya. Kekuatan2, dlm diri ini
biasanya merupakan hasil dari pengalaman2 masa kanak2 & terus memengaruhi perilaku sso sepanjang hidupnya.
Tokoh yg sgt terkenal di bidang psi. perkembangan adl: Sigmund Freud & Erik Erickson.
 Teori-teori Belajar: Perspektif ini mengemukakan bhw kunci utk memahami perkembangan terletak pd perilaku yg
dpt diamati & respons ind. thd stimuli lingkungan. Asumsinya adl: bhw perilaku merupakan respons yg dipelajari
thd penguatan (reinforcement) yg diberikan lingkungan. Tokoh ekstrimnya spt: John B. Watson & B.F. Skinner.
Dikembangkan oleh Albert Bandura yaitu belajar dgn mengamati sso model yg disebut belajar sosial, dimana sso
meniru perilaku yg diamati pd org lain ketika tampak bhw perilaku itu memiliki konsekuensi2 menguatkan dan
mencegah perilaku semacam itu ketika konsekuensi yg diamati adl hukuman.
 Teori2 Konstruktivis & Konstruktivis Sosial: Konstruktivisme berpendapat bhw pembelajaran & perkembangan
terjadi ketika ind- berinteraksi dgn lingkungan sekitarnya. Ind- dipandang sbg pembelajar aktif yg membangun
pemahaman & pengetahuan mereka sendiri ttg dunia sbg hasil tindakan2 mrk di lingkungan. Perkembangan
terjadi secara bertahap & pikiran anak berbeda dgn org dewasa. Tokohnya yg sgt terkenal adl Jeane Piaget &
Kohlberg. Varian dari teori ini Konstruktivis Sosial yg menekankan pengaruh lingkungan sosial & budaya pd
perkembangan. Tokohnya adalah Lev Vygotsky & Urie Bronfenbrenner.
 Model2 Transaksional Perkembangan: model ini dikembangkan sekitar pertengahan tahun 1970-an yg sgt
terkenal adlh Sameroff & Chandler, 1975. Intinya bhw setiap orang dlm interaksi adalah saling memengaruhi dan
interaksi bersifat dinamis, timbal balik & berputar (2 arah).
Beberapa Teori Fase Perkembangan
* Teori Psikoseksual Sigmund Freud 1856 – 1939; (Psikoanalisis)
1. Fase Oral Sumber utama interaksi terjadi melalui mulut, shg sumber kenikmatan pokok adalah makan. Oki bayi sgt
( 0 – 1) tergantung kpd ibu atau pengasuh utk mendapatkan makanan dan menyebabkan perasaan2 tergantung yg
cenderung menetap selama hidup.

2. Fase Anal Fokus utama dari libido adalah pada pengendalian kandung kemih dan buang air besar. Umumnya toilet
(1 – 2) training dimulai dari sini dan ortu harus bijak dalam penanganannya. Tekanan yg terlalu besar dpt
mengakibatkan kebutuhan berlebihan akan keteraturan atau kebersihan di kemudian hari, sedangkan tekanan
yg sgt kurang dari ortu dpt mengakibatkan perilaku jorok atau destruktif dlm hidup ind.

3. Fase Phalik Fokus utama dari libido adalah pada alat kelamin. Anak-anak juga menemukan perbedaan antara pria dan
(3 – 5) wanita. Munculnya Oedypus Complex, dimana anak lelaki akan lebih mencintai ibunya, dan mengidentifikasik
diri dengan ayahnya, begitupula sebaliknya pd perempuan yg disebut Elektra complex. Utk mengatasi konflik
ini, anak2 menyerap nilai2 & karakteristik2 ortu yg sama jenis dgn mrk, & sekaligus membentuk superego (lih
teori struktur kepribadian dari Freud).

4. Fase Laten Periode laten adalah saat eksplorasi di mana energi seksual tetap ada, tetapi diarahkan ke daerah lain seperti
(6 – 11) pengejaran intelektual dan interaksi sosial. Tahap ini sangat penting dalam pengembangan keterampilan sosia
dan komunikasi dan kepercayaan diri.

5. Fase Pada tahap akhir perkembangan psikoseksual individu mengembangkan minat seksual yang kuat pada lawan
Genital (12 jenis (libido kembali aktif). Daya tarik seksual, sosialisasi, kegiatan-kegiatan membangun keluarga mulai munc
– 18 th) Tujuan dari tahap ini adalah untuk menetapkan keseimbangan antara berbagai bidang kehidupan.
Beberapa catatan penting tentang teori Perkembangan Psikoseksual Sigmund Freud (1856 – 1939)

 Paling dikenal dalam psi perkembangan terkait model perkembangan psikoseksual-nya yg


kontroversial.
 Kepribadian berkembang melalui serangkaian tahap, di mana energy2 psikoseksual id (lihat
struktur kepribadian Freud) terfokus pada berbagai bagian tubuh seiring anak tumbuh menjadi
dewasa.
 Energi psikoseksual ini, atau libido, digambarkan sbg kekuatan penggerak di balik perilaku.
 Model Freud adalah interaksionis: urutan dan waktu masing2 tahap ditentukan secara biologis.
Meski demikian, keberhasilan perkembangan kepribadian bergantung pd pengalaman2 lingkungan
si anak pada setiap tahap.
 Ada 5 tahap perkembangan yg diajukan. Jika setiap tahap psikoseksual diselesaikan dgn baik,
hasilnya adl kepribadian yg sehat.
 Konflik2 yg tdk terselesaikan pd setiap tahap mengakibatkan fiksasi dan individu akan bertahan pd tahap ini.
Contoh: seorang yg terfiksasi pd tahap oral dapat terlalu bergantung pd orang lain dan mencari rangsangan oral
dgn merokok, minum alcohol, atau makan berlebihan.
 Saat ini hnay sedikit psikolog yg menerima teori perkembangan Freud sbg teori yg akurat:
• Salah satu masalah adl konsep2 spt libido tdk mungkin diukur dan karenanya tdk dpt diuji secara ilmiah
• Teori Freud didasarkan pd studi kasus retrospektif & bukan penelitian empiric; teori ini didasarkan pd ingatan
para pasien dewasa, bukan pengamatan actual dan studi pd anak2.
• Teori Psikososial tentang Perkembangan (Erick H. Erikson, 1950)
STADIUM/FASE KARAKTERISTIK
1. Trust versus Mistrust Terjadi selama tahap sensorik-oral yg ditunjukkan dgn tidur tenang,
(Kepercayaan dasar vs Kecurigaan dasar) menyantap makanan & buang kotoran dgn santai. Munculnya “hope” dan
Bayi (lahir sd 18 bln) ritualisasi “numinous” yt, perasaan yg mendalam kpd ibu. Ketiadaan hal
Persitiwa penting: makan. tsb akan menimbulkan ketidakpercayaan.
2. Autonomy versus Shame Tahap muskular-anal (psikoseksual). Tuntutan utk mengontrol diri sendiri
(Autonomi Vs Perasaan malu & ragu) & tuntutan utk menerima kontrol dr lingkungannya. Muncul sifat
Kanak2 awal (2 sd 3 thn) “judicious”/bijaksana, krn mulai menilai dirinya & org2 lain, serta
Peristiwa penting: Toilet training membedakan antara benar & salah. Keberhasilan tahap ini akan
mendorong perasaan otonomi; sdgkan kegagalan menimbulkan perasaan
malu & ragu.
3. Inisiative versus Guilt Tahap Phalic (psikoseksual). Memperluas penguasaan & tanggung jawab.
(Inisiatif vs rasa bersalah) Anak mulai ingin sekali belajar & mampu belajar dgn baik. Keberhasilan
Prasekolah (3 sd 5 th) tahap ini akan mendorong rasa bertujuan. Anak2 yg berusaha
Perisitiwa penting: Eksplorasi menunjukkan kekuasaan berlebihan akan mengalami penolakan, yg
menimbulkan rasa bersalah.
4. Industry versus Inferioritas Periode laten (Psikoseksual). Anak belajar mengontrol imajinasinya yg sgt
( Industry vs Inferiority) kaya, dan mulai menempuh pendidikan formal. Minat pd alat2 permainan
Usia sekolah (6 – 12) berangsur digantikan pd perhatian utk situasi2 produktif & spt, perkakas2
Peristiwa penting: Sekolah bekerja. Keberhasilanf memunculkan rasa kemampuan, sdgkan kegagalan
memunculkan perasaan inferior.
5. Identity versus Role Diffusion Masa Adolesen,dimana ind mulai merasakan ttg identitasnya sendiri , ia
( Identitas vs Kekacauan identitas) adl unik, namun siap memasuki suatu peran di masy. Masa menentukan
Remaja (12 – 18) siapakah dia pd saat sekarang & ingin menjadi apa dia di masa yad. Gagal
Peristiwa penting: Hubungan sosial dpt mengakibatkan krisis identitas. Keberhasilan memunculkan
kemampuan utk tetap yakin pd diri sendiri, sdgkan kegagalan
mengakibatkan kebingungan peran & rasa diri yg lemah.
6. Intimacy versus Isolation Masa dewasa awal. Siap dan ingin menyatukan identitasnya dgn org2 lain.
(Keintiman vs Isolasi) Membangun komitmen yg lebih kuat dan salah satu nilai dominan dalam
Dewasa muda ( 19 – 40) hidup ada “cinta”. Ritualisasinya ialah afiliatif yt, berbagi bersama dlm
Peristiwa penting: Hubungan dan bekerja. berbagai situasi. Elitisme juga menandai fase ini yt dgn pembentukan
kelompok2 eksklusif sbg bentuk narsisme komunal. Keberhasilan
memunculkan hubungan kuat, sdgkan kegagalan menghasilkan kesepian &
kesendirian.
7. Generativity vs stagnation Cirinya ditandai dgn perhatian thd apa yg dihasilkan spt, keturunan, produk,
(Kemajuan vs Kemandegan) ide, dsb. Nilai “pemeliharaan” (care) berkembang dlm tahap ini, spt,
Dewasa menengah (40 – 65) kepedulian thd org lain., berbagi/membagi pengetahuan/pengalaman, dsb.
Peristiwa penting: Bekerja dan menjadi orang tua Keberhasilan mendorong perasaan kebergunaan dan pencapaian, sdgkan
kegagalan menghasilkan keterlibatan yg rendah dlm dunia/komunitas.
8. Integrity versus Disquest/Despair Suatu keadaan yg dicapai sso setelah memelihara dan berhasil
(Integeritas vs Keputusasaan) menyesuaikan diri dgn semua pengalaman hidupnya. Nilai yg ditunjukkan
Dewasa akhir (65 - ---) adl “kebijaksanaan”. Keberhasilan tahap ini mendorong perasaan arif,
Peristiwa penting: Refleksi atas kehidupan & sdgkan kegagalan menghasilkan penyesalan kepahitan dan keputusasaan.
penyesuaian.
Beberapa catatan penting tentang teori Perkembangan Psikososial Erick H Erikson 1902 – 1994)

Erikson adl seorang Psikoanalis & menyetujui byk gagasan


Freud
Meski demikian, ia memberikan byk penekanan pada aspek2
sosial dan budaya perkembangan
Ia juga meyakini bhw perkembangan berlangsung sepanjang
hidup, bukan sekadar pengalaman2 masa kanak2 yg
menentukan kesehatan psikologi di masa dewasa.
Ada 8 tahap perkembangan, dari masa bayi hingga masa
dewasa akhir, yg disebut “delapan umur manusia” (eight
human ages)
Dalam setiap tahap manusia menghadapi dan diharapkan menguasai tantangan2
baru.
Setiap tahap dibangun atas dasar keberhasilan penuntasan tahap sebelumnya
dan tantangan2 dlm setiap tahap yg tdk dituntaskan dgn baik kemungkinan akan
muncul kembali berupa masalah2 di masa mendatang.
• Stadium Perkembangan Kognitif (Jean Peaget, 1896 -1980)

STADIUM KARAKTERISASI
1. Sensorimotorik • Diferensiasi self (diri) dari objek. Belajar membentuk konsep diri & objek
(0 – 2 tahun) • Mengenali self sbg pelaku suatu tindakan & mulai bertindak dgn sengaja mis,
menarik tali mobil, atau menggoyang2kan mainan utk menghasilkan bunyi.

2. Praoperasional • Belajar menggunakan bahasa & utk merepresentasikan objek dgn citra & kata2
(2 – 7 tahun) • Pemikiran masih egosentrik: Mengalami kesulitan memandang dari sudut pandang
org lain
• Mengklasifikasikan objek dgn ciri tunggal: contoh, mengelompokkan semua balok
merah tanpa memandang bentuknya, atau semua balok persegi tanpa memandang
warnanya.
• Mengalami kesulitan memahami sudut pandang orang lain.
3. Operasional Konkret • Dapat berpikir secara logis tentang objek & peristiwa
(7 – 11 tahun) • Mencapai konservasi angka (usia 6), kelompok (usia 7) dan bobot (usia 9)
• Mengklasifikasikan objek menurut beberapa ciri dan dapat mengurutkannya secara
serial mengikuti dimensi tunggal, spt ukuran.

4. Operasional formal • Dapat berpikir secara logis ttg masalah abstrak & menguji hipotesis scr sistematik
(11 tahun dan lebih) • Memperhatikan masalah hipotetik, masa depan dan ideologis.
Beberapa catatan penting tentang teori Perkembangan koginitif Jean Peaget 1902 – 1994)

 Piaget adl salah satu psikolog perkembangan yg paling berpengaruh di abad 20. Teori tahap
perkembangan kognitif-nya merevolusi pandangan tentang pikiran dan belajar pada anak2 dan
menginspirasi lebih banyak penelitian dibandingkan seluruh psikologi perkembangan lainnya.
 Piaget pd awalnya tertarik pd karakteristik pengetahuan dan bagaimana pengetahuan dpt dipandang
sbg suatu bentuk adaptasi terhadap lingkungan, yg ia sebut epistemology genetic.
 Piaget berpendapat bahwa :
• Anak memiliki peran aktif dalam perkembangan mereka sendiri
• Ada empat tahap perkembangan kognitif dan pikiran yg secara kualitatif berbeda pd setiap
tahap
• Anak-anak secara progresif mengembangkan representatsi2 mental atas dunia yg lebih rinci dan
canggih yg disebut skema, berdasarkan tindakan2 mereka sendiri pd lingkungan dan
konsekuensi2 tindakan2 tsb.
• Pengetahun dibangun melalui 2 proses:
1. Asimilasi, dimana anak mengevaluasi dan mencoba memahami info baru, berdasarkan
pengetahuan dunia yg sudah dimiliki.
2. Akomodasi, dimana anak memperluas dan memodifikasi representasi2 mental mereka
ttg dunia berdasarkan pengalaman2 baru.

 Bbr detail teori2 tahap ini tlh dikritik dan bukti2 kini menunjukkan bhw Piaget merendahkan kemampuan anak2.
 Meski demikian byk konsepnya yg masih diterima dan gagasan2nya terus memengaruhi para pendidik di seluruh dunia.
• Stadium Penalaran Moral (Lawrence Kohlberg, 1969)
STADIUM KARAKTERISTIK MORAL

TINGKAT I Moralitas Prakonvensional


Stadium 1. Moralitas heteronomus • Orientasi pd hukuman (mematuhi peraturan utk menghindari hukuman). Apapun yg dihargai adl
baik; apapun yg dihukum adl buruk. Anak2 mematuhinya krn takut dihukum
Stadium 2. Individualisme, tujuan &  Orientasi pd hadiah (menyesuaikan diri utk mendapatkan hadiah, utk mendapatkan penghargaan
pertukaran instrumental sbg balasan). “Kalo anda baik, saya akan baik”. Keadilan berarti memperlakukan sama.
TINGKAT II Moralitas Konvensional
Stadium 3. Ekspektasi2 antar • Orientasi anak baik (menyesuaikan diri utk menghindari celaan orang lain). Mengadopsi standar
pribadi, timbal balik, keselarasan moral ortu spy dianggap sbg anak yg “baik”.
hubungan & antar pribadi.
 Orientasi otoritas (Mematuhi hukum dan peraturan sosial utk menghindari kecaman dari otoritas
Stadium 4. Moralitas sistem2 sosial & perasaan bersalah krn tdk melakukan kewajiban). Aturan & hokum dipatuhi krn diperlukan utk
menjaga tatanan sosial. Keadilan hrs dipandang sbg hal yg hrs ditegakkan.
TINGKAT III Moralitas Pascakonvensional
Stadium 5. Kontrak sosial & hak2 • Orientasi kontrak sosial (tindakan ditentukan oleh prinsip yg disetujui secara umum spt hal
individual. penting bagi kesejahteraan masyarakat, prinsip dipertahankan utk mendapatkan penghargaan
dari sebayanya shg dgn demikian menghormati diri sendiri. “Baik” dipahami dlm kaitan dgn nilai2
& prinsip2 yg tlh disepakati masy.
Stadium 6. Prinsip2 etika universal  Etika tindakan ditentukan oleh prinsip etika yg dipilih oleh diri sendiri yg biasanya menghargai
keadilan, martabat dan kesederajatan; prinsip dipertahankan utk menghidari penghukuman diri.
Ketika dihadapkan pd konflik antara hukum & nurani, nurani akan diikuti meski ini dpt melibatkan
resiko pribadi.
Beberapa catatan penting tentang teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg 1927 – 1987)

 Kohlberg melanjutkan penelitian dari Piaget ttg penalaran kognitif & moral. Menurutnya ada 3
tingkatan perkembangan moral universal, yg masing2 dibagi menjadi 2 tahap.
 Pd awalnya, anak2 melakukan penilaian benar atau salah hanya berdasarkan pd bagaimana
tindakan2 akan memengaruhi mereka.
 Seiring waktu mereka memahami bhw mereka mungkin perlu mempertimbangkan kebutuhan2
orang lain ketika menentukan mana yang benar atau salah.
 Pada akhirnya dipahami bahwa moralitas berhubungan dgn sekumpulan standar & prinsip yg
menjelaskan hak2 manusia, bukan kebutuhan2 individual.
 Kohlberg berpendapat bhw sebagian besar remaja mencapai tingkat II & sebagian besar di antara kita tetap berada di
tingkat penalaran tsb di masa dewasa.
 Hanya sedikit ind. yg mencapai tkt penalaran pasca konvensional, yakni tkt III.
 Tahap 6 sgt jarang shg telah dihapuskan sejak itu. Bukti mendukung pandangan bhw anak2 & remaja berkembang
melalui tahap2 yg dikemukakan Piaget, bahkan jika mereka mungkin tdk mencapai tkt penalaran pasca konvensional
(Flavell, Miller, & Miler, 1993; Walker, 1989). Studi2 lintas budaya juga memberikan bukti bagi universalitas 4 tahap
pertama Kohlberg (Snarey, 1985). Meski demikian, teori ini bukannya tanpa kritik dan model Kohlberg tlh dituding
mengandung bias budaya & gender.
 Teori Kohlberg dikatakan bias scr budaya krn menekankan ideal2 spt hak2 individual & keadilan sosial yg terutama
terdapat dlm budaya2 Barat. (Shweder, 1994).
 Bbr budaya (contohnya Amerika) didapati memberikan nilai lebih besar pd orientasi keadilan (Tahap 4); budaya2 lain
(spt, Indian) memberikan bobot lebih besar pd tanggungjawab antarpribadi, spt menjunjung kewajiban thd orang lain
& responsive thd kebutuhan2 orang lain (Tahap 3) (Miller & Bersoff, 1992).
Bbr cat. penting teori Lawrence Kohlberg (lanjutan)
 Juga tlh diamati bhw perempuan lebih mungkin menggunakan penalaran Tahap 3 ketimbang Tahap 4.
 Menurut Gilligan (1982; 1996) urutan tahap mencerminkan suatu bias gender: menempatkan prinsip2
abstrak keadilan (Tahap 4) di atas hubungan, sementara kepedulian pd org lain (Tahap 3) didasarkan pd
norma laki2 & mencerminkan fakta bhw sebagian besar penelitian Kohlberg menggunakan peserta laki2.
 Gilligan berpendapat bhw orientasi2 ini berbeda, namun yg satu tdk berarti lebih baik daripada yg lainnya.
 Meski demikian, terdapat beberapa perdebatan ttg seberapa kuat bukti yg mendukung klaim2 Gilligan ttg
perbedaan2 gender dlm penalaran moral. Jaffe & Hyde (2000) menemukan bhw perbedaan2 gender dlm
penalaran hanya kecil & biasanya bisa dijelaskan dgn ciri dilema ketimbang dgn gender.
 Bukti terkini tampaknya menunjukkan bhw penalaran berdasarkan kepedulian digunakan oleh laki2
maupun perempuan utk mengevaluasi dilema2 antarpribadi, sdgkan penalaran keadilan diterapkan pd
dilema2 kemasyarakatan.
 Kohlberg juga telah dikritik oleh para pendukung teori wilayah krn tdk membedakan penalaran ttg
moralitas dgn penalaran ttg kesepakatan2 sosial (Turiel, 1983).
Teori Sistem-system Bioekologis (Ecological Systems Theory) Urie Bronfenbrenner (1917 -2005)

Kronosistem Yt: Perubahan2 seiring waktu

Makrosistem Yt: konteks budaya, keyakinan2, nilai2, & norma2


Eksosistem perilaku.

Mesosiste
Yt: Lingkungan luar yg memberikan pengaruh tdk
m
langsung, a.l., tempat kerja ortu
Mikrosistem

Yt: Interaksi2 antara lingk.2 dekat.


Anak
Yt: lingk dekat, keluarga, sekolah, lingk tempat
tinggal

Individu (anak)
Beberapa catatan penting tentang teori Perkembangan Moral Urie Bronfenbrenner

Lahir di Rusia 1917 tp berkarya sbg guru besar di AS.


Bronfrenbrenner mengembangkan teori system-system bioekologis, yt
suatu model yg menyediakan kerangka kerja utk mengamati berbagai
factor yg memengaruhi perkembangan manusia.
Model ini mengakui pentingnya faktor2 biologis bagi perkembangan,
namun juga menunjuk pd fakta2 bhw, lebih daripada semua spesies
lainnya, manusia menciptakan lingkungan utk membantu membentuk
perekmbangan mereka sendiri.
Perkembangan selalu terjadi dlm konteks sosial ttt & konteks ini dapat
mengubah pekrkembangan; shg mestinya mungkin utk membentuk
lingkungan2 guna mengoptimalkan potensi genetic kita.
Bronfrenbrenner mengajukan 5 aspek lingkungan dlm teorinya yg memengaruhi
perkembangan yt: 1. Mikrosistem; 2. Mesosistem; 3. Eksosistem; 4. Makrosistem; 5.
Kronosistem.
TOPIK BAHASAN DISKUSI KELOMPOK MATA KULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KELOMPOK TOPIK
I Perkembangan periode pranatal dan Neonatus (Tahun pertama)
II Perkembangan Masa Bayi
III Attachment/ Kelekatan dan Pembentukan Hubungan
IV Perkembangan Masa kanak-kanak
V Perkembangan Masa Puber
VI Perkembangan Masa Remaja
VII Perkembangan Masa Dewasa Dini
VIII Perkembangan Usia Dewasa Madya
IX Usia Lanjut
X Pengaruh Genetik dan Lingkungan pada Perilaku
XI Perkembangan yang Terganggu dan Penyimpangan dalam Perkembangan/ deliquent

Anda mungkin juga menyukai