Usia Dini * 1. Johann Heinrich Pestalozzi Teori Audio Visual Memory (AVM) Teori ini mengandung intisari bahwa elalui pengembangan AVM dapat dikembangkan potensi lain, seperti: daya imajinasi, kreativitas, bakat, minat dari seorang anak. Karena melalu pengembangan:
• Visual: anak dapat mengunakan penglihAuditory: anak dapat
mengoptimalkan pendengarannya • atannya dengan baik • Memory: anak dapat menggunakan dan melatih ingatan secara baik
Konsep dalam Mengasuh, Membimbing dan Mendidik
Pestalozzi berpendapat bahwa pendidikan anak perlu memperhatikan 5 konsep, yaitu: Heart, Hand, Health, Head, dan Harmonis. * 2. Jan Lighthart Salah satu metode pendidikan yang dilaksanakan Lighthart dalam menanamkan budi pekerti dan kata hati anak adalah melalui “metode buah limau”. Inti metode ini terletak pada konsep “mengalahkan keburukan tingkah laku anak dengan perbuatan baik”. Oleh karena itu, ia termasuk tokoh yang sangat menentang hukuman(terutama hukuman badan) sebagai bentuk alat pendidikan.
Bahan pembelajaran dari lingkungan oleh Lightart
dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu: Lingkungan alam sebagai bahan mentah, Lingkungan produsen atau lingkungan pengrajin sebagai pengolah dan penghasil bahan mentah menjadi bahan jadi, dan lingkungan masyarakat pengguna bahan jadi yaitu sebagai konsumen. Pembelajaran melalui barang sesungguhnya memiliki 5 langkah sebagai berikut: menentukan sesuatu yang menjadi pusat minat anak, melakukan perjalanan sekolah, membahas hasil pengamatan, *3. William H. Kilpatrick •Pembelajaran Proyek Total
•Pembelajaran Proyek Parsial/Bagian
•Pembelajaran Proyek Okasional
*4. Maria Montessori Pandangan dan prinsip Montessori dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini dapat dicermati dari beberapa falsafah berikut ini: • Anak usia dini senang sekali belajar “selalu ingin tahu dan mencoba”. • Pikiran anak yang masih kecil mempunyai kemampuan besar untuk menyerap berbagai pengalaman. • Anak usia dini menyerap hampir semua yang dipeajarinya dari lingkungan. • Anak belajar banyak melalui gerakan-gerakan. Ia membutuhkan kesempatan untuk bergerak, bereksplorasi, belajar melalui alat inderanya. • Anak paling baik belajar dalam situasi kebebasan yang disertai disiplin dir. Anak harus bebas bergerak dan memillih kegiatan yang disenanginya ddidalam kelas dengan disertai disiplin diri. Berdasarkan teorinya Montessori, membebaskan setiap anak belajar menurut tempo dengan caranya sendiri dan materi yang dipililihnya sendiri dan ditentukan berdasarkan taraf kemampuan dan mintanya. Menurut Montessori anak tidak perlu bersaing dengan anak lainnya ataupun sebaliknya dihambat kemajuannya agar sesuai dengan kelompoknya. Montessori menjelaskan bahwa hanya melalui disiplin diri, seseorang betul-betul bebas untuk belajar. Bila anak menguasai teknik dan materi belajar, bebas untuk erkreasi, maka betul-betul ia imajinatif. 5.Frederich Wilhelm Froebel Terdapat 3 prinsip ditaktik yang dikemukakan oleh Froebel, yaitu : Otoaktivitas, Kebebasan, dan Pengamatan. Froebel percaya bahwa situasi pembelajaran bagi anak usia dini haruslah mecerminkan unsur 3F, yaitu: Fridge (perdamaian), Frevde (kegembiraan), dan Frabeit (kemerdekaan) Froebel berpendapat bahwa terdapat 3 prinsip yang perlu diperhatikan dalam pendidikan anak usia dini, yaitu: * The Gifts (sejumlah benda yang dapat diraba dan dimainkan oleh anak-anak dengan cara-cara tertentu), * The Occupation (serangkaian kegiatan yang memberikan kesempatan pada anakuntuk berekspresi artistik), dan * The Mothers Play (lagu-lagu dan permainan atau games yang dirancang khusus untuk kegiatan sosial dan pengalaman anak terhadap alam sekitarnya. *6. Helen Parkhurst Parkhurst mengungkapkan bahwa kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan sifat dan keadaan individu yang mempunyai tempo dan irama perkembangan masing-masing. Bahan pembelajaran dan cara guru membelajarkan harus mengikuti tempo dan perkembangan anak.
Menurut Parkhurst dalam pembelajaran tidak hanya
mementingkan aspek pengembangan individu tetapi juga mengembangkan aspek sosial anak didik. * 7. Lev Vygotsky Vygotsky mengemukakan beberapa kegunaan dari alat berfikir manusia, yaitu: membantu memecahkan masalah, memudahkan dalam melakukan tindakan, memperluas kemampuan, dan melakukan sesuatu sesuai dengan kapasitas alaminya. Prinsip dasar dari Vygotsky adalah bahwa anak melakukan proses ko-kontruksi membangun berbagai pengetahuannya tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dimana anak tersebut berada. Vygotsky mengatakan bahwa jalan pikiran seseorang terus dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya yaitu pada asal-usul tindakan sadarnya dan dari interaksi sosial yang dilatari oleh sejarah hidupnya. Terdapat 4 tahapan zone proximal development yaitu: tindakan anak masih dipengaruhi oleh orang lain, tindakan anak didasarkan atas inisiatif sendiri, tindakan anak berkembang spontan dan terinternalisasi, serta tindakan spontan yang diulang-ulang sehingga anak siap berfikir abstrak. *8. Sarah Smolinsky Menurut Smilansky, setiap anak harus mengalami pengalaman main yang banyak. Anak usia dini belajar melalui panca inderanya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungan. Piaget dan Smilansky dalam Dockett dan Fleer mengemukan tahapan bermain pada anak usia dini sebagai berikut: * Bermain Fungsional (Fungsional Play), * Bermain Membangun (constructive Play), * Bermain Pura-pura (make-believe play), dan * Bermain dengan peraturan (game with rules) * 9. Jean Piaget Piaget mengemukakan tentang konsep dasar yang dapat mendukung perkembangan anak yaitu: semua orang membutuhkan belajar bagaimana membaca dan menulis, anak belajar dengan baik menggunakan panca inderanya, semua anak dapat dididik, semua anak harus dididik untuk memaksimalkan kemampuannya, pendidikan harus dimulai sejak dini, anak tidak harus dipakai untuk belajar tetapi harus sesuai dengan kesiapan belajar menekan dan harus mempersiapkan pada tahap selanjutnya, kegiatan belajar harus menarik dan berarti bagi anak, dan anak dapat belajar aktivitas berdasarkan ketertarikannya. Piaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif dibagi atas 4 fase: * Fase Sensori Motor (0-2 tahun), * Fase Pra Operasional (2-7 tahun), * Fase Operasi Konkret (7-12 tahun), dan * Fase Operasi Formal (12 tahun). * 10. Ovide Decroly Model dan konsep pendidikan yang dikembangkan oleh Decroly adalah: Sekolah harus dihubungkan dengan kehidupan alam sekitar, Sekolah menjadi laboratorium bekerja bagi anak, Pendidikan dan pembelajaran didasarkan pada perkembangan anak, Bahan-bahan pendidikan/pembelajaran bersifat fungsional praktis, Perlunya pendidikan sosial dan kesusilaan, dan Perlunya kerjasama antara rumah dan sekolah. Pandangan Decroly tentang pendidikan dan pembelajaran dipengaruhi oleh teori evolusi Darwin, yaitu: tiap individu berkembang secara teratur dari tingkat terendah sampai tertinggi, dan tiap individu harus dapat menyesuaikan diri dengan alam sekitar. Pada pembelajaran simbiotis, bahan pembelajaran didasarkan pada pusat minat pada lingkungan. Decroly membagi menjadi 4, yaitu: makan (kebutuhan makan), pakaian (kebutuhan untuk melindungi diri dari pengaruh udara), pembela diri, serta bekerja dan berolah raga. * 11. Ki Hajar Dewantara Menurut Ki Hajar Dewantara, manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa, dan karya. Sistem among yaitu metode pembelajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah, dan asuh(care and dedication based on love). Ki Hajar Dewantara beranggapan bahwa pendidikan harus dilakukan melalui tiga lingkungan pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan sosial (masyarakat). Ki Hajar Dewantara mengutarakan tentang alat pendidikan yang dapat digunakan dalam mendorong keberhasilan proses pendidikan : Motivasi (dorongan), reinforcement (penguatan), reward (penghargaan), dan punishment (sangsi sosial) Ciri khas dari pendidikan anak usia dini menurut aliran Ki Hajar Dewantara ialah : a. Budi Pekerti Budi pekerti sama dengan moralitas yang berisi adat istiadat, sopan santun, dan perilaku yang dapat membentuk sikap terhadap manusia, Tuhan, dirisendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan alam sekitar. b. Sistem Among Inti dari sistem among yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Napitupulu adalah: Ing ngarso sing tulodo, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani. *12. Muhammad Syafei Sistem pendidikan yang diciptakan Muhammad Syafei adalah persamaannya dengan Arbeit Schule, berorientasi “life and community-centered”, sehingga hubungan sekolah dan masyarakat menjadi sangat erat. Anak-anak dididik dengan tujuan agar menjadi manusia yang beriman, harmonis dalam perkembangan, berbudi luhur, kreatif, aktif dan produktif. Pendidikan yang ditamankan kepada anak tentang budi pekerti, cinta tanah air, cinta lingkungan, rasa nasionalisme yang tinggi, pelaksanaan atas kebesaran Tuhan YME. Sedangkan bidang pendidikan yang diterapkan pada anak diantaranya bidang olahraga, kesenian, pertanian, serta pendidikan dan pembelajaran yang disesuaikan dengan bakat anak. *13. Conny R. Semiawan Menurut Conny pendidikan bagi anak pada usia-usia ini adalah belajar sambil bermain. Melalui permainan anak juga dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal, baik potensi fisik maupun metal, intelektual, dan spriritual. Bermain adalah medium, dimana anak menyatakan jati dirinya. Bukan saja dalam fantasinya, tetapi juga benar secara aktif. Permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajah dunianya. Dari yang tidak ia kenal sampai pada yang ia ketahui, dan dari yang tidak dapat diperbuatnya hingga mampu melakukannya.