Anda di halaman 1dari 6

MU’TAZILAH

Disusun Oleh :
• Fiera Krisantia
• Alfina Kusuma Sari
• Laksita Yumna Amani
• Ni’matul Maula Oktavia
• Rabiyatul Adawiyah
• Yustisia Tri Esti Eka Putri
1 Sejarah Awal Mu’tazilaH

ISI 2 Pokok Pemikiran

PRESENTASI
SEJARAH AWAL MU’TAZILAH
Pemikiran dari Muktazilah diawali dari pendapat Washil bin Atha al-Ghazal dan Amr bin Ubaid bin
Bab. Keduanya terlibat perdebatan dengan Hasan al-Bashri mengenai status dari pelaku dosa
besar.Kedua tokoh ini merupakan temannya. Perdebatan ini terjadi di dalam suatu majelis yang
dipimpin oleh Hasan al-Bashri di Masjid Bashrah. Kedua tokoh ini menjawab bahwa pelaku dosa
besar bukanlah dalam status mukmin maupun kafir.Karenanya, Hasan al-Bashri mengeluarkan
mereka dari majelisnya. Keduanya kemudian mengasingkan diri di salah satu pojok Masjid
Bashrah.

Keduanya kemudian mempunyai pengikut yang disebut sebagai Mu'tazilah. Penamaan ini didasari
oleh perbedaan pendapat kedua tokoh ini yang sangat berbeda dibandingkan dengan pendapat umat
Islam pada masa itu.Wasil bin Atha' membentuk jamaah baru di sudut lain masjid. Imam
Hasan al-Basri berkata "Ia telah i'tizal (mengasingkan diri) dari kita”. Jadi mu'tazilah adalah orang
yang mengasingkan diri dari Imam Hasan al-Basri, sesuai dengan perkataan dia tersebut.
POKOK PEMIKIRAN
PRINSIP MU’TAZILAH
POKOK SEJARAH :
• Pemikiran Mu'tazilah bermula dari Washil bin Atha al-Ghazal dan Amr bin Ubaid bin Bab yang berdebat dengan
Hasan al-Bashri tentang status pelaku dosa besar.
• Hasan al-Bashri mengeluarkan mereka dari majelisnya karena pandangan mereka bahwa pelaku dosa besar bukan
mukmin maupun kafir.
• Keduanya dan pengikutnya disebut Mu'tazilah, nama yang mencerminkan pemisahan mereka dari pandangan
Hasan al-Bashri

Pokok Pemikiran
• Tauhid (Meng Esa kan Allah)
• Mensucikan Allah tanpa disertai unsur-unsur penyerupaan terhadap makhluk
• Penafian sifat- sifat Allah
• Pandangan tentang kemakhlukan Al-Qur'an
Dasar : semangat menjauhkan dari pemahaman yang mengandung unsur syubhat
POKOK PEMIKIRAN
2. Al-’Adl (Keadilan)
• Konsep kebebasan dan kemandirian
• Penolakan terhadap akidah jabariyah
• Mereka meyakini : Allah tidak menciptakan perbuatan manusia, tetapi manusia itu sendiri yang menciptaksn
perbuatannya
Alasan : apabila allah mrnciptakan perbuatan manusia, berarti allah juga memiliki sifat dzalim dan jahat.
Sesungguhnya, Allah maha Tinggi yang setinggi tingginya

3. Al’Wa’d wa Al-Wa’id (Janji & Ancaman)


• Janji Allah untuk org yang taat akan diberi pahala
• Ancaman Allah kepada orang yang durhaka adalah disiksa
• Maksud dan Tujuan : mengunci pintu angan-angan para penguasa zalim yang suka melanggar aturan
Allah kemudian berharap mendapatkan ampunan Allah atau syafaat Rasulullah
POKOK PEMIKIRAN
4. Al-Manzilah baina Al-Manzilatain (Kedudukan di Antara Dua Tempat).
• Prinsip Al-Manzilah baina Al-Manzilatain yang pertama kali diikrarkan oleh Washil bin Atha' pelaku dosa
besar tidak disebut mukmin dan juga tidak disebut kafir, tetapi disebut fasik.
⚬ berhubungan dengan pelaku dosa besar dan hukum yang layak diterimanya.
⚬ Jadi, ia tidak dihukumi sebagai orang mukmin juga tidak dihukumi sebagai orang kafir, tetapi diberi
hukum tersendiri, yaitu hukum ketiga (fasik).

5. Al-Amr bi Al-Ma'ruf Wa An-Nahy’an Al-Munkar (Menyuruh Kebaikan & Mencegah Kemungkaran)


• Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar merupakan hal penting bagi semua umat Islam.
• Prinsip dasar amar ma’ruf nahi munkar ini merupakan ciri khas bagi umat Islam.
• Amar maruf artinya ”menyuruh orang berbuat baik”.
• Nahi munkar artinya “melarang orang berbuat jahat.”
• Dasar Hukum:
1. Ali Imran: 104
2. Luqman: 17
3. Ali Imran: 110

Anda mungkin juga menyukai