Anda di halaman 1dari 21

Aliran syiah

Nama kelompok
Muhammad Iqbal Tsany (21)
Muhammad Izzaddin Ali (23)
Roihan Pratama Rosyiq (31)
Pengertian
• Secara bahasa, berarti sahabat atau pengikut
• secara terminologis adalah sebagian kaum
muslimin yang dalam bidang spiritual dan
keagamaannya selalu merujuk pada keturunan
Nabi Muhammad SAW.
Pendapat beberapa tokoh mengenai syiah

• Macdonald berpenapat mengenai penamaan syiah


yaitu bahwa para pendukung Ali ini tidak mau
menerima penamaan diri mereka dengan Syi’ah
sebagai suatu golongan atau sekte, kaum sunni yang
memberi nama Syi’ah kepada mereka itu sebagai suatu
ejekan.
• Tetapi pendapat menurut Watt berkebalikan dengan
macdonald , penamaan Syi’ah terhadap para
pendukung dan pengikut Ali itu bukanlah diciptakan
oleh lawan-lawan mereka, namun oleh mereka sendiri.
Pendapat beberapa tokoh mengenai syiah

• Menurut As-Sahrastani tentang aliran syiah yaitu,


Syi’ah adalah nama kelompok bagi mereka yang
menjadi pengikut (syaya’u) Ali bin Abi Ṭālib, dan
berpendirian bahwa keimaman/kekhalifahan itu
berdasarkan pengangkatan dan pendelegasian
(nashwashiyah) baik dilakukan secara terbuka
maupun secara sembunyi-sembunyi atau rahasia,
dan mereka yang percaya bahwa keimaman itu
tidaklah terlepas dari anak keturunan Ali bin Abi
Ṭālib.
Sejarah syiah
• Terlepas dari pendapat beberapa tokoh
tersebut,bisa kita ketahui sejarah bagaimana
syiah itu sendiri terbentuk
• Munculnya aliran Syi’ah tidak dapat dipisahkan
dari tokoh kontroversial yang bernama
Abdullāh Ibnu Saba’. Abdullāh Ibnu Saba’
adalah seorang pendeta Yahudi berasal dari
Yaman yang pura-pura masuk Islam.
Sejarah syiah
• Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa Abdullāh Ibnu Saba’
ini masuk Islam dengan tujuan hendak merusak Islam dari dalam
karena mereka tidak sanggup mengacaukan dari luar
• Propaganda yang pertama kali dilancarkan oleh Abdullāh Ibnu
Saba’ adalah dengan cara menyebarkan fitnah tehadap Khalifah
Utsman bin Affan dan menyanjung-nyanjung Ali bin Abi Ṭālib
secara berlebih-lebihan. Propaganda ini mendapatkan sambutan
dari sebagian masyarakat Madinah, Mesir, Bashrah, dll. Dia
sangat berani membuat hadiś palsu yang bertujuan mengagung-
agungkan Ali bin Abi Ṭālib dan merendahkan Abu Bakar ash-
Shiddiq, Umar bin Khaṭab, dan Utsman bin Affan.
Propaganda yang dibuat oleh Abdullah Ibnu
Saba
• Yang pertama adalah al-Wishoyah, Arti al-wishoyah adalah
wasiat. Nabi Muhammad Saw. berwasiat supaya khalifah
(imam) sesudah beliau adalah Ali bin Abi Ṭālib, sehingga beliau
diberi gelar al-washiy (orang yang diberi wasiat).
• Kedua yaitu Ar-Raj’ah, Arti ar-raj’ah sendiri ialah kembali. Ibnu
Saba’ menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Saw. tidak boleh
kalah dengan Nabi Isa As. Kalau Nabi Isa As. akan kembali pada
akhir zaman untuk menegakkan keadilan, maka Nabi
Muhammad Saw. lebih patut untuk kembali. Ali bin Abi Ṭālib
juga akan kembali di akhir zaman untuk menegakkan keadilan.
Ia tidak percaya bahwa Ali bin Abi Ṭālib telah mati terbunuh
tetapi masih hidup
Propaganda yang dibuat oleh Abdullah Ibnu
Saba
• Dan yang terakhir adalah Ketuhanan Ali bin Abi
Ṭālib Ibnu Saba’ juga mempropagandakan
paham bahwa dalam tubuh Ali bin Abi Ṭālib
bersemayam unsur ketuhanan. Oleh karena itu
Ali bin Abi Ṭālib mengetahui segala yang gaib ,
dan selalu menang dalam peperangan melawan
orang kafir, suara petir adalah suara Ali bin Abi
Ṭālib , dan kilat adalah senyumannya.

Golongan Syiah pada saat kekhalifahan Ali
Bin Abi Thalib
• Pada masa kekhalifaan Ali juga muncul golongan Syiah, akan tetapi mereka
menyembunyikan pemahaman mereka, mereka tidak menampakkannya
kepada Ali dan pengikutnya. Saat itu mereka terbagi menjagi tiga golongan.
• Yang pertama yaitu adalah Golongan yang menganggap Ali sebagai Tuhan.
Ketika mengetahui sekte ini Ali kemmudian membakar mereka dan
membuat parit-parit di depan pintu masjid Bani Kandah untuk membakar
mereka.
• Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya, dari Ibnu Abbas ia
mengatakan, “Suatu ketika Ali memerangi dan membakar orang-orang zindiq
(Syiah yang menuhankan Ali). Andaikan aku yang melakukannya aku tidak
akan membakar mereka karena Nabi pernah melarang penyiksaan
sebagaimana siksaan Allah (dibakar), akan tetapi aku pasti akan memenggal
batang leher mereka, karena Nabi bersabda: “Barangsiapa yang mengganti
agamanya (murtad) maka bunuhlah ia“
Golongan Syiah pada saat kekhalifahan Ali
Bin Abi Thalib
• Yang kedua adalah Golongan Sabbah(pencela).dalam cerita bahwa Ali
mendengar tentang Abu Sauda (Abdullah bin Saba’) bahwa ia pernah
mencela Abu Bakar dan Umar, maka Ali mencarinya. Ada yang
mengatakan bahwa Ali mencarinya untuk membunuhnya, akan tetapi ia
melarikan diri.
• Yang ketiga yaitu Golongan Mufadhdhilah, yaitu mereka yang
mengutamakan Ali atas Abu Bakar dan Umar. Padahal telah diriwayatkan
secara mutawatir dari Nabi Muhammad bahwa beliau bersabda
“Sebaik-baik umat ini setelah nabinya adalah Abu Bakar dan Umar”.
• Riwayat semacam ini dibawakan oleh imam Bukhari dalam kitab
shahihnya, dari Muhammad bin Hanafiyyah bahwa ia bertanya kepada
ayahnya, siapakah manusa terbaik setelah Rasulullah, ia menjawab Abu
Bakar, kemudian siapa? dijawabnya, Umar.
Syiah yang Terpecah
• Dalam sejarah Syiah mereka terpecah menjadi
lima sekte yang utama yaitu Kaisaniyyah,
Imamiyyah (Rafidhah), Zaidiyyah,Sabaiyah dan
Ismailliyah.
Syiah yang Terpecah
• Yang pertama yaitu Syi’ah Kaisaniyah, Syi’ah ini
adalah pengikut Mukhtar bin Ubay as-Tsaqafi.
Golongan ini tidak mempercayai adanya ruh
Tuhan dalam tubuh Ali bin Abi Ṭālib, tetapi
mereka meyakini bahwa Imam Syi’ah adalah
ma’sum dan mendapatkan wahyu.
Syiah yang Terpecah
• Yang kedua yaitu Syi’ah Imamiyah Yaitu Syi’ah
yang percaya kepada Imam-imam yang
ditunjuk langsung oleh nabi Muhammad Saw.
yaitu Ali bin Abi Ṭālib sampai 12 orang Imam
keturunannya.
12 imam dalam aliran syiah imamiyah
• Ali bin Abi Thalib (600–661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
• Hasan bin Ali (625–669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
• Husain bin Ali (626–680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
• Ali bin Husain (658–713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
• Muhammad bin Ali (676–743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
• Jafar bin Muhammad (703–765), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq
• Musa bin Ja'far (745–799), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim
• Ali bin Musa (765–818), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha
• Muhammad bin Ali (810–835), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau
Muhammad at Taqi
• Ali bin Muhammad (827–868), juga dikenal dengan Ali al-Hadi
• Hasan bin Ali (846–874), juga dikenal dengan Hasan al-Askari
• Muhammad bin Hasan (868—), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi
Syiah yang Terpecah
• Yang ketiga yaitu Syi’ah Zaidiyah Yaitu Syi’ah
pengikut Imam Zaid bin Ali bin Husein bin Ali bin
Abi Ṭālib, Syi’ah ini berkembang di Yaman. Sekte ini
termasuk yang tidak ghullat. Mereka tidak
mengkafirkan Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin
Khaṭab, Utsman bin Affan, walaupun berkeyakinan
bahwa Ali bin Abi Ṭālib lebih mulia dari ketiganya.
Mengenai pelaku dosa besar, mereka berkeyakinan
apabila mati sebelum taubat maka akan masuk
neraka selama-lamanya.
Syiah yang Terpecah
• Yang keempat yaitu Syi’ah Sabaiyah Syi’ah ini adalah
pengikut Abdullah Ibnu Saba’. Sekte ini termasuk syi’ah
ghaliyah (syi’ah yang keterlaluan, yang berlebih-lebihan).
Disamping mempercayai kembalinya Nabi Muhammad
dan Ali bin Abi Ṭālib di akhir zaman nanti, juga
memenyebarkan paham bahwa malaikat Jibril telah
keliru dalam menyampaikan wahyu dari Tuhan. Karena
sebenarnya wahyu yang seharusnya diturunkan kepada
Ali bin Abi Ṭālib tetapi justru diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw. Tersesat oh tersesat,
Syiah yang Terpecah
• Dan yang kelima adalah Syi’ah Isma’iliyah Yaitu
Syi’ah yang mempercayai hanya 7 orang
Imam, yaitu mulai Ali bin Abi Ṭālib dan
diakhiri Ismail bin Ja’far as-Shaddiq yang
lenyap dan akan keluar pada akhir zaman .
Sekte Syi’ah Ismailiyah ini berkembang di
Pakistan yang merupakan murid Aga Khan.
Syiah di indonesia
• Di Indonesia, Suryadharma Ali  selaku menteri agama, di gedung DPR pada 25
Januari 2012 menyatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementrian agama
 menyatakan “Syiah bukan Islam”. Selain itu, Pengurus Besar Nadhlatul
Ulama (PBNU) pernah mengeluarkan surat resmi, tertanggal 14 Oktober 1997,
ditandatangani Rais Am M Ilyas Ruchiyat dan Katib KH. Drs. Dawam Anwar, yang
mengingatkan kepada bangsa Indonesia agar tidak terkecoh oleh propaganda
Syiah dan perlunya umat Islam Indonesia memahami perbedaan prinsip ajaran
Syiah dengan Islam. "Menag juga mengatakan bahwa Kemenag mengeluarkan
surat edaran tanggal 5 Desember 1983 tentang hal ihwal mengenai golongan
Syiah, menyatakan Syiah tidak sesuai dan bahkan bertentangan dengan ajaran
Islam.
• Majelis Ulama Indonesia sejak lama telah mengeluarkan fatwa penyimpangan
Syiah dan terus mengingatkan umat muslim indonesia Selain itu, MUI Pusat telah
menerbitkan buku panduan mengenai paham Syiah pada bulan September 2013
lalu berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia”.
Syiah di indonesia
• berbeda dengan pendapat di atas, Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai aliran Islam Syiah
secara umum bukan merupakan aliran sesat. "Tidak
sesat, hanya berbeda dengan kita," menurut Ketua
Umum PBNU, Said aqil siradi.
• Majelis Ulama Indonesia (MUI), menyatakan tidak
pernah melarang ajaran Syiah di Indonesia kecuali
menghimbau umat Islam agar meningkatkan
kewaspadaan tentang kemungkinan beredarnya
kelompok Syiah yang ekstrim.
Cara menghindarinya
• Terlepas dari benar atau tidaknya ajaran syiah,kita
harus memilih aliran yang setidaknya tidak
menyimpang dari Al Quran dan Hadist.
• Karena di Indonesia paham syiah hanyalah
minoritas dari sekian banyak alliran agama islam di
Indonesia.
• Maka dari itu kita harus berhati hati jika mencari
tentang ilmu agama,apalagi sekarang paham syiah
yang ekstrim bisa tersebar banyak melalui internet
Sekian yang dapat kami sampaikan
Semoga bermanfaat bagi kita semua
Wassalamualaikum warahmatullah
wabarakatuh 

Anda mungkin juga menyukai