Anda di halaman 1dari 54

8th Grade

FILSAFAT
MATEMATIK
A
1 DAN 2
Disusun Guna Memenuhi Tugas kelompok Pada Mata Kuliah Filsafat MIPA
KELOMPOK 6

Selvia Maharani Usamah


Tristiani Oktavia Anugerah Ramadhani
Ningrum (202141500144) (202141500126)
(202141500006)

Syifa Safira Siti Herlisa Octavia


(202141500129) (202141500163)
Pengertian Beserta
Hubungan Filsafat Dan
Matematika
1. Pengertian Matematika dan Filsafat

Menurut bahasa kata “matematika” berasal dari kata


“mathema” dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai
“sains, ilmu pengetahuan, atau belajar mathematikos” yang
diartikan sebagai “suka belajar”. Sedangkan menurut
istilah, apakah matematika itu? Ada yang berpendapat
bahwa matematika itu adalah bahasa simbol, bahasa
numerik, bahasa yang menghilangkan sifat kabur,
majemuk, dan emosional.
Beberapa pendapat para ahli tentang matematika yang telah
menyinggung muatan materi yang terdapat dalam ruang
lingkup matematika dan karakteristik matematika itu sendiri,
yakni :

• James, yang mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai
bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan lainnya dengan
jumlah banyak yang terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
• Jhonson dan Rising bahwa matematika adalah pola berpikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu bahasa yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat,
representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide
daripada mengenai bunyi.
• Reys mengatakan bahwa matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan,
suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.
• Kline mengatakan bahwa matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat
sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk
membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi
dan alam.
Istilah “filsafat” dapat ditinjau dari dua segi, yakni: pertama Segi
semantic yaitu perkataan filsafat berasal dari bahasa arab
‘falsafah’, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘philosophia’,
yang berarti ‘philos’ yaitu cinta, suka (loving), dan ’sophia’
adalah pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi ‘philosophia’ berarti
cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran.

Jadi pengertian filsafat matematika adalah cabang dari


filsafat yang mengkaji anggapan-anggapan filsafat,
dasar-dasar, materi ruang lingkup dan dampak-dampak
matematika.
Filsafat Dan Matematika
Berhubungan Erat Sejak Dahulu.

Matematika dan filsafat memiliki hubungan yang cukup erat


dibandingkan dengan ilmu yang lain. Alasanya, filsafat merupakan
pangkal untuk mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu dari
segala ilmu. Pendapat lain beranggapan bahwa filsafat dan
matematika adalah ibu dari segala ilmu yang ada. Hubungan dari
matematika dan filsafat kadang kedua hal tersebut adalah apriori
dan tidak eksperimentalis. Hasil dari keduanya tidak memerlukan
bukti secara fisik.
Sejarah Matematika

Menurut Berggren, JL, 2004, penemuan matematika pada jaman Mesopotamia dan
Mesir .Kuno, didasarkan pada banyak dokumen asli yang masih ada ditulis oleh
juru tulis. Meskipun dokumen-dokumen yang berupa artefak tidak terlalu banyak,
tetapi mereka dianggap mampu mengungkapkan matematika pada jaman tersebut.

Sejarah Matematika
Aliran Filsafat dan matematika

Para ahli banyak berbeda pendapat tentang pemikiran filsafat dan


matematika. Pemikiran tentang matematika diwarnai dengan
perdebatan sengit antara ahli matematika yang satu dengan ahli
matematika lainnya. Karena adanya perdebatan ini seoalah-olah para
ahli terkotak-kotak menurut kelompoknya masing-masing
berdasarkan sudut pandang pandang dan ide yang dikeluarkannya.
Sumardyono (2004) menjelaskan bahwa secara umum terdapat tiga aliran besar yang
mempengaruhi perkembangan matematika, termasuk perkembangan pendidikan matematika,
yakni:

1. Aliran Logikalisme atau Logisisme

Logisisme memandang bahwa matematika sebagai bagian dari logika. Penganutnya antara lain G.
Leibniz, G. Frege (1893). B. Russell (1919). AN. Whitehead dan R. Camap(1931). Logisme dipelopori
oleh filsuf Inggris bernama Bertrand Arthur William Russell menerima logisisme adalah yang paling
jelas, pernyataan penting yang dikemukakannya, yaitu semua konsep matematika secara mutlak dapat
disederhanakan pada konsep logika dan semua kebenaran matematika dapat dibuktikan dari aksioma
dan aturan melalui penarikan kesimpulan secara logika semata. Dengan demikian logika dan
matematika merupakan bidang yang sama karena seluruh konsep dan dalil matematika dapat diturunkan
dari logika.

Secara umum, ilmu merupakan pengetahuan berdasarkan analisis dalam menarik kesimpulan menurut
pola pikir tertentu. Matematika, menurut Wittgenstein, merupakan metode berpikir logis. Berdasarkan
perkembangannya, masalah logika makin lama makin rumit dan membutukan suatu metode yang
sempurna. Dalam pandangan inilah, logika berkembang menjadi matematika.
Menurut Russell, bahwa matematika merupakan masa kedewasaan matematika, sedangkan logika
adalah masa kecil matematika" Menurut Ernest (1991), ada beberapa keberatan terhadap logisisme
antara lain:

a. Bahwa pernyataan matematika sebagai impilikasi pernyataan sebelumnya, dengan


demikian kebenaran-kebenaran aksioma sebelumnya memerlukan eksplorasi tanpa
menyatakan benar atau salah. Hal ini mengarah pada kekeliruan karena tidak semua
kebenaran matematika dapat dinyatakan sebagai pernyataan implikasi

b. Teorema Ketidaksempurnaan Godel menyatakan bahwa bukti deduktif tidak cukup


untuk mendemonstrasikan semua kebenaran matematika. Oleh karena itu reduksi yang
sukses mengenai aksioma matematika melalui logika belum cukup untuk menurunkan
semua kebenaran matematika.

c. Kepastian dan keajegan logika bergantung kepada asumsi-asumsi yang tidak teruji dan
tidak dijustifikasi. Program logisis mengurangi kepastian pengetahuan matematika dan
merupakan kegagalan prinsip dari logisisme. Logika tidak menyediakan suatu dasar
tertentu untuk pengetahuan matematika.
2. Aliran Formalisme

Landasan matematika formalisme dipelopori oleh ahli matematika


besar dari Jerman David Hilbert. Menurut airan ini sifat alami dari
matematika ialah sebagai sistem lambang yang formal,
matematika bersangkut paut dengan sifat-sifat struktural dari
simbol-simbol dan proses pengolahan terhadap lambang lambang
itu. Simbol-simbol dianggap mewakili berbagai sasaran yang
menjadi obyek matematika. Bilangan-blangan misalnya dipandang
sebagai sifat-sifat struktural yang paling sederhana dari benda-
benda.
Menurut Emest (1991) formalis memiliki dua dua tesis, yaitu:

a. Matematika dapat dinyatakan sebagai sistem formal yang tidak dapat


ditafsirkan sebarangan, kebenaran matematika disajikan melalui
teorema-teorema formal,
b. Keamanan dari sistem formal ini dapat didemostrasikan dengan
terbebasnya dari ketidak konsistenan. Berdasarkan landasan pemikiran
itu seorang pendukung aliran formalisme merumuskan matematika
sebagai ilmu tentang sistem-sistem formal.

Walaupun semua sistem matematika masih menggunakan sistem aksioma,


tetapi menganggap matematika sebagai konsep formalisme tidak
dterimaoleh beberapa ahli.keberatan bermula ketika Godel membuktikan
bahwa tidak mungkin bisa membuat sistem yang lengkap dan konsisten
dalam dirinya sendiri. Pernyataan ini dikenal dengan Teorema
Ketidaklengkapan Godel (Godel's Incompleteness Theorem).
3. Aliran Intuitonisme

Aliran intuitonisme yang dipelopori oleh ahli matematik dari Belanda yaitu Luitzen Egbertus Jan Brouwer,
beliau berpendirian bahwa matematika adalah sama dengan bagian yang eksak dari pemikiran matematika.
Ketetapan matematika terletak dalam akal manusia dan tidak pada simbol-simbol di atas kertas. Selanjutnya
intuisionis menyatakan bahwa obyek segala sesuatu termasuk matematika, keberadaannya hanya terdapat pada
pikiran kita, sedangkan secara eksternal dianggap tidak ada.

Dalam pemikiran intuitionisme matematika berlandaskan suatu dasar mengenai kemungkinan untuk
membangun sebuah seri bilangan yang tak terbatas sebuah seri bilangan yang tak terbatas,
pernyataan ini pada hakikatnya merupakan suatu aktivitas berfikir yang tidak tergantung pada
pengalaman, bebas dari bahasa dan simbolis, serta bersifatobyektif. Keberatan terhadap aliran ini
adalah bahwa pandangan kaum Intuitisme tidak memberikan gambaran yang jelas tentang
bagaimana matematika bekerja dalam pikiran. Kita tidak mengetahui secara tepat pengetahuan intuitif
bekerja dalam pikiran. Seperti halnya cinta dan benci dalam pandangan setiap orang berbeda-beda.
Bagaimanakah hasilnya kalau dalam setiap pandangan yang berbeda-beda itu setiap orang berbagi
tentang matematika? Lalu, mengapa perlu diajarkan kalau matematika itu bersfat intutif
Kesamaan Filsafat Dengan Geometri
Filsafat dan geometri lahir pada masa yang sama, ditempat yang sama pula, dan berasal dari ayah yang tunggal.
Pada tahun 640-546 SM, di Miletus (terletak di pantai barat negara Turki), dan dari pikiran seorang yang pandai
bernama Thales. Wesley Salmon seorang ahli dewasa ini yang menulis sebuah karya pengantar kefilsafatan
tentang ruang, waktu, dan gerak, filsafat dan geometri dinyatakan sebagai “the twin sisters” (saudari kembar).

Thales dari Miletus oleh para penulis sejarah filsafat diakui sebagai ayah dari filsafat (the Father of Philosophy).
Ia dianggap sebagai ilmuwan pertama dari dunia karena memelopori ilmu ukur dan ilmu falak. Orang-orang
Yunani memasukkan Thales sebagai salah seorang dari Tujuh Orang Arif Yunani (Seven Wise Men of Greece).
Ia merupakan filsuf yang mendirikan Mahzab filsafat alam ionia dan mempertanyakan unsur tunggal apa yang
menjadi dasar perubahan atau membentuk jagat ini. Jawabanya adalah materi dasar kosmis ialah air, sedang
bumi merupakan suatu benda berbentuk piring yang mengapung pada suatu kumpulan air yang tak terbatas.
Jadi Thales memelopori kosmologi sebagai filsafat alam yang mempersoalkan asal mula, sifat alami, dan struktur
dari jagat dan listrik. Thales mempelajari magnetisme dan listrik. Orang arif ini juga mengisahkan pernah
mengangkut garam dengan memakai keledainya yang memberikan pengalaman dan pembelajaran bahwa budi
manusia senantiasa lebih unggul daripada kecerdikan hewan apapun.
Dalam sejarah matematik Thales diakui sebagai pencipta dari geometri
abstrak yang pertama berdasarkan rangkaian petunjuk mengukur tanah yang
telah dipraktekkan oleh bangsa-bangsa Babilonia dan Mesir selama
berabad-abad. Ward Bousma menyatakan bahwa Thales sebagai ayah dari
penalaran deduktif (the father of deductive reasoning).

Thales mengubah petunjuk-petunjuk praktis Babilonia dan


Mesir menjadi proposisi-proposisi praktis Babilonia dan mesir
yang secara matematis dibuktikan kebenaranya langkah
demi langkah. Thales telah membuktikan 6 dalil pokok
geometri, diantaranya adalah kedua sudut alas dari suatu
segitiga sama kaki adalah sama besarnya, cara menghitung
jarak antara sebuah kapal dengan tepi pantai.
Bidang Filsafat Matematika

1. Epistemologi 2. Ontologi 3. Metodologi


Matematika Matematika Matematika
1. Epistemologi Matematika.

Epistemologi matematika merupakan cabang filsafat yang berhubungan


pengentahuan dengan pengetahuan matematika. Hal- hal yang ditelaah dalam cabang
filsafat ini adalah segi- segi dasar pengetahuan matematika, seperti sumber, hakikat,
batas- batas, dan kebenaran pengetahuan beserta ciri- ciri matematika yang meliputi
abstraksi, ruang, waktu, besaran, simbolik, bentuk dan pola. Matematika sebagai
bagian dari sciene artinya matematika merupakan sebuah pengetahuan yang
diperoleh dari proses belajar. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa matematika
merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bilangan- bilangan, titik,
garis, ruang, abstraksi, besaran dan lain sebagainya. matematika merupakan suatu
ilmu yang lebih banyak mengkaji tentang kuantitas- kuantitas, bangunan, ruang dan
perubahan. Saat ini seluruh kehidupan manusia menggunakan matematika, mulai dari
perhitungan sederhana dalam kehidupan sehari- hari sampai pada perhitungan yang
rumit seperti ilmu astronomi, geologi, informatika, dan lain sebagianya. Ilmu- ilmu lain
yang menggunakan matematika sebagai alat bantu seperti ilmu ekonomi, social,
biologi dan lain sebagainya. Dengan demikian, matematika dipakai untuk membantu
perkembangan ilmu pengetahuan, yang secara langsung atau tidak langsung menjadi
sarana kegiatan ilmiah.
2. Ontologi Matematika
Ontologi matematika merupakan cabang filsafat yang berhubungan dengan yang ada,
sesuatu yang ada termasuk didalamnya hal- hal metafisik di alam pengetahuan
sesuatu yang ada termasuk di dalamnya hal- hal metafisik di dalam pengetahuan
matematika. Banyak hal yang diperosoalkan di dalam ontology matematika,
diantaranya adalah cakupan dari penyataan matematika yang berkaitan dengan dunia
nyata atau hanya di alam pikiran manusia. Cakupan tersebut merupakan suatu realitas
dari entitas matematika yang menjadi juga bahan pemikiran filsafat. Sejarah
mengatakan bahwa para ahli filosofi dan ahli matematika pada jaman dahulu
mempergunakan matematika sebagai alat dalam melakukan suatu pekerjaan ataupun
menyelesaikan masalah. Mulai dari hal-hal yang sederhana sampai pada hal yang
menakjubkan. Kita lihat saja perkembangan peradaban Mesir kuno dan Babilonia.
Perhitungan matematika sederhana diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. Bangsa
Mesir yang mempergunakan perhitungan sederhana untuk menghitung pajak, luas
lumbung, perdagangan, menghitung batas luas tanah yang hilang karena luapan
sungai Nil, sampai pada pembangunan istana dan piramida yang termasuk ke dalam
keajaiban dunia. Bagaimana bangsa Babilonia mengukur jarak kapal di tengah lautan
dengan menggunakan perbandingan segitiga, tanpa harus benar-benar terjun ke laut.
3. Metodologi Matematika

Metodologi matematika adalah penelaahan metode yang khusus digunakan dalam


matematika, yang dikenal sebagai metode aksiomatik atau metode hipotetik
deduktif. Metodologi matematika adalah kumpulan cara- cara, rumus- rumus dan
kaidah- kaidah yang digunakan dalam matematika. Dapat juga diartikan sebagai
cara penyusunan berbagai berbagai alur dan asas yang diterapkan pada
matematika sebagai suatu metode. Terdapat tiga metode dalam metodologi
matematika, yaitu metode deduksi, metode induksi dan metode dialektika. Metode
deduksi adalah suatu metode berfikir yang menarik kesimpulan dari prinsip-
prinsip umum yang kemudian diterapkan pada suatu yang bersifat khusus.
Metode induksi sebaliknya, menarik kesimpulan dari prinsip- prinsip khusus
kemudian diterapkan pada suatu yang bersifat khusus. Sedangkan metode
dialektika adalah metode berfikir yang menarik kesimpulan melalui tig atahap,
tesis, antithesis dan sintesis atau berdasarkan premis mayor dan premis minor
untuk kemudian menghasilkan kesimpulan yang baru.
Tokoh Ilmuwan
Matematika
1. Thales (624-550 SM)

Dapat disebut matematikawan pertama yang


merumuskan teorema atau proposisi, dimana
tradisi ini menjadi lebih jelas setelah dijabarkan
oleh Euclid. Landasan matematika sebagai ilmu
terapan rupanya sudah diletakan oleh Thales
sebelum muncul Pythagoras yang membuat
bilangan.
2. Phytagoras (Yunani, 582-493 SM)
Meskipun Phytagoras adalah master filsafat tapi dia juga mempelajari musik dan ilmu-
ilmu lainnya. Ia lahir di Yunani dan kemudian ke Mesir dan Babilonia untuk belajar.
Phytagoras terkenal dengan bukti-bukti yang menjelaskan bahwa dalam segitiga siku-
siku, kuadrat dari sisi miring sama dengan jumlah kuadrat dari kedua sisi yang lainnya.
Sebuah segitiga siku-siku yang sisi-sisinya ke 3: 4: 5 adalah dasar dari proposisi
matematika untuk perhitungan sudut dalam segitiga a 2 + b2 = c2.
Phytagoras juga mempopulerkan mazhab yang disebut sebagai mazhab phytagorean.
Sekitar abad ke-5 sebelum masehi, ajaran phytagoreanisme terbagi menjadi 2 kelompok,
yaitu kelompok Acusmatici dan Matematici. Acusmatici merupakan anggota yang
mengikuti ajaran kehidupan phytagoras. Sementara matematici adlah kelompok yang
memiliki ketertarikan dibidang aritmatika, teori musik , astronomi , kosmologi dan
berbagai subjaek teoritis yang berasal dari phytagoras.
Terdapat beberapa penyaban dari terbaginya penganut ajaran phytagorean. Salah satu
faktor yang paling mungkin menjadi penyebab adalah perbedaan dalam sejumlah
simbolisme ritual, peran dari pemimpin dan sistem organisasi dari para penganut ajaran
phytagorean
Ajaran Phytagoreanisme memiliki 7 doktrin pokok yang ternyata sejalan dengan ajaran
platonisme, doktrin tersebut adalah :

o Realita dasar dari dunia adalah struktural dan matematis .


o Struktur tersebut tidak haya menegakkan segala sesuatu yang sangat mendasar, tetapi juga membuatnya lebih baik,
menjadikannya lebih indah secara estetika, lebih sederhana, lebih teratur, serta sejalan dengan proporsi atau parameter
matematis.
o Struktur yang dalam konteks permukaannya berbeda, tetapi pada dasarnya sama. Sebenarnya terdapat perasaan
simpati benda bernyawa dan benda tidak bernyawa, begitu juga antara benda berjiwa dan seisi alam semesta yang
mempengaruhi perbedaan struktur tersebut.
o Simpati tersebut memberi kemungkinan munculnya perkembangan moral melalui peneladanan dari tiap jiwa individu di
alam semesta.
o Dibalik perkembangan moral, perasaan simpati ini memberi prospek peningkatan menuju level eksistensi trans-
manusia, bahkan mencapai keabadian melalui proses pemurnian jiwa .
o Pemahaman atau pengetahuan adalah sesuatu yang melekat secara mistis dan hanya dapat dicapai oleh kaum elit
tertentu.
o Mempelajari matematika adalah dasar yang sangat diperlukan pada segala upaya pencapaian intelektual dan spiritual.
3. Euclides (Yunani, 325-265 SM)
Euklides disebut sebagai “Bapak Geometri” karena menemuka teori bilangan
dan geometri. Subyek-subyek yang dibahas adalah bentuk-bentuk, teorema
Pythagoras, persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen,geometri ruang,
teori proporsi dan lain-lain. Alat-alat temuan Eukluides antara lain mistar dan
jangka.

4. Archimedes (Yunani, 287-212 SM)


Archimedes mengaplikasikan prinsip fisika dan matematika. Dan juga
menemukan perhitungan π (pi) dalam menghitung luas lingkaran. Ia
adalah ahli matematika terbesar sepanjang zaman dan di zaman
kuno. Tiga karya Archimedes membahas geometri bidang datar, yaitu
pengukuran lingkaran, kuadratur dari parabola dan spiral.
5. Appolonius (Turki, 262-190 SM)
Appolonius mungkin masih asing ditelinga kalian. Tapi konsepnya
mengenai parabola, hiperbola, dan elips banyak memberi sumbangan
bagi astronomi modern. Ia merupakan seorang matematikawan yang
ahli dalam geometri. Teorema Appolonius menghubungkan beberapa
unsur dalam segitiga.

6. Diophantus (Mesir, 250-200 SM)


Ia merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yang mengembangkan konsep-
konsep aljabar Babilonia. Karya besar Diophantus berupa buku aritmatika,
buku karangan pertama tentang sistem aljabar. Bagian yang terpelihara dari
aritmatika Diophantus berisi pemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan
persamaan-persamaan tingkat pertama.
7. Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi (Irak, 780 – 848 M)
penemu ilmu Al Jabar dan tokoh ilmu pasti, paling besar di dunia Islam. Para ilmuwan Eropa
mengenalnya dengan Al frismus. Dari namanya ini diambil istilah Al Gorism atau Algoritma.
Al-Khawarizmi adalah orang pertama yang menjelaskan kegunaan angka-angka, termasuk
angka nol. Ia menulis buku yang membahas beberapa soal hitungan dan asal-usul angka,
serta sejarah angka-angka yang sedang kita gunakan. Melalui Al-Khawarizmilah orang-
orang Eropa belajar menggunakan angka nol untuk memudahkan menghitung puluhan,
ratusan, ribuan, dst..
Dengan penggunaan angka tersebut maka kata Arab Shifr yang artinya nol (kosong) diserap
ke dalam bahasa Perancis menjadi kata chiffre, dalam bahasa Jerman menjadi ziffer, dan
dalam bahasa Inggris menjadi cipher. Bilangan nol ditulis bulat dan didalamnya kosong.

8. Rene Descartes (France 1.596-1.650 M)


Descartes mempelajari Matematika, fisika, politik dan filsafat. Dia adalah orang yang pertama
kali menggunakan sistem dua atau tiga nomor seperti (A, B) atau (A, B, C) sebagai koordinat
untuk menggambarkan poin di pesawat atau di ruang angkasa. Dengan cara ini pernyataan
tentang gambar dalam geometri dari titik digariskan oleh Euclides dapat diterjemahkan ke
dalam pernyataan mengenai angka.
9. Seki Takakazu (Japan 1.642-1.708 M)
Pada waktu hidupnya, Jepang menggunakan sistem angka Cina
daripada sistem berbelit-belit dari angka Arab untuk mewakili angka.
Mereka juga menggunakan alat-alat yang terbuat dari kayu (disebut
Sangi) yang pertama kali dikembangkan di China kuno untuk
membangun metode pengukuran. Pada saat itu metode yang luas
untuk mengukur Seki menemukan luas daerah yang dibatasi oleh
kurva kurva atau volume benda ruang yang saat ini disebut “integral“.

10. Gottfried Wilhelm Leibniz (Jerman 1.646-1.716 M)


Ayah Gottfried Wilhelm Leibniz adalah seorang profesor di
Universitas tetapi meninggal ketika langkah Leibniz pada usia
enam. Sejak itu kaum muda belajar sendiri dan Leibniz membantu
dengan bimbingan ibunya. Belajar mandiri membuat Leibniz bebas
dari cara berpikir tradisional. Ia dan Newton merumuskan gagasan
dasar tentang “kalkulus differensial“.
Menurut Russell, bahwa matematika merupakan masa kedewasaan matematika, sedangkan logika
adalah masa kecil matematika" Menurut Ernest (1991), ada beberapa keberatan terhadap logisisme
antara lain:

Venus Jupiter Mars


Venus has a beautiful name Jupiter is a gas giant and the Mars is full of iron oxide
and is the second planet from biggest planet in the Solar dust, which gives the planet
the Sun System its reddish cast
Types of measurement scales

Saturn Mercury
Saturn is a gas giant and has Mercury is the closest planet
several rings to the Sun

Jupiter Venus
Jupiter is the biggest planet Venus is the second planet
of them all from the Sun
Alternative resources
Here’s an assortment of alternative resources whose
style fits that of this template:

Vectors
● Cartoon math elements background
“This is a quote, words full of wisdom
that someone important said and can
make the reader get inspired.”

—Someone Famous
Interpreting number lines
55% 75%
Mercury Venus
Mercury is the closest planet Venus is the second planet
to the Sun from the Sun

70% 85%
Mars Earth
Despite being red, Mars is a Earth is the third planet
cold place from the Sun
Measuring line segments
Earth
Earth is the only planet that
harbors life
Saturn
Saturn is a gas giant and has
several rings
Venus
Venus is the second planet
from the Sun
Jupiter
Jupiter is the biggest planet
of them all
Bidang Filsafat Matematika

1. Epistemologi 2. Ontologi 3. Metodologi


Matematika Matematika Matematika
Accuracy and precision
Mars Earth
Despite being red, Mars is a Earth is the only planet that
cold place harbors life

Jupiter Mercury
Jupiter is the biggest planet Mercury is the closest planet
of them all to the Sun

Saturn Venus
Saturn is a gas giant and has Venus is the second planet
several rings from the Sun
A picture is worth a
thousand words
Awesome words
Determining significant figures

25% 50% 85%


Mercury Saturn Jupiter
Mercury is the closest planet Saturn is a gas giant and has Jupiter is the biggest planet
to the Sun several rings of them all
Measurement tools

Mercury Venus Mars


Mercury is the closest planet Venus is the second planet Despite being red, Mars is a
to the Sun from the Sun cold place

Earth Saturn Jupiter


Earth is the only planet that Saturn is a gas giant and has Jupiter is the biggest planet
harbors life several rings of them all
Scale in graphs

Saturn Mercury
Saturn is a gas giant and has Mercury is the closest planet
several rings to the Sun

Jupiter Venus
Jupiter is the biggest planet Venus is the second planet
of them all from the Sun
Drawing scales diagram
Venus
Venus is the second planet
from the Sun

Mercury Earth
Mercury is the closest planet Earth is the only planet that
to the Sun harbors life

Jupiter
Jupiter is the biggest planet
of them all
150,000
Big numbers catch your audience’s attention
9h 55m 23s
Jupiter's rotation period

386,000 km
Distance between Earth and the Moon
Different map scales
Earth
Earth is the only planet that
harbors life

Mercury
Mercury is the closest planet
to the Sun

Venus
Venus is the second planet
from the Sun
Venus
Jupiter is the biggest planet Venus is the second planet
of them all from the Sun
Our team

Jenna Doe Timmy Jimmy


You can speak a bit about this You can speak a bit about this
person here person here
Desktop
software
You can replace the image on the
screen with your own work. Just
right-click on it and select “Replace
image”
Kesimpulan
Matematika dan filsafat memiliki keterkaitan yang erat karena filsafat adalah pangkal untuk
mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu dari segala ilmu. Selain itu matematika tidak
pernah lahir dari filsafat melainkan keduanya berkembang bersama-sama dengan saling
memberikan persoalan-persoalan sebagai bahan masuk dan umpan balik sehingga matematika
tumbuh bersama-sama dibawah asuhan beberapa filsuf yang juga ahli matematika.
Saran
Daftar Pustaka
Isnaningrum, I. (2018). Filsafat MIPA. Jakarta : Unindra
Press.
Nurdian, E. (2018). Makalah Filsafat Matematika.
Diakses dari
https://www.academia.edu/37898135/MAKALAH_FILS
AFAT_MATEMATIKA
Sinaga, W dkk. (2021). Perkembangan Matematika
Dalam Filsafat dan Aliran Formalisme Yang
Terkandung Dalam Filsafat Matematika. Journal of
Mathematics Education and Applied, 2(2), 17-22.
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Icon pack: math

Anda mungkin juga menyukai