Anda di halaman 1dari 14

INDIKATOR KINERJA DALAM

MANAJEMEN RUMAH SAKIT


OLEH KELOMPOK IV

♪ GETA PERMANA BR BARUS

♪ INSAF HARTA JAYA HULU

♪ IRADAT SISKA JUITA S. ZEGA


PENDAHULUAN

Optimisasi Indikator Kinerja dalam


Manajemen Rumah Sakit:
Pendekatan Komprehensif
Selam at datang di presentasi ini! P ada
presentasi ini, kita akan m em bahas
tentang bagaimana meningkatkan
kinerja rum ah sakit m elalui
pendekatan yang kom prehensif.
Kam i akan m enjelaskan m engapa
indikator kinerja penting dalam
m anajem en rum ah sakit dan
bagaim ana m engoptim alkannya.
M ari kita m ulai!
APA ITU INDIKATOR KINERJA
DAN MENGAPA SANGAT PENTING?

Indikator kinerja merupakan alat


penting dalam manajemen rumah
sakit. Mereka memberikan informasi
tentang efektivitas dan efisiensi
operasional.
Dengan menggunakan indikator
kinerja yang tepat, rumah sakit
dapat mengidentifikasi area yang
perlu ditingkatkan dan mengukur
kemajuan yang dicapai. Indikator
kinerja juga membantu dalam
pengambilan keputusan strategis
dan perencanaan jangka panjang.
JENIS-JENIS INDIKATOR
KINERJA
Indikator kinerja dapat dibagi
menjadi beberapa jenis, termasuk
indikator finansial, indikator
operasional, dan indikator kepuasan
pasien. Indikator finansial melibatkan
pengukuran performa keuangan
rumah sakit, sementara indikator
operasional fokus pada efisiensi dan
produktivitas. Indikator kepuasan
pasien mengukur kepuasan pasien
terhadap pelayanan rumah sakit.
Menggunakan berbagai jenis
indikator kinerja akan memberikan
gambaran yang komprehensif
tentang kinerja rumah sakit.
IMPLEMENTASI INDIKATOR KINERJA DALAM
RUMAH SAKIT

Implementasi indikator kinerja


dalam praktik manajemen rumah
sakit melibatkan serangkaian langkah
yang terstruktur untuk memastikan
bahwa indikator tersebut digunakan
secara efektif untuk meningkatkan
mutu pelayanan, efisiensi
operasional, dan pengambilan
keputusan yang lebih baik. Berikut
adalah langkah-langkah utama dalam
implementasi indikator kinerja dalam
praktik manajemen rumah sakit
1. Identifikasi Indikator yang Relevan,
pertama-tama, manajemen rumah sakit
harus mengidentifikasi indikator kinerja
yang paling relevan dengan tujuan dan
visi rumah sakit. Ini termasuk
mengidentifikasi indikator yang
berhubungan dengan aspek mutu,
keuangan, dan operasional.

2. Pengumpulan Data, setelah indikator


yang relevan telah diidentifikasi, langkah
berikutnya adalah mengumpulkan data
yang diperlukan untuk mengukur
indikator tersebut. Data ini dapat berasal
dari berbagai sumber, termasuk rekam
medis pasien, sistem informasi rumah
sakit, dan survei kepuasan pasien.
3. Analisis Data, data yang terkumpul
perlu dianalisis secara berkala. Analisis
data ini membantu dalam memahami
tren, perbandingan, dan perubahan
dalam kinerja rumah sakit. Hasil analisis
ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi masalah dan peluang
perbaikan.

4. Pengambilan Keputusan, data dari


indikator kinerja digunakan dalam
pengambilan keputusan manajemen.
Keputusan ini mencakup perencanaan
strategis, perbaikan proses,
pengalokasian sumber daya, dan
perubahan kebijakan. Keputusan
berdasarkan data memiliki dasar yang
kuat dan dapat mengarah pada
perbaikan yang lebih efektif.
5. Peningkatan Kepuasan Pasien: Melalui
pengukuran kepuasan pasien dan penggunaan
indikator terkait pelayanan, rumah sakit dapat
memahami lebih baik harapan pasien dan
memberikan pelayanan yang lebih baik. Ini
.
berkontribusi pada meningkatnya kepuasan pasien,
yang pada gilirannya dapat meningkatkan citra
rumah sakit dan loyalitas pasien.

7. Pengendalian Risiko: Indikator kinerja


memungkinkan rumah sakit untuk mengidentifikasi
potensi risiko, seperti tingkat infeksi nosokomial
atau tingkat rehospitalisasi yang tinggi. Dengan
demikian, tindakan pencegahan dapat diambil untuk
mengurangi risiko-risiko ini.
7. Penilaian Kinerja Staf: Indikator kinerja
sumber daya manusia, seperti rasio perawat
per pasien, membantu dalam mengelola dan
menilai kinerja staf. Hal ini dapat digunakan
untuk merancang pelatihan yang sesuai dan
memastikan pemenuhan standar kualitas.

8. Transparansi dan Akuntabilitas:


Penggunaan indikator kinerja menciptakan
transparansi dalam operasi rumah sakit. Ini
memungkinkan pengawasan eksternal dan
internal, serta memastikan akuntabilitas
dalam penyediaan pelayanan kesehatan.
9. Perbaikan Berkelanjutan: Dengan
indikator kinerja, rumah sakit dapat
mengidentifikasi tren jangka panjang dan
perubahan dalam kinerja. Ini membantu
dalam perbaikan berkelanjutan dan
pengembangan strategi jangka panjang.

10.Pencapaian Tujuan Strategis:


Penggunaan indikator kinerja membantu
rumah sakit dalam mencapai tujuan strategis
yang telah ditetapkan. Dengan pemantauan
terus-menerus, rumah sakit dapat mengukur
kemajuan menuju tujuan tersebut.
MANFAAT OPTIMISASI
INDIKATOR KINERJA

Optimisasi indikator kinerja


memberikan manfaat yang
signifikan bagi rumah sakit.
Dengan mengoptimalkan indikator
kinerja, rumah sakit dapat
meningkatkan kualitas pelayanan,
mengurangi biaya operasional, dan
meningkatkan kepuasan pasien.
Selain itu, optimisasi indikator
kinerja juga membantu rumah
sakit dalam persaingan pasar yang
semakin ketat.
HAMBATAN DALAM OPTIMASI

Hambatan dalam optimisasi


indikator kinerja dapat terjadi
dalam berbagai bentuk. Beberapa
hambatan umum meliputi
kurangnya sumber daya, resistensi
perubahan, dan keterbatasan
teknologi. M engidentifikasi
hambatan- hambatan ini penting
agar rumah sakit dapat
mengambil langkah-langkah yang
tepat untuk mengatasi mereka
dan mencapai optimisasi indikator
kinerja.
KESIMPULAN

 Optimisasi indikator kinerja merupakan pendekatan yang


komprehensif dalam manajemen rumah sakit. Dengan menggunakan
indikator kinerja yang tepat, metode pengumpulan data yang efektif,
dan strategi perbaikan yang sesuai, rumah sakit dapat mencapai
kinerja yang lebih baik dan memberikan pelayanan yang berkualitas
kepada pasien. Teruslah mengukur, memonitor, dan mengoptimalkan
indikator kinerja untuk mencapai keunggulan dalam manajemen
rumah sakit.
Terima kasih!
Do You Have Any Question?

Anda mungkin juga menyukai