Anda di halaman 1dari 18

Praktikum 5:

AMILUM & PROSEDUR


IDENTIFIKASINYA
Latar Belakang
Di Indonesia, bahan makanan pokok yang biasa dimakan adalah beras, jagung, sagu, dan
kadang-kadang juga singkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan atau
senyawa yang terkandung didalamnya sebagian besar adalah karbohidrat.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang.
 Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar
tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian.
 Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan
tanaman.
 Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan
sementara dari produk fotosintesis.
 Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi
kentang.
 Salah satu cara yang dapat membantu penyediaan gula di Indonesia adalah membuat
sirup glukosa (gula cair) dari pati. Sirup glukosa adalah nama dagang dari produk hasil
hidrolisa pati. Produksi sirup glukosa ini diharapkan dapat menunjang kebutuhan gula
di Indonesia pada saat ini dan masa mendatang atau setidaknya dapt berguna pada
keadaan tertentu. Sirup glukosa juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam
proses pengolahan bahan makanan, misalnya dalam pembuatan kue, es krim, permen
dan lain-lain. Disamping mencari alternatif bahan substitusi gula.
Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat. Hasil dari
metabolism primer turunan dari karbohidrat berupa senyawa-senyawa polisakarida yaitu amilum.
Pati atau amilum merupakan simpanan energi didalam sel-sel tumbuhan, berbentuk butiran-butiran
kecil mikroskopik, pati banyak terkandung dalam beras, gandum, jagungg, biji-bijian seperti kacang
merah atau kacang hijau dan banyak juga terkandung dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti
singkong, kentang atau ubi.
Sifat-Sifat Amilum :
 Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan Amilopektin menyebabkan sifat lengket. Pati
digunakan sebagai bahan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam
industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri
kosmetika.
Kegunaan Amilum
 Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan
sebagainya.
 Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada
industri kosmetika
 Diatas disebutkan bahwa amilum sering dicampuradukan dengan kanji. Kanji juga digunakan sebagai
bahan perekat atau lem.
AMILUM

Amilum atau pati adalah berupa serbuk - serbuk yang


memiliki ukuran bervariasi. Dalam mengidentifikasi
amilum, karakter yang dapat diamati antara lain
adalah ukurannya, bentuk dan strukturnya, juga posisi
hilum dan striasi yang terdapat pada butiran amilum
tersebut (Shah & Seth 2010).
Simplisia yang sering digunakan dalam praktikum identifikasi amilum
adalah Maydis Amylum/Amylum Maydis dari tanaman jagung
(Zeamays) (Farkas et al. 2014). Selain itu, bentuk butir amilum yang
mudah untuk diidentifikasi adalah Amylum Manihot atau pati
singkong, Amylum Oryzae atau pati beras, Amylum Solani atau pati
kentang, dan Amylum Tritici atau pati gandum.
TIPE-TIPE AMILUM

1. Berdasarkan Letak Hilus, butir amilum dapat dibedakan


menjadi dua, yaitu :
a. Amilum yang konsentris (hilus terletak di tengah)

b. Eksentris (hilus terletak ditepi)


2.Berdasarkan Jumlah hilus dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu :
a. Monoadelph (hilus hanya satu)
b. Diadelph atau setengah majemuk (hilus berjumlah
dua yang masing-masing dikelilingi oleh lamella)
c. Poliadelph atau majemuk (hilus berjumlah banyak
dan tiap hilus dikelilingi oleh lamella ).

(Purnobasuki, 2011)
Prosedur Kerja

1) Ambil serbuk amilum/pati, amati makroskopis dan organoleptisnya. Untuk


makroskopis, amati dan catat warna dan teksturnya, bagaimana butirannya. Untuk
organoleptis, dekati butiran amilum ke hidung Anda dan perhatikan apakah ada
aroma dari butiran amilum tersebut. Lalu, ambil sedikit butir amilum dengan ujung
jari dan letakkan di ujung lidah Anda. Perhatikan bagaimana rasa dari butir amilum
tersebut. Catat hasilnya pada halaman lembar hasil pengamatan.
2) Untuk pengamatan mikroskopis, terlebih dahulu buatlah preparat/sediaan dengan
mengambil sedikit serbuk amilum (gunakan jarum pentul) dan letakkan di kaca
objek. Teteskan air secukupnya dengan menggunakan pipet tetes, dan tutup dengan
kaca penutup. Amati di bawah mikroskop mulai dari perbesaran yang paling kecil
sampai besar. Perhatikan bentuk amilum, ada/tidaknya hilus dan striasi/lamela, catat
pada lembar pengamatan.
3) Jika Anda sulit menemukan fragmen spesifik dari amilum sampel, maka gunakan
reagen Smith, teteskan pada preparat kemudian amati.
Bagaimana jika dilihat dibawah
mikroskop ?
• Nama simplisia : Amylum manihot

Lamela tidak jelas, kecuali perbesaran kuat

Hilus tunggal konsentris


Berupa titik/terbelah
• Nama simplisia : Amylum Maydis

Hilum/hilus tunggal konsentris, terbelah


Tidak berlamela
• Nama simplisia : Amylum solani

Lamela

Hilus tunggal eksentris


10 x 40

10 x 10
Nama simplisia : Amylum
Oryzae
Nama simplisia : Amylum
Tritici

Anda mungkin juga menyukai