IDENTIFIKASINYA Latar Belakang Di Indonesia, bahan makanan pokok yang biasa dimakan adalah beras, jagung, sagu, dan kadang-kadang juga singkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan atau senyawa yang terkandung didalamnya sebagian besar adalah karbohidrat. Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang. Salah satu cara yang dapat membantu penyediaan gula di Indonesia adalah membuat sirup glukosa (gula cair) dari pati. Sirup glukosa adalah nama dagang dari produk hasil hidrolisa pati. Produksi sirup glukosa ini diharapkan dapat menunjang kebutuhan gula di Indonesia pada saat ini dan masa mendatang atau setidaknya dapt berguna pada keadaan tertentu. Sirup glukosa juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam proses pengolahan bahan makanan, misalnya dalam pembuatan kue, es krim, permen dan lain-lain. Disamping mencari alternatif bahan substitusi gula. Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat. Hasil dari metabolism primer turunan dari karbohidrat berupa senyawa-senyawa polisakarida yaitu amilum. Pati atau amilum merupakan simpanan energi didalam sel-sel tumbuhan, berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik, pati banyak terkandung dalam beras, gandum, jagungg, biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau dan banyak juga terkandung dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi. Sifat-Sifat Amilum : Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan Amilopektin menyebabkan sifat lengket. Pati digunakan sebagai bahan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. Kegunaan Amilum Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika Diatas disebutkan bahwa amilum sering dicampuradukan dengan kanji. Kanji juga digunakan sebagai bahan perekat atau lem. AMILUM
Amilum atau pati adalah berupa serbuk - serbuk yang
memiliki ukuran bervariasi. Dalam mengidentifikasi amilum, karakter yang dapat diamati antara lain adalah ukurannya, bentuk dan strukturnya, juga posisi hilum dan striasi yang terdapat pada butiran amilum tersebut (Shah & Seth 2010). Simplisia yang sering digunakan dalam praktikum identifikasi amilum adalah Maydis Amylum/Amylum Maydis dari tanaman jagung (Zeamays) (Farkas et al. 2014). Selain itu, bentuk butir amilum yang mudah untuk diidentifikasi adalah Amylum Manihot atau pati singkong, Amylum Oryzae atau pati beras, Amylum Solani atau pati kentang, dan Amylum Tritici atau pati gandum. TIPE-TIPE AMILUM
1. Berdasarkan Letak Hilus, butir amilum dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu : a. Amilum yang konsentris (hilus terletak di tengah)
b. Eksentris (hilus terletak ditepi)
2.Berdasarkan Jumlah hilus dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : a. Monoadelph (hilus hanya satu) b. Diadelph atau setengah majemuk (hilus berjumlah dua yang masing-masing dikelilingi oleh lamella) c. Poliadelph atau majemuk (hilus berjumlah banyak dan tiap hilus dikelilingi oleh lamella ).
(Purnobasuki, 2011) Prosedur Kerja
1) Ambil serbuk amilum/pati, amati makroskopis dan organoleptisnya. Untuk
makroskopis, amati dan catat warna dan teksturnya, bagaimana butirannya. Untuk organoleptis, dekati butiran amilum ke hidung Anda dan perhatikan apakah ada aroma dari butiran amilum tersebut. Lalu, ambil sedikit butir amilum dengan ujung jari dan letakkan di ujung lidah Anda. Perhatikan bagaimana rasa dari butir amilum tersebut. Catat hasilnya pada halaman lembar hasil pengamatan. 2) Untuk pengamatan mikroskopis, terlebih dahulu buatlah preparat/sediaan dengan mengambil sedikit serbuk amilum (gunakan jarum pentul) dan letakkan di kaca objek. Teteskan air secukupnya dengan menggunakan pipet tetes, dan tutup dengan kaca penutup. Amati di bawah mikroskop mulai dari perbesaran yang paling kecil sampai besar. Perhatikan bentuk amilum, ada/tidaknya hilus dan striasi/lamela, catat pada lembar pengamatan. 3) Jika Anda sulit menemukan fragmen spesifik dari amilum sampel, maka gunakan reagen Smith, teteskan pada preparat kemudian amati. Bagaimana jika dilihat dibawah mikroskop ? • Nama simplisia : Amylum manihot
Lamela tidak jelas, kecuali perbesaran kuat
Hilus tunggal konsentris
Berupa titik/terbelah • Nama simplisia : Amylum Maydis
Hilum/hilus tunggal konsentris, terbelah
Tidak berlamela • Nama simplisia : Amylum solani
Lamela
Hilus tunggal eksentris
10 x 40
10 x 10 Nama simplisia : Amylum Oryzae Nama simplisia : Amylum Tritici