Anda di halaman 1dari 116

PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

JALAN DAN JEMBATAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

INSPEKTORAT JENDERAL
11/17/23 1
A. PEMELIHARAAN JALAN
1. JENIS PEMELIHARAAN JALAN
a. PEMELIHARAN RUTIN
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilakukan
sepanjang tahun dan sifatnya sebagai proteksi terhadap keru
sakan yang lebih parah. Adapun jenis kegiatan pemeliharaan
rutin a.l. adalah pemeliharaan terhadap :
 Lapis permukaan, misalnya: pelaburan aspal, penambalan
lubang/patching, dan lain-lain.
 Bahu jalan, antara lain: pengisian material bahu jalan yang
tergerus dan pemotongan rumput.
 Drainase jalan, seperti pembersihan saluran agar tetap
berfungsi saat musim hujan.

11/17/23 2
b. PEMELIHARAAN BERKALA

Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan


pada waktu-waktu tertentu. Penanganan ini dilakukan pada
kondisi lapis permukaan jalan yang sudah menurun kualitas
berkendaraannya (riding quality) sedangkan dengan upaya
pemeliharaan rutin tidak dapat mengembalikan kondisi jalan
pada kondisi mantap. Oleh karena itu secara berkala dilakukan
pelapisan ulang lapis permukaan agar jalan kembali pada
kondisi mantap.

11/17/23 3
Bencana Alam
c. REHABILITASI Payakumbuh – Bts Riau

 Kegiatan tidak
direncanakan, atau

 dilakukan di luar rencana,


karena timbulnya
kerusakan akibat hal-hal
di luar dugaan, bencana
alam, atau

 tidak dilakukan
pemeliharaan rutin atau
berkala, dengan tujuan
mengembalikan ke
keadaan dapat
berfungsinya jalan.
11/17/23 4
CONTOH JALAN YANG TIDAK DIPELIHARA DNG BAIK
2. Klasifikasi Kondisi Jalan dan Penanganannya :

1. Baik, dengan kerusakan jalan < 11 % terhadap luas


jalan. Jenis penanganan : PEMELIHARAAN RUTIN.
2. Sedang, dengan kerusakan jalan 11 < 16% terhadap luas
jalan. Jenis penanganan : PEMELIHARAAN BERKALA /
PERIODIC MAINTENANCE
3. Rusak Ringan, kerusakan jalan 16 – 23% terhadap luas
jalan. Jenis penanganan : PEMELIHARAAN BERKALA /
PERIODIC MAINTENANCE
4. Rusak Berat, dengan kerusakan jalan > 23% terhadap
luas jalan. Jenis penanganan : PEMBANGUNAN

11/17/23 6
FORM S1
SURVAI PENJAJAGAN KONDISI JALAN

KABUPATEN DISURVAI OLEH : FAKTOR


PENYESUAI

CONTOH Form Survey TANGGAL


NO. RUAS
TIPE KENDARAAN : ODOMETER

Kondisi Jalan NAMA RUAS


PANGKAL RUAS UJUNG RUAS
KM. ODOM

KM. YSD
TITIK PENGENAL UJUNG RUAS (YANG SUDAH
HAL DARI DISESUAIKAN)

PERMUKAAN Dra Lbng Lgok Retak Alur Bahu Kmrg


KM JALAN IKHTISAR SITUASI JALAN ina- B C D E L K
ANGKA KM ODOM PENILAIAN
YSD Ti- Kon. Lbar Odometer se Lbng Lmbk Erosi Alur Glbg Kmrg
pe A (m) M F G H I J K

KERUSAKAN PERMUKAAN : % LUAS .9

TIPE 1 2 3 4 .8

KERUSAKAN BAIK SDNG RUSAK RS.BRT .7

.6
BERASPAL
.5

B Lubang-lubang 0-1 1-5 5 - 15 > 15 .4

C Legokan 0-5 5 - 10 10 - 50 > 50 .3

D Retak-retak 0-3 3 - 12 12 - 25 > 25 .2

E Alur bekas roda 0-3 3-5 5 - 25 > 25 .1

.0

.9

TDK BERASPAL .8

.7

F Lubang-lubang 0-3 3 - 10 10 - 25 > 25 .6

G Titik2 lembek 0-3 3 - 10 10 - 25 > 25 .5

.4

H Erosi permukaan 0-3 3 - 10 10 - 25 > 25 .3

I Alur bekas roda 0-5 5 - 15 15 - 50 > 50 .2

J Bergelombang 0-3 3 - 10 10 - 50 > 50 .1

.0
AWAL TIPE PERMUKAAN
ODOM A: Aspal B: Batu KERUSAKAN PERMUKAAN : % LUAS
KONDISI PERMUKAAN
B: Beton ... / …. TIPE 1 2 3 4
K: Kerikil T: Tanah KERUSAKAN BAIK SDNG RUSAK RS.BRT
B: Baik S: Sedang R: Rusak RB: Rusak Berat TITIK PENGENAL PANGKAL RUAS BERASPAL
B Lubang-lubang 0-1 1-5 5 - 15 > 15
C Legokan 0-5 5 - 10 10 - 50 > 50
D Retak-retak 0-3 3 - 12 12 - 25 > 25
E Alur bekas roda 0-3 3-5 5 - 25 > 25

TDK BERASPAL

F Lubang-lubang 0-3 3 - 10 10 - 25 > 25


G Titik2 lembek 0-3 3 - 10 10 - 25 > 25
H Erosi permukaan 0-3 3 - 10 10 - 25 > 25
I Alur bekas roda 0-5 5 - 15 15 - 50 > 50
J Bergelombang 0-3 3 - 10 10 - 50 > 50
CONTOH PERHITUNGAN FORM S1-A
PENENTUAN PROGRAM/KEGIATAN PENANGANAN SUATU RUAS JALAN

Propinsi :
CONTOH Form Penentuan Kanbupaten
No Ruas
:
: 01.001
Program Nama Ruas : Kota 1 - Kota Kec.2
Awal Km Ruas : 21.000
Akhir Km Ruas : 22.000
Nilai Kerusakan Program Penanganan
No No Segmen Keterangan
Terpanjang : 1 2
(%)
3
PR
4
PM
5
PK
6 7
1 1 24 24 PK
PM dengan 2
3
2
3
5
23
5
23
PR
PM
Jumlah segmen = 13 4
5
4
5
22
16
22
16
PM
PM

panjang1300 m 6
7
6
7
24
24
24
24
PK
PK
8 8 15 15 PM
Jumlah nilai=230% 9
10
9
10
12
24
12
24
PM
PK

Nilai kerusakan/segmen : 11
12
11
12
22
23
22
23
PM
PM
13 13 23 23 PM
Rata2 = 230/1300 = 17.69% 14
15
14
15
23
24
23
24
PM
PK
16 16 7 7 PR
17 17 12 12 PM

Jadi ditetapkan ditangani dg 18


19
18
19
14
11
14
11
PM
PM
20 20 14 14 PM
Program PM Jumlah Nilai Kerusakan (%)
Jumlah Segmen yang ditangani
12,00
2
230,00
13
120,00
5
Panjang segmen tiap penanganan (m) 200 1.300 500
Rata-rata Nilai Kerusakan per segmen (%) 6,00 17,69 24,00

Program/Kegiatan : PM
Target Efektif : 17.69% dari jumlah panjang segmen yang ditangani
17.69% x 1300 m
230,00 m

Catatan:
Kolom, 1 : nomor urut
2 : Diisi odometer sesuai dengan hasil survey per 100 meter dari Tabel S1
3 : Diisi Nilai Kerusakan (%) dari kolom Penilaian Tabel S1
4 : Diisi Nilai Kerusakan dari kolom 3 apabila Nilai Prosentase < 11%
5 : Diisi Nilai Kerusakan dari kolom 3 apabila Nilai Prosentase 11-23%
6 : Diisi Nilai Kerusakan dari kolom 3 apabila Nilai Prosentase >23 %
Baris : - "Jumlah Nilai Kerusakan" adalah total Jumlah Nilai Kerusakan pada kolom program penanganan
(kolom 4, 5, dan 6)
- "Jumlah Segmen yang ditangani" adalah jumlah segmen pada kolom program penanganan
(kolom 4, 5, dan 6)
- "Panjang segmen tiap penanganan" adalah jumlah segmen dikali panjang segmen yang ditangani
kolom program penanganan (kolom 4, 5, dan 6)
- "Rata-rata Nilai Kerusakan per segmen" adalah Jumlah Nilai Kerusakan dibagi Jumlah Segmen
masing-masing program penanganan, contoh (pada kolom 5) : 230/13 = 17.69%
3. Manajemen Pemeliharaan Jalan
a. Pemeliharaan Rutin
 Umumnya dilakukan secara Swakelola
 Rencana Kerja dan Rencana Penggunaan Biaya
untuk satu tahun disiapkan oleh pemimpin kegiatan
Satuan Kerja.
 Pelaksanaan dilakukan oleh unit kerja (tenaga dan
peralatan) dibawah pengelolaan dan pengawasan
personil Satuan Kerja.
 Bahan/material disiapkan Satker dengan membeli
dari pemasok

11/17/23 9
 Pengawasan teknis dilakukan sendiri berdasarkan
Manual Pemeliharaan Jalan yang diterbitkan oleh
Bina Marga
 Pemimpin kegiatan harus berupaya mengoptimal
kan penggunaan peralatan, bahan/material dan
tenaga kerja sehingga diperoleh mutu pekerjaan
sesuai dengan standard.
 Pemimpin kegiatan mengirimkan Laporan Peralatan
Unit Pemeliharaan Rutin setiap triwulan ke Atasan
Langsungnya.
 Laporan kegiatan dan photo dokumentasi kegiatan
pelaksanaan harus dibuat sebagai back up pembaya
ran dan materi pemeriksaan diauditor

11/17/23 10
Manajemen Pemeliharaan Rutin
 Rencana Kerja & Rencana Penggunaan Biaya utk
1 tahun
 Menyiapkan SPP-LS utk gaji/upah
 Menyiapkan SPP-UP utk pembelian
bahan/material nilai < Rp. 5.000.000,-
 Menyiapkan SPK > Rp. 5.000.000,-,
pembayarannya dilakukan dengan SPP-LS
 Pengawasan teknis; Manual Pemeliharaan Jalan
Bina Marga
 Mengoptimalkan penggunaan peralatan, bahan,
dan tenaga kerja; mutu pekerjaan sesuai
standard
 Laporan peralatan UPR ke Ditjen Bina Marga
(triwulan)
 Laporan kegiatan & foto-foto pelaksanaan
b. Pemeliharaan Berkala
 Perencanaan dilakukan oleh Satuan Kerja Perencanaan
dan Pengawasan Jalan dan Jembatan dengan penyedia
jasa konsultan perencana. Produk kegiatan tersebut
adalah desain dan diwujudkan dalam bentuk dokumen
kontrak.
 Berdasarkan dokumen – dokumen tersebut diatas Satuan
Kerja menyiapkan Owner’s Estimate ( Harga Perkiraan
Sendiri/HPS ) untuk pelaksanaan pelelangan.
 Pekerjaan Pemeliharaan Berkala dilaksanakan oleh
kontraktor yang telah ditetapkan dengan ikatan kontrak.
 Pengawasan Teknis dilaksanakan oleh unsur direksi yang
terdiri atas konsultan pengawas dan pelaksana pengawas
an dari Satuan Kerja.
11/17/23 12
4. JENIS – JENIS KERUSAKAN JALAN
Perkerasan Lentur (flexible pavement)
 Kegemukan aspal (bleeding)
 Retak garis (line cracks)
 Retak rambut (hair cracks) dan retak kulit
buaya (alligator cracks)
 Alur (ruts) tanpa retak
 Alur (ruts) dengan retak
 Kerusakan tepi (edge break)
 Lubang-lubang (pot holes)
 Keriting (corrragated)
 Jembul (shoving)
 Penurunan/amblas (dipression)
 Terkupas (stripping)
11/17/23 13
5. JENIS PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
JALAN
Pemeliharaan Rutin
 Patching (Penambalan lubang).
 Laburan Aspal ( Buras ).
 Sealing.
 Pemeliharaan Rutin pada Permukaan Jalan Kerikil.
 Pemeliharaan Rutin Pada Bahu Jalan.
 Pemeliharaan Rutin pada Drainase.
 Pemeliharaan Rutin pada Joint Perkerasan Kaku.
 Pemeliharaan Rutin pada Jembatan.
 Pemeliharaan Rutin Pengaman dan Pelengkap
Jalan.

11/17/23 14
P1 - Penaburan pasir (sanding)
P2 - Pelaburan aspal
(Buras)
P3 - Melapis retakan
(crack sealing)
P4 - Mengisi retakan
(crack filling)
P5-Penambalan lubang

(patching)
P6 - Perataan
BEBERAPA CONTOH CARA
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

 PENGATURAN LALU-LINTAS
 PEMBERSIHAN SALURAN & BAHU
 PENYUMBATAN RETAK LEBAR
(CRACK SEALING)
 PENAMBALAN PERMUKAAN
(SKIN PATCHING)
 PENAMBALAN STRUKTURAL
 REHABILITASI
OPERASI PEMELIHARAAN
 PENGATURAN LALU-LINTAS
OPERASI PEMELIHARAAN
 PENGATURAN LALU-LINTAS
PEMELIHARAAN DRAINASE & BAHU
 PERALATAN

MAL PROFIL
PEMBERSIHAN SALURAN & BAHU

 PEMASANGAN BATAS & PENGUPASAN


PEMBERSIHAN SALURAN & BAHU

 PEMASANGAN PENGENDALI ARUS


PEMELIHARAAN DRAINASE & BAHU
 KONDISI SEBELUM  KONDISI SETELAH
DIBERSIHKAN DIBERSIHKAN
PENYUMBATAN RETAK
(CRACK SEALING)

 RETAK LEBAR
PENYUMBATAN RETAK
(CRACK SEALING)
1. PENYIAPAN BAHAN

ATAU

ASPAL PASIR BUBUR ASPAL


EMULSI/ BERSIH (SLURRY)
CAIR
PENYUMBATAN RETAK
(CRACK SEALING)
2. PEMBERSIHAN RETAK
PENYUMBATAN RETAK
(CRACK SEALING)
3. PENUANGAN & PERATAAN ASPAL
PENYUMBATAN RETAK
(CRACK SEALING)
4. PENABURAN PASIR
PENYUMBATAN RETAK
(CRACK SEALING)
 RETAK YANG SUDAH DISUMBAT
PENAMBALAN PERMUKAAN
(SKIN PATCHING)

 PELEPASAN BUTIR  RETAK HALUS

KERUSAKAN SETEMPAT (SPOT)


PENAMBALAN PERMUKAAN
(SKIN PATCHING)
1. PENYIAPAN BAHAN

ATAU

ASPAL PASIR BETON ASPAL


EMULSI/ BERSIH CAMP. DINGIN
CAIR
PENAMBALAN PERMUKAAN
(SKIN PATCHING)
2. PEMBERIAN TANDA
PENAMBALAN PERMUKAAN
(SKIN PATCHING)
3. PEMBERSIHAN PERMUKAAN
PENAMBALAN PERMUKAAN
(SKIN PATCHING)
4. PENYEMPROTAN LAPIS PEREKAT
(TACK COAT)
PENAMBALAN PERMUKAAN
(SKIN PATCHING)
5. PENABURAN PASIR ATAU BETON ASPAL
CAMP. DINGIN
PENAMBALAN PERMUKAAN
(SKIN PATCHING)
6. PEMADATAN PASIR ATAU BETON ASPAL
CAMPURAN DINGIN

ATAU ATAU

MESIN BABY ROLLER TRUK PEMBAWA


PEMADAT RODA BAHAN/ALAT
KARET (HANYA UTK
PEMAD. PASIR)
PENAMBALAN PERMUKAAN
(SKIN PATCHING)
7. PENYAPUAN PASIR LEPAS
PENAMBALAN PERMUKAAN
(SKIN PATCHING)
 PERMUKAAN YG SUDAH DITAMBAL
PENAMBALAN STRUKTURAL
LUBANG
RETAK K.BUAYA

DEFORMASI

KERUSAKAN SETEMPAT (SPOT)


PENAMBALAN STRUKTURAL

1. PENYIAPAN BAHAN

AGREGAT
ATAU

BETON ASPAL BETON ASPAL


ASPAL CAMP. PANAS CAMP. DINGIN
EMULSI/ ASP.
CAIR
PENAMBALAN STRUKTURAL
2. PEMBERIAN TANDA &
PENGERINGAN, JIKA PERLU
PENAMBALAN STRUKTURAL
3. PEMOTONGAN LAPIS PERMUKAAN
PENAMBALAN STRUKTURAL
4. PEMOTONGAN LAPIS PONDASI &
PENGHANCURAN LAPIS PERMUKAAN
PENAMBALAN STRUKTURAL
5. PENGGALIAN/PEMBUANGAN BAHAN
PENAMBALAN STRUKTURAL
6. PEMBENTUKAN/PERAPIHAN LUBANG
PENAMBALAN STRUKTURAL
7. PENGURUGAN LAPIS PONDASI (LAPIS DEMI
LAPIS, MAX. 10 cm)

LAPIS DEMI
LAPIS!!
PENAMBALAN STRUKTURAL

8. PEMADATAN LAPIS PONDASI


PENAMBALAN STRUKTURAL
9. PEMBERSIHAN PERMUKAAN DARI BUTIR
LEPAS DAN DEBU
PENAMBALAN STRUKTURAL
10. PENYEMPROTAN LAPIS RESAP PEREKAT (PRIME
COAT) & LAPIS PEREKAT (TACK COAT)
PENAMBALAN STRUKTURAL
11. PENGHAMPARAN CAMPURAN
PENAMBALAN STRUKTURAL
12. PERATAAN CAMPURAN &
13. PENGECEKAN KERATAAN
PENAMBALAN STRUKTURAL
14. PEMADATAN &
15. PENGECEKAN KERATAAN
PENAMBALAN STRUKTURAL
 KONDISI SETELAH PENAMBALAN
PERBAIKAN SALURAN
DIPERKERAS
 Tentukan bagian saluran yang akan diperbaiki
 Bagian yang rusak dari saluran diambil
/dibongkar dalam bentuk persegi dan
dibersihkan
 Apabila diperlukan ganti besi tulangannya
 Pada bagian konstruksi yang pecah diisi adukan
mortar dengan campuran semen dan pasir 1 : 4
dan ratakan adukan sehingga diperoleh
permukaan yang rata
PERBAIKAN SALURAN
TIDAK DIPERKERAS
 Bersihkan sampah yang menyebabkan
aliran air terhalang dengan galah
 Untuk memotong pohon-pohon yang lebih
besar digunakan Chain Saw
 Buat kemiringan saluran lebih rendah dari
sebelumnya sehingga air dapat mengalir
dengan lancar tanpa menggerus
PERBAIKAN TALUD
 Bersihkan semua kotoran dan puing-puing yang
berada di lokasi yang akan dibersihkan
 Pohon-pohon dan ranting yang menggangu
pemakai jalan harus dibersihkan
 Potong tumbuhan perdu, rumput dan lain-lainya
agar kelihatan rapih
 Bagian-bagian yang rusak diperbaiki dengan
mengganti pasangan batu sesuai dengan
kemiringan lereng
PERBAIKAN
GORONG-GORONG
 Bersihkan sampah yang menyebabkan
saluran/gorong-gorong tersumbat
 Buat kolam penampung pada bagian inlet dan
konstruksi penyaring dari besi agar sampah tidak
bisa masuk dalam gorong-gorong
 Pada bagian konstruksi yang retak diisi adukan
mortar dengan campuran semen dan pasir 1 : 4
dan ratakan adukan sehingga diperoleh
permukaan yang rata
 Apabila diperlukan buat gorong-gorong baru
yang lebih besar
PEMBERSIHAN SELOKAN

 Buang semua tanah, bahan-bahan dan


benda-benda dari selokan yang
mempengaruhi aliran air
 Periksa bahwa air mengalir dan tidak
tergenang
 Bersihkan tempat pekerjaan dengan rapi
6. SUMBER DAYA dan ORGANISASI
a. Pemeliharaan Rutin.
Sumber daya pada pelaksanaan pemeliharaan rutin:
1. Sumber Daya Manusia.
 Kepala Satuan Kerja Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

 Pemimpin Kegiatan,

 Pengawas Lapangan,

 Staf lapangan, dan Pekerja Harian

2. Peralatan.
 Untuk pemeliharaan rutin secara swakelola digunakan peralatan
dari unit pemeliharaan rutin (UPR).

3. Bahan.
 Penggunaan bahan harus direncanakan secara teliti baik dari
kuantitas maupun kualitasnya.

11/17/23 63
b. Pemeliharaan Berkala.

Pada umumnya pekerjaan Pemeliharaan Berkala


dilaksanakan secara kontrak dan sumber daya yang perlu
diperhatikan adalah kualifikasi dan kemampuan kontraktor
yang harus sesuai dengan persyaratan teknis yang
diperlukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
 Pengalaman perusahaan
 Kemampuan modal perusahaan
 Kemampuan peralatan
 Kualifikasi tenaga dari kontraktor, terutama tenaga
teknis yang mampu untuk melaksanakan pekerjaan
dilapangan.
 Managemen perusahaan yang sehat.

11/17/23 64
7. PERALATAN DAN BAHAN JALAN
a. Peralatan Pemeliharaan Jalan.
 Vibrating Rammer,  Jack Hammer.
 Vibrating Plate Compactor,  Chain Saw
 Baby Roller (Vibrating).  Air Compressor
 Site Mixer.  Pick Up.
 Asphalt Sprayer .  Flat Bed Truck.
 AMP (Asphalt Mixing Plant).  Motor Grader.
 Grass Cutter.  Wheel Loader.
 Dump Truck.  Excavator.
b. Bahan Pemeliharaan Jalan.
 Aspal  Aggregat  Batu Kali
 Semen  Pasir
11/17/23 65
Jenis-jenis Peralatan
Jenis-jenis
Peralatan
B. PEMELIHARAAN JEMBATAN

Pada umumnya pelaksanaan pemeliharaan


jembatan dilakukan pada:

1. Kerusakan yang terjadi pada bahan jembatan,


meliputi kerusakan pada bahan bata, beton,
baja dan kayu
2. Kerusakan yang terjadi pada elemen jembatan

11/17/23 68
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Dalam Pelaksanaan Pemeliharaan Jembatan:
BANGUNAN ATAS :
 Expantion Joint
 Lantai Jembatan
 Gelagar Jembatan
 Perletakan / Landasan
 Sandaran

BANGUNAN BAWAH :
 Bangunan Pelengkap
 Tembok Sayap
 Gerusan pada Pondasi

11/17/23 69
EXPANTION JOINT
(Penghubung Lantai Jembatan dengan Abutmen)

KERUSAKAN YANG SERING TERJADI


 Jenis Expantion Joint yang menggunakan
Baja Siku, Pelat Baja terlepas dari beton
 Karet Pengisi terlepas
 Jenis Expantion Joint yang menggunakan
tipe Thormajoint melendut

11/17/23 70
LANTAI JEMBATAN
 Retak pada lantai Jembatan bentang pendek.
Jenis Perbaikannya :
- Bagian yang retak dibongkar
- Tulangan diperbaiki/ditambah
- Dicor beton mutu K-250
 Retak pada lantai Jembatan bentang panjang (Rangka)
dan tidak ada jalan darurat.
Jenis Perbaikannya :
- Dengan cara Grouting/Injection beton

11/17/23 71
GELAGAR JEMBATAN
Gelagar Beton
 Kerusakan biasanya terjadi pada selimut beton bagian bawah karena
tulangannya berkarat dan mengembang yang menyebabkan selimut
terkelupas
Cara Perbaikannya :
Bagian yang terkelupas dibongkar kemudian tulangan dibersihkan bila
perlu diganti dengan diameter yang sama, kemudian ditambal dengan
menggunakan Epoxy

Gelagar Baja
 Kerusakan terjadi karena karat yang disebabkan kotoran-kotoran yang
menempel pada gelagar
Cara Perbaikannya :
Bagian yang berkarat dibersihkan dengan sikat baja bila perlu dengan
sand-blasting, setelah bersih dicat dengan menggunakan cat anti karat
Bila gelagar karatnya sampai berlubang perlu dilakukan pengelasan dan
perkuatan, setelah itu dicat

11/17/23 72
Pekerjaan Bangunan Pelengkap
Seluruh bagian konstruksi yang bersifat struktur atau non
Struktur.

Jenis konstruksi :
 Tembok penahan tanah
 Turap
 Pelantaian
 Krib
 Check dam
 Fender
 Pagar pengaman, dll

11/17/23 73
Pekerjaan Jalan Pendekat Jembatan (Oprit)

Kerusakan yang sering terjadi pada oprit


antara lain :
- Penurunan pada plat kejut , karena pemadatan
tanah dibawah plat kejut tidak sempurna
- Pemadatan yang kurang sempurna pada badan
jalan
- Kerusakan pada tembok penahan tanah

11/17/23 74
Kerusakan yang umumnya terjadi
 Oprit jembatan/jalan pendekat jembatan

11/17/23 75
Penanganan Gerusan (Scouring)

TIPE KONDISI PENGGUNAAN


Turap Air sungai yang dalam dan/atau tanah lunak.
Gunakan sebagai pengamanan pondasi bangunan
bawah

Bronjong Air sungai yang dangkal dan pondasi yang kuat

Dinding Air sungai yang dangkal dan pondasi yang kuat


dimana aliran air dapat dipindahkan selama
beton pelaksanaan.

Krib Air sungai yang dalam dan/atau tanah lunak.


Gunakan sebagai pengamanan pondasi bangunan
bawah

11/17/23 76
Untuk terjadinya degradasi yang tidak terlalu
Bottom Controller dalam dan dibuat melintang penuh selebar
sungai. Dapat dibuat dari beton, bronjong,
(Pengamanan
pemagaran ganda dengan pengisian batu
dasar sungai)
diantaranya, turap dan lain-lain.
Pembuatan Aliran sungai yang dangkal dimana aliran
perkerasan alur sungai dapat dipindahkan selama pelaksanaan.
Biasanya hanya digunakan pada jembatan
pembersih dengan bentang kecil.
Tetrahedrons Jika terjadi lubang akibat scouring dan
gunanya untuk menghindari erosi yang terjadi.

Rip-rap/ Untuk melindungi pondasi disekeliling abutmen


pasangan batu atau pilar
besar

11/17/23 77
SUMBER DAYA
Pekerja Tidak Mengikat
Pekerja Lepas
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan petunjuk dan
instruksi dari Kepala pekerja tidak mengikat (mandor)
Kepala Pekerja Tidak Mengikat
(Mandor)
 Kepala pekerja tidak mengikat (mandor)
 Mengawasi mutu pekerjaan yang
dilakukan oleh pekerja lepas
 Melaporkan kepada petugas satuan kerja
mengenai kebutuhan bahan dan
peralatan
 Setiap minggu melaporkan hasil
pekerjaan yang dicapai dan menyiapkan
tagiahan pembayaran upah pekerja lepas
Petugas Lapangan Satuan Kerja
 PNS atau Pegawai Harian Satker
 Operater; mengoperasikan peralatan
 Mekanik; pemeliharaan dan
perbaikan peralatan
 Petugas Logistik; menyiapkan
kebutuhan bahan/material dan suku
cadang peralatan
 Petugas Teknis; pengamatan mutu
pelaksanaan, menyiapkan rencana
kerja, mencatat produktivitas
pekerjaan
Pengawas Lapangan
 PNS pada Satker Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
 Mengawasi seluruh kegiatan pemeliharaan rutin
dan pemeliharaan berkala jalan dan jembatan
 Mengendalikan mutu pelaksanaan dan kualitas
hasil akhir
 Memeriksa/mencatat pelaksanaan dan
memerintahkan kepada para pelaksana untuk
melakukan perbaikan
 Pada pemeliharaan berkala, memeriksa draft MC
dan memeriksa back-up pembayaran
Pengawas Lapangan
 Mengendalikan jadual pelaksanaan
 Melakukan koordinasi dengan
kontraktor dan konsultan supervisi
 Memantau volume pekerjaan dalam
kontrak (berkala)
 Menyiapkan pekerjaan
tambah/kurang
 Membuat laporan dan bertanggung
jawab kepada pemimpin kegiatan
Pemimpin Kegiatan
 PNS pada satker pemeliharaan Jalan dan
jembatan
 Pada pemeliharaan berkala bertindak sebagai
pembuat komitmen dengan kontraktor
 Bertanggung jawab atas penggunaan
anggaran dan penggunaan barang serta mutu
pekerjaan dan manfaat dari hasil pekerjaan
pemeliharaan berkala maupun pemeliharaan
rutin
 Mempunyai atasan langsung kasatker dan
dalam melakukan pembayaran harus
diinventarisasi oleh petugas verifikasi satker,
dan disetujui kasatker, pembayaran oleh
bendaharawan
Kepala Satuan Kerja / PPK
Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
 PNS yang diangkat dengan SK Menteri PU
 Bertanggung jawab secara formal dan material
atas pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan
dan jembatan di Provinsi yang bersangkutan
kepada pengguna anggaran (Menteri PU)
 Setiap tahun diaudit internal maupun external
auditor
 Bertanggung jawab atas perbaikan seluruh
kerusakan jalan yang ada dibawah wewenangnya
sesuai dengan RKA-KL dan DIPA
 Berkoordinasi dengan Pemimpin Kegiatan
Staf Sub Dinas Bina Marga dan
Unsur-unsur terkait
 Melakukan
perencanaan/pemrograma
n pemeliharaan jalan pada
Provinsi yang
bersangkutan
 Menghitung anggaran
keperluan kegiatan
 Melakukan pemantauan
kelancaran pemeliharaan
jalan
 Memantau kerusakan
jalan akibat bencana alam
dan merencanakan
penanganan daruratnya
 Untuk pemadatan
Vibrating lapisan tanah
dasar, lapisan
Rammer pondasi bawah dan
lapisan pondasi
atas (hanya lokasi
setempat)
 Tidak boleh
dipergunakan
untuk pemadatan
campuran aspal
dingin atau
campuran aspal
panas
Vibrating Plate Compactor
 Untuk pemadatan
lapisan campuran
beraspal
 Untuk pemadatan
agregat pada bahu jalan
dengan ketebalan lebih
kecil dari 10 cm (hanya
lokasi setempat)
 Untuk pemadatan ATB
Baby Roller
(Vibrating)
 Untuk pemadatan
Baby Roller campuran aspal dingin
atau campuran aspal
panas terutama pada
lapis permukaan dari
penambalan lubang
atau perataan
 Untuk pemadatan pasir
atau agregat halus
pada laburan aspal
 Untuk pemadatan
agregat pada bahu
jalan
AMP;
Untuk pencampuran panas, terutama untuk pekerjaan pelapisan
ulang pada pemeliharaan berkala
PERALATAN
Air Compressor;
 Untuk membersihkan debu sebelum pekerjaan prime/tack
coat
 Untuk menggerakkan jack-hammer

Jack Hammer;
 Untuk membongkar perkerasan aspal/beton yang rusak
 Untuk membelah batu besar yang longsor kepermukaan
jalan

Pick Up;
 Untuk mengangkut peralatan yang ringan dan pekerja

Flat Bed Truck;


 Untuk mengangkut bahan/material dan peralatan
PERALATAN

Motor Grader;
Untuk melakukan pemeliharaan bahu jalan; meratakan
agregat kelas B dan membentuk kemiringannya
Wheel Loader :
PERALATAN
Untuk memuat
debris tanah /
batuan longsoran
keatas dump truck

Untuk memuat
material dari
quarry keatas
dump truck

Untuk
membersihkan
area longsoran
akibat bencana
alam
PERALATAN
Excavator :

Untuk melakukan penggalian


tebing yang longsor akibat
bencana alam

Untuk melakukan penggalian


pekerjaan tanah
Pekerjaan perbaikan talud atau
Material : lereng badan jalan
Batu Belah / Bronjong untuk tepi sungai atau
Kali pantai laut

Dinding penahan
Dimensi berkisar antara 15 sampai
20 cm

Pengerjaan pasangan batu


dengan/atau tanpa mortar/spesi
sesuai kebutuhan
Agregat Kasar/
Halus
dan
Bahan Pengisi/
Mineral Filler
Agregat Kasar

Batu pecah/kerikil
Dimensi butiran tertahan pada saringan 2,36 mm > 65%

Material harus keras/tidak mudah pecah

Bersih atau bebas debu, kotoran maupun zat lainnya


Terdiri dari pasir kasar

Dimensi butiran lolos saringan 2,36 mm


Agregat (95%)

Halus Keras/tidak mudah pecah


Bersih dan bebas debu, kotoran maupun
zat lainnya yang merusak kemampuannya

Dimensi butiran maximum 20 mm dan 3 – 5


% lolos saringan 0,075 mm

11/17/23 97
Bahan Pengisi/
Mineral Filler

Bahan pengisi/mineral filler :

Dari debu batu pecah hasil mesin


pemecah batu (stone crusher)

Bahan pengisi dalam keadaan kering


tidak berupa bongkahan
Aspal  Bahan pengikat
Perkerasan Lentur
(Flexible Pavement)
 Aspal emulsi, aspal
cair, aspal buton
 Kekentalan
 Kerataan
 Kemudahan
Pengerjaan
(Workability)
Semen
(Portland Cement/Pc)
 Umumnya untuk pekerjaan
struktur
 Bahan pengikat perkerasan kaku
 Bahan mortar/spesi pada
pekerjaan pasangan batu
 Bahan campuran material base
dan subbase
HAL-HAL YANG PERLU  Kendala tenaga
DIPERHATIKAN kerja/personil
DALAM yang ada
PELAKSANAAN  Peralatan dan
perlengkapan yang
PEMELIHARAAN digunakan
JALAN  Mutu dan jumlah
bahan/material
yang harus
disiapkan
 Metode/cara
pelaksanaan yang
dipakai dalam
setiap kegiatan
Evaluasi Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

 Kualitas sumber daya manusia


merupakan kunci keberhasilan
pelaksanaan pemeliharaan rutin
 Sifat pekerjaan pemeliharaan rutin
sederhana dan relatif mudah dilaksanakan
 Bahan/material yang dibutuhkan jumlah
nya relatif kecil
 Metode pelaksanaan tidak rumit
 Biaya yang disediakan rendah
Contoh Kondisi Jalan
dan
Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan
Kondisi Jalan
Pelaksana Pemeliharaan Rutin
( UPR )
 Setiap Unit Pemeliharaan Rutin Jalan dan
Jembatan diperlukan sumber daya yang
meliputi beberapa unsur :
a. Tenaga Kerja
b. Peralatan
c. Bahan
Lanjutan

a. Unsur Tenaga Kerja antara lain :


- Kepala UPR/Kepala Sektor
- Pengamat
- Juru jalan/Mandor
- Operator dan mekanik
- pengemudi
- Pekerja
Lanjutan

b. Unsur peralatan antara lain :


- Pick up, Dump Truck 3-5 Ton,
- Flat Bed Truck yang dilengkapi dg
crane, Hand Guide Vibrator Roller,
- Plate Tamper, Vibrator rammer
- Aspal Sprayer, Aspal Ketle
Lanjutan

Selain peralatan tersebut di atas masih


diperlukan lagi antara lain :
- Grass Cutter,
- Chain Saw,
- Pan Mixer,
- Road Marker
Lanjutan

c. Unsur Bahan antara lain :


- Aspal
- Semen
- Agregat
- Pasir
- Aspaltic/Rubber Joint dll
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai