Anda di halaman 1dari 18

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat Larutan yang


HanyaTergantung Pada
Banyaknya Partikel Zat
Terlarut Dan Bukan
Pada Jenisnya
4 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

 Tekanan Osmotik
 Penurunan Tekanan Uap
 Kenaikan Titik Didih
 Penurunan Titik Beku
TEKANAN OSMOTIK (OSMOSIS)
OSMOSIS : Peristiwa berpindahnya Molekul-molekul
pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat
melalui selaput (membran/penyekat) semipermiabel

A. Teori Osmosis
 TEORI TEKANAN UAP
Larutan encer tekanan uap > larutan lebih pekat
 TEORI KINETIKA MOLEKUL
Setiap molekul suatu larutan maupun gas, di atas
suhu absolut O 0C selalu dalam keadaan bergerak.
Pada larutan yg sangat encer, energi potensial
dianggap paling besar, sedangkan larutan pekat
memiliki potensial airnya rendah.
b. Peristiwa Osmosis
 Bila Larutan gula dipisahkan dari air oleh
membran semi permiabel dalam suatu
bejana, maka molekul air akan berdifusi ke
daerah molekul gula. Sebaliknya molekul
gula tidak dapat berdifusi ke molekul air
karena tertahan oleh membran.

∆h
h1 h2
h2
Air Gula h1

Membran
Membran
c. Hukum Tekanan Osmotik

Л V = n RT.
Л = MRT
Л= Tekanan Osmotik (atm),
V= Volume (L),
R= Tetapan gas = 0.0821 L atm mol-1K-1
T= Suhu mutlak.
M = n/V
Example
Seorang pasien memerlukan larutan
infus glukosa. Jika tekanan osmotik
darah pada 37 0C adalah 7.65.
Berapa banyak glukkosa yang harus
digunakan per liter larutan agar
isotonis terhadap darah?
Osmosis pada darah
Darah terdiri atas 2 komponen pokok, yaitu
plasma dan sel darah.
 Plasma biasanya isotonik atau sedikit
Hipotonik dengan sel darah sehingga osmosis
dapat terjadi.
 Di RS infus yg diberikan harus Isotonik. Jika
infus hipertonik air akan keluar  KRENASI.
Dan jika hipotonis  Hemolisis
(a)= isotonis, (b)= hipotonik, (c)= hipertonik

Plasma Darah Plasma Darah Plasma Darah


H2O
H2O

H2O
Sel darah merah Sel darah merah Sel darah merah
PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH

Penurunan tekanan uap


jenuh larutan akan
semakin besar apabila
konsentrasi (fraksi mol)
dari zat terlarut semakin
besar. Tekanan uap
suatu zat cair lebih Pengaruh adanya zat terlarut
tinggi dari tekanan uap terhadap tekanan uap pelarut A
murni dan adanya zat terlarut B
jenuh larutan,
Ukuran Kecenderungan molekul-molekul suatu cairan utk lolos menGuap

Besarnya tekanan uap bergantung pada jenis zat dan suhu


Suatu zat yg memiliki gaya tarik antar molekulnya besar,
Sukar menguap
 berarti mempunyai tekanan uap yang kecil

Demikian juga sebaliknya  volatile

Bila ke dalam suatu pelarut,


Dilarutkan zat yg sukar menguap,

Maka tekanan uap larutannya, menjadi


Lebih rendah daripada tekanan uap
Pelarut murninya
Roult meneliti dan banyak melakukan
Hukum Roult eksperimen dalam berbagai campuran
zat dan dia menyimpulkan hubungan
antara penurunan tekanan uap suatu
zat cair dengan konsentrasi larutannya,

Sedangkan penurunan tekanan uap


Hasil ekperimennya mengantarkan jenuh diakibatkan karena adanya
Roult untuk menyederhanakan fraksi zat terlarut di dalam pelarut.
fenomena tersebut kedalam
persamaan seperti dibawah ini : Sehingga besarnya penurunan
P = P0 . XA sangat tergantung pada fraksi zat ini
yang dinyatakan dalam persamaan;
P = tekanan uap jenuh larutan ∆P = P0 . XB
P0 = tek uap jenuh pelarut murni ∆P = penurunan tek uap jenuh pelarut
P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni
XA = fraksi mol pelarut
XB = fraksi mol zat terlarut

Dari hubungan di atas maka didapat, tekanan uap jenuh larutan:


P = P0A - ∆P
P = tek uap larutan; ∆P0A = penurunan tek uap jenuh larutan;
P0A = tek uap jenuh pelarut murni
Di dalam air terlarut 18% berat glukosa dimana
Example diketahui tekanan uap air pada suhu 30 oC adalah 0,7
atm.
a. tentukan penurunan tekanan uap jenuh air
b. tentukan tekanan uap jenuh larutan pada suhu 30 oC

Misalkan berat larutan = 100 gram


Glukosa (C6H12O6) = 18% x 100=18 gram
Fraksi Mol Glukosa
= 18g/180 mol = 0,1 mol
Air (H2O) = 100 - 18 gram = 82 gram
0,02
= 82g/18 mol = 4.56 mol
Pada suhu tertentu, tek. Pelarut murni Po atm & tekanan uap larutan
P atm. Penurunan tekanan uap dirumuskan:

P= Po - p
Tekanan larutan ideal berlaku hukum ROULT:

P = X1 x PO
X1 = ( 1 – X2), maka
P = (1 - X2) Po
= Po – X2Po
P= X2Po = X2 deltaP/Po
 68 g gula (BM= 342) dilarutkan dalam 1000 g
air pada 28 0C. Jika tekanan uap pada 280C
adalah 28.35 atm, HITUNGLAH: Tekanan uap
larutan dan penurunan tekanan uap larutan !
Mol ?

Fraksi mol = [n1/(n1+n2)]


 Mol air n1= (1000gr/18)= 55.56 mol
 Mol sukrosa n2 = ( 68/342) = 0.19 mol
 mol total = 55.56 + 0.19 = 55.75 mol
 Fraksi mol air X1 = (55.56/55.75)=0.9966

P = X 1 Po
= (0.9966)(28.35) = 28.25 mmHg
Penurunan tekanan uap = 28.35 – 28.25 = 0.1 mmHg

Anda mungkin juga menyukai