7
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN DI
PEMERINTAH
: TEORI DAN APLIKASI
1. Pusat Biaya
Dalam konteks organisasi sektor publik, pusat biaya ini adalah unit organisasi yang
beroperasi semata-mata hanya untuk pelayanan publik atau peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Hampir sebagian besar unit organisasi dalam organisasi pemerintahan
merupakan pusat biaya, karena memang tujuan utama organisasi sektor publik adalah
pelayanan publik. Pada pusat biaya efisiensi dapat ditentukan dengan membandingkan
antara input yang digunakan dengan output yang dihasilkan atau dengan standar biaya
yang telah ditetapkan (ASB).
Contoh dari pusat biaya adalah pada pemerintah pusat seperti Kementerian Pendidikan
Nasional, Kementerian Kesehatan,dll. Sedangkan contoh pada pemerintah daerah adalah
Dinas Pendidikan, dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum,dll
2.Pusat Pendapatan
Pada organisasi sektor publik, unit organisasi yang berfungsi sebagai pusat pendapatan
adalah unit organisasi yang tujuan utamanya adalah memungut dan menghasilkan
pendapatan. Operasi unit organisasi ini didominasi untuk menghasilkan dan memungut
penghasilan. Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada input yang digunakan (biaya),
namun semua sumber daya yang digunakan (misal adalah anggaran) digunakan dalam
rangka untuk melaksanakan pemungutan ekstensifikasi dan intensifikasi pendapatan.
Unit organisasi ini akan dinilai kinerjanya berdasarkan seberapa besar pendapatan yang
dapat diperoleh dibandingkan dengan target pendapatan yang ditetapkan.
Pada pemerintah pusat, unit organisasi yang berfungsi sebagai pusat pendapatan
adalah Kementerian Keuangan, terutama untuk Dirjen Pajak, dan Dirjen Bea dan Cukai.
Kedua direktorat tersebut bertugas melaksanakan pemungutan sekaligus meningkatkan
penerimaan negara. Sedangkan di pemerintah daerah, unit organisasi yang berfungsi
pada pusat pendapatan adalah bagian pendapatan pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu (KPPT).
3.Pusat Laba