Anda di halaman 1dari 12

Value relevance of accounting

information: an emerging country


perspective
Rara Fitri Annisa -
Abstrak

 Tujuan – Makalah ini bertujuan untuk menguji relevansi nilai informasi akuntansi dari perspektif negara
berkembang.
 Desain/metodologi/pendekatan – Studi ini mengadopsi model harga Ohlson (1995) untuk menguji sejauh
mana informasi akuntansi menjelaskan variasi harga saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Ghana.
 Temuan – Studi ini mengungkapkan bahwa pendapatan dan nilai buku ekuitas menunjukkan hubungan
positif dan signifikan dalam harga saham. Laba menjelaskan variasi yang lebih tinggi dalam nilai pasar
saham di Bursa Efek Ghana dibandingkan dengan nilai buku ekuitas. Namun penelitian ini menemukan
bahwa meskipun pengenalan
 Standar Pelaporan Keuangan Internasional di Ghana, relevansi nilai nilai buku dan pendapatan telah
menurun secara signifikan selama periode 2005-2014.
Hipotesis

 H1. Laba dan nilai buku adalah nilai yang relevan bagi investor GSE.
 H2. Relevansi nilai laba dan nilai buku meningkat setelah penerapan IFRS.
 H3. Nilai buku adalah nilai yang lebih relevan daripada laba jika laba negatif.
 H4. Perusahaan yang lebih besar menjelaskan variasi harga saham yang lebih tinggi daripada perusahaan
yang lebih kecil.
 H5a. Nilai buku lebih relevan dengan nilai daripada laba di sektor jasa
 H5b. Laba lebih relevan dengan nilai daripada nilai buku di sektor industri.
Methods

 Model Ohlson (1995)


 model mengungkapkan nilai perusahaan sebagai
hubungan linier antara nilai buku ekuitas dan
pendapatan (Ohlson, 1995). Nilai buku per
saham (BVS) mengacu pada total aset
perusahaan dikurangi total kewajiban dibagi
dengan jumlah saham biasa. EPS dihitung
dengan membagi laba
 setelah bunga dan pajak suatu perusahaan
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa. Model harga memiliki berbagai fitur
menarik dan dengan demikian menawarkan titik
referensi yang sesuai untuk
mengkonseptualisasikan bagaimana harga
saham berhubungan dengan variabel akuntansi
(Ohlson, 1995).
Hasil H1
Hasil H2
Hasil H2

 Alasan lain untuk penurunan relevansi nilai


informasi akuntansi dikarenakan turunnya ketepatan
waktu pelaporan keuangan untuk perusahaan keci di
GSE akibat adanya kerugian
 Selain itu, liputan pers yang besar akhir-akhir ini
yang mungkin telah meningkatkan jumlah sumber
informasi non-keuangan di GSE dan dapat
menjelaskan penurunan relevansi nilai informasi
akuntansi.
Hasil H3

 Hal ini menunjukkan bahwa nilai buku ekuitas tidak dapat menjadi alternatif setiap kali perusahaan mengalami
kerugian.
 Hasil ini mengarah pada penolakan H3 bahwa nilai buku menjelaskan variasi yang lebih tinggi dalam harga saham
ketika perusahaan merugi. Namun, hasil memperkuat gagasan bahwa laba sangat sensitif dan menjelaskan variasi
yang lebih tinggi dalam harga saham dibandingkan dengan nilai buku di pasar modal Ghana.
Hasil H4

 Hasilnya menunjukkan bahwa baik laba maupun nilai buku adalah positif dan signifikan dalam menjelaskan variasi harga saham baik perusahaan
kecil maupun besar. R-kuadrat yang disesuaikan menyiratkan bahwa pendapatan dan nilai buku ekuitas menjelaskan sekitar 35 persen dan 27 variasi
harga saham perusahaan kecil masing-masing.
 Di perusahaan yang lebih besar, R-kuadrat yang disesuaikan menunjukkan bahwa pendapatan dan nilai buku ekuitas menyumbang 73 persen variasi
harga saham. Namun hasilnya, mengkonfirmasi H4 bahwa perusahaan yang lebih besar menjelaskan variasi harga saham yang lebih tinggi daripada
perusahaan yang lebih kecil.
 Perbedaan kekuatan penjelas antara dua kategori perusahaan dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti sedikitnya analis yang mengikuti perusahaan
kecil dibandingkan dengan perusahaan besar, tingkat pengungkapan yang lebih tinggi oleh perusahaan besar, jumlah perusahaan rintisan yang lebih
banyak dalam kategori perusahaan kecil dan kecenderungan yang lebih besar dari perusahaan kecil untuk melaporkan kerugian (Hayn, 1995).
Hasil H4

 Hasilnya menunjukkan bahwa baik laba maupun nilai buku adalah positif dan signifikan dalam menjelaskan variasi harga saham baik
perusahaan kecil maupun besar. R-kuadrat yang disesuaikan menyiratkan bahwa pendapatan dan nilai buku ekuitas menjelaskan sekitar 35
persen dan 27 variasi harga saham perusahaan kecil masing-masing.
 Di perusahaan yang lebih besar, R-kuadrat yang disesuaikan menunjukkan bahwa pendapatan dan nilai buku ekuitas menyumbang 73 persen
variasi harga saham. Namun hasilnya, mengkonfirmasi H4 bahwa perusahaan yang lebih besar menjelaskan variasi harga saham yang lebih
tinggi daripada perusahaan yang lebih kecil.
 Perbedaan kekuatan penjelas antara dua kategori perusahaan dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti sedikitnya analis yang mengikuti
perusahaan kecil dibandingkan dengan perusahaan besar, tingkat pengungkapan yang lebih tinggi oleh perusahaan besar, jumlah perusahaan
rintisan yang lebih banyak dalam kategori perusahaan kecil dan kecenderungan yang lebih besar dari perusahaan kecil untuk melaporkan
kerugian (Hayn, 1995).
Hasil H5
Kesimpulan

• Studi ini memberikan kesimpulan yang berguna dan implikasi penting bagi
investor dan pembuat standar.
• Temuan kegunaan pendapatan dan nilai buku mengungkapkan bahwa investor
sangat bergantung pada pendapatan dalam penilaian ekuitas.
• Temuan ini juga menunjukkan bahwa pelaku pasar di pasar modal Ghana
bergantung pada angka pendapatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
pemegang saham di pasar saham maju.
• Pembuat standar harus terus-menerus meninjau standar pelaporan keuangan untuk
mempertahankan relevansi informasi akuntansi

Anda mungkin juga menyukai