Anda di halaman 1dari 11

Kelompok

Penalaran
Nama Anggota :
1. Atina Nabila Ade (202010300059)
2. Ahmad Iqbal Hidayat (202010300103)
3. Oktavian Ilham Firdausi (202010300139)
4. M. Alif Aulia Rochman (202010300167)
Pengertian

Penalaran Merupakan Proses Berpikir Logis Dan


Sistematis Untuk Membetuk Dan Mengevaluasi Suatu
Keyakinan Terhadap Suatu Pernyataan Atau Asersi.
Penalaran Melibatkan Proses Penurunan Konsekuensi
Logis Dan Proses Penarikan Kesimpulan Dari Serangkaian
Pernayataan Atau Asersi.
Unsur Dasar
Penalaran
Unsur Dasar Penalaran terbagi menjadi 3 unsur
antara lain :

Asersi (Assertion)

Keyakinan (Belief)

Argumen (Argumen)
Asersi
(Assertion)
Suatu Pernyataan Yang Menegaskan Bahwa Sesuatu
Teori Adalah Benar. Asersi Juga Dapat Difungsikan
Sebagai Elemen Pembentuk Argumen Dan Sebagai
Keyakinan Yang Dihasilkan Oleh Penalaran Yang
Berupa Kesimpulan.
Jenis Asersi
01 02
Asumsi Hipotesis
Asersi yang diyakin benar meskipun Asersi yang kebenerannya belum atau
orang tidak dapat menunjukkan bukti bahkan tidak diketahui tetapi diyakini
kebenarannya secara meyakinkan masih bisa di uji kebenarannya

03 04
Pernyataan Fakta Fungsi asersi dalam
Asersi yang bukti tentang argumen
kebenarannya diyakini sangat kuat Berfungsi sebagai premis atau
atau bahkan tidak bisa dibantah konklusi dalam argumen.
Keyakinan (elief)

Definisi keyakinan, merupakan tingkat


kebersediaan untuk menerima suatu
pernyataan atau teori mengenai suatu
fenomena atau gejala adalah benar adanya.
Semua penalaran bertujuan untuk
menghasilkan keyakinan terhadap asersi
yang menjadi konklusi penalaran.
Sifat-sifat Keyakinan
Berikut merupakan sifat sifat yang perlu diperhatikan dalam berargumen :

 Keadabenaran (plausibilty)
Kebenaran suatu asersi bergantung pada apa yang diketahui tentang pengetahuan dasar (the underlying knowledge)
dan pada sumber asersi.
 Bukan Pendapat keyakinan
Sesuatu yang harus dibuktikan secara objektif apakah salah atau benar dan sesuatu yang diharapkan menghasilkan
kesepakatan bersama sesuai dengan evaluasi berdasarkan fakta objektif.
 Bertingkat Keyakinan
Keyakinan yang didapat dari asersi tidak bersifat mutlak tapi bergradasi mulai dari meragukan hingga meyakinkan
 Berbias Keyakinan
Dipengaruhi oleh preferensi, keinginan, atau kepentingan pribadi yang karena suatu hal perlu untuk dipertahankan
 Bermuatan Keyakinan
Tingkat kepentingan suatu keyakinan perlu dipegang atau dipertahankan seseorang
 Berkekuatan
Tingkat kepercayaan yang dilekatkan seseorang pada kebenaran suatu asersi
 Veridikal
Tingkat kesesuaian keyakinan denga realitas
 Berketempaan (malleablity)
Berkaitan dengan mudah tidaknya keyakinan tersebut berubah dengan adanya informasi yang relevan
Argumen (Argument)

Argumen merupakan serangkaian asersi beserta keterkaitan


(artikulasi) dan inrensi atau penyimpulan yang digunakan untuk
mendukung suatu keyakinan. Dalam hal ini argumen merupakanan
unsur yang paling penting karena digunakan untuk membentuk,
memelihara , atau mengubah keyakinan.
Klasifikasi Argumen

Argumen Deduktif Argumen Induktif


Proses penyimpulan yang berawal dari Proses penalaran berawal dari
suatu pernyataan umum yang disepakati suatu pernyataan khusus dan
(premis) ke pernyataan khusu sebagai berakhir dengan pernyataan
kesimpulan (konklusi). Salah satu bentuk umum yang merupakan
penalaran deduktif adalah silogisme yang generalisasi dari keaadan khusus
terdiri dari 3 komponen yaitu : premis tersebut.
major, minor, dan konklusi
Proses Penalaran

Tahap Masukan Tahap Proses Tahap Keluaran


Elemen pembentuk Argumen yang berisisi Keyakinan merupakan objek
argumen dan sebagai keterkaitan untuk atau sasaran penalaran, karena
keyakinan yang dihasilkan mendukung keyakinan. keyakinan menentukan sikap
oleh penalaran seseorang terhadap suatu
masalah yang menjadi topik
pembahasan.
Sekian, Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai