Anda di halaman 1dari 9

Corak Kehidupan dan Hasil-Hasil Budaya

Ⓑ Manusia Masa Praaksara Indonesia

Masa Perundagian atau Masa Logam


Pada masa ini, Nusantara kedatangan
bangsa Deutro-Melayu atau Melayu
Muda yang berasal dari Yunan. Mereka
adalah bangsa yang terampil membuat
alat-alat dari logam.

Sumber gambar: wikipedia.org

SEJARAH PEMINATAN JILID I


Corak Kehidupan dan Hasil-Hasil Budaya
Ⓑ Manusia Masa Praaksara Indonesia

Masa Perundagian atau Masa Logam


• Masa Logam terbagi atas masa tembaga, perunggu, dan besi. Bukti-bukti
tertua temuan artefak besi dan perunggu di Indonesia terjadi dalam kurun
waktu yang bersamaan, yakni 500 SM.
• Artefak besi antara lain ditemukan di dalam kubur batu Wonosari
(Yogyakarta), Besuki dan Punung (Jawa Timur).
• Masa perunggu di Indonesia ditandai dengan penemuan nekara, kapak
corong, arca, perhiasan, dan senjata.
• Berdasarkan lokasi penemuannya di Nusantara dan ciri khas reliefnya, nekara
dapat dibedakan menjadi dua tipe, yakni tipe pejeng dan tipe heger.

SEJARAH PEMINATAN JILID I


SEJARAH PEMINATAN JILID I
Corak Kehidupan dan Hasil-Hasil Budaya
Ⓑ Manusia Masa Praaksara Indonesia

Megalitikum
• Masa Megalitikum atau batu besar berbeda dengan masa batu lainnya
karena tidak dapat dimasukkan dalam kelompok periodisasi praaksara
Indonesia.
• Corak kebudayaannya ada di hampir setiap masa praaksara di Indonesia.
• Istilah megalit berasal dari kata mega yang berarti ‘besar’ dan lithos yang
berarti ‘batu’.
• Ciri khas masa ini adalah adanya benda-kebudayaan berbentuk batu-batu
besar yang dibangun dengan tujuan tertentu.

SEJARAH PEMINATAN JILID I


MENHIR DOLMEN
Tugu batu tempat Meja batu tempat
pemujaan kepada roh meletakkan sesaji.
nenek moyang.

PUNDEN WARUGA
BERUNDAK
Kubur atau makam leluhur
Bangunan tempat orang Minahasa yang
pemujaan kepada roh terbuat dari batu dan
nenek moyang, dibuat terdiri dari dua bagian.
dalam bentuk
bertingkat-tingkat.

SARKOFAGUS ARCA BATU


Tempat untuk
menyimpan jenazah Pemujaan terhadap roh
yang umumnya dibuat nenek moyang.
dari batu.
SEJARAH PEMINATAN JILID I
Kesinambungan Hasil Budaya
Ⓒ Manusia Purba dan Manusia Modern
1 Tradisi Gerabah
C. Kruyt dan Van Heekeren mencatat
pembuatan gerabah dengan teknologi
tatap pelandas masih tetap digunakan
oleh orang-orang Toraja di Sulawesi
sampai sekarang.
Di Pulau Jawa, di daerah-daerah
seperti Tuban, Bantul, Gunung Tangkil
Bogor, dan Desa Ajun dekat Kota
Pamanukan, sampai sekarang masih
banyak dijumpai pembuatan gerabah Sumber gambar: shutterstock.com

dengan teknik yang sama,


SEJARAH PEMINATAN JILID I
Kesinambungan Hasil Budaya
Ⓒ Manusia Purba dan Manusia Modern

2 Tradisi Megalitik dan Sistem Kepercayaan


Dolmen, meja untuk meletakkan sesaji masih terdapat di Kampung
Tarung, Waitabar, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

Sumber gambar: wikipedia.org


SEJARAH PEMINATAN JILID I
Kesinambungan Hasil Budaya
Ⓒ Manusia Purba dan Manusia Modern
3 Tradisi Penguburan
Suku Toraja menggunakan sistem penguburan langsung dan dimakamkan di tebing batu
yang disebut londa.

sumber: wikipedia.org

SEJARAH PEMINATAN JILID I


Kesinambungan Hasil Budaya
Ⓒ Manusia Purba dan Manusia Modern
4 Tradisi Bercocok Tanam
Sejumlah tradisi bercocok tanam manusia masa praaksara yang masih dapat ditemui dalam
kehidupan modern ini di antaranya tradisi bercocok tanam yang dilakukan oleh orang-orang
Kanekes, yang tinggal di wilayah Kabupaten Lebak, Banten, yang lebih kita kenal dengan
sebutan masyarakat Baduy.

Sumber gambar: wikipedia.org

SEJARAH PEMINATAN JILID I

Anda mungkin juga menyukai