Anda di halaman 1dari 42

HUKUM PERIKATAN

M.Hamidi Masykur SH,M.Kn


Shibu lijack
1. Istilah Perikatan

 BUKU III BW berjudul VAN VERBINTENISSEN


menunjukkan istilah Verbintenis OBLIGATION (CODE
CIVIL PERANCIS) yang diambil dari H. Romawi
Obligation
 Kepustakaan Indonesia memakai istilah Verbintenis,
diterjemahkan :
 Perutangan (Prof. Sudewi)
 Perjanjian (Rojodikoro)
 Perikatan (Penerjemahan Gramatikal)

Shibu lijack
2. RUMUS PERIKATAN

PERSETUJUAN
PERIKATAN =
UNDANG-UNDANG

Shibu lijack
3. UNSUR PERIKATAN

1. Hubungan Hukum

2. Kekayaan

3. Pihak-Pihak (Subyek Perikatan)

4. Prestasi, P. (1234) (Obyek Perikatan)


PERBEDAAN PERIKATAN DAN PERJANJIAN

 Hubungan Hukum  Perbuatan Hukum

 Sifat Abstrak  Sifat Konkrit

 Belum tentu perjanjian  Sudah pasti perikatan


4. PENGERTIAN

PERIKATAN PERJANJIAN KONTRAK

Hubungan hukum di Perbuatan Perjanjian Tertulis.


dalam lapangan hukum dlm
harta kekayaan Obyek perikatan :
antara 2 orang atau lap.harta
prestasi (kewajiban
lebih, dimana pihak kekayaan antara debitur untuk
yang satu berhak 2 orang atu lebih melaksanakan apa
atas suatu pretasi dst.
(kreditur) dan pihak yang telah
lain (debitur) wajib diperjanjikan
menjalankan/memen
uhi prestasi
5. SUMBER PERIKATAN

SUMBER PERIKATAN
(Pasal 1233)

PERJANJIAN UNDANG-UNDANG
(1313BW) (1352 BW)

PERBUATAN MANUSIA HANYA UNDANG-UNDANG


(1353 BW) (104,321,625 BW)

SESUAI HUKUM PERBUATAN MELAWAN HK


(1354, 1359 BW) (1365 BW)
LANJUTAN..

 Sebagian besar (99%) perikatan bersumber perjanjian (perikatan


baru terjadi apabila ada perjanjian)
 Perikatan bersumber UU yang menentukan undang- undang
 ps 1353: walau UU menentukan, harus ada perbuatan manusia
 ps 321, 104
 Perikatan (UU) akibat perbuatan manusia:
• sesuai hukum
• perbuatan melawan hukum
  Perikatan sesuai hukum:
 ps 1354: zaakwarneming
 ps 1359 (1): onverschuldigde betaling
 ps 1359 (2): natuurlijk verbentenis

Shibu lijack
Unsur-unsur Zaakwaarneming
1. Suatu perbuatan hukum pengurusan kepentingan
orang lain.
2. Dilakukan secara sukarela
3. Dilakukan dengan dan tanpa adanya perintah (kuasa
atau kewenangan) yang diberikan oleh pihak yang
berkepentingannya diurus.
4. Dilakukan dengan tanpa sepengetahuan dari orang
yang berkepentingan
5. Pihak yang melakukan pengurusan (gestor) dengan
dilakukannya pengurusan, berkewajiban untuk
menyelesaikan pengurusan tersebut hingga selesai
atau hingga pihak yang diurus (dominus) dapat
mengerjakan sendiri kepentingannya tersebut.
Shibu lijack
Hak dan Kewajiban Gestor

Hak
1.Penggantian atas segala biaya dan ganti rugi
kerugian yang telah dikeluarkan gestor, sebagai
akibat pengurusan kepentingan dominus. (1358,
1357 BW)
2.Menahan segala apa kepunyaan dominus yang
berada ditangannya, sekian lamanya hingga
kepadanya telah dibayar lunas segala biaya
ganti rugi yang dikeluarkan. (1354 (2) jo 1812
BW)

Shibu lijack
KEWAJIBAN GESTOR
1. Menyelesaikan pengurusan kepentingan dominus yang
telah mulai dilaksanakan atau dikerjakan olehnya.
2. Dalam hal gestor meninggal, maka kepentingannya
harus diselesaikan oleh ahli waris (833 BW)
3. Melakukan pengurusan kepentingan dominus
sebagaimana layaknya bapak rumah tangga yang baik
(P.1356 (1)
4. Memberikan laporan pertanggung jawaban tentang
apa dilakukannya atau diperbuat olehnya sampai
selesai.
5. Memberikan penggantian kerugian, biaya dan bunga
kepada dominus sebagai akibat kesalahan maupun
kelalaian.
Shibu lijack
HAK DOMINUS
1. Menuntut agar gestor melakukan pengurusan kepentingan
dominus sebagaimana layaknya seorang bapak rumah tangga
yang baik (1356 ayat (1) BW.
2. Meminta agar gestor menyampaikan laporan pertanggung
jawabannya tentang apa yang telah dilakukan olehnya.
3. Meminta agar gestor memberikan perhitungan kepada dominus
ttg segala apa yang telah diterimanya kepada dominus.
4. Menuntut gestor atas setiap kerugian, biaya dan bunga yang
diderita oleh dominus akibat kesalahan, maupun kelalaian gestor.
5. Menuntut gestor untuk bertanggung jawab atas setiap perikatan
yang dibuat oleh gestor untuk kepentingan dominus yang telah
dibuatnya secara tidak baik.

Shibu lijack
KEWAJIBAN DOMINUS

1. Memberikan penggantian atas seluruh biaya


yang telah dikeluarkan oleh gestor (p. 1357)
2. Memberikan ganti kerugian atas setiap
perikatan yang telah dibuat gestor.
3. Memenuhi seluruh perikatan yang telah dibuat
oleh gestor dalam rangka pengurusan
kepentingan dominus. (1357BW)

Shibu lijack
ZAAKWAARNEMING BERAKHIR

1. Diselesaikan kepentingan dominus yang telah


dilaksanakan oleh gestor
2. Diserahkan pekerjaan pengurusan
kepentingan dominus yang telah dilaksanakan.

Shibu lijack
6. SISTEMATIKA HUKUM PERIKATAN

 Terdiri dari 18 Bab


Bab I: ketentuan umum (ps. 1352)
Bab II: perikatan lahir dari perjanjian (ps. 1313)
Bab III: perikatan lahir dari UU
Bab IV: Hapusnya Perikatan
Bab V- XVIII: Ketentuan Khusus: Perjanjian Khusus
Ketentuan Umum:
Merupakan asas, prinsip dasar perikatan
Semua ketentuan umum berlaku bagi ketentuan khusus
sepanjang dalam ketentuan umum tidak diatur
secara khusus

Shibu lijack
Perikatan yang Terjadi Karena Perjanjian

 Definisi perjanjian:
Suatu persetujuan adalah suatu
perbuatan dengan mana satu orang
atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih (pasal
1313)

16
KRITIK THDP PSL 1313: TIDAK LENGKAP DAN
SANGAT LUAS

 Tidak lengkap: ada kalimat 1 orang atau lebih


mengikatkan dirinya yang berarti bahwa perjanjan
sepihak saja dan perwakilan suka rela. Padahal
perbuatan melawan hukum
 Sangat luas: karena perbuatan mencakup pula perbuatan
melawan Hukum, perwakilan suka rela dan bukan
merupakan perjanjian karena timbul dari Undang –
Undang yang bukan merupakan sumber dari perjanjian
 Karena rumusan ps 1313 BW terlalu luas, definisi
perjanjian dirumuskan sbb: PERJANJIAN adalah suatu
perbuatan hokum dimana satu orang atau lebih saling
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.
 Pasal 1313 BW adl perjanjian obligatoir( perjanjian yang
meimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak dan
apabila dilanggar dapat dituntut pemenuhannya).

17
KRITIK THDP PSL 1313: TIDAK LENGKAP DAN
SANGAT LUAS

 Tidak Jelas
hanya menyebutkan perbuatan saja sehingga bukan
perbuatan hukumpun bisa disebut sebagai perjanjian
 Tidak tampak asas Konsensualisme
 Bersifat Dualisme

18
Teori Baru (Van Dunne)

Suatu hubungan antara dua


pihak atau lebih berdasarkan kata
sepakat untuk menimbulkan
akibat hukum

Shibu lijack
3 Tahap dalam membuat
Perjanjian

1. Tahap Pracontraktual
2. Tahap Contraktual
3. Tahap Post Contraktual

Shibu lijack
Bagian/ unsur perjanjian
 Essensialia : bagian yang harus ada dalam
perjanjian
• jual beli : barang dan harga
• Tukar menukar : barang dan barang
• Sewa menyewa : barang dan uang
 Naturalia : peraturan yang bersifat mengikat
• Penanggungan (vrijwaring ) PASAL 1491
• Pembayaran : pasal 1514
• Perlu diingat bahwa bk III BW bersifat terbuka/accesoir
artinya orang boleh membuat perjanjian selain yang
sudah ditentukan UU. Hal ini beda dg buku II BW
(tertutup)
 Accidentalia : bagian yang ditambahkan para
pihak
• Jual rumah beserta perabotannya
Syarat Sahnya Perjanjian

Pasal 1320
1.Kesepakatan
2.Kecakapan Bertindak
3.Adanya Obyek Perjanjian
4.Causa yang Halal

Shibu lijack
7. Prestasi dan Wanprestasi
Prestasi: kewajiban debitur untuk
melaksanakan apa yang telah dijanjikan
Ps 1234
 Kewajiban debitur selalu ada 2 yaitu: Schuld
dan Haftung

SKEMA

KREDITUR DEBITUR

SCHULD HAFTUNG
HUTANG D KEPADA K Kekayaan D Sbg Pelunasan Hutang

Shibu lijack
Lanjutan ..Wanprestasi/ cedera janji

Arti: tidak dilaksanakannya oleh debitur apa yang


telah diperjanjikan
 Sebab Cedera Janji
Karena kesalahan debitur
 sebab kesengajaan/ dolus
 sebab lalai/ culpa
Keadaan memaksa/ overmacht/ force majeur
 3 hal keadaan wanprestasi:
 Tidak berprestasi, (Kreditur lgs minta ganti kerugian)
 Salah berprestasi Pernyataan lalai tidak perlu,
biasanya dengan pemutusan perjanjian)
 Terlambat berprestasi (Pernyataan lalai masih
diperlukan krn debitur dinggap masih dapat
berprestasi)

Shibu lijack
 Pernyataan debitur lalai harus dilakukan
dengan sumatie dan peringatan (1238 BW)
 Somasi (1238) hapus dengan SEMA 3/63
@ Tuntutan Kreditur jika debitur wanprestasi
 Pemenuhan perjanjian (1267)
 Pemenuhan perjanjian ditambah ganti rugi (1267)
 Ganti rugi (1243)
 Pembatalan perjanjian (1266)
 Pembatalan Perjanjian ditambah ganti rugi (1267)

Shibu lijack
PENGGANTIAN KERUGIAN
Sesuai dengan pasal 1242,1244 KUHPerdata
istilah yang dipakai untuk penggantian kerugian
adalah :
 Biaya (kosten): ongkos yang telah dikeluarkan
 Rugi (schaden)
 Bunga (interessen)
• Bunga Konvensional : Bunga yang telah diperjanjikan terlebih
dahuludalam perjanjian
• Bunga Kompensatoir : Bunga yang tidak diperjanjikan terlebih
dahulu.
– Bunga Moratoir : Mengenai sejumlah uang tidak tepat dalam
memenuhi kewajibannya. (P.1250=6%/tahun)
– Bunga Konpensatoir yang tidak moratoir : Debitur tidak tepat
dalam menyerahkan barangnya hingga menimbulkan bunga
yang harus diganti oleh debitur.

Shibu lijack
Lanjutan ganti rugi

 Jumlah penggantian kerugian:


 Pihak-pihak dapat menentukan sendiri (P.1249)
 UU menentukan dg tegas (P.1250 bunga moratoir,
6% setahun)
 Apabila para pihak tidak menentukan dan UU tidak
mengatur maka ganti rugi harus sama apabila
debitur telah memenuhi kewajibannya.
 kjfhf

Shibu lijack
8. TANGKISAN DEBITUR

 Overmacht (force majeur): ps. 1245 BW


 Exceptio non adimpliti contractus: ps. 1478
BW
 Rechtsverwerking (Pelepasan Hak)

Shibu lijack
1. Over Macht (Force Majeure)
1244-1245 KUH Perdata
Keadaan memaksa adalah debitur terhalang
dalam mempengaruhi prestasinya karena
keadaan yang tidak terduga lebih dulu tidak
dapat dipertanggungjawabkan kepadanya.
Maka debitur dibebaskan untuk mengganti
biaya rugi dan bunga.

Shibu lijack
Ada Tiga Syarat Untuk Overmacht
1.Harus ada halangan untuk memenuhi
kewajibannya.
2.Halangan itu terjadi tidak karena kesalahan dari
debitur
3.Tidak disebabkan oleh keadaan yang menjadi
resiko dari debitur

Shibu lijack
Akibat dari Overmacht
1.Kreditur tidak dapat meminta pemenuhan
prestasi.
2.Gugurnya kewajiban untuk mengganti kerugian
(pasal 1244-1245 KUHPerdata)
3.Pihak lawan tidak perlu meminta pemutusan
perjanjian (Pasal 1266 tidak berlaku, putusan
hakim tidak perlu)
4.Gugurnya kewajiban untuk berprestasi dari
pihak lawan

Shibu lijack
TEORI OVERMACHT

1 Teori Overmacht yang Obyektif. (Ajaran Ketidak


mungkinan yang mutlak). Debitur dapat
menyatakan bahwa debitur dapat
mengemukakan adanya overmacht kalau
pemenuhan itu tidak mungkin dilaksanakan oleh
semua orang.
 Misalnya orang harus berprestasi seekor kuda,
tetapi kuda itu sebelum diserahkan disambar
petir hingga mati. (Pasal 1444 KUHPerdata)

Shibu lijack
2. Teori Overmacht yang subyektif atau
(Ketidakmungkinan yang relatif)
Debitur dapat mengemukakan adanya overmacht
kalau pemenuhan prestasi itu tidak dapat
dilakukan oleh debitur itu sendiri misalnya.
Kalau debitur berprestasi ia akan jatuh miskin
atau teoritis ia masih mungkin berprestasi tetapi
akan menimbulkan keberatan.
TEORI SUBYEKTIF : DIFFICULITAS
TEORI OBYEKTIFITAS : IMPOSIBILITAS

Shibu lijack
2. EXCEPTIO NON ADIMPLITI CONTRACTUS: 1478 BW
- Berhubungan erat dengan pemutusan perjanjian dalam perjanjian
yang timbal balik dalam pasal 1266 ,1478 KUHPerdata.
- Salah satu pihak dalam perjanjian timbal balik yang lalai dalam
memenuhi kewajibannya tidak dapat diminta pemenuhannya
dengan pihak lain. Apabila ia menuntut pemenuhan kepada pihak
lain, maka pihak lain ini dapat menangkis dengan apa yang
disebut Exceptio non adimpliti contractus karena si penggugat
sendiri telah melakukan wanprestasi.
- Tetapi Exceptio non adimpliti contractus tidak dapat dilakukan
apabila perjanjian timbal balik telah ditentukan siapa yang harus
berprestasi terlebih dahulu. Kalau sudah ditentukan siapa yang
harus berprestasi lebih dulu ternayata tidak berprestasi maka
jelas ia telah melakukan wanprestasi

Shibu lijack
 Dasar Hukum:Yurisprudensi MA Tanggal 15 Mei 1957 No 156
K/Sip/1955, yang menguatkan Keputusan PT Tanggal 2 Desember
1953 No 218/1953 PT Perdata yang telah menguatkan Keputusan
Pengadilan Negeri Jakarta tanggal 29 September 1951 No
767/1950 G dalam perkara Perdata antara PT Pasific Oil Company
(Java) Inc Vs Oei Ho Liang (Oei Ho Liang Trading Company).
 Tuntutan dari Tergugat PT Pasific Oil Company agar tergugat Oei
Ho Liang selaku penjual jual beli karet itu melaksanakan
kewajibannya yakni melever sejumlah karet yang diperjanjikan dan
membayar ganti rugi yang diderita penggugat karenan kelalaian
tergugat, ditangkis oleh tergugat dengan menyatakan bahwa
penggugat sendiri telah lalai melakasanakan janjinya, tidak
membayar harga pembelian karet itu tepat pada waktunya

Shibu lijack
3. RECHTVERWERKING (Pelepasan Hak)
Sikap dari pihak kreditur baik berupa pernyataan secara
tegas maupun diam-diam bahwa ia tidak menuntut lagi
terhadap debitur apa-apa yang merupakan haknya.
Permasalahan:
1. Sikap kreditur yang bagaimanakah yang boleh
disimpulkan debitur, bahwa kreditur telah melepaskan
haknya?
2. Kesimpulan dapat dibenarkan sampai sejauhmanakah
kesimpulan-kesimpulan yang ditarik debitur
 Mahkamah Agung RI dalam keputusannya tanggal 9 Juni
1955 No 147 K/Sip/1955 berikut dalam keputusannya
tanggal 30 November 1955 No 14 K/Sip/1955

Shibu lijack
9. TANGKISAN KREDITUR

ACTIO PAULINA
 KREDITUR dapat menyita harta benda dari
debitur apabila debitur tidak memenuhi
kewajiban dalam suatu perjanjian.
 Semua perbuatan hukum dari debitur baik yang
sepihak seperti pembebasan hutang atau
pemberian hadiah maupun perjanjian-perjanjian
lainnya dapat dibatalkan oleh kreditur dengan
Actio Paulina yang diatur dalam pasal 1341.

Shibu lijack
 Syarat Actio Paulina
1.Perbuatannya harus perbuatan hukum;
2.Perbuatan hukum itu tidak diwajibkan, yaitu
tidak terpaksa dilakukan.
3.Perbuatan hukum itu harus merugikan kreditur
4.Debitur dan Pihak Ketiga mengetahui bahwa
perbuatannya itu merugikan kreditur

Shibu lijack
10 RESIKO

 Siapakah yang menanggung kerugian yang


timbul dari OVERMACHT ?
 Rumah yang disewakan habis terbakar, barang
yang diangkut dengan kapa tenggelam dilaut
karena topan, runtuhnya gedung karena gempa
bumi mengenai seseorang sehingga luka berat.
 RESIKO : Kewajiban menangggung kerugian
akibat overmacht.

Shibu lijack
PASAL KETERANGAN CONTOH
1237 Perkataan Tanggungan sama A Menghibahkan TV kepada
Resiko dalam dengan (Resiko). B, tetapi TV tersebut tidak
perjanjian sepihak 1237 dapat diserahkan krena
Kebakaran

1264 Musnahnya barang yg menjadi


Resiko dalam pokok perjanjian bersyarat,
Perjanjian Timbal Balik sebelum diserahkan karena belum
terpenuhi syarat perjanjian itu
menjadi tanggungan pemilik
barang. Dan apabila barang
tersebut musnah karena
overmacht, perjanjian yg
pelaksanaannya masih menunggu
terpenuhinya syarat itu menjadi
batal (nietig)
1444 Hapuslah perikatan = Resiko
Apabila yg menjadi obyek
perjanjian timbal balik selama
belum diserahkan musnah, tidak
dapat lagi diperdagangkan atau
hilang krn overmacht resiko
ditanggung oleh pemilik dan
perjanjian menjadi hapus Shibu lijack
PASAL KETERANGAN CONTOH
1460,1461 dan 1462 Resiko dalam perjanjian Jual Beli A Menghibahkan TV kepada
KUHPerdata B, tetapi TV tersebut tidak
dapat diserahkan krena
Kebakaran
1545 KUHPerdata Resiko dalam perjanjian Tukar
Menukar

1553 KUHPerdata Resiko Perjanjian Sewa Menyewa

Dalam perkembangannya Pasal 1460 mengatur resiko secara tidak


adil. Sehingga MA dengan surat edarannya No 3 Tahun 1963
menyatakan pasal 1460 tidak berlaku lagi
Shibu lijack
Ending Style

www.themegallery.com

Shibu lijack

Anda mungkin juga menyukai