Hukum Perikatan Hukum Perdata
Hukum Perikatan Hukum Perdata
Shibu lijack
2. RUMUS PERIKATAN
PERSETUJUAN
PERIKATAN =
UNDANG-UNDANG
Shibu lijack
3. UNSUR PERIKATAN
1. Hubungan Hukum
2. Kekayaan
SUMBER PERIKATAN
(Pasal 1233)
PERJANJIAN UNDANG-UNDANG
(1313BW) (1352 BW)
Shibu lijack
Unsur-unsur Zaakwaarneming
1. Suatu perbuatan hukum pengurusan kepentingan
orang lain.
2. Dilakukan secara sukarela
3. Dilakukan dengan dan tanpa adanya perintah (kuasa
atau kewenangan) yang diberikan oleh pihak yang
berkepentingannya diurus.
4. Dilakukan dengan tanpa sepengetahuan dari orang
yang berkepentingan
5. Pihak yang melakukan pengurusan (gestor) dengan
dilakukannya pengurusan, berkewajiban untuk
menyelesaikan pengurusan tersebut hingga selesai
atau hingga pihak yang diurus (dominus) dapat
mengerjakan sendiri kepentingannya tersebut.
Shibu lijack
Hak dan Kewajiban Gestor
Hak
1.Penggantian atas segala biaya dan ganti rugi
kerugian yang telah dikeluarkan gestor, sebagai
akibat pengurusan kepentingan dominus. (1358,
1357 BW)
2.Menahan segala apa kepunyaan dominus yang
berada ditangannya, sekian lamanya hingga
kepadanya telah dibayar lunas segala biaya
ganti rugi yang dikeluarkan. (1354 (2) jo 1812
BW)
Shibu lijack
KEWAJIBAN GESTOR
1. Menyelesaikan pengurusan kepentingan dominus yang
telah mulai dilaksanakan atau dikerjakan olehnya.
2. Dalam hal gestor meninggal, maka kepentingannya
harus diselesaikan oleh ahli waris (833 BW)
3. Melakukan pengurusan kepentingan dominus
sebagaimana layaknya bapak rumah tangga yang baik
(P.1356 (1)
4. Memberikan laporan pertanggung jawaban tentang
apa dilakukannya atau diperbuat olehnya sampai
selesai.
5. Memberikan penggantian kerugian, biaya dan bunga
kepada dominus sebagai akibat kesalahan maupun
kelalaian.
Shibu lijack
HAK DOMINUS
1. Menuntut agar gestor melakukan pengurusan kepentingan
dominus sebagaimana layaknya seorang bapak rumah tangga
yang baik (1356 ayat (1) BW.
2. Meminta agar gestor menyampaikan laporan pertanggung
jawabannya tentang apa yang telah dilakukan olehnya.
3. Meminta agar gestor memberikan perhitungan kepada dominus
ttg segala apa yang telah diterimanya kepada dominus.
4. Menuntut gestor atas setiap kerugian, biaya dan bunga yang
diderita oleh dominus akibat kesalahan, maupun kelalaian gestor.
5. Menuntut gestor untuk bertanggung jawab atas setiap perikatan
yang dibuat oleh gestor untuk kepentingan dominus yang telah
dibuatnya secara tidak baik.
Shibu lijack
KEWAJIBAN DOMINUS
Shibu lijack
ZAAKWAARNEMING BERAKHIR
Shibu lijack
6. SISTEMATIKA HUKUM PERIKATAN
Shibu lijack
Perikatan yang Terjadi Karena Perjanjian
Definisi perjanjian:
Suatu persetujuan adalah suatu
perbuatan dengan mana satu orang
atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih (pasal
1313)
16
KRITIK THDP PSL 1313: TIDAK LENGKAP DAN
SANGAT LUAS
17
KRITIK THDP PSL 1313: TIDAK LENGKAP DAN
SANGAT LUAS
Tidak Jelas
hanya menyebutkan perbuatan saja sehingga bukan
perbuatan hukumpun bisa disebut sebagai perjanjian
Tidak tampak asas Konsensualisme
Bersifat Dualisme
18
Teori Baru (Van Dunne)
Shibu lijack
3 Tahap dalam membuat
Perjanjian
1. Tahap Pracontraktual
2. Tahap Contraktual
3. Tahap Post Contraktual
Shibu lijack
Bagian/ unsur perjanjian
Essensialia : bagian yang harus ada dalam
perjanjian
• jual beli : barang dan harga
• Tukar menukar : barang dan barang
• Sewa menyewa : barang dan uang
Naturalia : peraturan yang bersifat mengikat
• Penanggungan (vrijwaring ) PASAL 1491
• Pembayaran : pasal 1514
• Perlu diingat bahwa bk III BW bersifat terbuka/accesoir
artinya orang boleh membuat perjanjian selain yang
sudah ditentukan UU. Hal ini beda dg buku II BW
(tertutup)
Accidentalia : bagian yang ditambahkan para
pihak
• Jual rumah beserta perabotannya
Syarat Sahnya Perjanjian
Pasal 1320
1.Kesepakatan
2.Kecakapan Bertindak
3.Adanya Obyek Perjanjian
4.Causa yang Halal
Shibu lijack
7. Prestasi dan Wanprestasi
Prestasi: kewajiban debitur untuk
melaksanakan apa yang telah dijanjikan
Ps 1234
Kewajiban debitur selalu ada 2 yaitu: Schuld
dan Haftung
SKEMA
KREDITUR DEBITUR
SCHULD HAFTUNG
HUTANG D KEPADA K Kekayaan D Sbg Pelunasan Hutang
Shibu lijack
Lanjutan ..Wanprestasi/ cedera janji
Shibu lijack
Pernyataan debitur lalai harus dilakukan
dengan sumatie dan peringatan (1238 BW)
Somasi (1238) hapus dengan SEMA 3/63
@ Tuntutan Kreditur jika debitur wanprestasi
Pemenuhan perjanjian (1267)
Pemenuhan perjanjian ditambah ganti rugi (1267)
Ganti rugi (1243)
Pembatalan perjanjian (1266)
Pembatalan Perjanjian ditambah ganti rugi (1267)
Shibu lijack
PENGGANTIAN KERUGIAN
Sesuai dengan pasal 1242,1244 KUHPerdata
istilah yang dipakai untuk penggantian kerugian
adalah :
Biaya (kosten): ongkos yang telah dikeluarkan
Rugi (schaden)
Bunga (interessen)
• Bunga Konvensional : Bunga yang telah diperjanjikan terlebih
dahuludalam perjanjian
• Bunga Kompensatoir : Bunga yang tidak diperjanjikan terlebih
dahulu.
– Bunga Moratoir : Mengenai sejumlah uang tidak tepat dalam
memenuhi kewajibannya. (P.1250=6%/tahun)
– Bunga Konpensatoir yang tidak moratoir : Debitur tidak tepat
dalam menyerahkan barangnya hingga menimbulkan bunga
yang harus diganti oleh debitur.
Shibu lijack
Lanjutan ganti rugi
Shibu lijack
8. TANGKISAN DEBITUR
Shibu lijack
1. Over Macht (Force Majeure)
1244-1245 KUH Perdata
Keadaan memaksa adalah debitur terhalang
dalam mempengaruhi prestasinya karena
keadaan yang tidak terduga lebih dulu tidak
dapat dipertanggungjawabkan kepadanya.
Maka debitur dibebaskan untuk mengganti
biaya rugi dan bunga.
Shibu lijack
Ada Tiga Syarat Untuk Overmacht
1.Harus ada halangan untuk memenuhi
kewajibannya.
2.Halangan itu terjadi tidak karena kesalahan dari
debitur
3.Tidak disebabkan oleh keadaan yang menjadi
resiko dari debitur
Shibu lijack
Akibat dari Overmacht
1.Kreditur tidak dapat meminta pemenuhan
prestasi.
2.Gugurnya kewajiban untuk mengganti kerugian
(pasal 1244-1245 KUHPerdata)
3.Pihak lawan tidak perlu meminta pemutusan
perjanjian (Pasal 1266 tidak berlaku, putusan
hakim tidak perlu)
4.Gugurnya kewajiban untuk berprestasi dari
pihak lawan
Shibu lijack
TEORI OVERMACHT
Shibu lijack
2. Teori Overmacht yang subyektif atau
(Ketidakmungkinan yang relatif)
Debitur dapat mengemukakan adanya overmacht
kalau pemenuhan prestasi itu tidak dapat
dilakukan oleh debitur itu sendiri misalnya.
Kalau debitur berprestasi ia akan jatuh miskin
atau teoritis ia masih mungkin berprestasi tetapi
akan menimbulkan keberatan.
TEORI SUBYEKTIF : DIFFICULITAS
TEORI OBYEKTIFITAS : IMPOSIBILITAS
Shibu lijack
2. EXCEPTIO NON ADIMPLITI CONTRACTUS: 1478 BW
- Berhubungan erat dengan pemutusan perjanjian dalam perjanjian
yang timbal balik dalam pasal 1266 ,1478 KUHPerdata.
- Salah satu pihak dalam perjanjian timbal balik yang lalai dalam
memenuhi kewajibannya tidak dapat diminta pemenuhannya
dengan pihak lain. Apabila ia menuntut pemenuhan kepada pihak
lain, maka pihak lain ini dapat menangkis dengan apa yang
disebut Exceptio non adimpliti contractus karena si penggugat
sendiri telah melakukan wanprestasi.
- Tetapi Exceptio non adimpliti contractus tidak dapat dilakukan
apabila perjanjian timbal balik telah ditentukan siapa yang harus
berprestasi terlebih dahulu. Kalau sudah ditentukan siapa yang
harus berprestasi lebih dulu ternayata tidak berprestasi maka
jelas ia telah melakukan wanprestasi
Shibu lijack
Dasar Hukum:Yurisprudensi MA Tanggal 15 Mei 1957 No 156
K/Sip/1955, yang menguatkan Keputusan PT Tanggal 2 Desember
1953 No 218/1953 PT Perdata yang telah menguatkan Keputusan
Pengadilan Negeri Jakarta tanggal 29 September 1951 No
767/1950 G dalam perkara Perdata antara PT Pasific Oil Company
(Java) Inc Vs Oei Ho Liang (Oei Ho Liang Trading Company).
Tuntutan dari Tergugat PT Pasific Oil Company agar tergugat Oei
Ho Liang selaku penjual jual beli karet itu melaksanakan
kewajibannya yakni melever sejumlah karet yang diperjanjikan dan
membayar ganti rugi yang diderita penggugat karenan kelalaian
tergugat, ditangkis oleh tergugat dengan menyatakan bahwa
penggugat sendiri telah lalai melakasanakan janjinya, tidak
membayar harga pembelian karet itu tepat pada waktunya
Shibu lijack
3. RECHTVERWERKING (Pelepasan Hak)
Sikap dari pihak kreditur baik berupa pernyataan secara
tegas maupun diam-diam bahwa ia tidak menuntut lagi
terhadap debitur apa-apa yang merupakan haknya.
Permasalahan:
1. Sikap kreditur yang bagaimanakah yang boleh
disimpulkan debitur, bahwa kreditur telah melepaskan
haknya?
2. Kesimpulan dapat dibenarkan sampai sejauhmanakah
kesimpulan-kesimpulan yang ditarik debitur
Mahkamah Agung RI dalam keputusannya tanggal 9 Juni
1955 No 147 K/Sip/1955 berikut dalam keputusannya
tanggal 30 November 1955 No 14 K/Sip/1955
Shibu lijack
9. TANGKISAN KREDITUR
ACTIO PAULINA
KREDITUR dapat menyita harta benda dari
debitur apabila debitur tidak memenuhi
kewajiban dalam suatu perjanjian.
Semua perbuatan hukum dari debitur baik yang
sepihak seperti pembebasan hutang atau
pemberian hadiah maupun perjanjian-perjanjian
lainnya dapat dibatalkan oleh kreditur dengan
Actio Paulina yang diatur dalam pasal 1341.
Shibu lijack
Syarat Actio Paulina
1.Perbuatannya harus perbuatan hukum;
2.Perbuatan hukum itu tidak diwajibkan, yaitu
tidak terpaksa dilakukan.
3.Perbuatan hukum itu harus merugikan kreditur
4.Debitur dan Pihak Ketiga mengetahui bahwa
perbuatannya itu merugikan kreditur
Shibu lijack
10 RESIKO
Shibu lijack
PASAL KETERANGAN CONTOH
1237 Perkataan Tanggungan sama A Menghibahkan TV kepada
Resiko dalam dengan (Resiko). B, tetapi TV tersebut tidak
perjanjian sepihak 1237 dapat diserahkan krena
Kebakaran
www.themegallery.com
Shibu lijack