Anda di halaman 1dari 29

Bahasa

dan
Logika Ilmiah
Bahasa

Konsep

Simbol Realitas
Bhs Sehari-hari & Bhs Ilmiah (1)

 Bahasa Sehari-hari
 Bahasa Ilmiah

 “Bebas” nilai
 Tidak bebas nilai
 Sistem tertutup
 Sistem terbuka
 Objektif
 Subjektif
Bhs Alami & Bhs Buatan

•Bahasa Alami •Bahasa Buatan


 Spontan  Berdasar pemikiran
 Tertentu  Sekehendak hati
 Pernyataan langsung  Tak langsung
Klasifikasi / Division

Aturan:
Memproses setiap tingkat dalam prinsip
yang jelas dan pasti
Logis & konsisten
Lengkap menyeluruh

Macam:
Dikotomi / Sederhana
Kompleks
Definisi(1)
Penjelasan tentang apa yang
dimaksud oleh suatu term

Definiendum = Definiens

Term yang Term/kumpulan


didefinisikan term yang
digunakan untuk
mendefinisikan
Definisi(2)

Macam:
Stipulatif
Lexical
Precising
Teoritis
Persuasif
Stipulatif

 Pemberian penjelasan pd suatu konsep utk


pertama kalinya.
 Memberi pengertian baru pd kata yg sdh ada
utk pertama kalinya.

Cth:Pancasila (Sanskerta yg artinya 5 prinsip


moral) oleh Soekarno dijelaskan sebagai 5
dasar negara utk pertama kalinya dlm pidato
1 Juni 1945.
Lexical

 Pemberian penjelasan pada suatu kata


yg tlh ada dlm bahasa ttt.

 Cth:Kesurupan artinya orang yg


bertingkah laku aneh disebabkan oleh
stress atau kemasukan roh halus.
Precising
 Pemberian penjelasan pd konsep yg kurang
jelas krn kasus batas.
 Klarifikasi pd bahasa sehari-hari yg
digunakan dlm bhs sistematik ttt.

 Cth: istilah “remaja” dlm bhs sehari-hari


digambarkan seseorg yg beranjak dewasa.
Dalam bidang ilmiah (psikologi) “remaja”
digambarkan sbg seseorg yg memiliki ciri ttt
(mis: masa pubertas, emosionalitas, dll).
Teoritis

 Penjelasan dng memberikan kerangka


ilmiah yg menggambarkan karakteristik
entitas yg ditunjuk.

 Contoh: Aviant Influenza mrpkn sejenis


penyakit yg ditularkan unggas kpd mns
melalui proses mutasi gen.
Persuasif

 Seakan menjelaskan istilah ttt, namun


ssghnya meyakinkan pihak lain utk
menyetujui atau menolak yg ditunjuk
definiendum.

 Cth: Dove adalah sabun dng


moisturizer dpt memutihkan dan
melembutkan, dan mempercantik kulit.
Definisi(3)
Tehnik Pembuatan
Ekstensional Intensional:
Ostensif Sinonim
Enumeratif Etimologi
Subklas Operasional
Genus & Diferrensia
Ostensif

 Menunjuk sst yg dimaksudkan oleh


definiendum.

 Misalnya: Hand-phone dng menunjuk


sebuah alat komunikasi yg mobile.
Enumeratif

 Menyebutkan anggota kelas dari term


yg dimaksud.

 Filsuf adalah para pemikir seperti:


Sokrates, Plato, Aristoteles, dll.
Subklas

 Menyebutkan bagian anggota kelas


term yg dimaksud.

 Cth: Rumah terdiri atas ruang tamu,


kamar tidur, kamar mandi, dapur, dll.
Sinonim

 Menyebutkan kata lain yg sama artinya


dng term yg dimaksud.

 Cth: Pria = laki-laki; perempuan =


wanita.
Etimologi

 Menyingkapkan asal mula kata.

 Misal: Filsafat berasal dr kata philos


dan sophos.
Operasional

 Menunjuk prosedur eksperimentasi yg


menentukan apakah kata yg
didefinisikan berlaku pd sst hal atau
tdk.

 Cth: Pleidoi adalah proses penyusunan


pembelaan seorang terdakwa dlm
kasus hukum.
Aturan Definisi
(Lexikal)
Memenuhi aturan gramatikal.
Menyampaikan pengertian yg esensial.
Tidak terlalu luas atau terlalu sempit.
Menghindari pernyataan yang berputar.
Tidak dalam bentuk negasi.
Menghindari kemaknagandaan.
Tidak memuat term yang afektif (emosional)
Sebaiknya menunjukkan konteks term yg dimaksud
Logika

 Suatu cara pengambilan kesimpulan.


 Suatu alat untuk berpikir.
 Suatu teknik menyusun argumen.
 Suatu metode untuk mengemukakan
pendapat secara masuk akal.
 Suatu cara mematuhi aturan-aturan
hukum berpikir.
Pernyataan

Benar

Deklaratif Nilai Kebenaran


Salah

Ditekankan pada informasi


Proposisi atau makna yang dikandung
pernyataan
Mengenali Argumentasi
(1)

Rangkaian Pernyataan yang mempunyai


tujuan membuktikan sesuatu

1. Paling tidak satu pernyataan harus merupakan


fakta yang diklaim  Factual Claim
2. Klaim bahwa fakta tersebut mengimplikasikan
sesuatu inferential claim.
Mengenali Argumentasi (2)

Rangkaian pernyataan yang bukan argumentasi


(bukan inferensial) :
Peringatan (warning)
Laporan (report)
Ekspositori; penjelasan yg terinci.
Ilustrasi; taswir/gambaran.
Eksplanasi; memberi keterangan.
Pernyataan kondisional
Argumentasi
Deduksi
Validitas:
Tidak ada situasi yang memungkinkan
(posible situation) bagi semua premis
benar dan kesimpulan salah

Macam:
Argumentasi berdasar matematika
Silogisme kategoris
Silogisme hipotetis
Silogisme disjungtive
Invaliditas

Jika ada situasi yang memungkinkan bagi


premis benar dan kesimpulan salah

COUNTER EXAMPLE:
Suatu situasi yang memungkinkan bagi semua
premis dalam suatu argumentasi adalah benar
dan kesimpulannya adalah salah
Soundness

Valid + Semua premis benar


Argumentasi
induksi
Argumentasi yg kuat:
Tidak ada situasi yang memungkinkan
(probable situation) bagi semua premis
benar dan kesimpulan salah
Macam:
prediksi
generalisasi
argumentasi berdasar otoritas
analogi
Cogent Argument

Kuat + Semua premis benar

Anda mungkin juga menyukai