UPT Kearsipan
APA ITU ARSIP?
UU No. 43 Th 2009
Ekspektasi vs Realita
Mengapa Arsip Perlu Dikelola???
• Mudah dilaksanakan
• Mudah dimengerti
• Murah/ekonomis
• Tidak makan tempat
• Cocok bagi organisasi/ruang lingkup kantor
• Fleksibel/luwes
• Dapat mencegah kerusakan dan kehilangan
arsip
• Mempermudah pengawasan
Permasalahan kearsipan
ARSIP INAKTIF
ARSIP
ARSIP VITAL
ARSIP STATIS
ARSIP AKTIF ARSIP INAKTIF
DINAMIS
PENGELOLAAN ARSIP
DINAMIS AKTIF
• PEMBUATAN DAFTAR ARSIP AKTIF
PENENTUAN
2 INDEKS Suatu tanda pengenal berkas/judul berkas
(INDEXING)
Tahapan Pemberkasan
Arsip Realisasidari indexing (pemberian tanda
PENGKODEAN
3 (CODING)
pada kode yang ditentukan)
PEMBERIAN
• ada arsip yang mempunyai keterkaitan
4 TUNJUK SILANG
dengan arsip yang lain
(CROSS • ada pergantian nama (orang,
REFERENCE) organisasi/perusahaan, tempat, dsb.)
• bentuk lampiran surat yang
berbedadengan surat (disket, buku, foto,
dsb.)
Pengelompokan arsip sesuai
kelompoknya/kesamaan masalah,
5 PENGELOMPOKAN dilakukan jika arsip yang akan di
berkaskan cukup banyak
1 2 3 4 5 6 7
Keterangan:
(a) unit pengolah : diisi unit kerja, unit pencipta arsip
• nomor berkas : diisi nomor urut folder
• kode klasifikasi : diisi kode klasifikasi yang ada pada arsip
• isi informasi/uraian : diisi informasi arsip secara lengkap
• kurun waktu : diisi tanggal/bulan/tahun terciptanya arsip
• tingkat perkembangan : diisi asli, fotocopy, pertinggal, salinan
• jumlah : diisi jumlah lembaran arsip
• keterangan : diisi sesuai kebutuhan apabila diperlukan
DAFTAR ISI BERKAS
Unit Pengolah: (a)
NO NO ITEM KODE ISI INFORMASI TANGGAL TINGKAT
JUMLAH KETERANGAN
BERKAS ARSIP KLASIFIKASI /URAIAN SURAT PERKEMBANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan:
(a) unit pengolah : diisi unit kerja, unit pencipta arsip
• nomor berkas : diisi nomor urut folder
• nomor item arsip : diisi nomor urut sesuai urutan di dalam folder
• kode klasifikasi : diisi kode klasifikasi yang ada pada arsip
• isi informasi/uraian : diisi berisi informasi arsip secara lengkap
• tingkat perkembangan : diisi asli, fotocopy, pertinggal, salinan
• jumlah : diisi jumlah lembaran arsip
• keterangan : diisi sesuai kebutuhan apabila diperlukan
PROSEDUR PEMINJAMAN
ARSIP
TAHAPAN PEMINJAMAN ARSIP:
• permintaan melalui lisan maupun tulisan;
• pencarian arsip di lokasi simpan;
• penggunaan tanda keluar;
• pencatatan dalam formulir atau buku peminjaman arsip;
• pengambilan atau pengiriman;
• pengembalian dan penyimpanan kembali.
FORMULIR PEMINJAMAN ARSIP
untuk menjaga arsip terkelola dalam satu kesatuan pencipta arsip dan tidak dicampur dengan
arsip yang berasal dari pencipta arsip lain
untuk menjaga arsip tetap ditata sesuai dengan pengaturan aslinya atau sesuai dengan
pengaturan ketika arsip masih digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pencipta arsip
PENGOLAHAN ARSIP INAKTIF
TERATUR
• Penyeleksan arsip, dilakukan melalui JRA dengan cara melihat kolom retensi aktif
• Menata folder/berkas yang berisi arsip inaktif yang akan dipindahkan yang
diurutkan berdasarkan nomor urut daftar arsip inaktif yang dipindahkan
• Memberi label boks arsip dengan keterangan nomor boks, nama unit
pengolah, nomor urut arsip, dan tahun penciptaan arsip
• Penempatan boks dalam rak arsip dan pemberian nomor urut boks disusun
secara lateral
• Pembuatan daftar arsip inaktif sebagai sarana bantu penemuan kembali arsip atau
finding aids
PENGOLAHAN ARSIP INAKTIF
TIDAK TERATUR
• Penyortiran/pemilahan arsip
• Pemberkasan/pengelompokan/identifikasi arsip
(kesamaan kegiatan/rubriek, kesamaan urusan/dossier,
dan kesamaan jenis/series
• Pendeskripsian arsip
• Manuver fisches/kartu deskripsi sesuai susunan
(musnah/permanen dan masalah/klasifikasi arsip)
• Pengurutan berdasarkan kurun waktu dari tahun
yang tertua sampai dengan tahun termuda
• Pemberian nomor definitif pada kartu deskripsi
• Pembungkusan arsip kategori permanen
• Manuver berkas : penggabungan berkas arsip yang
mempunyai kesamaan masalah
• Penomoran berkas pada berkas/kertas kraf
• Penataan fisik arsip ke dalam boks
• Pelabelan boks arsip
• Penempatan boks arsip
• Pembuatan daftar arsip inaktif
PEMELIHARAAN ARSIP INAKTIF
1. Melarang orang yang tidak berkepentingan masuki ruangan sentral penyimpanan
arsip.
2. Orang yang dijinkan masuk ruangan sentral ppenyimpanan arsip tidak
diperkenankan membawa tas atau barang lain miliknya.
3. Pintu masuk ruangan sentral penimpanan arsip dan rak-rak dorong harus selalu
terkunci selama tidak dipergunakan, anak kunci dikuasai oleh pejabat yang
ditunjuk.
4. Suhu udara ruangan diatur antara 18,5 – 22,5 derajat celcius.
5. Ac dihidupkan selama 24 jam.
6. Kelembaban udara dalam ruangan diatur antara 30% - 50% relative humidity (rh).
PRASARANA DAN SARANA
Kertas kraf/kising Label boks Boks arsip
Rak arsip
• Akuisisi Arsip
STATIS
• Layanan Akses
AKUISISI ARSIP
Proses penambahan khazanah arsip statis
pada lembaga kearsipan yang
dilaksanakan melalui kegiatan penyerahan
arsip statis dan hak pengelolaannya dari
pencipta arsip kepada lembaga kearsipan.
PENGOLAHAN ARSIP
Arsip Statis dikelola berdasarkan Prinsip Asal Usul (Principal of Provenance) dan Prinsip Aturan
Asli (Principal of Original Order). Prinsip Asal Usul yaitu asas yang dilakukan untuk menjaga arsip
tetap terkelola dalam satu kesatuan pencipta arsip (provenance), tidak dicampur dengan arsip
yang berasal dari pencipta arsip lain, sehingga arsip dapat melekat pada konteks penciptaannya.
Prinsip Aturan Asli yaitu asas yang dilakukan untuk menjaga arsip tetap ditata sesuai dengan
pengaturan aslinya (original order) atau sesuai dengan pengaturan ketika arsip masih digunakan
untuk pelaksanaan kegiatan pencipta arsip.
PRESERVASI ARSIP
Preservasi arsip statis adalah upaya memelihara arsip dari kerusakan yang diakibatkan oleh
serangga, air, sinar matahari, jamur, kutu, dan juga gangguan dari orang-orang disekitarnnya.
LAYANAN AKSES
Akses arsip adalah ketersediaan arsip sebagai hasil dari kewenangan hukum dan otorisasi legal
serta keberadaan sarana bantu untuk mempermudah penemuan dan pemanfaatan arsip.
Lembaga kearsipan wajib menjamin kemudahan akses arsip statis bagi kepentingan pengguna
arsip. Akses arsip statis dilakukan untuk kepentingan pemanfaatan, pendayagunaan, dan
pelayanan publik dengan memperhatikan prinsip keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip,
yang didasarkan pada sifat keterbukaan dan ketertutupan.
SARANA TEMU BALIK ARSIP STATIS
• Daftar Arsip Statis : Sarana bantu penemuan arsip statis berupa uraian deskripsi informasi
yang sekurang- kurangnya memuat nomor arsip, bentuk redaksi, isi ringkas, kurun waktu
penciptaan, tingkat perkembangan, jumlah, dan kondisi arsip.
• Inventaris Arsip : Sarana bantu penemuan kembali arsip statis berupa uraian deskripsi
informasi yang disusun berdasarkan skema pengaturan arsip yang dilengkapi dengan sejarah
dan fungsi/peran pencipta arsip, riwayat arsip, sejarah penataan arsip, tanggung jawab teknis
penyusunan, indeks, daftar istilah asing, struktur organisasi untuk arsip kelembagaan atau
riwayat hidup untuk arsip perseorangan, dan konkordan (petunjuk perubahan terhadap
nomor arsip pada inventaris arsip yang lama ke dalam inventaris arsip yang baru).
• Guide Arsip : Sarana bantu penemuan arsip statis berupa uraian informasi mengenai
khasanah arsip statis yang tersimpan baik secara keseluruhan maupun tematis di lembaga
kearsipan.