Anda di halaman 1dari 22

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH KRONIK


OLEH
NS. NASRAH HALIM M.KEP. SP.KEP.J
PENGERTIAN HARGA DIRI RENDAH KRONIK
MENURUT SUART 2016 MENURUT SDKI PPNI 2017

Harga diri rendah kronik adalah


Harga diri rendah kronik adalah evaluasi
melbatkan evaluasi diri yang negatif
atau perasaan negatif terhadap diri sendiri
dan berhubungan dengan perasaan
ang lemah, tidak berdaya, putus asa, atau ketidakmampuan klien seperti tidak
ketakutan, rentan, rapuh, tidak berarti, tidak berharga, tidak berdaya,
lengkap, tidak berharga dn tidak yang berlangsung dalam waktu lama dan
memadai. terus menerus.
ETIOLO
GI
MENURUT SDKI (PPNI 2017) MENURUT KELIAT (2019)
• Terpapar situasi traumatis • Kurang kasih sayang
• Kegagalan berulang • Kurang rasa memiliki
• Kurangnya pengakuan dari • Kurang penghargaan orang lain lan
orang lain • Kenyataan tidak sesuai dengan
• Ketidakefektifan mengatasi harapan
masalah kehilangan • Mengalami kegagalanan
• Gangguan psikiatri • Diejek, dikucilkan orang
• Penguatan negatif berulang
• Ketidaksesuaian budaya
TANDA DAN GEJALA
MAYOR MINOR

Subyektif Subyektif
 Menlai diri negatif/mengkritik diri sendiri  Sulit kosentrasi
 Merasa tidak berarti/tidak berharga  Mengatakan sulit tidur
 Merasa malu mnder
 Meremekan kemampuan yng dimiliki  Mengungkapkan keputusasaan
 Merasa tidak memiliki kelebihan  Menolak penlaian positif tentang diri
Objektif sendiri
 Berjalan menunduk Objektif
 Postur tubuh menunduk  Bergantung pda pendapat orang lain
 Kontak mata kurang  Sulit membuat keputusan
 Lesu tidak bergairah  Menghindari orang lain
 Berbicara pelan
 Ekspresi muka datar  Lebih senang menyendiri
 Pasif
PENGKAJIAN HARGA DIRI RENDAH KRONIK
FAKTOR PREDISPOSISI
 Riwayat masuk RS sebelumnya, berapa kali dirawat, riwayat pengobatan sebelumnya, riwayat
minum obat, teratur atau tidak minum obat, kapan terakhir minum obat, riwayat kejang,
jatuh/trauma, riwayat penggunaan NAPZA/penggunaan obat halusinogen, riwayat anggota keluarga
dengan gangguan jiwa.
Psikologis : perasaan klien setelah perawatan, komentar negatif orang-orang di sekitarnya, peran
yang terganggu akibat dirawat, pengalaman tidak menyenangkan, kepribadian klien misalnya
mudah kecewa, kecemasan tinggi, mudah putus asa dan menutup diri
Konsep diri:
• adanya riwayat ideal diri yang tidak realistis
• identitas diri tak jelas
• harga diri rendah,
• krisis peran
• gambaran diri negative.
• Motivasi: riwayat kurangnya penghargaan dan riwayat kegagalan.
• Pertahanan psikologi: ambang toleransi terhadap stres rendah
• adanya riwayat gangguan perkembangan.
Sosialkultural :
• Usia : Riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
• Gender: Riwayat ketidakjelasan identitas,
• Riwayat kegagalan peran gender Pendidikan : Pendidikan yang rendah, Riwayat putus dan
gagal sekolah
• Pendapatan : Penghasilan rendah
• Pekerjaan : Pekerjaan stresful, Pekerjaan beresiko tinggi
• Status sosial
• Tuna wisma, Kehidupan terisolasi
• Latar belakang Budaya :Tuntutan sosial budaya seperti paternalistik, Stigma masyarakat
• Diskriminasi, Praduga negatif
FAKTOR PRIPTASI
• Origin : internal persepsi individu saat mengalami perubahan konsep diri.
Eksternal,keluarga dan masyarakat menganggap klien menunjukan tanda gejala
perubahan konsep diri
• Timing : stresor muncul disaat yang tidak tepat, saling berdekatan dan sering berulang
• Number : banyak stresor dan kualitasnya tinggi
• Gangguan fisik dan mental :salah satu anggota keluarga merasa tidak memiliki
kemampuan yang positif
• Pengalaman traumatik berulang: penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan
• Hilangnya sebagian anggota tubuh Seseorang yang mengalami penyakit kusta sehingga
merasa malu karena jari-jari tangannya tidak sempurna.
PENILAIAN TERHADAP STRESSOR

• Kognitif
Persepsi negative, Gangguan berpikir, Gangguan, penilaian, Kemampuan, mengembangkan, koping
yang tidak efektif, Bingung, disorientasi waktu, gangguan daya ingat, adanya kepribadian yang
terpisah dalam diri orang yang sama
• Afek
Emosi yang tidak stabil, Perasaan tidak aman, takut Ketidakmampuan mencari, kesenangan
atau perasaan mencapai sesuatu, kurang rasa kesinambungan dalam diri, Mengalami
kehilangan identitas, Perasaan tidak mampu
• Fisiologis
nafsu makan berkurang/meningkat, sulit tidur, lemas, nyeri kepala, mual, postur tubuh
membungkuk
• Prilaku
menghindari orang lain, menunduk, bergerak lamban, bicara pelan, kontak mata berkurang,
aktivitas menurun, merusak diri, perilaku tidak asertif, pasif, mengkritik orang lain, kurang
memperhatikan penampilan/penampilan berlebihan
• Sosial :
lebih senang menyendiri, membatasi interaksi dengan orang lain, lebih banyak diam

-
POHON MASALAH
RENTANG RESPON SOSIAL

(Stuart 2016)
SUMBER KOPING

• Personal ability
Klien tidak mampu memecahankan masalah, kemampuan berhubungan dengan orang
lain tidak adekuat, pengetahuan dan intelegensi klien rendah, klien mampu menyebutkan
kelebihan dan kemampuan positif yang masih ia miliki.

• Postive Belief
Klien memiliki motivasi untuk sembuh, yakin terhadap pelayanan kesehatan dan
keperawatan, dan klien menganggap/menyadari bahwa dirinya sedang mengalami suatu
gangguan dan membutuhkan pertolongan.
• Sosal Suport
Keluarga/ care giver tahu cara merawat klien dan dirinya, keluarga mampu mengenali tanda
gejala, penyebab dan perawatan harga diri rendah kronik di rumah, adanya kader kesehatan
jiwa yang merawat klien dan keluarga, adanya peer group yang memiliki masalah sama dengan
klien yaitu harga diri rendah kronik
• Material asset : finansial :
pekerjaan klien sebelum dirawat, penghasilan sebelum dirawat, siapa yang
menanggung biaya berobat klien, apakah memiliki tabungan, jaminan kesehatan
yang digunakan

MEKANISME KOPING
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek dan jangka
panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melindungi
diri sendiri dlm menghadapi persepsi diri yang menyakitkan
• Konstruktif:
• Destruktif: Regresi, proyeksi, Denial, introyeksi, represi,
Displacement
SDKI STANDAR DIAGNOSIS D.0131 SLKI STANDAR LUARAN L.09069
Harga diri rendah kronis b.d gangguan
psikiatri d.d menilai diri tidak berguna, merasa malu, • Setelah dilakukan intervensi keperawatan
merasa tidak mampu melakukan apapun, merasa tidak selama 3 x 24 jam, maka harga diri
memiliki kelebihan, melebih-lebihkan penilaian negatif
tentang diri sendiri, enggan mencoba hal baru, berjalan meningkat, dengan kriteria hasil:
menunduk, postur tubuh menunduk. • Penilaian diri positif meningkat
DS:
• Menilai diri negatif • Perasaan malu menurun
• Merasa malu/bersalah • Perasaan tidak mampu melakukan apapun
• Merasa tidak mampu melakukan apapun menurun
• Meremehkan kemampuan mengatasi masalah kehilangan
• Merasa tidak memiliki kelebihan atau kemampuan positif • Perasaan memiliki kelebihan atau kemampuan
• Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri positif meningkat
• Menolak menilaian positif tentang diri sendiri
DO • Penerimaan penilaian positif terhadap diri
• Enggan mencoba hal baru sendiri meningkat
• Berjalan menunduk
• Postur tubuh menunduk
• Minat mencoba hal baru meningkat
• Berjalan menampakkan wajah meningkat
• Postur tubuh menampakkan wajah meningkat
TINDAKAN KEPERAWATAN
BERDASARKAN SIKI
Promosi Harga Diri (I.09308)
Observasi
• Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia terhadap harga diri
• Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
• Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai kebutuha
Traupetik
• otivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
• Motivasi menerima tantangan atau hal baru
• Diskusikan pernyataan tentang harga diri
• Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
• Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
• Diskusikan persepsi negatif diri
• Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah
• Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi
• Diskusikan Bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan Batasan yang jelas
• Berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai tujuan
• Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan diri
Edukasi
• Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep
positif diri pasien
• Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
• Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain
• Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif
• Anjurkan mengevaluasi perilaku
• Ajarkan cara mengatasi bullying
• Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri
• Latih pernyataan/kemampuan positif diri
• Latih cara berfikir dan berperilaku positif
• Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi
BEDASARKAN NANDA 2018

TINDAKAN INDIVIDU TINDAKAN KELUARGA

• Diskuskan aspek positif dan • Latih keluarga merawat harga diri


kemampuan klien yg pernah di miliki rendah
• Bantu klien menilai aspek positif atau • Mendiskuskan aspek positif dan
kemampuan klien
kemampuan dapat dilakukan • Membmbing klien melakukan aspek
• Bantu klen memilih aspek positif yang positif yang dimiliki klien
aan dilathkan • Melibatkan seluruh keluarga
• Latih aspek positif atau keampuan mencptakan suasana lingkungan yang
yang dipilih dengan motivasi positif nyaman
• Menjelaskan tanda dan gejala harga
• Bantu kien menilai manfaat latihan diri rendah kronik yang memerlukan
yang dilakukan rujukan
DAFTAR PUSTAKA

• NANDA. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020.


(T. H. Herdman & S. Kamitsuru, Eds.) (11th ed.). Jakarta: EGC
• Keperawatan Jiwa (2019)
• PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI
• PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI
• PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI
• Stuart, G.W, 2016, Prinsip dan Praktik Keperawatan Jiwa Stuart Buku 2 : Edisi Indonesia,
Elseiver, Singapore
JIKA KAMU BISA BERMIMPI
KAMU PASTI BISA
MENCAPAINYA
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai