Cit ir i
ra s d
tub ti ta
uh n
I de
Konsep Diri
KONSEP DIRI
Ide
e ran al
P di
ri
Harga diri
Citra Tubuh
• Perkembangan Individu.
• Ideal diri tidak realistis.
• Ganguan Fisik Dan Mental
• Sistem Keluarga yang Tidak Berfungsi
• Pengalaman traumatic yang berulang,
misalnya akibat aniaya fisik, emosi, seksual.
Tanda dan gejala
• Data Obyektif:
- Klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang
lain
- Ekspresi wajah kosong
- Tidak ada kontak mata ketika diajak bicara
- Suara pelan dan tidak jelas
• Harga diri rendah kronik
• Data subyektif
-Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya
-Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli
-Mengungkapkan tidak bisa apa-apa
-Mengungkapkan dirinya tidak berguna
• Data obyektif
-Mengkritik diri sendiri
-Merusak diri sendiri /orang lain
-Menarik diri dari hubungan social
-Tampak mudah tersinggung
-Tidak mau makan dan tidak tidur
-Perasaan malu
-Tidak nyaman jika jadi pusat perhatian
Diagnosa keperawatan
1.Perilaku kekerasan
2.Halusinasi pendengaran dan halusinasi
penglihatan
3.Waham
A. Pengkajian
Faktor psikologis
Mudah kecewa, mudah putus asa, kecemasan tinggi,
menutup diri, ideal diri tinggi, harga diri rendah,
identitas diri tidak jelas, krisis peran, gambaran diri
negatif dan koping destruktif.
Faktor biologis
Adanya kejadian terhadap fisik, berupa : atrofi otak,
pembesaran vertikel.
Faktor presipitasi
Kesehatan
Nutrisi dan tidur kurang, ketidaksiembangan irama sirkardian,
kelelahan dan infeksi, obat-obatan system syaraf pusat, kurangnya
latihan dan hambatan untuk menjangkau pelayanan kesehatan.
Lingkungan
Lingkungan sekitar yang memusuhi, masalah dalam rumah tangga,
kehilangan kebebasan hidup dalam melaksanakan pola aktivitas
sehari-hari, sukar dalam berhubungan dengan orang lain, isoalsi
social, kurangnya dukungan social, tekanan kerja (kurang terampil
dalam bekerja), stigmasasi, kemiskinan, kurangnya alat transportasi
dan ketidakmamapuan mendapat pekerjaan.
Sikap
Merasa tidak mampu (harga diri rendah), putus asa (tidak percaya
diri), merasa gagal (kehilangan motivasi menggunakan keterampilan
diri), kehilangan kendali diri (demoralisasi), merasa punya kekuatan
berlebihan, merasa malang (tidak mampu memenuhi kebutuhan
spiritual), bertindak tidak seperti orang lain dari segi usia maupun
kebudayaan, rendahnya kemampuan sosialisasi, perilaku agresif,
perilaku kekerasan, ketidakadekuatan pengobatan dan ketidak
adekuatan penanganan gejala.
* Pemeriksaan fisik
Yang dikaji adalah tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernafasan dan
tekanan darah), berat badan, tinggi badan serta keluhan fisik
yang dirasakan klien.
Status Mental
Pengkajian pada status mental meliputi:
1. Tujuan:
2. Tindakan Keperawatannya :
2. Tindakan keperawatan:
a.Diskusikan masalah yg dihadapi o/klg dlm merawat pasien
b.Jelaskan kpd klg ttg HDR yg ada pd pasien
c.Diskusi dgn klg kemampuan yg dimiliki pasien dan memuji pasien atas kemampuannya
d.Jelaskan cara2 merawat pasien dgn HDR
e.Demontrasikan cara merawat pasien HDR
f.Beri kesempatan kpd klg u/mempraktekkan cara merawat pasien dgn HDR spt yg perawat
demontrasikan
g.Bantu keluarga menyususn rencana kegiatan pasien dirumah.
• SP 1 Keluarga: Mendiskusikan masalah yg
dihadapi klg dlm merawat pasien di rmh,
menjelaskan ttg pengertian, tanda dan gejala
HDR,menjelaskan cara merawat pasien dan
demontrasikan cara merawat pasien HDR, dan
memberi kesempatan kpd klg u/mempraktekkan
cara merawat.
• SP2 Keluarga : Melatih keluarga
mempraktekkan cara merawat pasien dgn
masalah HDR langsung kpd pasien
• SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang
bersama klg
C. EVALUASI
ASKEP HDR
SDKI
Harga Diri Rendah Kronis [SDKI
D.0086]