Anda di halaman 1dari 38

Peran Amal Usaha Muhammadiyah

Mahasiswi : Ferihana
Pembimbing :
Dr. Mahli Zainuddin Tago, M.Si
Amal Usaha
Pasal 7 ayat 1 AD Muhammadiyah:
“ Untuk mencapai maksud
dan tujuannya, Muhmmadiyah
melaksanakan Dakwah Amar
Ma’ruf Nahi Mungkar dan
Tajdid yang diwujudkan
dalam usaha di segala
bidang kehidupan”
 Pasal 7 ayat 2 AD Muhammadiyah:
“Usaha Muhammadiyah
diwujudkan dalam bentuk
amal usaha , program, dan
kegiatan yang macam dan
penyelenggaraannya diatur
dalam Anggaran Rumah
Tangga”
Jenis Amal Usaha Muhammadiyah

 Di dalam Anggaran Rumah


Tangga Muhammadiyah
disebutkan ada 14 macam
amal usaha yang diwujudkan
oleh Muhammadiyah.
 Dari ke-14 jenis amal
usaha itu, jika
diklasifikasikan terdiri
dari 8 bidanG.
Bidang Agama Islam
Program gerakan
 Menanamkan keyakinan, memperdalam dan
memperluas pemahaman, meningkatkan
pengamalan serta menyebarluaskan
ajaran Islam dalam berbagai aspek
kehidupan
 Memperdalam dan mengembangkan
pengkajian ajaran Islam dalam
berbagai aspek kehidupan untuk
mendapatkan kemurnian dan
kebenarannya
Wujud Aksi Amal Usaha
 Memurnaikan ajaran tauhid dalam keseharian
dengan cara:
 Meniadakan kebiasaan/tradisi upacara
selamatan-selamatan (mitoni orang hamil,
selamatan kematian dll)
 Memberantas tradisi keagamaan yang
dianggap sebagai ajaran Islam
Selamatan/khaul untuk para wali/syeh
Ziarah kubur pada bulan-bulan tertentu
Kepercayaan pada zimat huruf al-Qur’an
Puji-pujian kepada Rasulullah s.a.w.
Membaca ayat al-Qur’an, misal surat
Yasin pada malam Jum’at
 Memurnikan dan meluruskan amaliah ibadah
 Meluruskan arah qiblat
 Melaksanakan shalat tarawih 11 rakaat
dan diawali dengan shalat iftitah dua
rakaat ringan
 Memnyelenggarakan shalat hari raya di
tanah lapnag
 Pengumpulan dan penyaluran zakat maal
dan fitrah kepada yang berhak
menerimanya
 Penyederhanaan upacara dalam rangka
kelahiran, khitanan, pernikahan dan
kematian
 Menghilangkan kebiasaan berziarah ke
makam-makam para wali yang dikeramatkan
 Mempelopori pembentukan Departemen Agama pada
tahun 1946 dan menteri Agama pertama adalah
H.M. Rosyidi, seorang tokoh Muhammadiyah
 Membentuk Majelis yang mengelola bidang
keagamaan Islam, yaitu : Majelis Tarjih dan
Tajdid, Majelis Tabligh, Majelis Wakaf dan
Kehartabendaan.
 Majelis Tarjih dan Tajid bertugas :
Menghidupan tarjih, tajdid dan pemikiran
Islam di kalangan Muhammadiyah sebagai
gerakan pembaruan yang kritis dan
dinamis di dalam masyarakat
Memberikan jawaban terhadap problem dan
tantangan perkembangan sosial budaya dan
kehidupan umat Islam pada umumnya
 Majelis Tabligh bertugas :
Memimpin pelaksanaan dakwah di bidang
tabligh secara terecana dan terprogram
dengan jelas yang meliputi seluruh
aspek kegiatan dakwah (pengajian rutin
umat, pengajian rutin angoota dan
pengajian pimpinan dan sebagainya)
 Majelis Wakaf bertugas :
Mengelola bidang perwakafan,
pertanahan dan kekayaan yang dimiliki
persyarikatan
Bidang Pendidikan
 Pendidikan yang dirintis Muhammadiyah
adalah pendidikan yang berorientasi kepada
dua hal, yaitu perpaduan antara sistem
sekolah umum dan madrasah/pesantren
 Untuk mewujudkan rintisan pendidikannya
itu, maka Muhammadiyah mendirikan amal
usaha berupa :
 Sekolah-sekolah umum modern yang mengajarkan
keagamaan
 Mendirikan madrasah/pesantren yang mengajrakan
ilmu pengetahuan umum/modern
 Mendirikan perguruan tinggi
 Untukmenjalankan dan mengelola amal
usaha tersebut, maka dibentuk :
 MajelisPendidikan Sekolah,
Madrasah dan pesantren
 Majelis Pendidikan Tinggi
 Lembaga Penelitian dan Pengembangan
 Majelis Pendidikan kader
Bidang Kesehatan dan
Kesejahteraan Masyarakat
 Sejak awal berdirinya Muhammadiyah menaruh
perhatian besar terhadap kesejahteraan
masyarakat, khususnya dhu’afa.
 Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan
maal kepada fakir miskin dan asnaf yang lain
 Pendirian panti asuhan, panti miskin, panti
jompo
 Pendirian, Balai kesehatan, poliklinik,
Rumah sakit Ibu dan Anak dan Rumah Sakit
Umum
 Pendampingan terhadap masyarakat kelas
dhu’afa agar dapat mandiri
 Untukmengelola amal-amal usaha
tersebut, dibentuk majelis dan
lembaga :
 MajelisPelayanan Kesehatan
masyarakat
 Majelis Pelayanan Sosial
 Majelis Pemberdayaan Masyarakat
 Majelis Lingkungan Hidup
 Lembaga Penangulangan Bencana
Bidang Politik Kenegaraan

 Muhammadiyah adalah gerakan Islam,


gerakan dakwah dan gerakan tajdid dan
bukan organisasi ataupun partai politik
serta juga bukan bagian dari partai
politik
 Muhammadiyah berkeyakinan bahwa agama
Islam adalah agama yang mengatur
segenap kehidupan manusia di dunia,
termasuk kehidupan di bidang politik
kenegaraan
 Muhammadyah mempunyai sikap yang sangat
peduli dan ikut bertanggung jawab dalam
pelaksanaan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang baik dan benar
 Untukmenjalankan kepeduliannya
itu, maka Muhammadiyah membentuk
majelis dan Lembaga :
Majelis Hukum dan Hak Asasi
Manusia
Lembaga Hikmah dan Kebijakan
Publik
Bidang Ekonomi dan
Keuangan
 Bertujuan untuk membimbing masyarakat ke
arah perbaikan dan mengembangkan ekonomi
sesuai dengan ajaran Islam serta untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan amal
usaha Muhammadiyah
 Amal Usaha di bidang ini meliputi antara
lain: BPR, BMT, Koperasi, Biro Perjalanan
dll.
 Untukmenjalankan amal usaha di
bidang ini dibentuk majelis dan
lembaga :
Majelis Ekonomi dan
Kewirausahaan
Lembaga Pemerikasa dan
Pengawasan Keuangan
Kedudukan Amal Usaha
 Muhammadiyah mempunyai semboyan dalam
gerakannya : “Sepi Ing Pamrih Rame ing
Gawe”
 Sebagai bentuk realisasi dari kegiatan
Muhammadiyah dalam berbagai bidang
kehidupan untuk mencapai maksud dana
tujuan Muhammadiyah
 Sebagai wujud dari pelakasanaan
gerakan dakwah Muhammadiyah dalam
bidang-bidang kehidupan agar
manfaatnya dapat langsung dirasakan
masyarakat
Fungsi Amal Usaha

 Untukmembimbing masyarakat ke
arah perbaikan kehidupan sesuai
dengan tuntunan Islam dalam
bentuk kerja nyata
 Sebagaiwadah atau sarana
peribadatan bagi warga
Muhammadiyah
Dasar dan Pedoman Mengelola
Amal Usaha
 Amal Usaha Muhammadiyah adalah salah satu
usaha dari usaha-usaha dan media dakwah
Persyarikatan untuk mencapai maksud dan
tujuan Persyarikatan, yaitu menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya
 Oleh karena itu semua bentuk kegiatan
amal usaha Muhammadiyah harus mengarah
kepada terlaksananya maksud dan tujuan
itu dan seluruh pimpinan serta pengelola
amal usaha berkewajiban utnuk
melaksanakan misi utama Muhammadiyah
dengan sebaik-baiknya sebagai misi
dakwah(QS: Ali Imran (3): 104 dan 110)
 QS. Ali 'Imran Ayat 104
 ‫َوْلَتُك ْن ِّم ْن ُك ْم ُاَّم ٌة َّيْد ُع ْو َن ِاَلى اْلَخ ْي ِر َوَيْأ ُم ُر ْو َن ِباْلَم ْع ُر ْو ِف‬
‫َوَيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْن َك ِرۗ َوُاوٰۤل ِٕىَك ُه ُم اْلُم ْف ِلُح ْو َن‬

 Dan hendaklah di antara kamu ada


segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang
makruf, dan mencegah dari yang
mungkar. Dan mereka itulah orang-
orang yang beruntung.
 QS Ali Imran ayat 110 mengandung
kalimat yang mirip yang berbunyi
sebagai berikut:
 ‫َتْأ وَن‬
‫ُك ْن ُت ْم َخ ْي َر ُأَّم ٍة ُأْخ ِرَج ْت ِللَّناِس ُم ُر‬
ۗ ‫ِباْلَم ْع ُر وِف َوَتْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْن َكِر َوُتْؤِم ُن وَن ِبالَّلِه‬
‫ُه ُم‬ ‫ْن‬ ‫ِم‬ ۚ ‫ْم‬ ‫ُه‬‫َل‬ ‫ا‬ ‫ًر‬ ‫ْي‬ ‫َخ‬ ‫َن‬‫ا‬ ‫َلَك‬ ‫ِب‬‫ا‬ ‫َت‬‫ِك‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫ْه‬‫َأ‬
‫َوَلْو آَمَن ُل‬
‫“ اْلُم ْؤِم ُن وَن َوَأْك َث ُر ُه ُم اْلَف اِس ُق وَن‬
 Kamu adalah umat terbaik yang
dilahirkan manusia, menyuruh
kepada ma’ruf dan mencegah dan
yang munkar, dan beriman kepada
Allah.” (Ali Imran: 110).
 Amal Usaha Muhammadiyah adalah milik
psersyarikatan dan Persyarikatan
bertindak sebagai badan hukum/yayasan
dari seluruh amal usaha sehingga semua
bentuk kepemilikan Persyarikatan
diinvetarisasi dengan baik serta
dilindungi dengan bukti kepemilikan sah
menurut hukum yang berlaku.
 Oleh karena itu, setiap pimpinan dan
pengelola amal usaha di berbagai bidang
dan tingkatan berkewajiban menjadikan
amal usaha dan pengelolaanya secara
keseluruhan sebagai amanat umat yang
harus ditunaikan dan
dipertanggungjawabkan dengan sebaik-
baiknya (QS: an-Nisa (4): 57)
QS. An-Nisa' Ayat 57

 ‫َواَّلِذ ْيَن ٰا َم ُن ْو ا َوَع ِم ُلوا الّٰص ِلٰح ِت َس ُن ْد ِخ ُلُه ْم َج ّٰن ٍت َتْج ِرْي ِم ْن‬
ۙ ‫َتْح ِتَه ا اَاْلْنٰه ُر ٰخ ِلِد ْيَن ِفْيَه ٓا َاَبًد ۗا َلُه ْم ِفْيَه ٓا َاْزَواٌج ُّم َطَّه َرٌة‬
‫َّوُنْد ِخ ُلُه ْم ِظ اًّل َظِلْي اًل‬
 Adapun orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan, kelak akan Kami
masukkan ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Di sana mereka
mempunyai pasangan-pasangan yang suci,
dan Kami masukkan mereka ke tempat yang
teduh lagi nyaman.
 Pimpinanamal usaha Muhammadiyah
diangkat dan diberhentikan oleh
pimpinan persyarikatan dalam kurun
waktu tertentu. Dengan demikian
pimpinan amal usaha dalam mengelola
amal usahanya harus tunduk kepada
kebijaksanaan Persyarikatan dan tidak
menjadikan amal usaha itu terkesan
sebagai milik pribadi atau keluarga
yang akan menjadi fitnah dalam
kehidupan dan bertentangan dengan
amanat (QS: al-Anfal (8): 27)
(QS: al-Anfal (8): 27)

 ‫َو َتُخ ْوُنْٓوا‬ ‫ال‬ ‫َه‬ ‫ٰٓيَاُّي ا اَّلِذ ٰا ا اَل َت وا الّٰل‬


‫َو َّرُس ْوَل‬ ‫ُخ ْوُن‬ ‫ْيَن َم ُن ْو‬ ‫َه‬
‫َاٰم ٰن ِتُك ْم َوَاْنُت ْم َتْع َلُم ْو َن‬
 Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu mengkhianati Allah
dan Rasul dan (juga) janganlah
kamu mengkhianati amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui.
 Pimpinanamal usaha Muhammadiyah
adalah anggota Muhammadiyah yang
mempunyai keahlian tertentu di bidang
amal usaha tersebut.
 Olehkarena itu status keanggotaan dan
komitmen pada misi Muhammadiyah
menjadi sangat penting bagi pimpinan
tersebut agar yang bersangkutan
memahami secara tepat tentang fungsi
amal usaha tersebut bagi Persyarikatan
dan bukan semata-mata sebagai pencari
nafkah yang tidak peduli dengan tugas-
tugas dan kepentingan Persyarikatan
 Pimpinanamal usaha Muhammadiyah
harus dapat memahami peran dan
tugas dirinya dalam mengemban
amanat Persyarikatan. Dengan
semangat amanat tersebut maka
pimpinan akan selalu menjaga
kepercayaan yang telah diberikan
oleh Persyarikatan dengan
melaksanakan fungsi manajemen
perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan yang sebaik-baiknya
dan sejujur-jujurnya
 Pimpinanamal usaha
Muhammadiyah senantiasa
berusaha meningkatkan dan
mengembangkan amal usaha yang
menjadi tanggung jawabnya
dengan penuh kesungguhan .
Pengembangan ini menjadi sangat
penting agar amal usaha
senantiasa dapat berlomba-lomba
dalam kebaikan (fastabiqul
khairat) guna memenuhi tuntutan
masyarakat dan zaman
 Sebagaiamal usaha yang bisa
menghasilkan keuntungan, maka
pimpinan amal usaha Muhammadiyah
berhak mendapatkan nafkah dalam
ukuran kewajaran (sesuai ketentuan
yang berlaku) yang disertai dengan
sikap amanah dan tanggungjawab akan
kewajibannya. Untuk itu setiap
pimpinan Persyarikatan hendaknya
membuat tata aturan yang jelas dan
tegas mengenai gaji tersebut dengan
dasar kemampuan dan keadilan
 TUGASPIMPINAN AMAL USAHA
Muhammadiyah berkewajiban
melaporkan pengelolaan amal
usaha yang menjadi tanggung
jawabnya, khususnya dalam hal
keuangan, kekayaan kepada
pimpinan Persyarikatan secara
bertanggung jawab dan bersedia
untuk diaudit serta mendapatkan
pengawasan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
 Pimpinanamal usaha
Muhammadiyah harus bisa
menciptakan suasana kehidupan
Islami dalam amal usaha yang
menjadi tanggung jawabnya dan
menjadikan amal usaha yang
dipimpinnya sebagai salah satu
alat dakwah maka tentu saja
usaha ini menjadi sangat perlu
agar juga menjadi contoh dalam
kehidupan bermayasrakat.
Hak dan Kewajiban
Karyawan Amal Usaha
 Karyawan amal usaha Muhammadiyah
adalah warga (anggota) Muhammadiyah
yang dipekerjakan sesuai dengan
keahlian atau kemampuannya.
 Karyawan dihasung mempunyai rasa
memiliki dan kesetiaan untuk
memelihara serta mengembangkan amal
usaha tersebut sebagai bentuk
pengabdian kepada Allah dan berbuat
kebajikan kepada sesama.
 Karyawandari amal usaha
Muhammadiyah tentu tidak boleh
terlantar dan bahkan berhak
memperoleh kesejahteraan dan
memperoleh hak-hak lain yang layak
tanpa terjebak pada rasa
ketidakpuasan, kehilangan rasa
syukur, melalaikan kewajiban dan
bersikap berlebihan.
 Seluruhpimpinan dan karyawan
atau pengelola amal usaha
Muhammadiyah berkewajiban dan
menjadi tuntutan untuk
menunjukkan keteladan diri,
melayani sesama, menghormati
hak-hak sesama, dan memiliki
kepeduliaan sosial yang tinggi
sebagai cerminan dari sikap
ihsan, iklhas, dan ibadah.
 Seluruhpimpinan, karyawaan,
dan pengelola amal usaha
Muhammadiyah hendaknya
memperbanyak silaturrahim dan
membangun hubungan-hubungan
sosial yang harmonis
(persaudaraan dan kasih sayang)
tanpa mengurangi ketegasan dan
tegaknya sistem dalam
penyelenggaraan amal usaha
masing-masing.
 Seluruhpimpinan, karyawan, dan
pengelola amal usaha Muhammadiyah
selain melakukan aktivitas pekerjaan
yang rutin dan menajdikan
kewajibannya juga dibiasakan
melakukan kegiatan-kegiatan yang
memperteguh dan meningkatkan taqarrub
kepada Allah dan memperkaya ruhani
serta kemuliaan akhlak melalui
pengajian, tadarrus serta kajian al-
Qur’an dan as-sunnah, dan bentuk-
bentuk ibadah dan mu’amalah lainnya
yang tertanam kuat dan menyatu
seluruh kegiatan amal usaha
Muhammadiyah
Alhamdulillah
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai