Anda di halaman 1dari 9

DIFTERI

Kelompok 3

Puskesmas Sugih Waras


1. Andre Surahman, S.Kep
2. Yogi, A.Md.Kep 3. Cici Novalina, AMAK

Puskesmas Pedamaran Timur


1. Eka Susilawati, AMAK
2. Masturo, S.Kep
3. Siti Rohani. A.Md.Keb

Puskesmas Pedamaran
1. Rina Asnuri, S.Kep, Ners
2. Desy Amriani, SKM 3. Yusi Aslinda, AMAK

Puskesmas Celikah
1. Regina Aprilla Cahrany, A.Md.AK
2. Yuliana Mayasari, AMAK
3. Mika Helena Lumban Tobing, Am.Kep
PENGERTIAN
 Difteri adalah infeksi saluran napas akibat
bakteri Corynebacterium sp.,
terutama Corynebacterium diphtheria. Penyakit ini
dapat menyebabkan faringitis, nasofaringitis, tonsillitis,
laringitis, atau kombinasinya. Penyakit ini juga dapat
menyerang sistem integumentum dan memungkinkan
seseorang untuk menjadi karier asimptomatik.
 Gejala awal difteri mirip dengan common cold, berupa
demam, nyeri tenggorokan, sulit menelan, dan sakit
kepala.
GAMBAR
BAKTERI CORYNEBACTERIUM SP
TINGKAT PUSKESMAS

KEGIATAN POKOK: MENYEDIAKAN DUKUNGAN LOGISTIK (APD: MASKER BEDAH, PENUTUP


KEPALA, DAN SARUNG TANGAN) SERTA BIAYA OPERASIONAL (PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI, MONEV, DLL)

a. Penemuan kasus
b. Pengambilan dan pengiriman specimen
c. Pencatatan dan elaporan
d. Pengolahan, analisa data dan rekomendasi.
RUMAH SAKIT
 Penemuan kasus
1. Suspek Difteri dapat ditemukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang
merawat kasus di ruah sakit.
2. Setiap suspek difteri yang ditemukan di Rumah Sakit dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota melalui telpon/SMS
 Menyediakan ruang isolasi untuk perawatan
 Menyediakan logistik APD (Masker bedah, penutup kepala, sarung tangan dan
gaun), obat-obatan
 Melakukan pengambilan specimen laboratorium
 Melakukan komunikasi risiko kepada keluarga kasus dan pengunjung RS
 Pencatatan dan Pelaporan Setiap kasus Difteri yang ditemukan dicatat kedalam
format daftar kasus individu (format terlampir) dan dibuat rekapitulasi pada
formulir STP RS kemudian ke dua format tersebut dilaporkan setiap bulan ke
Dinas kesehatan Kabupaten/kota.

Anda mungkin juga menyukai