Anda di halaman 1dari 12

P R O P O S A L K A RYA T U L I S I L M I A H

ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN


SUSU KEDELAI BERMEREK & TIDAK BERMEREK
D E N G A N M E T O D E S D S - PA G E

DI SUSUN OL E H:
H I L M I AT I AY U N I N G S I H
NI M:

91B21029

P R O G R A M S T U D I D - I I I T E K N O L O G I L A B O R ATO R I U M M E D I S

P O L I T E K N I K M E D I C A FA R M A H U S A D A M ATA R A M
L ATA R B E L A K A N G

• Susu kedelai adalah produk yang berasal dari ekstrak biji kacang kedelai
dengan air atau larutan tepung kedelai dalam air, dengan atau tanpa
penambahan bahan makanan lain serta tambahan bahan makanan lain yang
diijinkan (BPOM, 1995). Susu kedelai adalah minuman yang berasal dari
pengolahan beberapa campuran bahan dasar seperti kedelai, gula dan air.
Kedelai yang digunakan untuk pembuatan susu kedelai adalah bijinya. Biji
kedelai yang paling bagus digunakan untuk pembuatan susu kedelai adalah
yang berwarna putih atau putih kekuningkuningan karena jika menggunakan
biji kedelai warna hitam akan mempengaruhi warna susu kedelai tersebut
(Rukmana, 1995). Menurut para ahli botani, kedelai adalah tanaman yang
berasal dari Manchuria dan sebagian Cina. Kedelai yang di kenal sekarang
termasuk dalam family leguminosa, subfamily papilionidae, genus Glycine dan
spesies Max, sehingga nama latinnya di kenal sebagai Glycine max. Tanaman
ini tumbuh baik pada tanah dengan pH 4,5 dan tidak lebih dari 500 m di atas
permukaan laut (Koswara, 1992). Susu kedelai adalah produk seperti susu sapi,
tetapi dibuat dari ekstrak kedelai. Susu kedelai diperoleh dengan cara
penggilingan biji kedelai yang telah direndam dalam air. Hasil penggilingan
kemudian disaring untuk memperoleh fitrate, yang kemudian dididihkan dan
diberi bumbu untuk meningkatkan rasanya (Koswara, 1992).
• RUMUSAN MASALAH
• Rumusan masalah pada penelitian ini adalah jenis protein apa
yang terdapat pada susu kedelai bermerek & tidak bermerek
berdasarkan berat molekulnya?
• TUJUAN PENELITIAN
• Untuk mengetahui jenis protein apa yang terdapat pada susu
kedelai bermerek & tidak bermerek berdasarkan berat
molekulnya.
• RUANG LINGKUP
• Ruang lingkup pada penelitian ini adalah khusus pada biologi
molekuler dan amami molekuler untuk mengetahui jenis protein
apa saja yang terdapat pada susu kedalai bermerek & tidak
bermerek
K E R A N G K A KO N S E P

Susu Kedalai bermerek & tidak bermerek

Analisis Protein

Kualitatif Kuantitatif

SDS Page

Berat Molekul

Spektrofotomete
Kjedahl r

Keterangan : : Variabel yang tidak diteliti


: Variabel yang diteliti
M ET ODE P ENEL IT IA N

• Variabel Penelitian
• DESAIN PENELITIAN
• Jenis penelitian ini adalah metode analitik 1.Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
korelasi dengan rancangan cross Variabel Bebas (Variabel Independent)
sectional. Cross sectional adalah suatu Variabel bebas adalah variabel yang nilainya
penelitian untuk mempelajari kolerasi menentukan variabel lainnya. Variabel bebas dalam
antara faktor-faktor resiko dengan cara penelitian ini adalah susu kuda liar kemasan
pendekatan atau pengumpulan data
2. Variabel Terikat (Variabel Dependent)
sekaligus pada satu saat tertentu saja
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya
(Ariani, 2014). ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2008). Variabel
terikat pada penelitian ini adalah jenis protein.
P OP U L ASI & SEM P EL INST R UM ENT P ENEL IT IA N

• Populasi • Alat
Instrumen alat yang digunakan pada penelitian ini
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
adalah centrifuge, inkubator dan serangkaian alat
susu kedalai bermerek & tidak bermerek yang SDS-PAGE.
bersumber dari daerah sekitar lombok • Bahan
• Sampel Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah
susu kuda liar, SDS (Sodium Dodecyl Sulfate
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
Polyacrylamide Gel Electroforesis), PMSF+PBS-T,
susu kedalai kemasan yang dijual di pasaran. etanol, Tris HCL, buffer, Gel Coomasie Briliant Blue
(CBBR), akuades.
CA R A K ER JA

• CARA KERJA
Metode SDS-PAGE
1.Isolasi Protein
Sampel sebanyak 1 ml ditambah 4mM PMSF+PBS-T sebanyak 5 kali volume. Selanjutnya larutan disonikasi
dengan amplitudo 20% selama 10 menit, dan disentrifus 6000 rpm suhu 4°C selama 15 menit. Supernatan
diambil dan ditambahkan larutan etanol dingin (1:1), kemudian disimpan pada suhu 4°C selama 12 jam. Sampel
disentrifus pada kecepatan 6000 rpm suhu 4°C selama 15 menit. Pelet dikeringkan hingga etanol hilang.
Selanjutnya ditambah Tris HCl pH 6,8 (1:1), dan disimpan pada suhu -20°C (Khoiriyah & Fatchiyah 2013).
2.Persiapan Gel
a.Separating gel 12,5% dibuat dengan cara :
• Siapkan tabung polipropilen 50 ml
• Masukkan 3,125 ml stock akrilamid dalam tabung
• Masukkan 2,75 ml 1m tris pH 8,8 tabung ditutup, lalu digoyang dengan shaker secara perlahan-lahan.
• Masukkan aquabides 1,505 ml, tabung ditutup, lalu digoyang dengan shaker secara perlahan-lahan.
• Masukkan 75 µl SDS (sodium dodesil
• Masukkan 75 µl SDS (sodium dodesil sulfat) 10%, tabung ditutup, lalu digoyang dengan shaker secara perlahan-lahan.
• Masukkan 75 ml APS (amonium persulfat) 10%, tabung ditutup, lalu digoyang secara perlahan.
• Masukkan 6,25 µl TEMED, tabung ditutup lalu digoyang dengan shaker secara perlahan.
• Segera tuang larutan ke dalam plate pembentuk gel menggunakan mikro pipet 1 ml (dijaga jangan sampai terbentuk
gelembung udara) sampai batas yang terdapat pada plate.
• Perlahan tambahkan aquades/n-BuOH diatas larutan gel dalam plate agar permukaan gel tidak bergelombang.
• Biarkan gel memadat selama kurang lebih 30 menit (ditandai dengan terbentuknya garis transparan diantara batas air dan gel
yang terbentuk) setelah itu, air/n-BuOH yang menutup separating gel dibuang.

b.Stacking gel 3% disiapkan dengan cara yang sama pada prosedur diatas dengan volume larutan:
• 30% acrylamide-bis sebanyak 0,45 ml
• 1M tris pH 6,8 sebanyak 0,38 ml
• Aquabidest sebanyak 2,11 ml
• 10% SDS sebanyak 30 µl
• TEMED 10% sebanyak 5 µl
• APS sebanyak 30 µl
• Kemudian tuang stacking gel
• Pasang sisir tempat penyuntikan sampel, kemudian biarkan beberapa lama hingga gel memadat
• Lepas sisir Gel dalam plate dipasang pada alat elektroporesis ‘set mini protean II Dual Slab Cell BioRad’ (Vertical Slab
Cells)
• Tuang running buffer
3.Injeksi dan Runing Sampel
• Sampel dipipet sebanyak 15 µl kemudian dimasukan kedalam eppendorf.
• Tambahkan dengan 15 µl RSB dan panaskan pada suhu 100 °C selama 2 menit.
• Dinginkan pada suhu kamar.
• Suntikan sampel sebanyak 10-20 µl kedalam sumur gel secara hati-hati dengan menggunakan Hamilton
syringe.
• Syringe dibilas dengan air atau runing buffer sebelum dipakai untuk memasukan sampel yang berbeda pada
sumur gel berikutnya.
• Untuk memulai running, hubungkan perangkat elektroforesis dengan power supply dengan arus pada plate 1
28 mA tegangan 110 V dan Plate 2 30 mA dengan tegangan 130V.
• Ditunggu hingga proses running selesai yang ditandai dengan turunnya Bromo Phenol Blue sampai ke dasar.
• Kemudian gel diwarnai dengan Commasie Brilliant Blue (CBR) sampai semua pita protein terwarnai.
• Destaining gel 3 – 4 kali hingga gel tampak bersih dengan dimasukkan ke dalam asam asetat glasial 10%
kemudian dikeringkan dalam ruangan gelap selama 48 jam.
• Untuk menentukan berat molekul protein dihitung menggunakan Rf dan diplotkan pada grafik logaritma dari
Rf marker standar molekul protein.

A L UR K ER JA

Susu kedelai bermerek & tidak bermerek

Isolasi Protein

Pembuatan gel

Running sampel

Pewarnaan gel hasil


runing

Perhitungan BM
protein
ANALISIS DATA

• Analisis data dilakukan dengan melakukan perhitungan berat molekul (BM) dari protein yang tersedia pada
susu kuda liar Sumbawa berdasarkan marker yang tersedia. Perhitungan dilakukan dengan mengukur total
jarak tracking dari stacking gel ke separating gel (a), dilanjutkan dengan mengukur jarak tracking dari
stacking gel ke masing-masing pita protein yang terbentuk (b), kemudian dicari retardation factor (Rf) dengan
membagi jarak masing-masing pita dengan jarak tracking total (b/a), selanjutnya dihitung nilai log BM dari
masing-masing BM pita marker. BM pita polipeptida pada sampel dihitung dengan persamaan linier {Y = a +
bX} dimana nilai Rf sebagai sumbu X dan nilai log BM sebagai sumbu Y. Kesimpulan ditarik dengan melihat
keberadaan pita spesifik dari gelatin pada pola pemisahan protein sampel.

Tabel 3.1 Penyajian hasil analisa protein

Protein Rf Log BM Berat Molekul


(KDa)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai